Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan / Budgeting

Dosen Pengampu :
Rudi Sanjaya S.M.,M.M

Disusun oleh :

Nila Wahyuni (201010502323)


Nur Fadilah Nilam Cahya (201010502128)
Nur Ila (201010503822)
Oscar Airlangga (201010503045)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Kami dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Anggaran Biaya
Operasional”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan
dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, Semoga tugas ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi kita semua.

Tangerang Selatan, 29 November 2022


Penyusun

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN........................................................................................1

KATA PENGANTAR......................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................3

DAFTAR TABEL.............................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4

1.1 Latar Belakang..............................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................5

2.1 Pengertian Anggaran Biaya Operasional......................................................7


2.2 Fakor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Operasional..............10
1. Anggaran Penjualan .......................................................................10
2. Anggaran Biaya Administrasi dan Umum .....................................10
2.3 Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional ................................11
2.4 Komponen Anggaran Biaya Operasional .................................................12
2.5 Aplikasi Anggaran Biaya Operasional ......................................................14
2.5.1 Bentuk Anggaran Biaya Operasional .......................................14
2.5.2 Contoh Kasus Biaya Operasional .............................................15

BAB III PENUTUP .......................................................................................23

3.1 Kesimpulan..................................................................................................23

3.2 Saran ...........................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................24

3
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Bentuk Anggaran Biaya Operasiona....................................................14

Tabel 2.2 Data Anggaran Biaya Operasional ......................................................16

Tabel 2.3 Laporan Laba Rugi Perusahahaan .......................................................18

Tabel 2.4 Perbandingan Anggaran Biaya Operasional dengan Realisasinya ......20

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan sektor perekonimian Indonesia kian berkembang pesat. Hal ini


Nampak dari semakin banyak bertambahnya jumlah pelaku kegiatan usaha. Berbagai
upaya dilakukan oleh setiap pelaku usaha bisnis guna memenangkan persaingan.
Mulai dari melakukan kegiatan pemasaran hingga pengelolaan keuangan yang baik.
Perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya tidak terlepas dari masalah
biaya. Perencanaan biaya dilakukan se-efektif dan se-efisien mungkin guna
memperkecil resiko kerugian serta memaksimalkan profit. Untuk perusahaan yang
mempunyai kegian operasional yang luas, manajemen tidak dapat lagi mengawasi
jalannya perusahaan secara langsung, oleh karena itu diperlukan suatu alat yang dapat
membantu manajemen untuk mengendalikan perusahaan, yaitu melalui penyusunan
anggaran. Anggaran merupakan rencana tertulis manajemen menegenai kegiatan-
kegiatan yang akan datang.

Penyusunan anggaran harus berjalan seiring dengan wewenang dan fungsi


operasional di dalam organisasi perusahaan. Anggaran juga membantu pihak
manajemen untuk mengetahui penyimpangan – penyimpangan yang terjadi, serta
pencegahan terjadinya sehingga perusahaan dapat melakukan perbaikan
penyimpangan di masa yang akan datang.

Anggaran Operasional sangat membantu pihak manajemen dalam


mengendalikan biaya operasional atau pengeluaran – pengeluaran yang terkait dengan
kegiatan usaha, sehingga pengeluaran dapat dibatasi dan diarahkan ke bagian yang
paling berpotensi menghasilkan laba. Anggaran biaya operasional merupakan factor
controllable yang pada praktiknya dapat disesuiakan dengan keinginan atau
kebutuhan untuk periode yang akan datang. Penerapan serta penyusunan anggaran

5
biaya operasional tidak hanya diterapkan pada suatu jenis perusahaan tentu yang prifit
oriented saja, akan tetapi dapat juga diterapkan berbagai jenis usaha.

Dari uraian diatas diperoleh gambaran bahwa anggaran biaya operasional


sangat mendukung perusahaan dalam mengendalikan fungsi – fungsi manajemen
khususnya fungsi perencanaan biaya operasional yang sejalan dengan tujuan
perusahaan guna memaksimalkan pencapaian laba.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, masalah yang dibahas adalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan anggaran biaya operasional ?
2. Bagaimana penyusunan anggaran biaya operasional ?
3. Apa saja faktor - faktor yang mempengruhi anggaran biaya operasional ?
4. Berikan contoh kasus anggaran biaya operasional ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan penyusunan
adalah :
1. Untuk mengetahui prosedur penyusunan anggaran biaya operasioanl
2. Untuk mengetahui pelaksanaan anggaran biaya operasional
3. Untuk mengetahui perbandingan realisasi anggaran biaya operasional

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anggaran Biaya Operasional


Agar perencanaan dan pengendalian dapat berjalan dengan baik, maka
diperlukan suatu alat yakni anggaran. Untuk mendukung agar terciptanya
peningkatan pendapatan, maka diperlukan efisiensi yang menyangkut biaya
operasional perusahaan atau organisasi, sehingga dipandang perlu untuk dibuat
anggaran biaya operasional. Pendapat dari Herlianto (2011), anggaran biaya
operasional bersangkutan dengan aktivitas untuk menghasilkan laba perusahaan.
Hasil akhir proses penyusunan anggaran operasional adalah laba rugi yang
diproyeksikan. Pendapat ini dilengkapi oleh Rudianto yang dikutip dalam Sorongan
(2018), bahwa anggaran biaya operasional adalah semua rencana pengeluaran yang
berkaitan dengan distribusi dan penjualan produk perusahaan serta pengeluaran untuk
menjalankan roda organisasi.
Anggaran biaya operasional merupakan alat pengendalian untuk menghindari
terjadinya pemborosan biaya, dengan kata lain agar menciptakan efisiensi biaya.
Anggaran biaya operasional dapat mencegah biaya yang sesungguhnya agar tidak
melebihi jumlah yang dianggarkan. Tujuan anggaran biaya operasional adalah
mengarahkan kegiatan perusahaan atau organisasi yang menyangkut operasi dapat
tercapai. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Fauzi (2017) bahwa anggaran
biaya operasional adalah anggaran atau taksiran semua biaya yang dikleuarkan dan
pada hakekatnya dianggap habis dalam masa tahun buku. Pengukuran efisiensi
anggaran biaya operasional, secara sederhana dapat dilakukan dengan mengkalikan
realisasi (output) dengan 100% anggaran (input).
Anggaran biaya operasional merupakan pernyataan yang disusun secara
tertulis mengenai rencana biaya operasional perusahaan mendatang, guna mencapai
tujuan perusahaan memperoleh laba yang maksimal. Penyusunan anggaran biaya
operasional sangat diperlukan karena memiliki tujuan dan manfaat bagi kegiatan
perusahaan atau organisasi.

7
Menurut Nafarin, yang dikutip dari Anggereni (2009), terdapat tujuan dan manfaat
penyusunan anggaran biaya operasional, yaitu :
✓ Anggaran biaya operasional digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam
memilih sumber dan investasi dana.
✓ Anggaran biaya operasional dapat memberi batasan atas jumlah dana yang
akan dicari dan digunakan.
✓ Dapat merinci sumber dana yang akan dicari.
✓ Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal.
✓ Penyusunan anggaran biaya operasional dapat menyempurnakan rencana yang
telah disusun, karena dengan anggaran maka akan memperjelas dan
memberikan secara lebih nyata.
✓ Menampung dan menganalisa, serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan
dengan keuangan.

Pendapat Munandar yang dikutip dari Agustini (2015), bahwa penyusunan anggaran
biaya operasional yang umumnya terjadi pada perusahaan mencakup anggaran :

1. Anggaran Biaya Tetap (Fixed Cost Budgeting)

2. Anggaran Biaya Variabel (Variable Cost Budgeting)

3. Anggaran Biaya Semi-Variabel

Anggaran Biaya Operasional sebagai Perencanaan dan Pengendalian Manajemen


Anggaran biaya operasional dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan
pengendalian bagi manajemen.

Pengendalian manajemen yang dimaksudkan memiliki ruang lingkup kegiatan,


sesuai dengan pendapat Anthony dan Govindarajan yang dikutip dalam Anggereni
(2009), meliputi :

8
1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan organisasi. Mengkoordinasikan
aktivitas dari beberapa bagian organisasi.
2. Mengkomunikasikan informasi.
3. Mengevaluasi informasi.
4. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika diperlukan.
5. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.

Sesuai dengan penjabaran mengenai ruang lingkup pengendalian diatas, maka jika
dihubungkan dengan fungsi dari penyusunan anggaran biaya operasional sebagai
alat bantu perencanaan dan pengendalian manajemen, maka perusahaan atau
organisasi, seharusnya:

1. Perusahaan dapat merencanakan tindakan yang tepat, agar perencanaan


anggaran biaya operasional dapat berjalan dengan baik.

2. Manajemen perusahaan dapat mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari


beberapa bagian organisasi yang mendukung perencanaan anggaran biaya
operasional.

3. Mengkomunikasikan dan mengevaluasi informasi yang diperlukan dalam


perencanaan anggaran biaya operasional.

4. Manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan berupa tindakan apa yang


seharusnya diambil jika terdapat penyimpangan anggaran biaya operasional.

5. Perusahaa dapat mengubah tindakan dan manajemen termasuk perilaku


organisasi ke arah yang lebih baik, sehingga permasalahan yang terjadi tidak
terulang kembali.

Anggaran biaya operasional memerlukan komitmen sumber daya untuk tahun


mendatang, maka manajemen perlu membuat komitemen sumber daya semacam itu
dengan ide yang jelas mengenai kearah mana organisasi akan ditujukan pada masa
mendapatng. Dengan dilaksanakannya fungsi perencanaan dan pengendalian, maka
perusahaan dapat lebih mudah melakukan tindakan, pengawasan, dan pengambilan
keputusan, seperti halnya yang berkaitan dengan jumlah dana yang akan dicari dan
digunakan untuk anggaran biaya operasional, merinci jenis sumber dana dan jenis
investasi dana, sehingga akan memudahkan pengawasan anggaran biaya operasional.
Selain itu akan dengan anggaran biaya operasional, akan merealisasikan sumber dan
investasi dana dengan tepat untuk mencapai hasil maksimal, yang berkaitan dengan
analisis usulan yang diajukan berkaitan dengan keuangan.

9
2.2 Fakor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Operasional
Penenuan besar kecilnya anggaran biaya operasional akan didasarkan pada
kebijakan manajemen perusahaan. Perusahaan akan berusaha mengurangi atau
menghapuskan beban usaha dimaksudkan untuk meningkatkan laba operasi pada
periode penganggaran. Sebagai contoh, untuk meningkatkan laba operasional
perusahaan dan menunjukan pengendalian yang baik atas biaya-biaya operasional
(biaya penjualan dan biaya adminisrasi & umum), manajer perusahaan dapat
memotong pengeluaran untuk layanan pelanggan. Walaupun pengurangan layanan
pelanggan dapat menurunkan penjualan dan memiliki konsekuensi negaif pada
reputasi perusahaan serta penjualan masa mendatang. Dalam penyusunan anggaran
beban usaha ada beberapa faktor yang mempengaruhina.

Menurut Herlianto (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan


anggaran biaya operasional, sebagai berikut:
1. Anggaran Penjualan
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan, antara
lain:
Rencana tentang kualitas dan kuantitas barang yang akan dijual selama
periode mendatang. Walaupun secara tidak langsung anggaran penjualan
mempengaruhi besar jecilnya biaya penjualan. Jumlah penjualan yang besar
akan meningkatkan aktivitas-aktivitas di bagian penjualan, yang secara tidak
langsung akan mengakibatkan peningkatan biaya penjualan. Sebaliknya, jika
jumlah penjualan yang kecil akan mengurangi aktivitas-aktivitas di bagian
penjualan, yang secara tidak langsung akan mengakibatkan penurunan biaya
penjualan.
Berbagai standar biaya yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yang berkaitan
dengan biaya penjualan. Sistem pembayaran upah atau gaji yang digunakan
oleh perusahaan, khususnya yang dibayarkan kepada karyawan bagian
penjualan. Metode depresiasi yang digunakan oleh perusahaan, khususnya
terhadap aktiva tetap yang ada dilingkungan bagian penjualan. Metode alokasi
biaya yang digunakan oleh perusahaan untuk membagi biaya-biaya yang
semula merupakan satu kesatuan (biaya bersama), menjadi beberapa
kelompok sesuai dengan tempat dimana biaya tersebut terjadi.
2. Anggaran Biaya Administrasi dan Umum
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusuanan anggaran biaya
adiministrasi dan umum, antara lain :
1) Jumlah penjualan yang besar akan meningkatkan aktivitas-aktivitas
dibagian penjualan, yang secara tidak langsung akan mengakibatkan
peningkatan aktivitas bagian administrasi dan umum, pada akhirnya

10
akan meningkatkan biaya administrasi dan umum. Sebaliknya, jika
jumlah penjualan kecil maka akan mengurangi aktivitas-aktivitas di
bagian penjualan, yang secara tidak langsung akan mengakibatkan
penurunan aktivitas bagian administrasi dan umum, pada akhirnya
akan menurunkan pula biaya bagian administrasi dan umum.
2) Anggaran unit yang diproduksi. Jumlah unit produksi yang besar akan
meningkatkan aktivitas di bagian administrasi dan umum, yang secara
tidak langsung akan mengakibatkan peningkatan aktivitas bagian
administrasi dan umum, pada akhirnya akan meningkatkan biaya
administrasi dan umum, begitu pula sebaliknya.
3) berbagai standar yang ditetapkan perusahaan berkaitan dengan biaya
bagian administrasi dan umum.
4) Sistem pembayaran upah atau gaji yang digunakan perusahaan yang
berkaitan dengan biaya administrasi dan umum.
5) Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahaan, khususnya terhadap
aktiva tetap yang ada dilingkungan bagian administrasi dan umum.
6) Metode alokasi biaya yang digunakan oleh perusahaan untuk membagi
biaya yang semula merupakan biaya bersama, menjadi beberapa
kelompok sesuai dengan tempat dimana biaya tersebut terjadi.

2.3 Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional


Prosedur penyusunan anggaran biaya opersional pada dasarnya tidak jauh
berbeda dengan prosedur penyusunan anggaran secara umum dalam
suatu perusahaan, namun yang perlu diperhatikan adalah keterlibatan faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat pengeluaran operasional dalam proses
penyusunan anggaran biaya operasional.

Pendapat dari Herlianto (2011), bahwa prosedur penyusunan anggaran biaya


operasional secara umum, yaitu :
1) Mengenali informasi masa lalu dan lingkungan eksternal yang
diantisipasi untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, kesimpulan, dan
tantangan yang dihadapi oleh perusahaan.
2) Menyusun perencanaan yang strategis dan program-program untuk
menentukan tujuan perusahaan.
3) Mengkomunikasikan tujuan organisasi jangka panjang khususnya
dalam hal biaya operasional, strategi, dan program-program kerja.
Memilih taktik mengkoordinasikan kegiatan, mengawasi kegiatan,
artinya memilih cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan.

11
4) Menyerahkan revisi usulan anggaran kepada komite anggaran
untuk dievaluasi.Menyetujui revisi usulan anggaran dan menjadi
anggaran biaya operasional perusahaan.
5) Pengesahan revisi anggaran biaya operasional perusahaan.

2.4 Komponen Utama Anggaran Operasional


1. Anggaran penjualan
Bagian dari anggaran operasional adalah membuat anggaran
penjualan. Anggaran penjualan menjabarkan proyeksi berapa banyak
layanan dan/atau produk yang akan dijual bisnis dan berapa banyak
pendapatan yang akan di peroleh dari penjualan tersebut.
Memproyeksikan penjualan bisnis memungkinkan untuk
merencanakan dan melakukan penyesuaian terhadap pengeluaran.
2. Anggaran produksi
Komponen lain dari anggaran operasi adalah anggaran produksi.
Anggaran produksi memberi tahu berapa banyak unit setiap produk
yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan
persyaratan inventaris.
Anggaran produk dan penjualan berjalan beriringan. Gunakan
anggaran penjualan untuk membantu membuat anggaran produksi
(misalnya, unit yang diharapkan untuk dijual sepanjang tahun).
Untuk menyusun anggaran produksi tahunan, kumpulkan informasi
berikut :
▪ Perkiraan jumlah unit yang akan terjual (berdasarkan data
tahun lalu)
▪ Tingkat persediaan akhir yang diperlukan
▪ Jumlah unit di inventaris awal Anda, jika ada
▪ Hitung jumlah unit yang harus diproduksi untuk setiap produk
rumus

Unit yang Diproduksi = Penjualan Unit yang Diharapkan + Unit dalam Persediaan
Akhir – Unit dalam Persediaan Awal

3. Anggaran bahan langsung


Setelah membuat anggaran penjualan dan produksi, saatnya untuk
menetapkan anggaran bahan langsung. Anggaran bahan langsung
menentukan jumlah unit bahan baku yang perlu dibeli oleh bisnis
untuk proses produksinya. Bahan mentah dapat mencakup hal-hal

12
seperti baja, bensin, kayu, atau plastik. Anggaran bahan langsung
menggunakan jumlah unit yang akan diproduksi dari anggaran
produksi. Ini juga mencakup tingkat persediaan akhir yang diperlukan
untuk bahan baku dan jumlah unit dalam persediaan awal (jika ada).
Anggaran bahan langsung menyatakan biaya dan jumlah setiap jenis
bahan baku yang dibutuhkan bisnis. Siapkan anggaran bahan langsung
yang terpisah untuk setiap jenis bahan baku.
4. Anggaran tenaga kerja langsung
Anggaran tenaga kerja langsung menunjukkan jumlah jam tenaga
kerja langsung dan biaya tenaga kerja untuk menentukan total biaya
tenaga kerja langsung. Jam untuk tenaga kerja langsung ditentukan
oleh hubungan antara tenaga kerja dan output. Kita dapat menemukan
unit tenaga kerja langsung dengan melihat komponen anggaran
produksi Anda (misalnya, unit yang akan diproduksi). Untuk
menemukan biaya tenaga kerja langsung untuk suatu periode, ambil
jumlah unit yang direncanakan untuk diproduksi dan kalikan dengan
jam tenaga kerja langsung per unit (berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk memproduksi satu unit). Kemudian, ambil totalnya
dan kalikan dengan berapa biaya yang Anda keluarkan untuk
memproduksi satu unit per jam (misalnya, berapa biaya tenaga kerja).

Total Jam Tenaga Kerja Langsung = Unit untuk Memproduksi X Jam Tenaga
Kerja Langsung Per Unit Biaya Tenaga Kerja Langsung = Total Jam Tenaga Kerja
Langsung X Biaya Per Jam

5. Anggaran overhead
Anggaran overhead mencakup biaya overhead variabel dan tetap untuk
tahun tersebut (atau periode lain). Biaya variabel dapat bervariasi
berdasarkan aktivitas penjualan Anda (mis., komisi dan tenaga kerja
langsung). Misalnya, jika penjualan tinggi, biaya variabel Anda
meningkat. Biaya variabel Anda berfluktuasi dari bulan ke bulan.
6. Anggaran biaya umum dan administrasi
Komponen ini mencakup biaya operasional tetap dan variabel untuk
area umum dan administrasi bisnis Anda. Seperti anggaran overhead,
perinci pengeluaran tetap dan variabel untuk anggaran umum dan
administrasi
7. Biaya modal
Beberapa anggaran operasi juga mencakup biaya modal, atau uang
yang dikeluarkan untuk memelihara aset seperti gedung dan fasilitas,

13
tetapi beberapa tidak. Pertimbangkan dampak biaya modal pada
pendapatan dan pengeluaran saat memutuskan apakah akan
memasukkan item ini ke dalam anggaran operasional atau di tempat
lain.

2.5 Aplikasi Anggaran Biaya Operasional


2.5.1 Bentuk Anggaran Biaya Operasional
Menurut pendapat Herlianto (2011), sebagaimana halnya dengan
anggaran-anggaran lain, anggaran biaya operasional juga tidak memiliki
bentuk standar baku yang harus dipergunakan. Artinya setiap
perusahaan memiliki kebebasan untuk menentukan bentuk serta
formatnya, sesuai kondisi masing-masing perusahaan.

Contoh bentuk anggaran biaya operasional, dapat dijelaskan pada tabel


berikut, yairtu :

Tabel 2.1 Bentuk Anggaran Biaya Operasional

PT.X

ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PERIODE XXX

Biaya Penjualan :

Biaya Penjualan : xxx

Biaya gaji tenaga penjualan xxx

Biaya iklan xxx

Biaya perjalanan xxx

Total Biaya Penjualan xxxx

Biaya Administrasi dan Umum :

Biaya gaji pejabat kantor xxx

Biaya gaji pegawai kantor xxx

14
Biaya sewa kantor xxx

Biaya perlengkapan kantor xxx

Biaya administrasi rupa-rupa xxx

Total Biaya Administrasi dan Umum xxxx

Total Biaya Penjualan dan Administrasi & xxxxxxxx


Umum

Terkait dengan pembebanan biaya, beban usaha (biaya penjualan dan biaya
administrasi & umum) harus pula dibebankan kepada produk yang dihasilkan
perusahaan, sebagaimana halnya dengan biaya-biaya produksi. Hal ini dikarenakan
produk-produk yang dihasilkan perusahaan itulah yang pada akhirnya menanggung
semua biaya perusahaan, baik biaya produksi maupun biaya operasional. Jika
perusahaan memproduksi lebih dari satu produk, maka biaya operasional harus
dibebankan pada setiap jenis produk yang bersangkutan.

2.5.2 Contoh Kasus Biaya Operasional


PT. ABC adalah perusahaan yang bergerak dalam produksi pelumas
kendaraan. Sejak awal didirikannya, perusahaan mengalami hambatan
dalam penjualan, karena rendahnya daya beli konsumen dan kurang
dikenalnya profil perusahaan oleh masyarakat. Hal tersebut diatasi oleh
manajemen perusahaan dengan cara melakukan serangkaian kegiatan dan
strategi promosi menari untuk membangun kepercayaan pelanggan dan
memperkenalkan mutu pelumas kendaraan yang diproduksi.

Penyusunan anggaran biaya operasional perusahaan dilakukan selama


setahun sekali, dengan merincikan jumlah pengeluaran biaya operasional
melalui kebijakan manajer keuangan. Dalam proses penyusunan anggaran,
manajemen perusahaan dapat melihat realisasi biaya operasional yang
terjadi pada tahun sebelumnya sebagai acuan. Berikut akan disajikan data
anggaran biaya operasional perusahaan pada tahun 2018 :

15
Tabel 2.2 Data Anggaran Biaya Operasional

PT. ABC
DATA ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2018 (dalam Rupiah)

Biaya Penjualan

Biaya Packaging 135.000.000

EMKL 88.100.000

Biaya Iklan 150.000

Biaya Ekspor 1.800.000

Biaya Pengangkutan 15.000.000

Biaya Negosiasi Dokumen Ekspor 26.000.000

Total Biaya Penjualan 266.050.000

Biaya Administrasi dan Umum

Biaya Gaji 63.000.000

Biaya Administrasi Lain 4.200.000

Biaya Pemeliharaan Kendaraan Kantor 320.000

Biaya Penyusutan Kendaraan Kantor 5.500.000

Biaya Bahan Bakar dan Pelumas 14.500.000

Biaya Umum Lain 4.000.000

Biaya Penyusutan Peralatan Kantor 580.000

Biaya Alat-alat Kantor 5.100.000

Biaya Listrik dan Air 3.500.000

Biaya Telepon, Telex, dan Fax 1.800.000

16
Biaya ADM Bank 8.500.000

Iuran 4.000.000

Biaya Asuransi Kebakaran 10.000.000

Biaya Izin 3.100.000

Biaya Dapur Kantor 3.600.000

Biaya Pemeliharaan Kantor 220.000.000

Total Biaya Administrasi dan Umum 351.700.000

Total Anggaran Biaya Operasional 617.750.000

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa anggaran biaya operasional perusahaan dibagi
menjadi 2 (dua) bagian, yakni biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum.
Perincian yang dilakukan dalam tabel diatas memiliki sisi baik, yakni perusahaan
dapat mengawasi setiap pengeluaran biaya operasional yang terjadi. Total anggaran
biaya operasional tahun 2018 sebesar Rp 617.750.000.

Setelah anggaran biaya operasional disetujui, maka anggaran tersebut akan menjadi
patokan saat proses realisasi anggaran pada periode berikutnya. Anggaran ini
dapat menjadi dasar bagi pemakai anggaran dalam menjalankan kegiatan operasional
perusahaan.

Sebelum dilakukan analisa anggaran biaya operasional perusahaan, untuk mengetahui


dan mengevaluasi apakah anggaran tersebut dapat berperan sebagai alat perencanaan
dan pengendalian manajemen, maka perlu diketahui laporan laba rugi perusahaan
tahun 2018, laporan laba rugi dapat mengetahui realisasi pengeluaran biaya
operasional perusahaan.

17
Tabel 2.3 Laporan Laba Rugi Perusahaan PT.ABC

LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN TAHUN 2018 (dalam Rupiah)

Penjualan 3.544.605.600

Retur Penjualan 3.840.200

Total Penjualan Bersih 3.540.765.400

HPP:

Persedian Awal 1.806.554.600

Pembelian 2.004.883.000

Barang yang Tersedia untuk Dijual 3.811.437.600

Persediaan Akhir 2.069.058.400

Harga Pokok Penjualan 1.742.379.200

Laba Kotor 1.798.386.200

Biaya Penjualan:

Biaya Packaging 141.005.700

EMKL 109.990.200

Biaya Iklan 125.500

Biaya Ekspor 1.966.500

Biaya Pengangkutan 17.505.200

Biaya Negosiasi Dokumen Ekspor 28.067.000

Total Biaya Penjualan 298.660.100

18
Biaya Administrasi dan Umum

Biaya Gaji 67.900.200

Biaya Administrasi Lain 4.935.700

Biaya Pemeliharaan Kendaraan Kantor 440.250

Biaya Penyusutan Kendaraan Kantor 5.726.000

Biaya Bahan Bakar dan Pelumas 14.900.500

Biaya Umum Lain 5.226.400

Biaya Penyusutan Peralatan Kantor 612.000

Biaya Alat-alat Kantor 5.345.800

Biaya Listrik dan Air 3.665.800

Biaya Telepon, Telex, dan Fax 2.000.800

Biaya ADM Bank 8.895.600

Iuran 600.000

Biaya Asuransi Kebakaran 12.500.100

Biaya Izin 3.064.700

Biaya Dapur Kantor 3.872.000

Biaya Pemeliharaan Kantor 269.662.100

Total Biaya Administrasi dan Umum 409.347.950

Total Biaya 708.008.050

Laba Operasi 1.090.378.150

Pendapatan Lain-lain 13.435.000

Laba Bersih Sebelum Pajak 1.103.813.150

19
Pajak 347.353.100

Laba Bersih Setelah Pajak 756.460.050

Pada laporan laba rugi diatas, dapat terlihat bahwa laba bersih yang diterima
perusahaan pada tahun 2018 adalah Rp 756.460.050. Agar mempermudah
perbandingan antara anggaran biaya operasional dengan realisasinya, maka berikut
akan disajikan tabel perbandingan, yaitu:

Tabel 2.4 Perbandingan Anggaran Biaya Operasional dengan Realisasinya

PERBANDINGAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL DENGAN


REALISASI (dalam rupiah)

Biaya Penjualan

Anggaran Realisasi Selisih

Biaya Packaging 135.000.000 141.005.700 (6.005.700)

EMKL 88.100.000 109.990.200 (21.890.200)

Biaya Iklan 150.000 125.500 24.500

Biaya Ekspor 1.800.000 1.966.500 (166.500)

Biaya Pengangkutan 15.000.000 17.505.200 (2.505.200)

Biaya Negosiasi Dokumen Ekspor 26.000.000 28.067.000 (2.067.000)

Total Biaya Penjualan 266.050.000 298.660.100 (32.610.100)

Biaya Administrasi dan Umum

Anggaran Realisasi Selisih

Biaya Gaji 63.000.000 67.900.200 (4.900.200)

Biaya Administrasi Lain 4.200.000 4.935.700 (735.700)

20
Biaya Pemeliharaan Kendaraan 320.000 440.250 (120.250)
Kantor

Biaya Penyusutan Kendaraan Kantor 5.500.000 5.726.000 (226.000)

Biaya Bahan Bakar dan Pelumas 14.500.000 14.900.500 (400.500)

Biaya Umum Lain 4.000.000 5.226.400 (1.226.400)

Biaya Penyusutan Peralatan Kantor 580.000 612.000 (32.000)

Biaya Alat-alat Kantor 5.100.000 5.345.800 (245.800)

Biaya Listrik dan Air 3.500.000 3.665.800 (165.800)

Biaya Telepon, Telex, dan Fax 1.800.000 2.000.800 (200.800)

Biaya ADM Bank 8.500.000 8.895.600 (395.600)

Iuran 4.000.000 600.000 3.400.000

Biaya Asuransi Kebakaran 10.000.000 12.500.100 (2.500.100)

Biaya Izin 3.100.000 3.064.700 35.300

Biaya Dapur Kantor 3.600.000 3.872.000 (272.000)

Biaya Pemeliharaan Kantor 220.000.000 269.662.100 (49.662.100)

Total Biaya Administrasi dan 351.700.000 409.347.950 (57.647.950)


Umum

Total Anggaran Biaya Operasional 617.750.000 708.008.050 (90.258.050)

Laporan laba rugi yang tersedia diatas menunjukan perbandingan antara anggaran dan
realisasinya. Realisasi pengeluaran biaya operasional lebih besar Rp 90.258.050
dibandingkan dengan anggarannya. Selisih yang sangat menonjol dapat terlihat dari
biaya pemeliharan kantor, dengan selisih sebesar Rp. 49.662.100. Selisih dengan
jumlah yang cukup besar tersebut dapat disebabkan karena tidak diperhitungkannya
biaya yang akan timbul sehubungan dengan perbaikan dan perluasan ruangan kantor

21
atau semacamnya. Selisih yang terjadi antara anggaran biaya operasional dengan
realisasi pengeluarannya berdampak pada perolehan laba perusahaan.

Adapun hal yang perlu dijelaskan dari abel perbandingan diatas, adalah jika terjadi
penyimpangan antara anggaran biaya operasional dengan realisasinya, maka akan
berdampak pada perolehan laba perusahaan.

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Anggaran biaya operasional merupakan alat pengendalian untuk menghindari
terjadinya pemborosan biaya, dengan kata lain agar menciptakan efisiensi biaya.
Anggaran biaya operasional dapat mencegah biaya yang sesungguhnya agar tidak
melebihi jumlah yang dianggarkan. Tujuan anggaran biaya operasional adalah
mengarahkan kegiatan perusahaan atau organisasi yang menyangkut operasi dapat
tercapai. Anggaran biaya operasional merupakan pernyataan yang disusun secara
tertulis mengenai rencana biaya operasional perusahaan mendatang, guna mencapai
tujuan perusahaan memperoleh laba yang maksimal. Penyusunan anggaran biaya
operasional sangat diperlukan karena memiliki tujuan dan manfaat bagi kegiatan
perusahaan atau organisasi.
Prosedur penyusunan anggaran biaya opersional pada dasarnya tidak jauh
berbeda dengan prosedur penyusnan anggaran secara umum dalam suatu perusahaan,
namun yang perlu diperhatikan adalah keterlibatan faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat pengeluaran operasional dalam proses penyusunan anggaran biaya
operasional.

3.2 Saran
Makalah ini sangat bermanfaat untuk diterapkan pada kegiatan keuangan
perusahaan karena cara perhitungan yang bagus untuk pengambilan keputusan
tentunya terhadap suatu anggaran biaya operasioanl pada perusahaan.
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna,
tentunya msih terdapat kekurangan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca terhadap segala sesuatu yang kurang pada makalah ini. Agar
menjadi pembelajaran bagi kami supaya kedepan kami dapat menyelesaikan
makalah dalam bentuk lebih baik lagi.

23
DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Nyayu, dkk. 2015. Pengaruh Anggaran Biaya Operasional Terhadap


KinerjaKeuangan Perusahaan pada PT. Mura Dua Palembang. Skripsi
Jurusan Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi MDP, Palembang.

Anggereni, Titien. 2009. Peranan Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat


Perencanaan dan Pengendalian Manajemen pada PT. Putra Bangga
Kirana. Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera
Utara.

Fauzi, Achmad. 2017. Analisis Pengaruh Tingkat Hunian Pasien (BOR), Anggaran
Biaya Operasional dan Rasio Aktivitas Terhadap Kinerja Keuangan
Berdasarakan Kemampuan Pendapatan PNBP Menutupi Biaya
Operasional Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit Provinsi DKI
Jakarta. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi. Vol 12, No. 01.

Herlianto, Didit. 2011. Teknik Penyusunan Anggaran Operasional Perusahaan.


Gosyen Publishing: Yogyakarta.

Setiawan, Hendra. 2015. Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Bantu
Manajemen dalam Mengukur Efisiensi Biaya Operasional (Studi Kasus
pada PT. Suryaraya Rubberindo Industries). Jurnal Jurusan, Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor.

Sorongan, Mayangsari, dkk. 2018. Analisis Perbandingan Anggaran Biaya


Operasional dan Anggaran Pendapatan dalam Menilai Kinerja Keuangan
pada PT. Air Manado. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 6, No. 4.

24

Anda mungkin juga menyukai