Anda di halaman 1dari 16

TEORI PORTOFOLIO

MARKOWITZ
KELOMPOK 3

Dita Riani Farina 1610313120015

Niken Tunggal Mandhanisita 1610313120035

Nur Septiani 1610313220046

Gusta Pradita 1610313310018

Jati Satrio 1610313310023


PORTOFOLIO MARKOWITZ

Tahun 1952 merupakan tahun yang sangat bermakna untuk para


investor. Pada tahun tersebut, lahir pemikiran yang dipandang
sebagai revolusi perilaku investor. Perilaku rasional dalam berinvestasi
yang dikemukakan oleh Harry Markowitz. Asas pendekatan Markowitz
memakai variabel keuntungan sebagai proyeksi risiko investasi. Seperti
saham X diharapkan meghasilkan 12% plus minus 4%, dan saham Y
memberikan harapan 12% plus minus 6%. Maka saham X dianggap
lebih berisiko dibandingkan saham Y pada profit yang sama besar
12%. Dengan demikian, saham X menjadi pilihn terbaik investor. Risiko
dibentuk Markowitz berbaris varians. Pembentukan portofolio pun
terjadi jika risiko investor telah diterapkan.
Memilih Portofolio Portofolio Yang Efisien
Dari Aktiva Berisiko Dan Portofolio Yang
Mungkin

Divertifikasi yang disarankan oleh  Portofolio yang Mungkin adalah


Markowitz mengacu pada portofolio yang dapat dibentuk
pembentukan portofolio yang oeh investor dari aktiva yang
memiliki tingkat pengembalian tersedia.
tertinggi pada tingkat risiko tertentu.
 Portofolio Efisien Markowitz
Portofolio semacam itu disebut
adalah portofolio yang
Markowitzz Efficient (MEP).
memberikan tingkat
pengembalian tertinggi diantara
portofolio yang ada dengan
tingkat risiko yang sama, disebut
juga mean-variance
Memilih Suatu Portofolio
Dalam Markowitz Efficient
Frontier (MEF)

Setelah pembentukan MEF, langkah


selanjutnya adalah memilih portofolio
yang optimal.
Perhatikan bahwa portofolio-portofolio
pada MEF menunjukan adanya timbal
balik antara risiko dan pengembalian.
Jika suatu portofolio pada MEF berada
semakin kekanan, maka semakin
meningkat risiko yang dihadapinya
demikian pula dengan pengembalian
yang diharapkan Portofolio terbaik
untuk dikelola adalah portofolio yang
optimal.
MODEL MARKOWITZ

Investasi merupakan sebuah cara Dalam memaksimalkan return dan


alternatif yang dapat digunakan untuk meminimalkan risiko, investor dapat
meningkatkan nilai aset di masa
depan, dengan melakukan investasi, melakukan divertivikasi, divertivikasi
menurunnya purchasing power akibat dapat diwujudkan dengan cara
inflasi dapat di ofsett oleh return yang mengkombinasikan berbagai pilihan
didapatkan dari investasi. saham dalam investasinya
1. Investasi pada real asset (membentuk portofolio saham
Investasi pada real asset dapat optimal). Melalui portofolio ini investor
dilakukan dengan membeli peralatan, dapat memaksimalkan keuntungan
pendirian pabrik, perbaikan mesin yang diharapkan dari investasi dengan
produks,dan lain-lain. tingkat risiko tertentu atau berusaha
2. Investasi pada financial asset meminimalkan risiko untuk sasaran
Sedangkan investasi pada financial tingkat keuntungan tertentu.
asset (instrumen keuangan) dapat
dilakukan pada pasar uang (berupa
sertifikat deposito, commercial papper,
dll) maupun pasar modal (berupa
saham,obligasi dan lain-lain).
MODEL MARKOWITZ

Menurut Tandelilin (2000:9) ada dua Model Markowitz telah terbukti


strategi portofolio yang bisa dipilih, membawa pemilihan portofolio yang
yaitu: efisien, yang terletak pada garis efisien,
yaitu portofolio yang merupakan
1. Strategi portofolio aktif: strategi portofolio pasar, tetapi dengan asumsi
portofolio aktif meliputi kegiatan :
penggunaan informasi yang
tersedia dan teknik-teknik (1) para investor adalah penghindar
peramalan secara aktif untuk risiko yang memaksimalkan utility
mencari kombinasi portofolio yang yang diharapkan;
lebih baik.
(2) investor memilih portofolio dengan
2. Strategi portofolio pasif: sedangkan dasar pertimbangan rata-rata
strategi portofolio pasif meliputi varian dan return yang diharapkan;
aktivitas investasi pada portofolio
yang seiring dengan kinerja indeks (3) semua investor melakukan periode
pasar. pemegangan tunggal (single
holding periode). Dengan
menggunakan model Markowitz,
investor bisa memanfaatkan semua
informasi yang tersedia sebagai
dasar pembentukan portofolio
yang maksimal.
“Don’t put all your eggs in one bakset”
-Harry Markowitz
“Jangan meletakkan telur pada satu keranjang,
tapi letakkan pada lebih dari satu keranjang”
Konsep ini dikenal dengan istilah divertifikasi
investasi atau melakukan investasi yang sifatnya
tidak terpusat pada satu bidang saja, tetapi lebih
dari satu bidang.
Model Indeks Tunggal: Penyederhanaan
Analisis Portofolio
Mean variance model mempunyai Dengan menggunakan model indeks
kelemahan dalam 2 hal. tunggal bisa diredusir (dikurangi)
jumlah variabel yang ditaksir. Analisis
 Pertama kita perlu menaksir pembentukan portofolio yang optimal
variabel yang sangat banyak kalau dapat dilakukan dengan beberapa
kita membentuk portofolio dengan langkah sebagai berikut:
jumlah sekuritas yang memadai.
a. Menghitung tingkat pengembalian saham
 Kedua, nilai koefisien korelasi (yang individual:
sangat penting untuk penentuan
risiko portofolio) sangat sulit ditaksir Rit = Pt –Pt-1
dengan menggunakan data
historis. Artinya, koefisien korelasi Pt-1
periode yang lalu mungkin sekali
sangat berbeda dengan koefisien Keterangan :
korelasi saat ini. Rit = Tingkat pengembalian individual
Pt = Harga investasi sekarang
Pt-1 = Harga investasi periode lalu
Model Indeks Tunggal:
Penyederhanaan Analisis Portofolio
b. Menghitung tingkat pengembalian pasar Penentuan portofolio yang optimal dengan
menggunakan indeks tunggal dapat
Rm = IHSGt – IHSGt-1 dilakukan dengan cara :
IHSGt-1  Menentukan saham individual yang
Keterangan: layak masuk ke dalam portofolio. Untuk
menentukannya dapat dilakukan
Rm = Return pasar dengan cara:
IHSGt = Indeks harga saham gabungan periode t 1. Menghitung return saham individual
(Ri)
IHSGt = Indeks harga saham gabungan periode t
Return saham individual dapat dihitung
c. Menentukan nilai dari Beta (ß) :
dengan cara mengurangi harga
ß= n(Σ XY ) – (Σ X )(Σ γ) penutupan saham bulan ini dengan
harga penutupan bulan sebelumnya
n (Σ X 2 ) – (Σ X )2 dan dibagi dengan harga penutupan
b Menentukan nilai Alpha (α) bulan sebelumnya.

Y = α + ßχ
α = Y – ßχ rata-rata Y atau rata-rata X
Model Indeks Tunggal:
Penyederhanaan Analisis Portofolio
2. Menghitung Return Pasar (Rm)  Mengukur Risiko
Sebagai contoh, Return pasar Risiko portofolio dibagi menjadi
dihitung dengan cara dua yaitu :
mengurangi indeks harga saham
a. Risiko Sistematis
Jakarta Islamic Index bulan ini
dengan indeks harga saham Risiko sistematis atau risiko pasar
Jakarta Islamic Index bulan merupakan bagian dari sekuritas
sebelumnya dan dibagi dengan yang tidak dapat dihilangkan
indeks harga saham bulan dengan membentuk portofolio.
sebelumnya. Risiko sistematis terjadi karena
adanya perubahan tingkat inflasi,
naiknya tingkat suku bunga Bank.
Risiko sistematis terdiri dari beta (
β ) dan varian pasar ( 𝜎𝑀 2
).
Model Indeks Tunggal:
Penyederhanaan Analisis Portofolio
b. Risiko Non Sistematis.  Portofolio optimal
Risiko non sistematis merupakan Investor dalam memutuskan untuk
risiko yang dapat dihilangkan berinvestasi mereka selalu
dengan jalan deversifikasi yaitu mengharapkan tingkat
dengan jalan membentuk pengembalian yang maksimal
portofolio. Risiko ini bersifat unik dengan risiko yang minimal.
bagi perusahaan maka akan Pengambilan keputusan seperti itu
diimbangi dengan hal baik yang dapat dilakukan dengan
terjadi di perusahaan lain. menggunakan analisis portofolio,
karena dalam analisis tersebut
memberikan tingkat pengembalian
terbesar dengan risiko yang sama
atau memberikan risiko yang kecil
dengan tingkat pengembalian yang
sama.
Model Indeks Tunggal:
Penyederhanaan Analisis Portofolio
 Portofolio optimal dengan indeks
tunggal dapat ditentukan Table Nilai ERB Dari Masing-
dengan beberapa cara. Masing Sekuritas
Pertama, mengurutkan sekuritas No Kode ERB

berdasarkan nilai ERB terbesar ke 1 UNTR 0,0093


nilai ERB terkecil. Sekuritas yang 2 ANTM 0,0082
memiliki nilai ERB terbesar adalah 3 UNVR -0,0408
sekuritas yang menjadi kandidat 4 TLKM -0,0338
portofolio optimal. Pada table 5.5
5 ISAT -0,0288
dibawah ini dapat dilihat sekuritas
yang memiliki nilai ERB terbesar 6 GJTL -0,0281

sampai nilai ERB terkecil. ERB 7 INDF -0,0225

terbesar dimiliki oleh perusahaan 8 MEDC -0,0161

UNTR dengan nilai ERB 0,0093 dan 9 SMCB -0,0145


nilai ERB terkecil oleh perusahaan 10 INTP -0,0054
INTP dengan nilai ERB -0,0054.
Model Indeks Tunggal:
Penyederhanaan Analisis Portofolio
Kedua, menentukan nilai Ai, Bi, Aj, Bj Table Perhitungan Nilai Ai, Bi, Aj, Bj, Dan Ci
dari masing-masing sekuritas. Ketiga, No Kode Ai Bi Aj Bj Ci

menentukan nilai Ci. Keempat, 1 UNTR 0,0152 1,6403 -0,6311 39,0190 0,0006

menentukan nilai dari Cut Off Point 2 ANTM 0,0349 4,2478 0,0349 4,2478 0,0013

(C*). Besarnya nilai C* adalah bilai Ci


3 UNVR -2,0715 50,72032 -2,70262 89,7393 -0,0280633

dimana nilai ERB terakhir kali masih 4 TLKM -0,2977 8,815667 -0,64634 37,37869 -0,0093292
lebih besar dari nilai Ci. Pada table
dibawah ini dapat dilihat 5 ISAT -0,0337 1,169605 -0,28318 24,4916 -0,001388

perhitungan dari langkah kedua 6 GJTL -0,0435 1,548304 -0,00856 5,796145 -0,0017639

sampai langkah keempat


7 INDF -0,192 8,52134 -0,20054 14,31748 -0,0060724

8 MEDC -0,0655 4,071414 -0,34864 28,56302 -0,0024097

9 SMCB -0,0683 4,702812 -2,77093 94,44211 -0,0024577

10 INTP -0,049 9,004515 -0,2495 23,322 -0,0015252


Model Indeks Tunggal:
Penyederhanaan Analisis Portofolio
Ketiga, membentuk portofolio
optimal. Sekuritas yang mempunyai Tabel Kandidat Portofolio Optimal
nilai ERB lebih besar atau sama No Kode ERB Ci Keterangan

dengan nilai ERB di titik Ci 1 UNTR 0,0093 0,0006 Optimal

dimasukkan kedalam kandidat 2 ANTM 0,0082 0,0013 Optimal

portofolio optimal, sedangkan nilai 3 UNVR -0,0408 -0,02806 Tidak Optimal

ERB terkecil dari nilai ERB di titik Ci 4 TLKM -0,0338 -0,00933 Tidak Optimal

tidak dimasukkan kedalam kandidat 5 ISAT -0,0288 -0,00139 Tidak Optimal

pportofolio optimal. Pada table 6 GJTL -0,0281 -0,00176 Tidak Optimal


dibawah ini dapat dilihat sekuritas- 7 INDF -0,0225 -0,00607 Tidak Optimal
sekuritas yang menjadi kandidat 8 MEDC -0,0161 -0,00241 Tidak Optimal
portofolio optimal. 9 SMCB -0,0145 -0,00246 Tidak Optimal

10 INTP -0,0054 -0,00153 Tidak Optimal


Model Indeks Tunggal:
Penyederhanaan Analisis Portofolio
Dari contoh pada pembahasan dapat di tarik kesimpulan sekuritas yang
masuk dalam portofolio optimal sebanyak 2 sekuritas. Saham yang masuk
dalam portofolio optimal antara lain : ANTM dan UNTR dengan ERB masing-
masing sebesar 0,0082 dan 0,0093 karena menghasilkan nilai yang positif.
Proporsi portofolio optimal tertinggi oleh saham ANTM sebesar 0,022 dan
proposi portofolio optimal terendah oleh saham UNTR sebesar 0,013.

Anda mungkin juga menyukai