Anda di halaman 1dari 14

Journal 1 2 3

Judul A Study of Internet Addiction Academic Stress and Internet General Stain Theory of Internet
through the Lens of the Addiction from General Strain Addiction and Deviant
Interpersonal Theory Theory Framework Behaviour in Social Networking
Sites
Nama Jurnal/Indeks Cyberpsychology and Behavior, Computers in Human Behavior, Journal of Information,
DOI: 10.1089/cpb.2007.9951 DOI: 10.1016/j.chb.2015.03.001 Communication and Ethics in
Society
DOI: 10.1108/JICES-08-2016-0024
Penulis Chia-Yi Liu, Feng-Yang Kuo Sangmin Jun, Eunsil Choi AR Mubarak, Steve Quinn
Rumusan Masalah/Fokus Dalam studi ini, tujuan peneliti Dalam studi ini, penulis Dalam studi ini, penulis
Penelitian adalah mengidentifikasi bertujuan untuk meneliti tentang bertujuan untuk meneliti tentang
prediktor kecanduan internet hubungan antara stress dalam hubungan antara kecanduan
berdasarkan teori interpersonal akademik, emosi negatif dan internet dan masalah dalam
Sullivan dan literatur mengenai kecanduan terhadap penggunaan berperilaku di jejaring sosial.
topik kecanduan internet. internet bagi remaja di Korea.
Konsep/Teori yang Digunakan Teori yang digunakan adalah Teori yang digunakan adalah Teori yang digunakan adalah
Sullivan’s Interpersonal Theory. General Strain Theory (GST). General Stain Theory (GST).
Teori interpersonal, yang Teori ini dikemukakan oleh Teori ini dikemukakan oleh
dikemukakan oleh Harry Stack Robert Agnew (1992) yang Robert Agnew yang menekankan
Sullivan (1892–1949), menekankan pada setiap orang pada setiap orang yang
menyatakan bahwa manusia yang mengalami stress atau mengalami stress atau
tidak pernah dapat diisolasi dari ketegangan menjadi tertekan atau ketegangan menjadi tertekan atau
kompleks hubungan antarpribadi kesal yang dapat membuat orang- kesal yang dapat membuat orang-
tempat mereka hidup dan orang yang mengalaminya orang yang mengalaminya
memiliki keberadaan mereka melakukan perilaku atau melakukan perilaku atau
sendiri. Studi Sullivan tentang kebiasaan yang tidak baik untuk kebiasaan yang tidak baik untuk
proses interpersonal berfokus mengatasinya. Salah satu prinsip mengatasinya. Salah satu prinsip
secara rinci pada kecemasan utama teori ini adalah emosi utama dari teori ini adalah emosi
sosial dan mengungkapkan sebagai motivator dari perilaku yang dijadikan sebagai motivator
bahwa tingkat kecemasan manusia. Teori ini dikembangkan dari perilaku manusia. Teori ini
individu adalah produk langsung untuk mengkonseptualisasikan dikembangkan untuk
dari tingkat kecemasan di berbagai sumber dalam mengkonseptualisasikan
lingkungan awal individu masyarakat dimana ketegangan berbagai sumber ketegangan di
tersebut. Semua kecemasan yang mungkin berasal. General strain dalam masyarakat. General Stain
diambil dari pengasuh harus jatuh teori memiliki tiga sumber Theory memiliki tiga sumber
ke dalam "saya yang buruk" atau ketegangan utama, yakni : utama yaitu kehilangan rangsang
"bukan saya" per sonifikasi, dan kehilangan rangsangan positif, positif, kehilangan rangsang
keadaan tanpa kecemasan harus kehilangan rangsangan negatif negatif, dan kehilangan rasa
termasuk dalam personifikasi dan ketidakmampuan untuk untuk mencapai suatu tujuan
"saya yang baik". Gambaran diri mencapai tujuan yang yang diinginkan.
("saya yang baik", "saya yang diinginkan.
buruk", dan "bukan saya")
tercermin dalam pola hubungan
teman sebaya remaja.
Metode Penelitian
Paradigm dan Pendekatan Penelitian menggunakan Penelitian menggunakan Penelitian menggunakan
pendekatan kuantitatif, meskipun pendekatan kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif dengan
tidak disebutkan dalam jurnal, menggunakan data berupa angka menggunakan data berupa angka
namun adanya penyajian data yang disusun dalam tabel, dan yang disusun dalam tabel dan
dalam bentuk angka, statistik, menggunakan statistic dan skala menggunakan skala dan statistik
dan grafik merupakan unsur dari dalam meneliti kasus tersebut. dalam meneeliti kasus tersebut.
pendekatan kuantitatif.
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel pada Teknik pengambilan sampel pada
dalam jurnal tidak disebutkan, jurnal ini yaitu berupa jurnal ini yaitu dengan
namun dari data yang terlampir pengumpulan 512 survey yang mengumpulkan data dari hasil
teknik pengambilan sampel yang dilakukan oleh Panel kuisioner dari 414 pelajar dewasa
digunakan adalah non- Kesejahteraan Korea (KOWEPS) yang berumur 18 tahun keatas
probability sampling jenis yang dilakukan oleh Institut dari dua universitas negeri di
purposive sampling. Purposive Korea. Australia Selatan.
sampling adalah salah satu
teknik sampling non
random sampling dimana
peneliti menentukan
pengambilan sampel dengan cara
menetapkan ciri-ciri khusus yang
sesuai dengan tujuan penelitian
sehingga diharapkan dapat
menjawab permasalahan
penelitian. Dalam penelitian telah
ditetapkan sampelnya adalah
partisipan mahasiswa di 5
perguruan tinggi besar Taiwan.
Variabel yang Digunakan Variabel yang digunakan adalah: Variable yang digunakan yaitu Variabel yang digunakan adalah :
1. Hubungan orangtua dengan 1. Stress akademik : 1. Jenis kelamin responden
anak - Stress pencappaian 2. Umur responden
2. Hubungan komunikasi akademik 3. Lama waktu pemakaian
interpersonal - Stress tugas sekolah internet per jam setiap
3. Kecemasan sosial - Stress ujian masuk minggu
perguruan tinggi
- Stress belajar
2. Emosi negative :
- Depresi
- Anxiety
- Perasaan inferior
3. Kecanduan internet :
- Permasalahan hidup
sehari-hari
- Penarikan diri
- toleransi
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang Untuk menguji hubungan antara
digunakan berdasarkan hasil stress akademik, emosi negative,
penelitian merujuk pada teknik dan kecanduan internet, data
analisis regresi. Analisis regresi tersebut dianalisis menggunakan
adalah metode untuk structural equation modeling of
mengembangkan sebuah model AMOS 16.0.
(persamaan) yang menjelaskan
hubungan di antara beberapa
variabel. Output dari analisis
regresi adalah sebuah persamaan
regresi.
Pada model regresi variabel
dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu variabel respons (response)
atau biasa juga disebut variabel
bergantung (dependent variable)
serta variabel explanatory atau
biasa juga disebut variabel
penduga (predictor variable) atau
disebut juga variabel bebas
(independent variable).
Validitas-Reliabilitas Reliabilitas yang digunakan pada Kesesuaian model struktural dan
penelitian ini adalah kriteria jalur diilustrasikan di bagian
penerimaan oleh Bentler dan hasil. Model kesesuaian
Bonnet. dievaluasi menggunakan indeks
seperti root-mean-square error of
apximation (RMSEA), non
normed fit index (NNFI), dan
comparative fix index (CFI)
dengan statistik chi-kuadrat,
karena statistik chi-kuadrat
adalah peka terhadap ukuran
sampel, mengembangkan
kesalahan tipe 1, dan menerapkan
standar yang ketat untuk menolak
hipotesis nol.
Temuan Penelitian Perilaku adiktif ini dapat Hasil dari model structural
dikurangi dengan lebih efektif menunjukkan bahwa stress
jika kita memahami alasan yang akademik pada remaja memiliki
mendasari perilaku tersebut. pengaruh positif terhadap emosi
Dalam studi ini, kami negative. Ini juga memengaruhi
mengidentifikasi prediktor kecanduan internet secara positif
kecanduan internet dengan melalui emosi negative,
membangun model dari meskipun tidak secara langsung.
menjelaskan hubungan antara Dalam model yang terdapat pada
kecanduan internet, hubungan jurnal, emosi negatif sepenuhnya
orang tua-anak, hubungan memediasi hubungan antara stres
interpersonal, dan kecemasan akademik dan kecanduan
sosial. Penemuan ini sejalan internet.
dengan posisi Suler and Young,
yang mengatakan bahwa
kecanduan internet adalah reaksi
dari adaptasi yang buruk di dunia
nyata. Kebanyakan individu yang
kecanduan pengalaman Internet
lebih mengalami kecemasan
sosial karena keterampilan sosial
yang buruk dan persahabatan
pribadi yang frustrasi, yang pada
gilirannya dapat dibentuk oleh
kualitas hubungan orang tua-
anak. Kecemasan yang didapat
dari pengasuh atau orang tua
pada tahap awal perkembangan,
bagaimanapun, dapat diatasi dan
keterampilan sosial dapat
dibuktikan jika orang
mengembangkan hubungan yang
baik selama masa remaja. Oleh
karena itu, pendidik dan orang
tua harus fokus pada pencegahan
dini dengan memastikan
hubungan antar pribadi dan orang
tua-anak yang sehat selama masa
kanak-kanak dan pada program
yang membantu meningkatkan
keterampilan sosial bagi remaja.
Sintesis Dari sudut pandang teori Studi yang dilakukan pad
interpersonal, munculnya penelitian ini menguji apakah
kecemasan sosial berasal dari emosi negative memediasi
persahabatan pribadi yang hubungan antara stress akademik
frustrasi setelah masa remaja. dan kecanduan internet pada
Studi yang secara langsung remaja di Korea. Studi ini
meneliti hubungan antara berusaha untuk memperluas teori
hubungan teman sebaya dan regangan umum ke kecanduan
kecemasan sosial telah internet dengan menyelidiki jalur
memberikan dukungan tambahan psikologis dari stress akademis
untuk korelasi negatif antara ke kecanduan internet di
hubungan interpersonal dan kalangan remaja. Sebagai
kecemasan sosial. antisipasi, stres akademik
memprediksi emosi negatif dan
kecanduan internet serta emosi
negatif memprediksi kecanduan
internet. Temuan ini konsisten
dengan penelitian sebelumnya
yang telah mendokumentasikan:
(a) hubungan antara stres
akademik dan emosi negative
(Bergdahl & Bergdahl, 2002;
Spada et al., 2008; van Eck &
Nicolson, 1994; Wilks, 2008); (b)
rellasi antara stress akademik dan
kecannduan internet (Lee,
2000; Suh & Lee, 2007); (c)
hubungan antara emosi negative
dan kecanduan internet (Bernardi
& Pallanti, 2009; Morrison &
Gore, 2010; Zhang et al., 2008;
Özdemir et al., 2014). Hasil ini
menunjukkan bahwa stres
akademik dan emosi negatif
berpotensi meningkatkan risiko
kecanduan internet Remaja
Korea. Studi saat ini memiliki
beberapa keterbatasan. Pertama,
meskipun menyelidiki jalur dari
stres akademik ke kecanduan
internet berdasarkan kerangka
teoritis dan bukti empiris, itu
terbatas karena sifat data cross
sectional. Penelitian selanjutnya
akan mendapatkan keuntungan
dari penggunaan data
longitudinal untuk menentukan
hubungan sebab akibat antara
variabel penelitian. Kedua,
penelitian ini menggunakan skala
yang dilaporkan sendiri untuk
mengukur variabel penelitian dan
hanya sejumlah kecil pertanyaan
yang digunakan untuk
memeriksa variabel penelitian.
Terakhir, remaja yang
berpartisipasi adalah semua
siswa sekolah menengah Korea.
Dengan demikian, sulit untuk
menggeneralisasikan hasil ini ke
budaya lain. Terlepas dari
keterbatasan ini, penelitian saat
ini berkontribusi untuk
meningkatkan pemahaman kita
tentang proses psikologis
bagaimana stres akademis
memengaruhi kecanduan internet
melalui emosi negatif. Secara
khusus, penelitian ini patut
diperhatikan dalam arti
memperluas teori regangan
umum ke kecanduan Internet,
yang biasanya diterapkan pada
perilaku menyimpang. Selain itu,
penelitian saat ini menyoroti
pentingnya mengatasi stres
akademik dan emosi negatif
dalam mencegah kecanduan
internet di kalangan remaja
Korea.

Anda mungkin juga menyukai