Disusun Oleh :
Profil Perusahaan
PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah
perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. Pada tahun 1990, telah
dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam rangka penawaran
umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat, yang dilanjutkan dengan pencatatan
saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan ticker ASII. Nilai kapitalisasi
pasar Astra pada akhir tahun 2019 adalah sebesar Rp280,3 triliun.
Sesuai anggaran dasar Perseroan, kegiatan usaha yang dapat dijalankan oleh Perusahaan
mencakup perdagangan umum, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian,
pembangunan, jasa dan konsultasi. Hingga tahun 2019, Astra telah mengembangkan bisnisnya
dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen
usaha, terdiri dari:
Otomotif.
Jasa Keuangan.
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi.
Agribisnis.
Infrastruktur dan Logistik.
Teknologi Informasi.
Properti.
Dengan bisnis yang beragam, Astra telah menyentuh berbagai aspek kehidupan bangsa
melalui produk dan layanan yang dihasilkan. Dalam keseharian hidup, masyarakat Indonesia
menggunakan sepeda motor dan mobil, jalan tol, printer, hingga layanan pembiayaan,
perbankan dan asuransi milik Astra. Pelaku bisnis bermitra dengan Astra memanfaatkan
berbagai kendaraan komersial, alat berat, layanan logistik, sistem teknologi informasi dan jasa
pertambangan dari Astra. Berbagai produk yang dihasilkan, antara lain minyak kelapa sawit,
batu bara dan kendaraan bermotor, senantiasa diekspor sehingga Astra dapat berkontribusi
dalam menyumbangkan devisa bagi negara.
ANALISIS HORIZONTAL
PERBANDINGAN RASIO KEUANGAN PT Astra International TBk Tahun 2018 dan 2019
1. Likuiditas
Tabel Perbandingan Tingkat Likuiditas PT Astra International TBk Tahun 2018 dan 2019
THN 2019 THN 2018 Naik
URAIAN (milliar) (milliar) (Turun)
Aktiva Lancar 129.058 131.180 (2.122)
Hutang Jangka Pendek 99.962 116.467 (16.505)
Tingkat Likuiditas (%) 129,1% 112,6% 251%dr
Sumber : PT Astra International TBk (Data Diolah)
Likuiditas tahun 2019 sebesar 129,1% dibandingkan dengan tahun 2010 yang sebesar
112,6%, berarti mengalami peningkatan sebesar 16,5%. Hal ini disebabkan karena
penurunan Aktiva Lancar sebesar Rp 2.122 dan menurunnya Hutang Jangka Pendek sebesar
Rp 16.505 Miliar. Yang menyebabkan Likuiditas PT Astra International TBk meningkat.
2. Solvabilitas. Solvabilitas tahun 2019 sebesar 42,1 % dibandingkan dengan tahun 2018
sebesar 38 % mengalami peningkatan sebesar 4,1%, akibat dari penurunan Total Hutang
sebesar Rp 5.153 Miliar.
Tabel Perbandingan Tingkat Solvabilitas PT Astra International TBk Tahun 2018 dan 2019
THN 2019 THN 2018 Naik
URAIAN (milliar) (milliar) (Turun)
Total Aset 351.958 344.711 7.247
Total Hutang 165.195 170.348 (5.153)
Tingkat Solvabilitas (%) 42,1 % 38 % 4,1%
Sumber : PT Astra International TBk (Data Diolah)
4. Aktiva Lancar. Aktiva Lancar pada Tahun 2019 mengalami penurunan sebesar Rp 2.122
Miliar dibandingkan Aktiva Lancar Tahun 2018. Hal ini terutama disebabkan :
a) Penurunan pada Kas dan Setara Kas sebesar Rp 863 Milliar.
b) Penurunan Persediaan sebesar Rp 230 Milliar.
c) Peningkatan Pajak yang dibayar dimuka sebesar Rp 839 Milliar.
5. Aktiva Tetap. Aktiva Tetap Tahun 2019 meningkat sebesar Rp 9.369 Miliar dibandingkan
Tahun 2018. Peningkatan Aktiva Tetap ini terutama disebabkan:
a. Investasi lain-lain menghasilkan mengalami kenaikan sebesar Rp 1.969
Miliar
b. Aktiva Tetap mengalami peningkatan sebesar Rp 9.369 Miliar
6. Hutang Jangka Pendek. Hutang Jangka Pendek Tahun 2019 mengalami penurunan
dibanding Tahun 2018 sebesar Rp 16.505 Miliar. Hal ini disebabkan karena:
a) menurunnya Hutang Usaha pihak berelasi dan pihak ketiga sebesar Rp 11.794
Miliar.
7. Hutang Jangka Panjang. Peningkatan Hutang Jangka Panjang Tahun 2019 dibanding
Tahun 2018 sebesar Rp 11.352 Miliar disebabkan karena:
a. meningkatnya Liabilitas lain-lain pihak ketiga sebesar Rp 4.818 Miliar
b. meningkatnya Hutang Imbalan Kerja sebesar Rp 5.850 Miliar
c. meningkatnya Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain sebesar Rp 36.743 Miliar.
ANALISIS VERTIKAL
ANALISIS RASIO
Current Ratio
Current Ratio = (Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar) x 100%
Cash Ratio
Cash Ratio = (Kas/Kewajiban Lancar) x 100%
C. Rasio Aktivitas
Rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber
daya yang ada padanya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat
penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva.
Receivable Turnover
Penjualan
x 360
Piutang
2019 2018 Analisa
13,549,857/14.887 x 360 15,356,381/15.691 x 360 angka yang menunjukkan
= 327.664,977 = 352.322,807 berapa kali suatu
perusahaan melakukan
tagihan atas piutangnya
pada suatu periode tertentu.
Pada tahun 2018 mengalami
peningkatan.
E. Penilaian Pasar
EARNING PER SHARE
Earning After Tax/Jumlah Lembar Saham
Penjualan Rp 237.166
Return on dikali
Investmen
Penjualan Kas Surat Piutang Persedi
t Berhar- Dagang aan
Rp 237.166
7,56 Rp + ga + +
%% 24.330 Rp Rp
Total Asset
Rp 32.475 3.887
Turnover0,6 dibagi 162.208
7kali
Total Asset
Rp 351.958
Total Aset Terhadap Modal ditambah
Pemilik
2,38 kali Nilai Buku Aktiva Tetap Rp 129.058
Dari bagan anailisis laporan keuangan model Du Pont tersebut dapat dijelaskan perhitungannya sebagai
berikut:
= 7,56%
Penjualan 237.166
= 11,2%
= 237.166 – 210.545
= 26.621
Penjualan 237.166
Total Asset Turnover = = = 0,67 kali
Total Aset 351.958
= 351.958
i