Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Rusnedi AG, Skom.,M.AP

Disusun oleh

SYAHRUL MUHAIMIN
D1A230080

SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS SUBANG
2023
Komunikasi dalaam organisasi:

Merupakan komunikasi antar manusia (human communication) yang terjadi dalam konteks
organisasi.

Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat
hubungan saling bergabung satu sama lain.

Komunikasi Organisasi:

Manusia dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya membutuhkan orang lain &
membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.
Sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam
kelompok & masyarakat.

Two way communication, komunikasi dua arah, komunikasi timbal balik, membutuhkan
kerjasama yg diharapkan untuk mencapai cita-cita bersama, cita-cita pribadi, maupun kelompok,
untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

3. MODEL DALAM KOMUNIKASI

1. MODEL KOMUNIKASI LINIER

One way communication, dalam model ini komunikator memberi suatu stimuli & komunikan
melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi & interpretasi.

2. MODEL KOMUNIKASI INTERAKSIONAL

Sebagai kelanjutan dari model pertama, pd tahap ini sudah terjadi feedback.
Komunikasi yg berlangsung bersifat dua arah & ada dialog.

3. MODEL KOMUNIKASI TRANSAKSIONAL

Komunikasi dipahami dlm konteks hubungan antara dua orang atau lebih.
Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif.
Tidak ada satupun yg tidak dapat dikomunikasikan.
Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

Funsi komunikasi dalam organisasi

1. DOWNWARD COMMUNICATION

Pemberian atau penyimpanan instruksi (job instruction) Penjelasan dari pimpinan tentang
mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) Penyampaian informasi
mengenai peraturan yang berlaku (procedures & practices)

2. UPWARD COMMUNICATION

Penyampaian informasi tentang pekerjaan atau tugas yang sudah dilaksanakan.


Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya maupun pekerjaannya.

3. HORIZONTAL COMMUNICATION

Memperbaiki koordinasi tugas

Upaya pemecahan masalah


Saling berbagi informasi

Upaya pemecahan konflik


Membina hubungan melalui kegiatan bersama
FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1. Fungsi Informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information processing
system).
Seluruh anggota dalam organisasi berharap akan dapat informasi yang lebih banyak, lebih baik,
dan tepat waktu
Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan
pekerjaannya secara lebih pasti
2. Fungsi Regulatif
Berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi
Atasan atau orang-orang dalam jajaran struktural memiliki kewenangan untuk mengendalikan
semua informasi yang disampaikan
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa
hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Banyak pimpinan lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah

4. Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat


melaksanakan tugas & pekerjaan dengan baik.
Pelaksanaan komunikasi ini dapat menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yg lebih besar
dlm diri karyawan terhadap organisasinya.

GAYA KOMUNIKASI

Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yg dipakai untuk
mendapat respon atau tanggapan tertentu dlm situasi yang tertentu pula.

6 Gaya Komunikasi
1. The Controlling Style
Gaya komunikasi bersifat mengendalikan, ditandai dengan adanya satu kehendak untuk
membatasi, memaksa & mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain.
2. The Equalitarian Style
Aspek penting gaya komunikasi ini adalah adanya landasan kesamaan, dan two way traffic of
communication.
Komunikasi dilakukan secara terbuka, mengungkapkan gagasan secara rileks, santai dan
informal.
3. The Structuring Style
Memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah
yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas & pekerjaan serta struktur organisasi.
4. The Dynamic Style Gaya komunikasi dinamis memiliki kecenderungan agresif, karena
pengirim pesan memahami bahwa lingkungan pekerjaannya beririentasi pada tindakan (action
oriented)
5. The Resilinguishing Style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat atau
gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah.
6. The Withdrawal Style
Gaya ini tidak layak dipakai dalam komunikasi organisasi.
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi.

Gaya komunikasi bersifat mengendalikan, ditandai dengan adanya satu kehendak untuk
membatasi, memaksa & mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain.

Aspek penting gaya komunikasi ini adalah adanya landasan kesamaan, dan two way traffic of
communication

Komunikasi dilakukan secara terbuka, mengungkapkan gagasan secara rileks, santai dan
informal.
Memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, efektif dalam memelihara empati &
kerjasama.
Memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yg
harus dilaksanakan, penjadwalan tugas & pekerjaan serta struktur organisasi.

Anda mungkin juga menyukai