Muhammad Angga Vallentino 195120201111010 Amarendra Aliriza Baharsan 195120207111020 Fadhila Putra Syafana 195120201111015 Faisal Amrullah 195120201111045
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya 2021 LITERATURE REVIEW The Identity Politics of Masculinity as a Colonial Legacy (Prianti, 2019)
Penulis artikel (tahun Desi Dwi Prianti (2019)
artikel) Judul artikel The Identity Politics of Masculinity as a Colonial Legacy. Tema (topik) Struktur maskulinitas semenjak masa kolonial. Teori yang digunakan Di dalam penelitian ini salah satu teori yang digunakan adalah maskulinitas. Seidler (1989), mencatat bagaimana akal dan kemajuan merupakan landasan masyarakat barat modern dan ditentukan sebagai karakteristik dasarnya maskulin. Seidler berpendapat bahwa konsep khusus tentang alasan dan kemajuan ini berfungsi sebagai pembenaran bagi laki-laki untuk membungkan suara orang lain yang mereka anggap kurang akal dan terlalu maju, dan karenanya sebagai tidak berdab dan inferior- sesuatu yang mereka anggap sama-sama benar tentang perempuan dan subjek kolonial.
Connel (2005) menyarankan maskulinitas didefinisikan sebagai
struktur karakter yang ditandai oleh rasionalitas dan peradaban barat didefinisikan sebagai pembawa alasan ke dunia yang gelap, hubungan budaya antara legitimasi patriarki dan legitimasi kekaisaran dibentuk. Majalah gaya hidup pria adalah agen penting yang tidak hanya menginformasikan pengetahuan tentang gaya hidup pria modern, tetapi juga mempromosikan narasi maskulinitas barat yang berakar dari warisan kolonial. Namun, gagasan Indonesia pra-kolonial tentang kepribadian menyimpang dari konseptualisasi barat dan sebaliknya diungkapkan melalui kerja sama, mutualitas, berbagi, kepedulian, dan kesiapan untuk bernegosiasi dan berkompromi. Hal tersebut merupakan karakteristik yang diasosiasikan dengan kualitas feminin dan karenanya dianggap inferior menurut pemahaman Eurosentris tentang sub-ordinasi perempuan dalam masyarakat barat.
Dari penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
peran kolonial sangat berpengaruh pada identitas maskulinitas Indonesia (teori post-colonialist). Metode penelitian (detail Pengkodean awal untuk mendapatkan gambaran materi, penulis penjelasan metode) menggunakan interpretasi data yang holistik melalui analisis wacana mengingat banyaknya materi yang digunakan. Selanjutnya data yang didapat dikodekan berdasarkan kategorisasi topik, yaitu : Ranah publik dan ranah domestik; pengembangan individu dan pembangunan komunitas; serta jasmani dan rohani. Metode pengkodean yang lebih terbuka digunakan untuk menganalisis gambar-gambar yang terdapat dalam majalah, mulai dari fitur fisik dan teknik fotografi, hingga teks yang menyertainya, yang tidak dilakukan secara kuantitatif sebagai metode utamanya. Ide (gagasan) kunci Penulis memetakan narasi kontemporer maskulinitas dalam konteks Indonesia sebagai bagian dari pengaruh ideologi kolonial yang terus ada pada masyarakat Indonesia dan pembagian peran gender mencakup periode dari majalah gaya hidup pria paling awal yang terbit di Indonesia pada awal tahun 1970-an sampai 2015. Hal ini bertujuan untuk mencari tahu seberapa dalam kaum laki-laki tunduk pada politik identitas maskulinitas, dan sejauh mana hal ini dipengaruhi oleh budaya populer Indonesia. Berikan ulasan, pendapat Menurut kami analisis yang disajikan dalam artikel sudah cukup dan atau kritik kelompok jelas, dengan dijabarkannya struktur maskulinitas, informasi yang Anda terhadap artikel ini disajikan dapat diterima dengan baik. Hal paling menarik dari artikel ini adalah bagaimana artikel ini membuka pikiran kami untuk menjelaskan bagaimana maskulinitas seharusnya diartikan.