Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS PENGARUH INFLASI PADA STUDI KELAYAKAN BISNIS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Studi Kelayakan Bisnis”

Dosen Pengampu :
Deni Yudiantoro, M.M

Disusun oleh :

Amirul Putra Pratama (126405202102)


M. Bawa Hadi Rahman (126405202106)
Ovicha Niken Lestari (126405202109)
Diana Nurlaili (126405202134)
Dinda Tri Noviyani (126405202135)

SEMESTER 4
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH 4C
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
MEI 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
kehadirat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis dengan materi Analisis Pengaruh Inflasi Pada Studi Kelayakan Bisnis.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan
dari beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk bahan evaluasi makalah ini. Dan tidak lupa pula
penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis, Bapak Deni Yudiantoro, M.Myang telah membimbing kami dalam penyelesaian
makalah ini.
Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis
dapat diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah kebaikan. Semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca.

Tulungagung, 20 Mei 2022

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengaruh Inflasi Terhadap Biaya Usaha .................................................................... 3
B. Pengaruh Inflasi Terhadap Penerimaan ...................................................................... 4
C. Teknik Penyesuaian Terhadap Pengaruh Inflasi ........................................................ 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 9
B. Saran ........................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyak pakar memandang pengaruh nflasi ini cukup dieleminasi dalam perhitungan
time value of money, dalam studi kelayakan usaha tercermin pada besarnya tingkat
discount factor (DF) atau lebih dikenal dengan biaya model, namun ada juga yang
menganggap perlu, tetapi tidak perlua haris dihitung secara teliti dengan cara melihat
pengaruh inflasi, baik pada sisi penerimaan atau sisi pengeluaran usaha atau proyek yang
direncanakan. Caranya sederhana saja, yakni cukup dari perhitungan IRR (Internal rate
of return) dikurangi perkiraan laju rata-rata inflasi selama umur usaha atau proyek.
Misalnya dalam kelayakan kriteria penerimaan, rencana usaha ini layak karena IRR >r
(bunga deposito bank) atau opportunity cost of Capital (OCC) yang dimiliki oleh
investor. Guna lebih meyakini kelayakan dari rencana usaha maka perlu diperhitungkan
besarnya pengaruh inflasi, dengan cara IRR – tingkat laju inflasi rata-rata. Jika perkiraan
laju inflasi selama 5 tahun umur sesuai dengan rencana usaha tersebut adalah 3% maka
IRR = 15% - 12% baru dibandingkan dengan OCC jika ternyata masih lebih besar berarti
usaha tersebut masih layak dilaksanakan walaupun ada laju inflasi sebesar ratarata 3%
per tahun selama umur usaha.
Pakar keuangan lain seperti Van Horn dan Wachowicz serta beberapa pakar lainnya
berpendapat bahwa tidak cukup dengan cara-cara yang dilakukan oleh banyak pelaku
studi kelayakan usaha yang dengan mudah memasukkan ke dalam niali IRR yang sudah
di hitung, karena cara ini hanya mungkin jika satu-satunya kriteria yang dipakai untuk
menilai kelayakan finansial dari rencana usaha. Menurut Van Horn, dkk. Adalah lebih
baik jika pengaruh inflasi diperhitungkan sejak wal penilaian kelayakan. Sehingga
kriteria penilaian kelayakan usaha dapat disesuaikan dengan seberapa besar pengaruh
inflasi terhadap pendirian usaha itu selama umur usaha tersebut. Kuncinya terletak pada
besarnya arus kas masuk dan kas keluar. Jika kedua hal ini sudah disesuaikan, penilaian
dapat dianggap menjadi lebih baik dan lebih teliti. Dasar pemikiran inilah yang
menyebabkan penulis memasukkan bab ini sebagai bagian dari penambahan wawasan
pelaku studi kelayakan usaha.

B. Rumusan Masalah

1
1. Bagaimana Pengaruh Inflasi Terhadap Biaya Usaha dalam Studi Kelayakan Bisnis ?
2. Bagaimana Pengaruh Inflasi Terhadap Penerimaan Usaha dalam Studi Kelayakan
Bisnis ?
3. Bagaimana Teknik Penyesuaian Terhadap Pengaruh Inflasi dalam Studi Kelayakan
Bisnis ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami Pengaruh Inflasi Terhadap Biaya Usaha dalam Studi Kelayakan
Bisnis.
2. Untuk memahami Pengaruh Inflasi Terhadap Penerimaan Usaha dalam Studi
Kelayakan Bisnis.
3. Untuk memahami Teknik Penyesuaian Terhadap Pengaruh Inflasi dalam Studi
Kelayakan Bisnis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengaruh Inflasi Terhadap Biaya Usaha


Pihak-pihak yang berada pada kegiatan studi kelayakan usaha dituntut untuk selalu
peka terhadap fenomena ekonomi yang nantinya dimungkinkan mempengaruhi seluruh
komponen dalam merencanakan pendirian usaha, salah satunya di bidang keuangan atau
yang disebut dengan biaya. Jika hal ini tidak dilakukan dikhawatirkan akan terjadi
penyimpangan yang jauh dari estimasi pendirian usaha, yaitu pemilik modal, pemerintah,
manajer, dan karyawan serta masyarakat pada umumnya. Terdapat beberapa hal dari
keadaan ekonomi yang dapat mempengaruhi biaya, salah satunya ialah inflasi. Inflasi
merupakan suatu fenomena ekonomi yang mana barang-barang mengalami kenaikan
harga secara umum dengan waktu yang terus-menerus ataupun berkepanjangan. Hasil
studi kelayakaan bisnis yang seperti ini biasanya digunakan di masa yang akan datang
sehingga pengaruh dari inflasi ini sangatlah penting.
Biaya biasanya selalu terkena dampak langsung dari adanya inflasi. Biaya yang
diperkirakan akan terkena dampak langsung adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan
oleh rencana usaha selama periode umur usaha atau proyek. Biaya itu mungkin saja
menyangkut biaya modal kerja atau biaya operasional dari rencana usaha yang akan
didirikan, yang dalam studi kelayakan usaha biaya-biaya tersebut diperhitungkan sebagai
arus kas keluar (cash outflow) dari rencana usaha selama umur ekonomis usaha atau
proyek. Ini berarti perlu dicari bagaimana cara memperhitungkan atau memasukkan
pengaruh inflasi ke dalam biaya usaha selama periode umur ekonomis usaha. Biaya-
biaya ini jika dikaitkan dengan studi kelayakan bisnis masuk ke bagian arus keluar (cash
outflow) dari rencana usaha selama umur ekonomis proyek tersebut. Sehingga dalam hal
ini perhitungan pengaruh inflasi terhadap biaya-biaya tersebut perlu dilakukan. Cara
memasukkan pengaruh Inflasi ke dalam biaya-biaya usaha :
1. Tentukan biaya-biaya apa saja yg akan membawa dampak langsung pada penilaian
insvestasi.
2. Perkiraan berapa rata-rata laju inflasi selama umur usaha utk melakukan
penyesuaian.
3. Tentukan berapa umur ekonomis dari rencana usaha.
4. Perkirakan berapa tarif pajak.

3
Buat daftar lengkap biaya dalam tabel akibat adanya inflasi yang harus dikeluarkan
selama usia umur usaha. Untuk mempermudah pembedaan modal kerja dengan biaya
modal adalah sebagai berikut :
1. Biaya modal adalah pemakaian sebuah modal utk suatu usaha atau investasi
2. Modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek ( piutang, kas
sekuritas dan persediaan).
Rumus berikut dapat dijalankan sebagai alat untuk melakukan penyesuaian biaya
operasional dari rencana usaha selama uur ekonomis usaha tersebut.

Or = Arus kas keluar yang sudah disesuaikan dengan perkiraan laju inflasi
t = Umur usaha atau proyek
Ot = Arus kas keluar setiap periode t
P = Perkiraan laju inflasi

Misalnya pada periode 1 direncanakan akan dikeluarkan biaya sebesar Rp. 10.000
dengan laju inflasi di perkirakan 10% dan umur proyek 3 tahun, maka cara
penyesuaiannya adalah (1+ 0,01)1 + Rp. 10.000 (1 + 0,01)2 + Rp. 10.000 (1 + 0,01)3
…. N(1-P)n.
Data ini nantinya akan diintegrasikan dengan arus kas masuk yang telah diperkirakan
oleh pelaku studi usaha atau proyek yang telah direncanakantersebut.

B. Pengaruh Inflasi Terhadap Penerimaan Usaha


Dalam dunia berbisnis Inflasi merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi
penerimaan suatu unit bisnis. Dengan demikian pembisnis harus senantiasa memantau
dan menganalisi resolusi fenomena tersebut. Dampak yang terasa saat terjadinya inflasi
yakni biaya keluaran arus kas dan harga input usaha mengalami kenaikan, maka
diperlukan penyesuaian anasilisis penerimaan. Inflasi tidak bisa berpengaruh terhadap
penerimaan apabila B/C ratio >1 ; B/C ratio selama pengeluaran usaha tidak
menimbulkan yang namanya B/C ratio = 1 maka perhitungan inflasi tidak perlu untuk
dilakukan dalam menyesuaikan rencana penerima usaha. Pada dasarnya, rumus yang
digunakan sama dengan cara perhitungan pengaruh inflasi pada biaya usaha. Dengan

4
menggunakan rumus yang sama, namun penyesuain dilakukan pada sisi penerimaan atau
aliran kas masuknya.
Rumusnya adalah sebagai berikut : Ir = Σnr = 1Ir (1+p)t
Keterangan:
Ir = arus kas masuk yang telah disesuaikan dengan laju inflasi
It = arus kas di tahun t
P = perkiraan laju inflasi di tahun t
t =periode umur usaha/proyek
Contoh :
Rencana arus kas masuk setiap tahun dari rencana usaha adalah Rp.30.000 dan laju
inflasi diperkirakan selama umur usaha rata-rata 10% per tahun selama 2 tahun. Maka
penyesuaian arus kas masuk dapat dihitung sebagai berikut :
Ir = Rp. 30.000 (1+ 0,01)1 + Rp. 30.000 (1+ 0,01)2
Ir = Rp.30.000 (1,1)+ Rp.30.000 (1,21)
Ir = Rp.33.000 + Rp.36.300 = 69.300
Hasil dari penyesuaian ini harus dikonfersikan dengan tingkat pajak agar diperoleh
gambaran pengaruh yang benar, sehingga dalam perhitungan penilaian kelayakan usaha
akan diperoleh nilai yang dapatdipercaya karena seluruh unsur sudah diadakan
penyesuaian dengan dampak inflasi.

C. Teknik Penyesuaian Terhadap Pengaruh Inflasi


Uraian sebelumnya telah menunjukkan bahwa inflasi akan mengakibatkan adanya
kenaikan biaya-biaya usaha. Besarnya kenaikan biaya tentunya akan membawa dampak
yang serius. Jika kenaikan biaya tersebut masih berada dalam batas-batas yang dapat
ditolerir, maka batas-batas itu dapat diukur dengan rasio antara benefit dan cost, selama
masih positif berarti ada dampak inflasi tetapi tidak perlu diadakan penyesuaian. Namun,
jika rasio itu sudah mendekati titik nol (0), apalagi sudah negatif, maka penyesuaian
biaya dan penerimaan tidak dapat ditawar-tawar lahi, karena usulan kelayakan usaha
yang sebelumnya layak akan berubah menjadi tidak layak lagi.Untuk mencegah hal ini
selama umur usaha, perlu dinilai kembali kelayakanusaha dari arus kas masuk dan aliran
kas keluar yang sudah disesuaikan dengan perkiraan rata-rata laju inflasi selama umur
usaha atau proyek. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

5
Contoh :
Tuan Budhi merencanakan untuk mendirikan pabrik pembuatan pakan ternak dengan
modal investasi awal (biaya investasi) sebesar Rp. 100.000.000. penyusutan secara garis
lurus selama 5 tahun, yaitu Rp. 20.000.000 setahun. Tarif pajak diberlakukan 50%. Biaya
pengembalian modal atau OCC ditetapkan 14 % per tahun selama 5 tahun.
Aliran kas masuk dan keluarnya adalah sebagai berikut.
Tahun Aliran kas masuk (dalam juta) Aliran kas keluar (dalam juta)

1 30 10

2 40 10

3 50 10

4 50 10

5 30 10

Tentukan :
1. Apakah rencana investasi Tuan Budhi layak jika pengaruh inflasi diabaikan.
2. Apakah rencana investasi Tuan Budhi ini layak jika inflasi diperhitungkan dalam
penilaian.

6
Penilaian pertama : inflasi diabaikan.
Perhitungan aliran kas Neto Rencana Usaha :

Penilaian yang mengabaikan inflasi dalam perhitungan NPV, artinya unsur inflasi tidak
diikutkan dalam perhitugan. Ternyata didapat pengaruh yang negatif, yaitu nilai NPV-
nya negative atau dengan kata lain rencana usaha jadi tidak layak karena adanya inflasi.
Caranya sebagai berikut :
Tahun Aliran kas neto DF (14%) PV

0 -100 1 -100

1 20 0,8772 17,544

2 25 0,7695 19,238

3 30 0,6750 20,250

4 30 0,5921 17,763

5 20 0,5194 10,388

NPV -14,817

Penilaian kedua : inflasi diperhitungkan.


Unsur yang terkena dampak inflasi adalah arus kas masuk maupun arus kas keluar.
Perhitungan lengkapnya dapat diselesaikan seperti berikut.
Tahun :

7
Jumlah PV : 110,5
Modal (Io) : -100,00
NPV (f) : +10,59
Ternyata jika inflasi dimasukkan dalam perhitungan, nilai NPV yang sudah
disesuaikan dengan dampak inflasi menjadi positif. Fakta ini menunjukkan berapa
pentingnya melakukan penyesuaian dampak inflasi terhadap penilaian kelayakan dari
suatu rencana investasi, terutama yang berkenan dengan biaya operasi yang harus
dikeluarkan dan penerimaan setiap tahun selama umur usaha atau proyek sehingga
penilaian dapat menjadi lebih dan terhindar dari kesalahan penafsiran.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengaruh inflasi perlu diperhitungkan dalam dunia bisnis/usaha, karena perubahan
inflasi juga akan mengubah perencanaan usaha yang berdampak pada perubahan biaya,
perubahan pendapatan, perubahan manfaat uang, perubahan penerimaan sumber daya
manusia, perubahan investasi, juga perubahan suatu kebijakan. Dari perubahan ini
diperlukan adannya penyesuaian inflasi agar tidak membawa dampak yang serius
terhadap usahanya, meskipun terjadi inflasi, tetapi masih dalam taraf yang wajar dan
masih dapt diukur dengan rasio antara benefit dan cost. Selama masih positif berarti ada
dampak inflasi, tetapi tidak perlu disesuaikan. Namun, jika rasio itu sudah mendekati
titik nol, apalagi sudah negative maka penyesuaian biaya dan penerimaan tidak dapat
ditawar-tawar lagi, jika tidak maka usahanya yang tadinya layak menjadi tidak layak lagi
untuk dilaksanakan. Unutk mencegah hal ini selama umur usaha maka perlu dinilai
kembali kelayakan usaha dari arus kas masuk dan aliran kas keluar yang sudah
disesuaikan dengan perkiraan rata-rata laju inflasi selama umur usaha tersebut.

B. Saran
Penulis menyadari masih terdapat keterbatasan yang muncul dalam pengerjaan
makalah ini. Oleh karena itu hasil makalah ini belum dikatakan sempurna. Namun
dengan makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi. Dan untuk makalah ini
sebaiknya lebih tertuju pada referensi dari buku, jurnal, atau artikel yang akan dijadikan
acuan karena itu sangat berpengaruh dan lebih jelas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, Siti Nur. t.t. Analisis Pengaruh Inflasi.


https://www.scribd.com/document/440318586/ANALISIS-PENGARUH-INFLASI-
docx di akses pada tanggal 20 mei 2022 pukul 18.10.

Sleekr. 2018. Pengertian Inflasi dan Deflasi serta Dampaknya Bagi Bisnis Anda.
https://sleekr.co/blog/pengertian-inflasi-dan-deflasi-serta-dampaknya-bagi-bisnis-
anda/#:~:text=Dampak%20inflasi%20terhadap%20bisnis,baik%20dengan
%20peningkatan%20pendapatan%20nasional di akses pada tanggal 20 mei 2022
pukul 19.31.

10

Anda mungkin juga menyukai