Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia diciptakan Tuhan untuk hidup bersosial dan berorganisasi. Dan salah
satunya diciptakan untuk bisa berkomunikasi dan berinterkasi dengan individu-individu
lain. Manusia di dalam kehidupannya harus bisa berkomunikasi, artinya setiap manusia
memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling
berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia
terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat.
Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang
merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok yang terdiri dari
atasan dan bawahannya.

Komunikasi tidak hanya penting untuk manusia tetapi juga penting untuk sistem
pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk mengarahkan, memotivasi,
memonitor atau mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen perusahaan yang
mencoba mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang
dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dapat berjalan lebih efesien dan lancar,
yang dimonitor atau yang diatur dalam sistem pengendalian manajemen adalah kinerja
dari perilaku manajer di dalam mengelola perusahaan.

Merchant (1998) mengatakan bahwa orientasi perilaku berhubungan dalam


lingkungan pengendalian manajemen. Perilaku berpengaruh dalam desain sistem
pengendalian manajemen untuk membantu mengendalikan, memotivasi manajemen
dalam mengambil keputusan dan memonitor perilaku yang dapat mengendalikan
aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam sebuah organisasi. Sistem pengendalian
manajemen adalah sejumlah struktur komunikasi yang saling berhubungan yang
mengklasifikasikan proses informasi yang dapat membantu manajer dalam
mengkoordinasi bagiannya untuk mengubah perilaku dalam pencapaian tujuan
organisasi yang diharapkan pada dasar yang berkesinambungan (Maciarriello dan
Kirby, 1994). Untuk membentuk suatu kerja sama yang baik jelas perlu adanya
komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam organisasi tersebut.
Komunikasi yang baik akan menimbulkan saling pengertian dan kenyamanan dalam
bekerja.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apa definisi komunikasi ?
2. Apa saja fungsi-fungsi dari sebuah komunikasi ?
3. Bagaimana Proses Komunikasi itu terjadi ?
4. Apa saja jenis arah-arah dalam berkomunikasi ?
5. Apa saja bentuk komunikasi dalam organisasi ?
6. Apa saja jenis-jenis mode komunikasi ?
7. Bagaimana cara organisasi menentukan pilihan dalam saluran komunikasi ?
8. Bagaimana cara berkomunikasi secara persuasif ?
9. Hambatan apa saja yang dapat ditemui dalam berkomunikasi dan cara
mengatasi permasalahan dalam konteks komunikasi lintas budaya ?

C. Tujuan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui definisi serta fungsi komunikasi
2. Memahami proses dalam berkounikasi secara umum
3. Mengetahui jenis-jenis komunikasi
4. Mengetahui apa saja hambatan yang ada dalam komunikasi dan cara
mengatasinya dengan konteks komunikasi lintas budaya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Komunikasi
Ada beberapa ahli manajemen memiliki beberapa definisi yang berbeda mengenai
komunikasi itu sendiri. Berikut definisi menurut para ahli tentang komunikasi.
1. Himstreet & Baty
Komunikasi adalah suatu proses penukaran informasi antar individu melalui
suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal,
maupun perilaku atau tindakan.
2. The Odorson & The Dorson
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebgai sikap atau emosi dari
seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
3. Charles H. Cooley
Komunikasi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan
dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan
menyimpan dalam waktu.

Dari ketiga pengertian komunikasi menurut para ahli, dapat diambil beberapa kunci
rumusan penting yang dapat diambil dalam pengertian komunikasi menurut para ahli.

1. Adanya Proses Pertukaran Ide menjadi Informasi.


Didalam berkomunikasi, selalu ada yang namanya infomasi yang didapatkan
atas hasil komunikasi. Di dalam proses penyampaian informasi, seorang
individu harus memiliki ide atau gagasan yang harus disampaikan dan ide bisa
diperoleh dari berbagai sumber yang terbentang luas, baik itu dari pengalaman
pribadi, referensi online maupun cetak, ataupun hasil dari gagasan orang
lain.dari ide tersebut dapat dikonversi menjadi sebuah informasi yang dapat
dimengerti oleh individu lain dan memberikan umpan balik yang sesuai dengan
persepsi kita sehingga proses komunikasi dapat terjadi.

2. Penggunaan simbol-simbol
Didalam proses konversi dari sebuah ide menjadi informasi, perlu adanya unsur
pendukung dalam proses konversi tersebut, yaitu simbol-simbol. Dimaksudkan
disini, simbol- simbol bisa menjadi alat pendukung proses konversi tersebut.
Adapun simbol-simbol ini bisa berupa tulisan, lisan, ataupun menggunakan
bahasa isyarat tubuh ataupun gambar. Simbol-simbol ini berguna agar ide yang
ingin disampaikan bisa dimengerti dengan mudah oleh individu yang lain yang
menerimanya dan dapan ditafsirkan dengan mudah sehingga menghasil umpan
balik yang sesuai dengan persepsi kita.
3. Adanya saluran komunikasi yang dipakai
Dalam proses komunikasi, tentu dalam hal penyampaian ide harus memiliki
saluran atau media perantara yang dipakai. Adapun yang dimaksud disini ialah
media yang mendukung hubungan antarindividu dalam berkomunikasi.
Misalnya seperti telepon, surat, buku, media sosial. Saluran komunikasi dapat
dipakai (tatap muka) ataupun tidak (menggunakan media perantara
komunikasi).

Berdasarkan rumusan diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan baru mengenai definisi
komunikasi bahwa :
Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain.

B. Unsur-Unsur Komunikasi
Dalam komunikasi, terdapat unsur-unsur yang wajib ada di dalam komunikasi.
Karena apabila ada salah satu unsur yang hilang, maka tidak akan terjadi proses
komunikasi. Berikut unsur-unsur komunikasi yang dimaksud :
1. Komunikator/Pengirim/Sender
Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan.
Komunikator bisa tunggal, kelompok atau organisasi pengirim berita.
Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas,
memilih media yang cocok untuk menyampaikan pesan tersebut, dan meminta
kejelasan pesan telah diterima dengan baik. Untuk itu, seorang komunikator
dalam menyampaikan pesan atau informasi harus memperhatikan dengan siapa
dia berkomunikasi, apa yang akan dia sampaikan dan bagaimana cara
menyampaikannya.

2. Komunikan/Penerima/Receiver
Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator.
Dalam proses komunikasi, penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat
mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar. Penerima pesan
juga memberikan umpan balik kepada pengirim pesan untuk memastikan
bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara sempurna.

3. Saluran/Media/Channel
Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator
kepada komunikasi dan sebaliknya. Pesan dapat berupa kata-kata atau tulisan,
tiruan, gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim
melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon, televisi, fax, photo
copy, email, sandi morse, smartphone, sms, dan sebagainya. Pemilihan channel
dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan
(Wursanto, 1994).
C. Fungsi Komunikasi
Komunikasi secara umum memiliki beberapa fungsi berikut :
1. Pengendalian
Komunikasi berperan untuk mengendalikan perilaku anggota dalam berbagai
cara. Ketika para pekerja yang terkait dengan penyampaian keluhan, mengikuti
deskripsi pekerjaan mereka, atau mematuhi kebijakan perusahaan, komunikasi
melakukan fungsi pengandalian. Komunikasi informal juga mengendalikan
perilaku. Ketika kelmpok kerja menggoda atau melecehkan seorang anggota
yang terlalu produktif (dan anggota lain dari anggota itu terlihat buruk), mereka
melakukan komunikasi secara informal, dan mengandalikan perilaku anggota.

2. Motivasi
Komunikasi membantu meningkatkan motivasi dengan menjelaskan kepada
para pekerja mengenai apa yang harus mereka lakukan, seberapa baik mereka
dalam melakukannya, dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kinerja
mereka.

3. Pernyataan emosional
Komunikasi yang terjadi dalam kelompok atau organisasi merupakan
makanisme dasar para anggota yang memperlihatkan kepuasan dan frustasi.
Oleh karena itu, komunikasi menyediakan pernyataan emosional dari perasaan
dan kebutuhan sosial.

4. Informasi
Komunikasi memberikam informasi yang diperlukan oleh para individu dan
kelompok untuk mengambil keputusan dengan mengirimkan data yang
diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi.

D. Proses Komunikasi

Gambar 2.1 Proses Komunikasi


Dalam melakukan kegiatan komunikasi, diperlukan suatu proses komunikasi agar
kegiatan berkomunikasi dapat berjalan dengan lancar. Proses Komunikasi adalah suatu
tahapan-tahapan dimana sang komunikator mengirimkan informasi kepada komunikan
untuk menafsirkan makna dari informasi yang disampaikan dan diberi umpan balik
kepada komunikator.

Adapun proses komunikasi terbagi atas tahapan-tahapan berikut :


1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan
Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, pengirim pesan harus
menyiapkan gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain atauu
penerima.

2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan


Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua dapat diterima atau dimengerti
dengan sempurna. Proses komunikasi dimulai dengan adanya ide dalam
pikiran, yang lalu diubah ke dalam bentuk pesan pesan seperti dalam bentuk
kata kata, ekspresi wajah, dan sejenisnya, untuk kemudian disampaikan
kepada orang lain.

3. Pengirim menyampaikan pesan


Setelah mengubah ide ide ke dalam suatu pesan, tahap berikutnya adalah
memindahkan atau menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada
kepada si penerima pesan. Saluran komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang relative pendek, tetapi juga ada juga yang cukup
panjang.

4. Penerima menerima pesan


Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim
mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima pesan tersebut. Jika sesorang
mengirim sepucuk surat, komunikasi baru bisa terjalin bila penerima surat telah
membaca dan memahami isi pesan tersebut.

5. Penerima menafsirkan pesan


Setelah penerima menerima pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat
menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah
dimengerti dan tersimpan di dalam benak pikiran si penerima pesan. Suatu
pesan baru dapat di tafsirkan apabila penerima pesan telah memehami isi pesan
sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim pesan.

6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim


Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai
komunikasi. Umoan balik tersebut merupakan tanggapan penerima pesan yang
memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan.
Penerima pesan akan memberi tanggapan dengan cara tertentu dan memberi
sinyal terhadap pengirim pesan. Sinyal yang diberikan oleh penerima pesan
beraaneka macam, dapat berupa suatu senyuman, tertawa, sikap murung,
cemberut, memberi komentar selikas, anggukan sebagai pembenaran, atau
pesan secara tertulis.

E. Saluran Komunikasi
Dalam hal berkomunikasi, agar informasi dapat tersampaikan dengan baik dan tepat
sasaran diperlukanlah saluran komunikasi. Saluran Komunikasi adalah sebuah media
perantara pesan-pesan berupa informasi akan berjalan. Saluran komunikasi terbagi
menjadi 2 jenis yaitu :
1. Saluran formal
Adalah saluran komunikasi yang ditetapkan oleh organisasi untuk mengirimkan
pesan - pesan yang terkait dengan aktivitas professional dari para anggota.

2. Saluran informal
Adalah saluran komunikasi yang diciptakan secara spontan dan berkembang
sebagai tanggapan atas pilihan pilihan individu.

F. Arah dalam Komunikasi


Komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau secara lateral. Dimensi vertikal
dibagi lagi menjadi ke arah bawah dan ke arah atas.
a. Komunikasi ke Arah Bawah
Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dari sebuah kelompok atau
organisasi menuju ke level yang lebih rendah adalah komunikasi ke arah bawah.
Para pemimpin kelompok dan para manajer menggunakannya untuk
menugaskan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menjelaskan kebijakan
dan prosedur, menunjukkan permasalahan yang memerlukan perhatian, dan
menawarkan umpan balik.
Dalam komunikasi ke arah bawah, para manajer seharusnya menjelaskan
alasan mengapa sebuah harus diambil. Salah satu studi menemukan bahwa para
pekerja dua kali cenderung berkomitmen dengan perubahan ketika alasan-
alasan yang melatarbelakangi mereka dijelaskan seluruhnya. Meskipun hal ini
terlihat lebih masuk akal, banyak manajer yang merasa bahwa mereka terlalu
sibuk untuk menjelaskan atau bahwa penjelasan akan menimbulkan banyak
masalah. Bukti dengan jelas mengindikasikan bahwa penjelasan dapat
meningkatkan komitmen pekerja dan mendukung keputusan. Meskipun para
manajer berpendapat bahwa untuk mengirimkan sebuah pesan tersampaikan
hingga pekerja level bawah cukup dilakukan sekali saja, sebagian besar riset
menyarankan bahwa komunikasi manajerial harus diulang beberapa kali dan
melaluinberbagai jenis media berbeda agar menjadi sangat efektif.
Permasalahan lainnya dalam komunikasi ke arah bawah adalah sifat satu
arahnya, secara umum, para manajer menginformasikan kepada para pekerja
tetapi jarang sekali meminta nasihat atau opini dari mereka.
Riset menegaskan bahwa para pekerja tidak akan memberikan masukan (input),
bahkan ketika kondisi sedang menguntungkan, jika melakukannya terlihat
menentang kepentingan terbaik mereka. Suatu studi mengungkapkan bahwa
hampir dua pertiga dari pekerja mengatakan bahwa bos mereka jarang sekali
atau tidak pernah meminta nasihat mereka.
Para pembicara terbaik menjelaskan alasan-alasan yang melatarbelakangi
komunikasi ke arah bawah yang mereka lakukan tetapi juga mengumpulkan
komunikasi dari para pekerja yang mereka supervisi. Hal ini mengarahkan pada
arah berikutnya yaitu komunikasi ke arah atas.

b. Komunikasi ke Arah Atas


Komunikasi ke arah atas menuju ke level yang lebih tinggi di dalam
kelompok atau organisasi. Komunikasi ini digunakan untuk memberikan umpan
balik ke para petinggi, menginformasikan mereka mengenai perkembangan dari
tujuan, dan penyampaian permasalahan saat ini. Komunikasi ke arah atas
membuat para manajer tetap waspada dengan apa yang dirasakan oleh para
pekerja mengenai pekerjaan mereka, para rekan sekerja, dan organisasi secara
umum. Para manajer juga bergantung pada komunikasi kearah atas untuk
gagasan-gagasan mengenai bagaimana kondisi dapat ditingkatkan.
Untuk melakukan komunikasi ke arah atas secara efektif, berusaha untuk
mengomunikasikan dalam pokok berita bukan hanya narasi, dukunglah berita
utama dengan hal-hal yang dapat ditindaklanjuti, dan persiapkan agenda untuk
memastikan bahwa anda memanfaatkan perhatian bos dengan baik.

c. Komunikasi Lateral
Ketika komunikasi tejadi di antara para anggota dari kelompok kerja yang
sama, para anggota dari kelompok kerja pada level yang sama, para manajer
pada level yang sama, atau beberapa pekerja yang setara secara horizontal
lainnya, ini digambarkan sebagai komunikasi lateral.
Dari sudut pandang manajemen, komunikasi lateral dapat menjadi baik atau
buruk. Oleh karena berpegang dengan ketat pada struktur vertikal yang resmi
untuk seluruh komunikasi dapat menjadi tidak efisien, maka komunikasi lateral
yang terjadi dengan pengetahuan manajemen dan dukungan dapat menjadi
menguntungkan. Tetapi hal ini dapat menciptakan konflik-konflik
disfungsional ketika saluran vertikal yang resmi telah dilanggar, ketika para
anggota langsung bicara ke atasan atau di sekitar atasan mereka untuk
menyelesaikan segala sesuatunya, atau ketika para bos mendapati adanya
tindakan-tindakan yang telah dilakukan atau keputusan-keputusan yang telah
diambil tanpa sepengetahuan mereka.

G. Komunikasi dalam Organisasi


Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi
organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian
serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan
dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi
arus komunikasi vertikal dan horizontal.
a. Jaringan Kelompok Kecil yang Formal
Jaringan organisasi yang formal dapat menjadi lebih rumit, meliputi ratusan
orang dan setengah lusin atau lebih banyak level hierarki. Untuk
menyederhanakannya, jaringan ini dibagi ke dalam tiga kelompok kecil umum
yang masing-masing terdiri atas lima orang : rantai, roda, dan seluruh saluran.
Rantai dengan ketat mengikuti rantai perintah yang formal atau resmi,
jaringan ini mendekati saluran komunikasi yang akan Anda temukan dalam
ketiga level organisasi ang ketat. Roda bergantung pada sebuah sosok sentral
untuk bertindak sebagai saluran bagi seluruh komunikasi kelompok, ini
menstimulasi jaringan komunikasi yang akan Anda temukan pada sebuah tim
dengan seorang pemimpin yang kuat. Jaringan seluruh saluran
memperbolehkan para anggota kelompok untuk berkomunikasi satu sama lain
secara aktif, sering dicirikan dalam pelaksanaan tim yang dikelola sendiri, yang
mana para anggota kelompok bebas untuk memberikan kontsribusi dan tidak
ada seorang pun yang mengambil peran pemimpin.

Gambar 2.2 Tiga Jaringan Kelompok Kecil yang Umum

Gambar 2.3 Jaringan Kelompok yang Kecil dan Kriteria yang Efektif

b. Kabar Selentingan (Gosip)


Jaringan komunikasi informal dalam organisasi atau sebuah kelompok
disebut kabar selentingan. Meskipun rumor dan gosip dikirimkan melalui kabar
selentingan yang informal, tetapi masih merupakan sumber informasi yang
penting bagi para pekerja dan para kandidat (yaitu para pekerja yang dicalonkan
menerima promosi). Kabar selentingan atau informasi melalui perkataan mulut
dari para rekan mengenai sebuah perusahaan memiliki pengaruh yang penting
pada apakah para pelamar pekerjaan akan bergabung dengan organisasi atau
tidak.
Kabar selentingan merupakan bagian penting dari jaringan komunikasi
dalam suatu kelompok atau organisasi. Ini memberikan kepada para manajer
perasaan moral terhadap organisasi mereka, mengidentifikasi permasalahan
para pekerja yang dianggap penting, dan membantu memanfaatkan kecemasan
pekerja. Kabar selentingan juga memenuhi kebutuhan dari para pekerja,
pembicaraan kecil menciptakan rasa kedekatan dan persahabatan di antara
mereka yang berbagi informasi, meskipun riset menyarankan bahwa hal ini
sering kali terjadi dengan mengorbankan orang-orang yang berada di luar
kelompok. Terdapat pula bukti bahwa gosip sangat didorong oleh jaringan
sosial dari pekerja yang mana para manajer dapat belajar untuk mempelajari
lebih banyak mengenai bagaimana informasi yang positif dan negatif mengalir
ke seluruh organisasi.
Dengan demikian, kabar selentingan tidak akan dikenai sanksi atau
dikendalikan oleh organisasi, hal ini dapat dipahami.
Dapatkah para manajer menghilangkan rumor sepenuhnya? Tidak. Riset
mengindikasikan bahwa bahkan beberapa bentuk dari gosip dapat memberikan
motivasi yang prososial. Apa yang seharusnya mereka lakukan adalah
meminimalkan konsekuensi negatif dari rumor dengan membatasi kisaran dan
dampaknya.

H. Mode Komunikasi
Dalam komunikasi, terdapat proses pemindahan makna dari sebuah ide dari seorang
komunikator kepada komunikan agar menjadi sebuah informasi yang bisa didapatkan.
Dalam proses pemindahan makna tersebut terdapat berbagai mode atau jenis
komunikasi yang dipakai.
a. Komunikasi Lisan
Sarana utama dalam menyampaikan pesan adalah komunikasi lisan. Pidato,
diskusi formal satu satu dan diskusi kelompok, serta rumor secara informal atau
kabar selentingan merupakan bentuk bentuk yang terkenal dengan komunikasi
lisan.
Keuntungan dari komunikasi lisan adala kecepatan dan umoan balik. Kita
dapat menyamoaoikan sebua pesan verbal dan menerima tanggapan dalam
waktu yang sedikit.
Jika penerima belum yakin dengan pesannya, maka umpan balik yang cepat
memungkinkan pengirim untuk mendeteksi secara cepat dan memperbaikinya.
Salah satu kelemahan utama pada komunikasi lisan muncul saat sebuah pesan
harus melewati sejumlah orang, semakin banyak orang semakin besar resiko
terjadi penyimoangan. Setiap orang menginterpretasikan pesan dengan cara
mereka sendiri. Ketika mencapai tujuannya ,kandungan pesan seringkali sangat
berbeda dengan semula. Dalam suatu organisasi, dimana keputusan dan
pengunguman resmi lainnya disampaikan secara verbal keatas dan ke bawah
hierarki otoritas, muncul resiko pesan itu terdistrosi
1) Rapat
Pertemuan dapat menjadi formal atau informal, meliputi dua atau
lebih banyak orang dan terjadi dalam hapir setiap kesempatan. Bahkan
penyusunan interaksi bisnis biasa dengan orang lain sebagaimana
pertemuan dapat membantu kira tetap menitikberatkan perhatian pada
perkembangan..
2) Videoconferencing
Vidoeconfercing memungkinkan para pekerja dan para klien untuk
melaksanakan peretemuan secara real-time dengan orang orang di
lokasi-lokasi berbeda. Live audio dan videoimage memungkinkan kita
untuk melihat,mendengar dan berbicara dengan orang lain tanpa hadir
secara fisik pada lokasi yang sama.

3) Telepon
Telepon ada di sekitar kita sejak lama yang justru cenderung kita
abaikan efisiensi na sebagai model komunikasi. Komunikasi melalui
telepon menawarkan banyak manfaat seperti pertemuan,dan begitu
telepon berbunyi maka kita akan berusaha untuk segera memberikan
tanggapan. Panggilan telepon dapat berupa pertemuan secara formal
atau pembicaraan secara informal, juga dijadwalkan atau secara spontan.
Komunikasi melalui telepon waktunya cepat,dan lebih sedikit
ambiguitas daripada e-mail. Namun,pesan melalui telepon lebih mudah
terabaikan.

b. Komunikasi Melalui Tulisan


Komunikasi secara tulisan meliputi surat,e-mail, pesan singkat,
organisasional secara berkala,dan banyak metode lain yang menyampaikan
tulisan dengan kata-kata atau simbol. Kita akan membahas komunikasi bisnis
secara tertulis, melalui surat, power point, e-mail, pesan singkat, pesan teks,
media sosial, dan blog berikutnya dalam bagian pembahasan ini
1) Surat
Dengan semua teknologi yang tersedia mengapa seorang menulis,
mencetak dan mengirim surat? Dari semua,bentuk komunikasi secara
tulisan,menulis surat adalah yang paling kuno dan yang paling bertahan
lama. Kita menulis sejak ribuan tahun yang lalu, tapi saat ini kita masih
menorehkan tinta pada kertas ketika kita ingin menciptakan suatu
catatan yang bertahan lama. Hal yang sama tidak dapat dikatakan
dengan penulisan secara elektronik; kadang kala komunikasi jenis ini
sulit untuk ditemukan dan dokumen tidak dapat dibuka ketika program
komputer mengalami perubahan.

2) PowerPoint
Powerpoint dan format slide lainnya seperti Prezi dapat menjadi
metode komunikasi yang sangat sempurna karena pernangkat lunak
untuk mengumpulkan slide menggabungkan kata-kata dengan elemen
visual untuk melibatkan pembaca dan membantu dalam menjelaskan
gagasan-gagasan yang kompleks. Powerpoint sering digunakan
bersamaan dengan presentasi lisan, tetapi daya tariknya sangat intuitif
yang dapat berfungsi sebagai metode komunikasi utama. Metode ini
bukan tanpa celah kritikan , ada yang berpendapat bahwa mode itu
terlalu bersisfat umum, tidak mengikutseretakan,dan seringkali
disalahgunakan
3) Surat Elektrik (E-mail)
Pertumbuhan surat elektrik(surel) atau e-mail sejak permulaannya
hampir 50 tahun silam telah menjadi spektakuler,dan penggunaannya
sangat luas,sulit untuk membayagkan hidup tanpanya. Riset baru - baru
ini menemukan bahwa terdapat lebih dari3,1 miliar akun email aktif di
seluruh dunia, dan para pekerja perusahaan rata rata megngirimkan 105
e-mail setiap harinya. Banyak menejer yang melaporkan bahwa mereka
menghabiskan terlalu banyak waktu pada e-mail.
Pesan e-mail dapat ditulis,diedit dan disimoan dengan cepat. E-mail
dapat didistribusikan kepada salah satu atau ribuan orang hanya dengan
menekan satu tombol , meskipun beberapa perusahaan (seperti
perusahaan data Nielson) telah melarang fitur balas ke semuanya.
biaya untuk mengirimkan pesan e-mail secara formal kepada para
pekerja adalah penghematan dari biaya cetak,duplikasi,dan distribusi
surat yang setara dengan brosur. Namun ,e-mail bukannya tanoa biaya.
Pada kenyataannya menurut perusahaan perangkat lunak e-mail
Messegemind, perusahaan mengalami kerugian sebesar $650 miliar
setiap tahunnya dari waktu yang dihabiskan dalam memproses
komunikasi e-mail yang tidak diperlukan. Suatu studi terbaru
mengindikasikan bahwa orang akan lebih fokus mengerjakan tugas dan
sedikit tertekan ketika mereka tidak memeriksa e-mail.

4) Pesan Singkat
Seperti e-mail, pesan singkat (IM) biasanya dilakukan via komputer.
Ini merupakan teknologi yang tersinkronasi ,artinya anda perlu berada
disana untuk menerima pesan. Dengan cara ini IM beroperasional
seperti telepon tanpa mesin penjawab; jika anda hadir ketika IM masuk,
maka anda dapat merespon pada saat itu juga dan terlibat dalam
percakapan yang diketik secara online .jika anda ketinggalan IM yang
masuk,anda akan diperingatkan ketika berikutnya anda masuk bahwa
seseorang berusaha untuk mengubungi anda. Namun, tidak seperti e-
mail, anda tidak biasanya diharapkan untuk membalasnya.

5) Pesan Teks
Pesan teks (TM) (atau lebih dekenal dengan sms) mirip dengan pesana
singkat yang mana keduanya merupakan teknologi yang tersinkronasi,
tetapi pesan teks biasanya dilakukan via telepon seluler dan sering kali
sebagai alternatif daripada panggilan telepon. Panduan bagi bisnis yang
menggunakan pesan teks masih berkembang.

6) Media Sosial
Tidak ada satupun tempat yang memiliki komunikasi yang lebih
ditransformasikan daripada kenaikan jejaring sosial seperti misalnya
Facebook dan LinkeIdn,dan bisnis mengambil keuntungan dari peluang
adirnya media sosial ini. Banyak organisasi yang telah mengembangkan
aplikasi jejaring sosial yang mereka bangun sendri, dikenal dengan
perangkat lunak sosial perusahaan. Sebagian besar dari mereka
memiliki halaman Faceboook sendiri dan twitter . menurut riset dari
perusahaan penasihat Gartner Inc, perusahaan yang memanfaatjan
media sosial lebih daripada alat bantu pemasaran yang membawa
industri mereka pada pertumbuhan pada tahun 2015.
Dibandingkan salah satu situs yang mendunia, facebook memiliki
lebih dari 1,11 miliar para pengguna aktif setiap bulannya, terdiri atas
jejaring terpisah yang didasarkan pada sekolah,perusaaan atau kawasan.
Menurut laporan pendapatan kuartal pertama Facebook pada tahun
2013, jumlah terendah bulanan dari pengguna yang aktif berada di
Amerika Serikat dan Kanada,Eropa memiliki sejumla besar para
pengguna dan Asia memiliki jumlah yanng lebih besar lagi. Para
pengguna dapat mengirimkan pesan umum kepada para pengguna
lainnya dengan memposting pada halaman depan mereka atau melalui
pesan atau obrolan. Privasi tetap menjadi pusat perhatian utama dari
banyak pengguna Facebook.
Tidak seperti media sosial kebanyakan, LinkedIdn diciptakan sebagai
jejaring bisnis online . profil dari para pengguna pada situs seperti
resume secara virtual. Komunikasi kadang kala terbatas pada
dukungann keahlian dari orang lain dan menetapkan koneksi bisnis,
meskipun komunikasi privat secara langsung tersedia dan para
pengguna dapat membentuk dan menjadi milik kelompok.
Twitter merupakan jaringan sosial yang hybird bagi para pengguna
untuk memposting mikroblog dengan memasukkan 140 karakter pada
para pelanggan mereka mengenai beberapa topik tertentu, termasuk
pekerjaan. Sementara itu anya 4% dari CEO yang ada dalam
twitter,beberapa memiiki banyak pengikut, diantaranya adalah Richard
Branson dari Virgin Group yang memiliki 2,5 juta pengikut. Profesor
Harvard dan mantan CEo Medtronic Bill George menambahkan,
dapatkah anda berpikir mengenai cara yang jauh lebih efektif atas biaya
untuk terhubung dengan para konsumen dan pekerja anda? . memiliki
banyak pengikut dapat memberikan keuntungan bagi sebuah perusahaan
atau seorang manajer, dan kewajiban yang besar ketika memposting
(me-tweet) tulisan yang buruk atau negatif.
Jika pekerjaan anda termasuk yang menggunakan akun Twitter, maka
anda mungkin tidak dapat membawa akun tersebut bersama anda jika
anda meninggalkan perusahaan.

7) Blog
Sebuah blog (singkatan dari web log) adalah sebuah situs Web
mengenai seseorang atau perusahaan. Para ahli memperkirakan bahwa
lebih dari 156 juta blo yang ada sekarang, banyak yang dikelola oleh
para pekerja di AS. Tentu saja, banyak organisasi dan para pemimpin
organisasi memiliki blog yang membahas mengenai organisasi.

8) Web Browser Lainnya


Flickr,Pinterest,Google+,YouTube,Wikis,Jive,Socialtext, dan Social
Cast hanya beberapa dari sekian banyaknya platform sosial untuk publik
dan industri tertentu,dengan meluncurkan hal baru setiap harinya.
Beberapa dirancang hanya untuk satu tipe posting senata;sebaga contoh
YouTube hanya menerima video dan Flickr hanya menerima video dan
gambar. Situs lainnya memiliki suatu budaya tertentu, misalnya
Pinterest mengunduh berbagai resep atau tips untuk mendekorasi secara
informal. Mungkin segera akan terdapat situs media sosial yang
disesuaikan dengan semua tipe komunikasi.

c. Komunikasi Nonverbal
Setiap kali kita mengirimkan sebuah pesan verbal. Kita juga membagikan
pesan nonverbal. Kadang kala komponen nonverbal dapat berdiri sendiri. Tidak
ada pembahasan komunikasi yang lengkap tanpa mempertimbangkan
komunikasi nonverbal-meliputi gerakan tubuh, intonasi atau penekanan yang
kita berikan atas kata kata,ekspresi wajah,serta jara fisik antara pengirim dan
penerima.
Kita mungkin berpendapat bahwa setiap pergerakan tubuh memiliki arti,dan
tidak ada pergerakan secara kebutulan(walaupun beberapa tidak disadari). kita
bertindak di luar keadaan kita dengan bahasa tubuh nonverbal. Kita akan
tersenyum atas kepercayaan pryek, tidak menyilangkakn tangan kita untuk
menunjukan mudah didekati, dan berdiri untuk mengirimkan tanda otoritas.
Bahasa tubuh dapat menyampaikan status,tingkat keterlibatan,dan keadaan
emosional. Bahasa tubuh menambah, dan sering kali merumitkan,komunikasi
verbal. Posisi tubuh atau gerakan dapat mengomunikasikan suatu emosi dibalik
sebuah pesan, tetapi ketika dikaitkan dengan bahasa yang disampaikan,hal ini
akan memberikan makna yang lebih lengkap pada pesan dari pengirim. Banyak
studi mengindikasikan bahwa orang akan lebih banyak membaca tingkah laku
dan emosi orang lain melalui isyarat nonverbal mereka dibandingkan melalui
kata-kata. Jika isyarat nonverbal bertentangan dengan pesan verbal
pembicara,maka isyarat non verbal kadang kala lebih cenderung diyakini ole
pendengat.
Jika anda membaca risalah rapat pertemuan, anda tidak akan merasa efek
yang sama ketika anda benar-benar berada disana atau melihat video rekaman
rapat pertemuan. Mengapa? Oleh karena tidak terdapat catatan omunikasi
nonverbal. Penekanan yannng diberikan pada kata-kata atau kalimat menjadi
hilang. Ekspresi wajah juga menyampaikan makna. Ekspresi wajah,seiring
dengan intonasi, dapat memperlihatkan kesombongan, keagresifan,
ketakutan,perasaan malu dan karakteristik lainnya.
Jarak fisik juga memiliki makna. Jarak yang tepat antaraorang sangat
bergantung pada norma budaya. Sebuah jaeak yang praktis dalam beberapa
negara Eropa merasakan kedekatan dengan banyak bagian di Amerika Utara.
Jika seseorang berdiri mendekati anda melebihi jarak yang tepat, hal ini dapat
mengindikasikan adanya keagresifan atau ketertarikan seksual ;jika jaraknya
lebih jauh, maka memberikan tanda adanya ketidaktertarikan atau
ketidaksuakaan dengan apa yang telah dikatakan.
I. Gaya Komunikasi dalam Organisasi
Di dalam organisasi, pasti memiliki suatu gaya (style) berkomunikasi yang berbeda-
beda dalam setiap organisasi. Dan dari gaya inilah yang membuat gambaran
kepribadian dan pergerakan organisasi dapat terlihat.
Menurut Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss, ada beberapa gaya komunikasi yang
pada umumnya dipakai oleh organisasi dalam berkomunikasi.
1. Gaya Komunikasi Mengendalikan (The Controlling Style)
Gaya komunikasi mengendalikan (The Controlling Style) ditandai dengan
adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur
perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan
gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way
communications.
Pihak - pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih
memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka
untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian
untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian
pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan
untuk kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak
khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha
menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain
mematuhi pandangan-pandangannya.
Pesan-pesan yang berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha
menjual gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha
menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The controlling style of
communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja
dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun
demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang
bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau
tanggapan yang negatif pula.

2. Gaya Komunikasi Dua Arah (The Equalitarian Style)


Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka.
Artinya, setiap anggota organisasi The Equalitarian Style dapat
mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai
dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota
organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. Aspek penting gaya
komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of
communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan
verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way
communication).
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan
ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta
kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam
konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. The equalitarian style
ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini
efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi
untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks.
Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindak berbagi
informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.

3. Gaya Komunikasi Berstruktur (The Structuring Style)


Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal
secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus
dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi.
Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk
memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan
organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi
tersebut.
Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State
University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang mereka
beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill dan Coons
menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah
orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih
memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

4. Gaya Komunikasi Dinamis (The Dynamic Style)


Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena
pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya
berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of
communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor
yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau
merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik.
Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-
persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau
bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang
kritis tersebut.

5. Gaya Komunikasi Melepaskan (The Relinguishing Style)


Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran,
pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi
perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi
perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan
atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan
luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua
tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.
6. Gaya Komunikasi Pengambilan Kembali (The Withdrawal Style)
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak
komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya
ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan
ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
Dalam deskripsi yang konkret adalah ketika seseorang mengatakan: Saya
tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini. Pernyataan ini bermakna bahwa ia
mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan
suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh
karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi.
Berikut ini adalah tabel mengenai gaya komunikasi.

J. Pilihan dalam Saluran Komunikasi


Mengapa orang memilih salah satu saluran dalam berkomunikasi dibanding lainnya?
Suatu model kekayaan media yang membantu dalam menjelaskan pemilihan saluran di
antara para manajer.
a. Kesempurnaan Saluran
Saluran berbeda dalam kapasitas mereka untuk menyampaikan informasi.
Beberapa yang sempurna dalam hal mereka mampu untuk (1) menangani
berbagai macam isyarat secara simultan (2) memfasilitasi umpan balik yang
cepat, dan (3) menjadi sangat pribadi. Saluran lainnya memiliki skor rendah
bersandarkan faktor-faktor tersebut. Percakapan antarmuka memperoleh skor
tertinggi dalam kesempurnaan saluran karena mengirimkan sebagian besar
informasin per episode komunikasi-banyak isyarat informasi (kata-
kata,postur,ekspresi wajah gerak-gerik,intonasi),umpan balik dengan segera
(baik verbal maupun non verbal),dan sentuhan pribadi yanng terjadi. Media
tulisan yang bersifat umum seperti misalnya laporan formal dan buletin
memiliki tingkat kesempurnaan terendah.

b. Memilih Mode Komunikasi


Pilihan atas saluran bergantung pada apakah pesan tersebut bersifat rutin atau
tidak. Pesan yang rutin cenderung mudah dan memiliki sedikit ambiguitas;
saluran-saluran yang kesempurnaanya redah dapat memberikan efisiensi.
Komunikasi yang tidak rutin cenderung rumit dan berpotensi terjadi kesalah
pahaman. Para manajer dapat mengomunikasikan mereka secra efektif hanya
dengan memilih saluran yang sempurna.
Sering kali, variasi dari mode komunikasi dapat berfungsi dengan sangat baik
untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang penting. Ketika masa yang sulit
menghantam Manpower Business Solution (Solusi Bisnis Sumber Daya
Manusia) selama masa resensi ekonomi akhir-akhir ini, perusahaan memillih
untuk berkomunikasi dengan para pekerja setiap hari dalam berbagai macam
media untuk memastikan bahwa setiap orang telah diinformasikan. Para pekerja
diberikan berita terkini mengenai rencana perusahaan dalam berhadapan dengan
permasalahn perekonomian, meliputi peringatan awal sebelum melakukan
pemecatan. Perusahaan meyakini bahwa strateginya dengan mneggunakan
saluran komunnikasi yang sempurna atas informasi -informasi yang tidak rutin
telah terbayarkan dengan mengurangi kecemasan pekerja dan meningkatkan
keterlibatan dengan organisasi.
Kesempurnaan saluran merupakan suatu kerangka kerja yang bermanfaat
dalam memilih metode komunikasi anda. Sebagai contoh,tidak selalu mudah
untuk mengetahui kapan memilih komunikasi secara lisan dan bukannya
tertulis. Para ahli mengatakan bahwa komunikasi secara lisan atau berhadapan
muka dengan para rekan sekerja,klien,dan manajemen level atas merupakan
kunci menuju keberhasilan. Namun, jika anda mencari-cari CEO hanya untuk
mengatakan hello ,anda mungkin akan diingat sebagai gangguan daripada
seorang yang cemerlang,dan mencatat semua rapat pertemuanpada kalender
untuk mengingatkan waktu berhadapan muka anda merupakan kontraproduktif
untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam organisasi tersebut. Pilihan
komunikasi anda layak dipikirkan sejenak;apakah pesan yang perlu anda
komunikasikan lebih sesuai disampaikan melalui diskusi atau dalam bentuk
diagram?
Jika anda perlu untuk menilai daya peneriman dari penerima pesan, maka
komunikasi secara lisan biasanya merupakan pilihan yang lebih baik.
Misalnya,rencanapemasaran untuk suatu produk baru,memerlukankerja sama
dengan para klien secara pribadi, sehingga anda dapat melihat bagaimana reaksi
mereka atas setiap gagasan yang anda usulkan. Juga mempertimbangkan mode
komunikasi yang lebih disukai oleh penerima;bebrapa orang lebih fokus saat
menerima pesan melalui telepon daripada dalam rapat pertemuan. Kecepatan
dari lingkungan kerja di sekeliling anda diperetimbangkan pula. Misalna,jika
manajer anda meminta diadakan rapat pertemuan dengan anda,maka anda tidak
akan mengusulkan untuk ditukarkan dengan e-mail . tempat kerja yang terpacu
dengan cepat akan dikembangkan dengan sangat pesat melalui rapat pertemuan,
sementara itu proyek tim yang tengah waktunya sangat padat dapat
dikembangkan melalui video conference yang daijadwalkan dengan skype .
kadang kala kita tidak dapat memili antara rapat pertemuan antarmuka dengan
rapat melalui telepon yang disebabkan oleh jarak. Pada saat lain hal ini
merupakan pilihan.
Banyak dari apa yang kita komunikasikan dengan berhadapan muka adalah
pada saat pengiriman,seingga juga mempertimbangkan keahlian berbicara anda
ketika memilih metode komunikasi anda. Riset mengindikasikan bahwa bunyi
dari suara anda dua kali lipat pentingnya dengan apa yang anda katakan. Suara
saat berbicara yang baik jelas dan sedang dapat membantu karier
anda,sementara itu suara yang nyaring yang mengandung
pertanyaan,menjengkelkan,bernada tinggi ,mendesah, atau nada suara yang
monoton dapat menghalangi anda. Jika suara anda yang bermasalah,maka tim
kerja dapat membantu anda meningkatkan kesadaran diri sehingga anda dapat
melakukan perubahan atau anda dapat menerima manfaat dari bantuan seorang
pelatih suara.
Komunikasi secara tertulis umumnya merupakan suatu mode yang sangat
diandalkanbagi komunikasi yang rumit dan lama,dan dapat menjadi metode
yang sangat efisien bagi pesan yang singkat pula, ketika teks dengan dua kalimat
dapat dilakukan dengan panggilan telepon selama 10 menit .tetapi harus diingat
bahwa komunikasi tersebut memiliki keterbatasan pada ekspresi secara
emosionalnya.
Pilihan komunikasi tertulis ketika anda menginginkan informasi mnejadi
berwujuddan dapat diverifikasi. Kedua pihak yaitu anada dan para penerima
akan memiliki catatan atas pesan tersebut . orang orang biasanya akan dipaksa
untuk berpikir secara lebih mendalam mengenai apa yang mereka ingin
sampaikan dalam sebua pesan yang tertulis daripada berbicara,sehingga
komunikasi secara tertulis dapat dipikirkan dengan baik,logis,dan jelas. Tetapi
tetap waspada ,sejalan dengan komunikasi lisan,pengiriman anda sama
pentingnya dengan kandungan pesan. Para manajer melaporkan bahwa
kesalahan dalam tata bahasa dan kurangnya formalitas bisnis dipandang tidak
profesional.dan tidak dapat di terima. Orang-orang sangat bersemangat
dengan tata bahasa. instruktur penulisan untuk korporasi dan pengarang Jack
Appleman menambahkan,dan suatu studi menemukan bahwa 45% para pekerja
diberikan tambahan program pelatihan untuk belajar tata bahasa dan keahlian
komunikasi . para ahli lainnya menyatakan bahwa penggunaan jaringan media
sosial dan singkatan baik untuk bisnis.
Surat digunakan dalam bisnis terutama untuk tujuan jejaring dan ketika tanda
tangan harus autentik. Sebuah catatan terima kasih yang ditulis tangan tidak
pernah menjadi suatu pilihan yang salah bagi pelamar untuk mengirimkannya
setelah wawancara kerja misalnya, dan amplop tertutup yang ditulis tangan
seringkali ditempatkan di sebelah kanan pada meja penerima oleh staf
administrasi. Meskipun komunikasi tertulis secara elektronik memberikan
autentikasi dengan mengindikasikan pengirim dan tanggal/waktu dikirimkan,
tanda tangan yang ditulis tangan masih lebih disukai dan kadang kala
dipersyaratkan untuk surat-surat dan kontrak. Disini terdapat beberapa
permasalahan ketika memilih e-mail.

Risiko kesalahan dalam menginterpretasikan pesan


Salah satu tim riset pada New York University menemukan bahwa
kami dapat secara akurat menguraikan makna dan e-mail hanya dalam
setengah waktu saja, bahkan sebagian besar dari kami sangat melebih-
lebihkan kemampuan untuk mengirimkan dan menginterpretasikan
pesan-pesan dengan jelas. Jika anda mengirimkan sebuah pesan penting
maka pastikan bahwa anda membaca kembali kejelasan dari pesan
tersebut terlebih dahulu. Amati juga nadanya,bahkan pada lini subjek
anda. Lini subjek harus secara langsung,sederhana,dan tanpa rujukan
secara seksual. Riset terbaru mengindikasikan bahwa lini subjek yang
pendek-lebih sedikit dari pada 50 karakter-lebih mudah dipahami.

Dampak dari pesan-pesan yang negatif


Ketika Radio Shack memutuskan untuk memberhentikan 400
pekerjanya ,menerima banyak sekali cemoohan baik dari dalam maupun
luar perusahaan dengan melakukan melalui e-mail. Para pekerja juga
perlu berhati-hati ketika mengomunikasikan pesan-pesan yang negatif
melalui e-mail. Kandungan yang tidak layak atau negatif dapat
membahayakan pekerjaan anda saat ini atau menghilangkan anda dari
pertimbangan posisi yang baru.

Memiliki karaktristik memerlukan banyak waktu


Menyortir dan membaca e-mail memerlukan waktu yang lama.
Menulis e-mail bahkan menghabiskan waktu yang lebih lama apakah
anda mengetik dengan sepuluh jari pada papan tombol atau dua ibu jari
pada sebuah smart phone. Sebagian besar dari kita bermasalah ddalam
berinteraksi dengan e-mail ,terutama sering dengan kemajuan karier
kita. Para ahli menyarankan strategi-strategi berikut:
Jangan memeriksa e-mail pada saat pagi hari
Periksa e-mail dalam sesi tertentu, bukan sepanjang hari
Berhenti berlangganan tambahan laporan berita dan produk
pendukuk yang mengacaukan

Ekspresi emosi yang terbatas
Beberapa peneliti mengatakan bahwa kurangnya pesan isyarat secara
visual dan vokal yang memiliki makna positif secara emosional, seperti
pujian, yang terlihat lebih netral secara emosional daripada yang
dimaksud oleh pengirim. E-mail cenderung memilki dampak yang tidak
menghambat terhadap orang-orang; tanpa ekspresi wajah dari penerima
untuk melunakkan ekspresi mereka, pengirim menulis sesuatu yang
akan dirasakan tidak nyaman apabila disampaikan secara langsung.

Kekhawatiran akan privasi


Pertumbuhan pada bidang forensik digital yang menitikberatkan pada
melakukan investigasi e-mail dari semua perangkat yang digunakan oleh
perusahaan yang dikirimkan oleh para pekerjanya, terutama pada e-mail
yang dikirimkan kepada pesaing. Banyak pemilik usaha yang menyaring
e-mail , dengan menggunakan perangkat lunak untuk menangkap tidak
hanya istilah kunci semata, tetapi juga sama-samar atau frase-frase yang
dilanda perasaan bersalah.

Profesionalisme
Sebuah survei atas para pemilik usaha yang mengungkapkan bahwa
58% tingkat tata bahasa, pengejaan, dan tanda baca sama sangat
pentingnya dalam e-mail. Gunakan judul yang formal, gunakan alamat
e-mail yang resmi, dan buat pesan dengan singkatdan ditulis dengan
baik.

Terdapat keuntungan dan tantangan yang signifikan dari pengenalan pesan


teks ke dalam lingkungan bisnis. Mengirimkan dan menerima teks tidak
memerlukan biaya mahal, dan kesediaan untuk berkomunikasi yang kondusif
bagi bisnis yang baik. Namun, beberapa pengguna memandang pesan teks ini
sebagai hal yang membosankan dan mengganggu. Oleh karena pesan singkat
dapat disadap dengan mudahnya, maka banyak organisasi yang menjadi
khawatir dengan keamanan dari pengiriman teks. Level informalitas dan
singkatan yang digunakan dalam pesan teks untuk pribadi biasanya tidak
disarankan dipakai untuk keperluan pekerjaan. Untuk pesan-pesan yang lebih
panjang, lebih baik menggunakan e-mail. Pada level korporasi, keuntungan
dengan menggunakan media sosial dalam kancah penjualan, baik bisnis-untuk-
publik dan bisnis-untuk-bisnis. Namun, tingkat keuntungan dengan
menggunakan media sosial dalam sumber daya manusia tidak dapat ditentukan,
khususnya untuk keperluan perekrutan. Perangkat lunak yang memasang sius
media sosial dapat memeriksa pelamar pekerjaan, dan bertumbuhnya bidang
forensik digital yang membantu untuk menginvestigasi permasalahan yang
potensialdengan para pekerja yang ada, tetapi penjelajahan dunia maya dapat
memakan banyak waktu dan mahal.

c. Keamanan Informasi
Keamanan merupakan suatu kekhawatiran yang sangat besar oleh hampir
semua organisasi dengan informasi pribadi atau yang dimiliki mengenai para
klien, konsumen, dan pekerja. Sebagian besar perusahaan secara aktif
memonitor pemakaian internet dari para pekerja dan catatan e-mail, dan bahkan
menggunakan video pengawas dan catatan percakapan telepon. Organisasi
dapat meringankan kekhawatiran pekerja dengan melibatkan kedalam
penciptaan kebijakan keamanan informasi dan memberikan kepada beberapa
kendali atas bagaimana informasi pribadi digunakan.

K. Komunikasi yang Persuasif


1. Pemrosesan yang Otomatis dan Dikendalikan
Pemrosesan otomatis yaitu suatu pertimbangan yang relatif dangkal atas
bukti dan informasi yang membuat penggunaan heuristik. Pemrosesan secara
otomatis memerlukan sedikit waktu dan sedikit upaya, sehingga masuk akal
menggunakannya untuk memproses pesan yang persuasif yang terkait dengan
topik yang tidak banyak dipedulikan. Kelemahannya adalah bahwa
memungkinkan kita menjadi lebih mudah dibodohi oleh trik-trik yang
bervariasi.
Pemrosesan yang dikendalikan yaitu suatu pertimbangan yang terperinci
mengenai bukti dan informasi yang terdapat pada kenyataan, gambar, dan
logika. Pemrosesan yang dikendalikan memerlukan usaha dan tenaga, tetapi
lebih sulit untuk membodohi seseorang yang telah menghabiskan banyak waktu
dan tenaga untuk terlibat dalam hal pengambilan keputusan.
2. Tingkat Ketertarikan
Salah satu alat prediksi terbaik mengenai seseorang akan menggunakan
proses yang otomatis atau yang dikendaliakan dalam bereaksi terhadap sebuah
pesan yang persuasif adalah level ketertarikan pada suatu hal. Tingkat
ketertarikan mncerminkan dampak suatu keputusan terhadap kehidupan. Ketika
orang-orang sangat tertarik dengan hasil keputusan, akan cenderung
memproses informasi dengan hati-hati.

3. Pengetahuan Sebelumnya
Orang-orang yang berpengetahuan sangat luas mengenai suatu area subjek
lebih condong menggunakan strategi pemrosesan yang dikendalikan. Pada sisi
lain, orang-orang yang berpengetahuan kurang mengenai suatu topik dapat
lebih siap mengubah pemikiran, bahkan saat berhadapan dengan argumen
dangkal yang disajikan secara adil tanpa sejumlah besar bukti. Dengan kata
lain, penonton yang berpengetahuan lebih sulit untuk dibujuk.

4. Kepribadian
Memperoleh nilai yang tinggi dalam kebutuhan akan pengetahuan, suatu
kepribadian individu yang cenderung dipersuasi oleh bukti dan fakta-fakta.
Mereka yang memiiki nilai rendah dalam kebutuhan akan pengetahuan lebih
cenderung untuk menggunakan strategi pemrosesan yang otomatis, yang
bersandar pada intuisi dan emosi untuk memandu evaluasi mereka atas pesan-
pesan yang persuasif.

5. Karakteristik Pesan
Pesan disampaikan melalui saluran komunikasi yang relatif ramping,
dengan sedikit peluang bagi para pengguna untuk berinteraksi dengan isi yang
terkandung dalam pesan, mendorong pemrosesan secara otomatis. Sebaliknya,
pesan-pesan yang disampaikan melalui saluran komunikasi yang lebih
sempurna cenderung mendorong pemrosesan yang lebih bersifat konsultatif.

L. Hambatan-Hambatan pada Komunikasi yang Efektif


Sejumlah hambatan dapat memperlambat atau mengganggu komunikasi yang efektif,
adapun beberapa hambatan yang biasa sering terjadi.
a. Penyaringan (Filtering)
Penyaringan (filtering) mengacu pada tujuan memanipulasi informasi oleh si
pengirim sehingga si penerima akan melihatnya menjadi lebih menguntungkan.
Seorang manajer yang berbicara kepada bosnya mengenai hal yang dia rasa
ingin didengar bosnya merupakan penyaringan informasi. Level yang semakin
vertikal dalam hierarki organisasi, maka akan semakin membuka banyak
kesempatan untuk melakukan penyaringan. Tetapi beberapa penyaringan akan
terjadi di mana pun yang terdapat perbedaan status.
b. Pemilihan Persepsi
Diulas kembali disini karena pemilihan persepsi merupakan hal penting
sebab para penerima dalam proses komunikasi melihat dan mendengar secara
selektif berdasarkan pada kebutuhan mereka, motivasi, pengalaman, latar
belakang, dan karakteristik personal lainnya. Para penerima juga
memproyeksikan ketertarikan dan ekspektasi mereka ke dalam komunikasi
seperti mereka akan menguraikan isi pesan mereka.

c. Informasi yang Berlebihan


Para individu memiliki kapasitas yang terbatas untuk memproses data.
Ketika informasi yang kita miliki harus bekerja melebihi kapasitas pemrosesan
kita, maka hasilnya adalah informasi yang berlebihan. Apa yang terjadi ketika
para individu memiliki lebih banyak informasi daripada yang dapat mereka
sortir dan gunakan? Mereka cenderung untuk memilih, mengabaikan, melewati
atau melupakannya. Atau mereka dapat menangguhkan pemrosesan lebih lanjut
hingga situasi yang berlebihan telah berakhir. Dalam beberapa kasus, informasi
yang hilang dan hasil komunikasi yang kurang efektif, membuatnya menjadi
lebih penting untuk menangani kelebihan ini dengan lebih baik.

d. Emosi
Anda dapat menginterprestasikan pesan yang sama secara berbeda ketika
Anda marah atau putus asa dibanding Anda sedang bahagia. Orang-orang yang
berada dalam suasana hati negatif lebih cenderung untuk mengkritisi pesan
dengan lebih terperinci, sedangkan mereka yang berada dalam suasana hati
positif cenderung untuk menerima komunikasi begitu saja. Emosi yang lebih
ekstrem seperti sorak kegirangan atau depresi beresiko menghalangi
komunikasi yang efektif. Dalam kondisi seperti ini, kita akan sangat rentan
terhadap mengabaikan rasional kita dan proses berpikir yang objektif dan
berganti dengan penilaian secara emosional.

e. Bahasa
Bahkan ketika kita sedang bekomunikasi dalam bahasa yang sama, kita-kita
dapat berarti hal-hal yang berbeda dengan orang lain. Umur dan konteks adalah
dua dari faktor terbesar yang mempengaruhi perbedaan-perbedaan tersebut.
Penggunaan bahasa di antara masing-masing orang sangat tidak beragam.
Jika kita mengetahui bagaimana masing-masing dari kita memodifikasi bahasa,
kita dapat meminimalkan kesulitan dalam komunikasi, tetapi kita biasanya
tidak mengetahuinya. Para pengirim cenderung untuk mengasumsikan kata-
kata dan istilah-istilah dengan tidak tepat yang mana mereka pergunakan arti
yang sama dengan yang mereka gunakan kepada penerima.

f. Keheningan
Hal yang mudah untuk mengabaikan keheningan atau kurangnya
komunikasi karena didefinisikan dengan ketiadaan informasi. Namun, riset
menyarankan untuk menggunakan keheningan dan penangguhan komunikasi
adalah hal yang umum dan problematis. Salah satu studi menemukan bahwa
lebih dari 85% para manajer yang melaporkan tetap berdiam diri terhadap
sedikitnya satu permasalahan yang memperoleh perhatian yang signifikan.
Keheningan menjadi kurang dimana opini dari kaum minoritas diperlakukan
dengan hormat, identifikasi kelompok kerja tinggi, dan keadilan prosedural
tinggi yang menang. Secara praktik, hal ini berarti bahwa para manajer harus
memastikan bahwa mereka berperilaku dalam hal suportif ketika para pekerja
menyarankan opini-opini yang berbeda atau perhatian, dan mereka harus
memandangnya berdasarkan nasihat.

g. Kekhawatiran Komunikasi
Diperkirakan 5-20% dari populasi menderita kekhawatiran komunikasi
(communication apprehension) yang melemahkan tenaga atau kecemasan
sosial. Orang-orang tersebut mengalami ketegangan dan kecemasan yang tidak
semestinya dalam komunikasi secara tertulis, lisan atau kedua-duanya. Mereka
menemukan luar biasa sulit untuk berbicara antar muka dengan orang lain atau
menjadi luar biasa cemas ketika mereka harus menggunaka telepon, bergantung
pada memo, atau e-mail ketika panggilan telepon menjadi lebih cepat dan lebih
sesuai.

h. Berbohong
Hambatan terakhir terhadap komunikasi yang efektif adalah kesalahan
penyajian atas informasi secara sekaligus atau berbohong. Setiap orang
memiliki definisi berbeda mengenai suatu kebohongan. Dapatkah Anda
mendeteksi kebohongan? Literatur menyarankan bahwa sebagian besar orang
sangat tidak ahli dalam mendeteksi penipuan yang dilakukan oleh orang lain.
Permasalahanya adalah tidak terdapat isyarat secara verbal atau nonverbal yang
khas mengenai kebohongan, menghindari pandangan, berhenti sejenak, dan
menggeser postur tubuh juga dapat sebagai tanda dari kegelisahan. Secara
jumlah, frekuensi kebohongan dan kesulitan dalam mendeteksi kebohongan
terutama membuatnya menjadi hambatan yang besar bagi komunikasi yang
efektif.

M. Implikasi Global
Komunikasi efektif akan sulit terjadi di bawah kondisi yang terbaik. Faktor lintas
budaya jelas berpotensial menciptakan permasalahan komunikasi yang besar. Suatu
sikap yang dipahami dan dapat dipahami dan dapat diterima dengan baik dalam salah
satu budaya dapat tidak berarti apa pun atau malah berarti buruk dalam budaya lainnya.
1. Hambatan-Hambatan Budaya
Para peneliti telah mengidentifikasi sejumlah permasalahan yang terkait
dengan kesulitan bahasa dalam komunikasi lintas budaya.
Pertama adalah hambatan yang disebabkan oleh semantik. Kata-kata dapat
berarti hal yang berbeda bagi orang yang berbeda, terutama orang-orang yang
berasal dari budaya nasional yang berbeda. Beberapa kata tidak diterjemahkan
di antara budaya-budaya.
Kedua adalah hambatan yang disebabkan oleh konotasi. Pada beberapa
budaya, bahasa adalah formal; budaya lain, tidak formal. Negosiasi antara AS
dan Jepang dapat menyulitkan karena kata-kata dalam bahasa Jepang hai
diterjemahkan iya, tetapi konotasinya adalah iya, saya sedang
mendengarkan bukan iya, saya menyetujuinya.
Ketiga adalah hambatan yang disebabkan oleh perbedaan nada. Pada
beberapa budaya, bahasa adalah formal; pada budaya lain, tidak formal. Dalam
beberapa budaya, perubahan nada bergantung pada konteks: Orang-orang
berbicara secara berbeda di rumah, dalam situasi sosial, dan di tempat kerja.
Keempat adalah perbedaan dalam toleransi untuk konflik dan metode untuk
menyelesaikan konflik. Individu dari budaya-budaya yang individualis
cenderung menjadi lebih nyaman dengan konflik secara langsung dan akan
membuat sumber dari ketidaksepakatan menjadi terbuka dengan jelas. Budaya
koletivis cenderung lebih mengakui konflik secara implisit dan menghindari
perselisihan yang sarat emosional.
2. Konteks Budaya
Budaya-budaya cenderung berbeda dalam keadaan yang mana konteks
mempengaruhi makna yang diambil oleh individu dari komunikasi. Dalam
konteks budaya yang besar, orang-orang sangat bergantung pada isyarat
nonverbal dan isyarat situasional secara halus dalam berkomunikasi dengan
orang lain, status resmi seseorang, kedudukannya dalam masyarakat, serta
reputasi yang dibawa cukup berat.
Apa yang tidak dikatakan mungkin merupakan hal yang lebih signifikan
dibandingkan dengan apa yang dikatakan, itu merupakan konteks budaya yang
rendah. Mereka pada dasarnya mengandalkan pada kata-kata yang disampaikan
dan ditulis untuk menyampaikan suatu makna; bahasa tubuh dan gelar yang
formal kurang penting.
Apa yang dapat Anda lakukan untuk kembali untuk menilai konteks budaya?
aturan berikut dapat membantu:
1) Asumsikan perbedaan sampai kesamaan terbukti.
Sebagian besar dari kita menganggap orang lain lebih mirip dengan
kita daripada mereka sebenarnya. Anda cenderung untuk berbuat salah
jika Anda menganggap mereka berbeda dari Anda sampai terbukti
sebaliknya.

2) Tekankan deskripsi bukan interpretasi atau evaluasi.


Menafsirkan atau mengevaluasi apa yang seseorang telah dikatakan
atau dilakukan lebih menarik pada budaya dan latar belakang Anda
sendiri dari pada situasi yang diamati. Jadi menunda penilaian sampai
Anda punya waktu yang cukup untuk mengamati dan menafsirkan in
situ-asi dari perspektif yang berbeda dari semua pihak.
3) Praktek empati.
Sebelum mengirim pesan, menempatkan diri pada posisi penerima.
Apa nya nilai-nilai, pengalaman, dan kerangka acuan? Apa yang Anda
ketahui tentang pendidikan nya, pengasuhan, dan latar belakang yang
dapat memberikan wawasan menambahkan? Cobalah untuk melihat
orang lain karena ia benar-benar.

4) Perlakukan interpretasi Anda sebagai hipotesis kerja.


Setelah Anda mendapat penjelasan untuk situasi baru atau berpikir
Anda berempati dengan beberapa-satu dari budaya asing,
memperlakukan penafsiran anda sebagai hipotesis yang perlu pengujian
lebih lanjut dan bukan sebagai suatu kepastian. Hati-hati menilai
penerima umpan balik memberikan Anda, untuk melihat apakah itu
menegaskan hipotesis Anda. Untuk keputusan atau komunike penting,
periksa dengan rekan-rekan asing dan rumah-negara lain untuk
memastikan interpretasi Anda pada target.

3. Pedoman Budaya
1) Kenali diri Anda sendiri.
Dengan memahami identitas kultural Anda sendiri dan bias adalah hal
yang sangat penting pula kemudian memahami sudut pandang yang unik
dari orang-orang lainnya.
2) Membantu perkembangan sifat saling menghargai, keadilan, dan
demokrasi.
Dengan jelas menetapkan lingkungan keadilan dan rasa saling peduli.
Hal ini akan menjadi budaya ketiga Anda bagi komunikasi antarbudaya
yang efektif yang melampaui norma kultural masing-masing orang.

3) Mempelajari Konteks budaya dari setiap orang.


Anda akan menemukan lebih banyak kemiripan atau perbedaan pada
kerangka acuan Anda sendiri daripada yang Anda perkirakan. Namun,
berhati-hati untuk tidak mengkategorikan mereka berdasarkan asal
budaya.

4) Ketika terdapat keraguan, dengarkan.


Jika Anda menyuarakan pendapat Anda terlalu awal, Anda akan
cenderung untuk menyinggung perasaan orang lain. Anda juga ingin
mendengarkan terlebih dahulu untuk lebih memahami bahasa
antarbudaya dari orang lain dan keakraban dengan budaya lain.

5) Sampaikan kenyataan, bukan interprestasi Anda.


Menginterprestasikan atau mengevaluasi apa yang telah seseorang
katakan atau lakukan lebih dipengaruhi oleh budaya dan latar belakang
Anda sendiri dibandingkan situasi yang diamati.
6) Pertimbangkan sudut pandang orang lain.
Sebelum Anda mengirimkan sebuah pesan, tempatkan diri Anda
sendiri pada sudut pandang si penerima.

7) Secara proaktif mempertahankan identitas dari kelompok.


Seperti kebanyakan suatu budaya, penetapan patokan umum bagi
budaya ketiga untuk komunikasi antarbudaya secara efektif memerlukan
waktu dan pemeliharaan.
BAB III
STUDI KASUS

A. Latar Belakang Kasus


Anton Triadna adalah supervisor pemeliharaan pada perusahaan taxi Blue Bird
yang beroperasi di Kota Jakarta. Ia sangat prihatin dengan keadaan perusahaan karena
para sopir taxi tidak pernah melaporkan masalah tentang mesin mobil tersebut.
Beberapa bulan yang lalu, Anton melakukan program pencegahan pemeliharaan mobil
Taxi. Program ini sangat tergantung pada kesediaan para sopir untuk mengisi secara
detail laporan mengenai kapan mobil-mobil itu diperkirakan akan bermasalah, akan
tetapi hal ini tidak dilakukan oleh para sopir. Beberapa sopir malah meninggalkan taxi
di garasi, bahkan di jalanan dalam keadaan rusak berat, tanpa dilaporkan ke supervisor.

Untuk memanggil montir ke luar (perbaikan di jalan) tidak hanya mahal ongkosnya,
tetapi juga resiko ketidakamanan sangat tinggi. Selain itu, para penumpang akan sangat
kecewa bila mengalami kejadian tersebut. Frekuensi kerusakan mobil yang tinggi akan
mengancam para sopir untuk tidak menerima bonus. Atas kejadian tersebut, Anton
mengeluarkan teguran secara lisan maupun tertulis kepada para sopir Taxi, namun para
sopir tetap tidak memberi respon sehingga Anton mencoba pendekatan baru.
Pendekatan tersebut adalah dengan merespon langsung setiap kali ada laporan dari sopir
mengenai masalah mesin yang potensial, dengan mengatakan bahwa staf dari bagian
pencatatan telah salah dalam mengatasi hal tersebut. Anton juga memberi catatan
tambahan yang menyatakan terima kasih kepada sopir karena melaporkan masalah
mereka sekarang dengan yang akan datang dari Taxi tersebut.
Kurang dari satu bulan, jumlah panggilan perbaikan di lapangan menurun setengah dari
sebelumnya, tetapi sebaliknya, masalah potensial yang dilaporkan meningkat tiga kali
lipat.

B. Analisa Masalah
Dari sudut pandang komunikasi penyebab kegagalan Anton meminta para sopir
membuat laporan tertulis pada kesempatan pertama adalah keluhan semacam itu
menunjukkan tidak cukupnya komunikasi ke bawah, dan perlunya pegawai
mendapatkan informasi yang sesuai dengan pekerjaan mereka. tidak adanya
informasi yang berkaitan dengan pekerjaan dapat menimbulkan tekanan batin yang
tidak perlu di antara anggota organisasi.

Kesuksesan Anton menindaklanjuti catatan kepada para sopir tersebut yaitu Anton
Triadna telah meningkatkan komunikasi dalam Organisasinya dengan melakukan :
Memanfaatkan Balikan yaitu menerima penolakan pada kebijakan pertama
sebagai pelajaran yang berharga
Melakukan Tindak Lanjut. Para karyawan lama mungkin mengartikan hal ini
sebagai maksud baik, tetapi karyawan baru bisa jadi mengartikan sebagai
memberikan mereka pekerjaan tambahan
Empati ; yang mengharuskan komunikator agar menempatkan dirinya pada
kedudukan penerima sehingga dapat memperkirakan bagaimana
kemungkinan penguraian sandi
Pengulangan adalah prinsip belajar yang sudah diterima. Menyakup unsur
pengulangan atau redundansi ke dalam komunikasi (terutama yang bersifat
teknis) menjamin bahwa seandainya satu bagain pesan tidak dimengerti,
bagian lainnya akan membawa pesan yang sama dengan cara berbeda.

Proses komunikasi di perusahaan tersebut yaitu :


a. Komunikasi ke bawah (downward process)
Gagalnya downward process yang pertama Anton Triadna Memberi arahan
tugas khusus mengenai instruksi kerja mengenai program pencegahan
pemeliharaan mobil Taxi. Contoh : Anton mengeluarkan teguran secara lisan
maupun tertulis kepada para sopir Taxi, namun para sopir tetap tidak memberi
respon
Downward Process Anton Triadna berhasil dengan melakukan pendekatan
baru dalam Memberi arahan tugas khusus mengenai instruksi kerja mengenai
program pencegahan pemeliharaan mobil Taxi dengan Kurang dari satu bulan,
jumlah panggilan perbaikan di lapangan menurun setengah dari sebelumnya.
Contoh: Anton Triadna merespon langsung setiap kali ada laporan dari sopir
mengenai masalah mesin yang potensial, dengan mengatakan bahwa staf dari
bagian pencatatan telah salah dalam mengatasi hal tersebut. Anton juga
memberi catatan tambahan yang menyatakan terima kasih kepada sopir karena
melaporkan masalah mereka sekarang dengan yang akan datang dari Taxi
tersebut.

b. Komunikasi ke atas (Upward Process)


Gagalnya Upward Process pada komunikasi yang pertama yang disebabkan
karena pendekatan yang pertama dirasakan menambah pekerjaan dan Anton
Triadna tidak empati dalam menyampaikan maksud informasinya. Contoh :
Beberapa sopir malah meninggalkan taxi di garasi, bahkan di jalanan dalam
keadaan rusak berat, tanpa dilaporkan ke supervisor
c. Komunikasi Horisontal/lnteraktif dalam Organisasi Blue Bird
Adanya kegagalan komunikasi horisontal. Contoh: staf dari bagian
pencatatan telah salah dalam mengatasi hal tersebut
BAB IV
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Secara umum
Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu setiap organisasi perlu yang namanya
membangun komunikasi yang efektif karena dengan adanya komunikasi, pergerkaan
dan pekerjaan dari individu-individu yang tergabung dalam organisasi bisa terlaksana
dengan baik dan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A, Perilaku Organisasi, 16th Edition, McGraw-Hill.
(2014)
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi

Anda mungkin juga menyukai