Adelya Putri Ari Wibowo1, Salsabilla Arif Zumana2, Akbram Faishal Mahardani3,
Amirul Putra Pratama4
A. INTRODUCTION
Komunikasi merupakan aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan manusia, hal
ini dikarenakan manusia diciptakan Allah SWT sebagai mahluk sosial. Artiya manusia
tidak dapat hidup sendiri atau memerlukan bantuan orang maupun kelompok lain dalam
melakukan aktivitas ataupun kebutuhan hidupnya. Konsep dasar manusia adalah mahluk
sosial telah tercantum dalam Al-Qur’an surat Al Hujurat ayat 13 yang berbunyi : “Hai
manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah yang paling bertakwa dia antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
Lagi Maha Mengenal.”
Dari kutipan ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa dengan adanya komunikasi akan
tercipta sebuah kepeduliaan ataupun persaudaraan yang kuat sehingga manusia dapat
mencapai tujuan hidupnya bersama. Komunikasi merupakan aktivitas yang sangat
penting dalam menentukan capaian suatu kebrhasilan baik individu maupun kelompok.
(Purwanto, 2006) kata komunikasi berasal dari kata latin Communis yang berarti “sama”,
communico, communicato atau comuni care yang berarti “membuat sama” Komunikasi
merujuk pada satu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan yang dianut secara sama.
(Kuen, 2019)
Untuk menciptakan suatu jalinan komunikasi yang baik maka diperlukan adanya
proses komunikasi . Suatu komunikasi dapat terjalin secara baik apabila seseorang
mempunyai persamaan dalam mengekspresikan suatu perasaan. Menurut Boove dan
Thill dalam buku Bussines Communication Today, Komuikasi terdiri dari enam
tahapan : (Purwanto, 2006)
Adapun tujuan dan fungsi dari komunikasi Seperti yang dinyatakan oleh Wilbur
Schramm, yaitu : Tujuan komunikasi dapat dilihat dari dua perspektif kepentingan
yakni : kepentingan sumber atau pengirim komunikator dan kepentingan penerima atau
komunikan. Dengan demikian maka tujuan komunikasi yang ingin dicapai. (Kuen,
2019) Untuk membentuk suatu komunikasi yang efektif dapat dilakukan apabila factor
penghambat komunikasi dapat kita atasi adapun beberapa hambataan dalam komunikasi
seperti masalah dalam mengembangkan pesan, masalah dalam penyampaian pesan,
masalah terhadap penerimaan dan menafsirkan suatu pesan. (Thian, 2021) Oleh karena
itu untuk membentuk komunikasi yang efektif dapat dilakukan dengan mengatasi
hambatan dalam komunikasi adalah dengan menjaga hubungan yang harmonis antar
personal, menentukan hubungan posisional yang baik yakni dengan pendekatan struktur
dan tugas-tugas fungsional maupun individu, dan selanjutnya menciptakan hubungan
yang berurutan artinya informasi dapat tercapai secara jelas kepada semua orang yang
diberi suatu informasi dengan prosesyang hierarki sebagi puncak adalah orang pengirim
informasi. (Rismayanti, 2018)
Adapun tujuan dari penulisan artikel yang berjudul Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis
adalah sebagai bahan pembelajaran kami selaku tim penulis dan pembaca agar dapat
memahami konsep dasar komunikasi dalam bisnis yang meliputi pengertian komunikasi,
ruanglingkup, serta membentuk komunikasi yang efektif dan cara menghadapi
hambatan-hambatan dalam komunikasi.
Rumusan Masalah
B. BACKGROUND-LITERATUR REVIEW
Pada bagian ini membahas terkait analisis terdahulu dalam pemaparan materi dasar-
dasar komunikasi bisnis. Dalam hal ini analisis terdahulu dijadikan sebagai sumber
referensi dan pembanding pembelajaran untuk hasil analisis yang paling relavant untuk
diterapkan. Studi pertama, oleh Fyan Andinasari Kuen, S.IP,M.I.Kom dan Afrizal
dengan judul Peranan Komunikasi Antar Pribadi Dengan Hubungan Masyarakat
Kecamatan Talamate Kelurahan Mangsa Kota Makassar. Aktivitasnya komunikasi
antarmanusia itu melalui beberapa tahap yakni Intrapersonal communication dan
interpersonal communication . (Fyan Andinasari Kuen, 2019) Intrapersonal
communication adalah komunikasi dengan dirinya sendiri. Ini merupakan cara di mana
individu mengolah informasi atas dasar pengalaman hidup mereka sendiri. Komunikasi
antarpribadi (interpersonal communication) sering dilakukan secara tatap muka (face to
face) (Fyan Andinasari Kuen, 2019) . Komunikasi antarpribadi dibedakan dari jenis
komunikasi yang lain karena :
1) Prediksi lebih didasarkan atas data psikologis ketimbang data sosiologi,
2) Prediksi didasarkan atas pengetahuan yang menjelaskan tentang satu sama lain,
3) Perilaku didasarkan pada aturan-aturan yang ditetapkan secara pribadi.
Dapat disimpulkan pada dasarnya komunikasi terjadi dalam beberapat taahap yakni
melalui diri sendiri dan secara tatap muka dengan orang lain. Pada aktivitas Intrapersonal
communication ini dapat berupa apresiasi individu dalam memotivasi diri maupun
menangkap informasi dari pengalaman hidupnya sedangkan interpersonal
communication adalah aktivitas komunkasi face to face yakni dengan orang lain.
Studi Kedua, oleh Rismayanti dengan judul Hambatan Komunikasi Yang Sering
Dihadapi Dalam Sebuah Organisasi. Pada artikel ini dijelaskan aktivitas Komunikasi
merupakan suatu proses menyortir, memilih dan mengirim simbolsimbol sedemikian
rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya
yang serupa dengan yang dimaksud oleh sang komunikator. (Rismayanti, 2018) Adapun
hambatan dalam komunikasi dikenal sebagai gangguan (mekanik maupun semantik),
gangguan ini masih termasuk ke dalam hambatan komunikasi, Efektivitas komunikasi
dapat tercipta tergantung kepada seberapa besar hambatan aktivitas komunikasi yang
terjadi. Solusi yang dapat ditawarkan dalam mengatasi kendala-kendala yang muncul
dalam proses komunikasi organisasi antara lain : Membina hubungan antar personal,
Membina hubungan posisional, Informasi disampaikan ke seluruh organisasi secara
formal melalui suatu proses yang hierarki. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
Aktivitas komunikasi adalah suatu proses memilih maupun mengirim ekspresi, makna,
atau respon yang terdapat dalam pikiranya sehingga membangkitkan pemikiran yang
serupa oleh komunikator. Efektifitas komunikasi dapat dilihat dari seberapa besar
hambatan dalam aktivitas komunikasi dan cara mengatasi hambatan tersebut.
Studi Ketiga, oleh Ary Mulyani Putrid an Poppy Ruliana dengan judul Strategi
Komunikasi Bisnis Dalam Meningkatkan Kepuasan Tenant dalam hasil penelitiannya
menurut Cultip dan Center (1952), adapun pemahaman terhadap proses komunikasi
dapat diketahui dalam beberapa hal diantaranya bagaimana menggunakan media dan
bagaimana cara penyusunan pesan terarah, Penggunaan pikiran, Pemahaman bahasa,
Kejelasan pesan, Daya persuasi, Kelengkapan pesan, Keinginan baik. Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu aktivitas komunikasi dapat tersampaikan secara
efektif apabila informasi dapat diterima, dipahami, dan sesuai dengan keinginan atau
perasaan orang lain.
Berdasarkan studi-studi terdahulu yang telah dipaparkan di atas, dapat dijelaskan
komunikasi merupakn aktivitas seseorang baik secara individu maupun kelompok dalam
menciptakan ataupun memahami sebuah informasi baik berupa kata-kata, symbol,
gambar, maupun tingkah laku dengan tujuan terjalin sebuah keharmonisan dan hubungan
sosial. Untuk tolak ukur efektifitas sebuah komunikasi yakni dapat dilihat dari seberapa
besar hambatan yang terjadi dalam sebuah komunikasi dan solusi dalam menangani
hambatan tersebut.
C. METODOLOGY
D. CONCLUCTION
Menurut Himstreet dan Baty dalam Business Cocions Principles and Methods,
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antarindividu malalui suatu sistem
yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau
tindakan. Sementara itu menurut Bovee, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan
penerimaan pesan. Pada umumnya, pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan
dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan
menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui
lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal. Di dalam dunia praktis, kita juga
mengenal komunikasi antarpribadi (inter personal communication) dan komunikasi lintas
budaya (intercultural-cultal communications). Jenis jenis komunikasi ini memiliki
karakter yang berbeda.
Komunikasi antarpribadi merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami kedua belah pihak
dan cenderung lebih fleksibel (luwes) dan informal. Jenis komunikasi ini biasa dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya komunikasi yang dilakukan di dalam suatu
keluarga, antarkeluarga, antartetangga, antarteman, antar sejawat, atau antarkaryawan,
untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi yang terjalin cenderung lebih santai, akrab,
dan tidak kaku. Tidak menjadi masalah apabila digunakan bahasa daerah, bahasa gaul,
bahasa tubuh, atau bahana gado-gado alias bahasa campuran. Yang terpenting dalam
komunikasi antarpribadi tersebut adalah bahwa penyampaian pesan tersebut dapat
dipahami dengan baik oleh pihak lain. Komunikasi lintas budaya merupakan bentuk
komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing-masing memiliki
budaya yang berbeda karena perbedaan geografis tempat tinggal. Komunikasi dapat
terjadi pada tingkat antardaerah, antarwilayah, maupun antarnegara. Bagaimana dengan
komunikasi bisnis? Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan
komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia ini yang mencakup
berbagai macam bentuk komunikasi, baik verbal maupun komunikasi nonverbal untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia bisnis, seorang komunikator yang baik di
samping harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Juga harus mampu
menggunakan berbagai macam alat atau media komunikasi yang ada untuk
menyampaikan pesan pesan kepada pihak lain secara efektif dan efisien, sehingga tujuan
penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai. Para komunikator seharusnya
memahami dengan baik bagaimana menyusun kata-kata yang mampu membentak suatu
arti atau makna, bagaimana mengubah suatu situasi menjadi lebih menarik dan
menyenangkan, bagaimana mengajak peserta/audiens untuk berperan aktif dalam diskusi,
bagaimana menyelipkan humor (lelucon) yang mampu menghidupkan suasana,
bagaimana menyiapkan atau mengatur ruangan yang mampu menghidupkan diskusi,
serta bagaimana memilih media komunikasi secara tepat melalui media tulis, lisan, atau
bahkan isyarat. (Purwanto, 2006)
1. PROSES KOMUNIKASI
Pada prinsipnya, ada dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia
bisnis, yaitu komunikasi verbal dan komumkani non verbal. Berikut adalah penjelasan
dari masing-masing bentuk dasar komunikasi tersebut. Komunikasi verbal merupakan
salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis untuk
menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain, baik secara tartalis maupan
lisan. Bentak kommunikasi verbal ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi
dengan baik sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai dengan
baik.
Dalam dunia bisnis dapat dijumpai berbagai macam contoh komunikasi verbal.
diantaranya adalah :
Dalam komunikasi non verbal, seseorang dapat mengambil satu kesimpulan tentang
berbagai macam perasaan, baik rasa senang, benci, cinta, rindu, maupun berbagai
macam perasaan lainnya. Pada umumnya, bentuk komunikasi non verbal memiliki
sifat yang tidak terstruktur sehingga membuat komunikasi non verbal ini menjadi sulit
Tipe Komunikasi
a. Persepsi
Dalam setiap komunikasi, pasti ada informasi yang disampaikan. Namun, antara
komunikator dengan komunikan seringkali memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang berbeda, sehingga terdapat kemungkinan bahwa masing-masing
pihak memiliki perbedaan persepsi mengenai informasi tersebut. Oleh sebab itu,
untuk kelancaran komunikasi, harus adanya persamaan persepsi antara
komunikator (pengirim pesan) dengan komunikan (penerima pesan).
b. Ketepatan
Pada dasarnya audiens mempunyai suatu kerangka berpikir yang jelas. Agar
komunikasi yang dilakukan dapat mencapai sasaran dengan baik, seorang
komunikator perlu mengekspresikan pesan yang disampaikannya secara tepat
sesuai dengan apa yang ada dalam kerangka berpikir audiens
c. Kredibilitas
Komunikator harus memiliki satu keyakinan bahwa substansi atau inti pesan yang
ingin disampaikan kepada audiens benar-benar akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Di samping itu, komunikator juga harus memahami
dengan baik apa maksud dan tujuan dari penyampaian suatu pesan tersebut.
d. Pengendalian
Komunikator yang baik tentu akan selalu menjaga hubungan baik dengan
audiens sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan mencapai
tujuannya. Seorang komunikator juga harus dapat memberikan kesan yang baik
kepada audienanya.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dalam
komunikasi dengan memperhatikan tiga hal berikut ini:
a. Membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati. Langkah pertama yang perlu
diperhatikan adalah maksud dan tujuan berkomunikasi serta sasaran audiens
yang dituju. Sampaikanlah pesan dengan menggunakan bahasa yang jelas,
sederhana. mudah dipahami, dan tidak bertele tele. Jelaskan hal-hal yang
penting dan jangan lupa untuk menekankan atau menelaah ulang hal-hal yang
penting tersebut.
b. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi. Melalui pemilihan saluran
komunikasi yang tepat, komunikator dapat membuat audiensnya menjadi lebih
mudah untuk memusatkan perhatian pada pesan yang disampaikan.
Penyampaian pesan dengan cara lisan akan menjadi efektif bila didukung oleh
lokasi atau tempat penyampaian pesan yang teratur, rapi, nyaman, sejuk, dan
sebagainya.
c. Mempermudah upaya umpan balik antara pengirim dan penerima pesan. Agar
pemberian umpan balik dapat memberikan suatu manfaat yang berarti, maka
cara dan waktu penyampaiannya haruslah direncanakan dengan baik. Jika
komunikator menghendaki umpan balik yang cepat, dapat dipilih sarana
komunikasi yang cepat misalnya melalui tatap muka atau melalui telepon. Akan
terapi, bila umpan balik yang cepat tidak terlalu penting, maka sarana tertulis
dapat menjadi alternatif yang baik untuk menyampaikan pesan. (Thian, 2021)
7. KESIMPULAN
Dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi adalah suatu
kegiatan bertrukar informasi yang dilakukan dua orang atau lebih. Komunikasi
dilakukan melalui proses yang dilakukan runtut agar tercapai tujuan dari komunikasi
tersebut. Sedangkan bentuk dasar dari komunikasi ini terdapat 2 jenis yaitu
komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal biasanya
dilakukan secara sederhana dengan tertulis atau lisan. Sedangkan komunikasi non-
verbal dilakukan melalui gerakan-gerakan tubuh yang tidak terstruktur sehingga lebih
sulit dipahami. Komunikasi dapat memberikan fungsi yang maksimal jika
tersampaikan dengan baik. Fungsi komunikasi yaitu sebagai informasi, sosialisasi,
motivasi, bahan diskusi, pendidikan, memajukan budaya, hiburan, dan integrasi.
Untuk mencapai hal tersebut, kita harus menghindari faktor-faktor penghambat
komunikasi yaitu masalah dalam mengembangkan pesan, masalah dalam
penyampaian pesan, masalah dalam menerima pesan, masalah dalam menafsirkan isi
pesan. Namun hal ini terdapat cara untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut
seperti dengan membuat pesan secra berhati-hati, meminimalkan gangguan dalam
proses komunikasi, mempermudah upaya atau usaha umpan balik antara pengirim dan
penerima pesan. Penulisan artikel ini menggunakan bahasa yang sederhana sehingga
dapat dengan mudah dipahami. Kami juga menyertakan istilah penyebutan dari
beberapa kata untuk dapat dijadikan bahan pelajaran bagi pembaca dimasa yang akan
datang. Namun, tulisan kami juga tak luput dari kekurangan materi-materi komunikasi
lainnya yang masih harus dilengkapi. Semoga artikel ini dapat menjadi lebih baik lagi
di tangan para akademia dan memberikan manfaat kepada khalayak ramai. Karena
komunikasi merupakan dasar dari bisnis dan dalam kehidupan sehari-hari.
8.
Reference
Dewi, S. (2007). Komunikasi Bisnis. In S. Dewi, Komunikasi Bisnis (p. 11). Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Rismayanti. (2018). Hambatan Komunikasi Yang Sering Dihadapi Dalam Sebuah Organisasi.
AL- HADI , 825-834.