Dosen Pengampu :
Rudi Sanjaya S.M.,M.M
Disusun oleh :
Puji dan Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Kami dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Anggaran Biaya
Operasional”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan
dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, Semoga tugas ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi kita semua.
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN........................................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................3
DAFTAR TABEL.............................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................5
3.1 Kesimpulan..................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................24
3
DAFTAR TABEL
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
biaya operasional tidak hanya diterapkan pada suatu jenis perusahaan tentu yang prifit
oriented saja, akan tetapi dapat juga diterapkan berbagai jenis usaha.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Menurut Nafarin, yang dikutip dari Anggereni (2009), terdapat tujuan dan manfaat
penyusunan anggaran biaya operasional, yaitu :
✓ Anggaran biaya operasional digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam
memilih sumber dan investasi dana.
✓ Anggaran biaya operasional dapat memberi batasan atas jumlah dana yang
akan dicari dan digunakan.
✓ Dapat merinci sumber dana yang akan dicari.
✓ Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal.
✓ Penyusunan anggaran biaya operasional dapat menyempurnakan rencana yang
telah disusun, karena dengan anggaran maka akan memperjelas dan
memberikan secara lebih nyata.
✓ Menampung dan menganalisa, serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan
dengan keuangan.
Pendapat Munandar yang dikutip dari Agustini (2015), bahwa penyusunan anggaran
biaya operasional yang umumnya terjadi pada perusahaan mencakup anggaran :
8
1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan organisasi. Mengkoordinasikan
aktivitas dari beberapa bagian organisasi.
2. Mengkomunikasikan informasi.
3. Mengevaluasi informasi.
4. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika diperlukan.
5. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.
Sesuai dengan penjabaran mengenai ruang lingkup pengendalian diatas, maka jika
dihubungkan dengan fungsi dari penyusunan anggaran biaya operasional sebagai
alat bantu perencanaan dan pengendalian manajemen, maka perusahaan atau
organisasi, seharusnya:
9
2.2 Fakor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Operasional
Penenuan besar kecilnya anggaran biaya operasional akan didasarkan pada
kebijakan manajemen perusahaan. Perusahaan akan berusaha mengurangi atau
menghapuskan beban usaha dimaksudkan untuk meningkatkan laba operasi pada
periode penganggaran. Sebagai contoh, untuk meningkatkan laba operasional
perusahaan dan menunjukan pengendalian yang baik atas biaya-biaya operasional
(biaya penjualan dan biaya adminisrasi & umum), manajer perusahaan dapat
memotong pengeluaran untuk layanan pelanggan. Walaupun pengurangan layanan
pelanggan dapat menurunkan penjualan dan memiliki konsekuensi negaif pada
reputasi perusahaan serta penjualan masa mendatang. Dalam penyusunan anggaran
beban usaha ada beberapa faktor yang mempengaruhina.
10
akan meningkatkan biaya administrasi dan umum. Sebaliknya, jika
jumlah penjualan kecil maka akan mengurangi aktivitas-aktivitas di
bagian penjualan, yang secara tidak langsung akan mengakibatkan
penurunan aktivitas bagian administrasi dan umum, pada akhirnya
akan menurunkan pula biaya bagian administrasi dan umum.
2) Anggaran unit yang diproduksi. Jumlah unit produksi yang besar akan
meningkatkan aktivitas di bagian administrasi dan umum, yang secara
tidak langsung akan mengakibatkan peningkatan aktivitas bagian
administrasi dan umum, pada akhirnya akan meningkatkan biaya
administrasi dan umum, begitu pula sebaliknya.
3) berbagai standar yang ditetapkan perusahaan berkaitan dengan biaya
bagian administrasi dan umum.
4) Sistem pembayaran upah atau gaji yang digunakan perusahaan yang
berkaitan dengan biaya administrasi dan umum.
5) Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahaan, khususnya terhadap
aktiva tetap yang ada dilingkungan bagian administrasi dan umum.
6) Metode alokasi biaya yang digunakan oleh perusahaan untuk membagi
biaya yang semula merupakan biaya bersama, menjadi beberapa
kelompok sesuai dengan tempat dimana biaya tersebut terjadi.
11
4) Menyerahkan revisi usulan anggaran kepada komite anggaran
untuk dievaluasi.Menyetujui revisi usulan anggaran dan menjadi
anggaran biaya operasional perusahaan.
5) Pengesahan revisi anggaran biaya operasional perusahaan.
Unit yang Diproduksi = Penjualan Unit yang Diharapkan + Unit dalam Persediaan
Akhir – Unit dalam Persediaan Awal
12
seperti baja, bensin, kayu, atau plastik. Anggaran bahan langsung
menggunakan jumlah unit yang akan diproduksi dari anggaran
produksi. Ini juga mencakup tingkat persediaan akhir yang diperlukan
untuk bahan baku dan jumlah unit dalam persediaan awal (jika ada).
Anggaran bahan langsung menyatakan biaya dan jumlah setiap jenis
bahan baku yang dibutuhkan bisnis. Siapkan anggaran bahan langsung
yang terpisah untuk setiap jenis bahan baku.
4. Anggaran tenaga kerja langsung
Anggaran tenaga kerja langsung menunjukkan jumlah jam tenaga
kerja langsung dan biaya tenaga kerja untuk menentukan total biaya
tenaga kerja langsung. Jam untuk tenaga kerja langsung ditentukan
oleh hubungan antara tenaga kerja dan output. Kita dapat menemukan
unit tenaga kerja langsung dengan melihat komponen anggaran
produksi Anda (misalnya, unit yang akan diproduksi). Untuk
menemukan biaya tenaga kerja langsung untuk suatu periode, ambil
jumlah unit yang direncanakan untuk diproduksi dan kalikan dengan
jam tenaga kerja langsung per unit (berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk memproduksi satu unit). Kemudian, ambil totalnya
dan kalikan dengan berapa biaya yang Anda keluarkan untuk
memproduksi satu unit per jam (misalnya, berapa biaya tenaga kerja).
Total Jam Tenaga Kerja Langsung = Unit untuk Memproduksi X Jam Tenaga
Kerja Langsung Per Unit Biaya Tenaga Kerja Langsung = Total Jam Tenaga Kerja
Langsung X Biaya Per Jam
5. Anggaran overhead
Anggaran overhead mencakup biaya overhead variabel dan tetap untuk
tahun tersebut (atau periode lain). Biaya variabel dapat bervariasi
berdasarkan aktivitas penjualan Anda (mis., komisi dan tenaga kerja
langsung). Misalnya, jika penjualan tinggi, biaya variabel Anda
meningkat. Biaya variabel Anda berfluktuasi dari bulan ke bulan.
6. Anggaran biaya umum dan administrasi
Komponen ini mencakup biaya operasional tetap dan variabel untuk
area umum dan administrasi bisnis Anda. Seperti anggaran overhead,
perinci pengeluaran tetap dan variabel untuk anggaran umum dan
administrasi
7. Biaya modal
Beberapa anggaran operasi juga mencakup biaya modal, atau uang
yang dikeluarkan untuk memelihara aset seperti gedung dan fasilitas,
13
tetapi beberapa tidak. Pertimbangkan dampak biaya modal pada
pendapatan dan pengeluaran saat memutuskan apakah akan
memasukkan item ini ke dalam anggaran operasional atau di tempat
lain.
PT.X
Biaya Penjualan :
14
Biaya sewa kantor xxx
Terkait dengan pembebanan biaya, beban usaha (biaya penjualan dan biaya
administrasi & umum) harus pula dibebankan kepada produk yang dihasilkan
perusahaan, sebagaimana halnya dengan biaya-biaya produksi. Hal ini dikarenakan
produk-produk yang dihasilkan perusahaan itulah yang pada akhirnya menanggung
semua biaya perusahaan, baik biaya produksi maupun biaya operasional. Jika
perusahaan memproduksi lebih dari satu produk, maka biaya operasional harus
dibebankan pada setiap jenis produk yang bersangkutan.
15
Tabel 2.2 Data Anggaran Biaya Operasional
PT. ABC
DATA ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2018 (dalam Rupiah)
Biaya Penjualan
EMKL 88.100.000
16
Biaya ADM Bank 8.500.000
Iuran 4.000.000
Dari data diatas, dapat diketahui bahwa anggaran biaya operasional perusahaan dibagi
menjadi 2 (dua) bagian, yakni biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum.
Perincian yang dilakukan dalam tabel diatas memiliki sisi baik, yakni perusahaan
dapat mengawasi setiap pengeluaran biaya operasional yang terjadi. Total anggaran
biaya operasional tahun 2018 sebesar Rp 617.750.000.
Setelah anggaran biaya operasional disetujui, maka anggaran tersebut akan menjadi
patokan saat proses realisasi anggaran pada periode berikutnya. Anggaran ini
dapat menjadi dasar bagi pemakai anggaran dalam menjalankan kegiatan operasional
perusahaan.
17
Tabel 2.3 Laporan Laba Rugi Perusahaan PT.ABC
Penjualan 3.544.605.600
HPP:
Pembelian 2.004.883.000
Biaya Penjualan:
EMKL 109.990.200
18
Biaya Administrasi dan Umum
Iuran 600.000
19
Pajak 347.353.100
Pada laporan laba rugi diatas, dapat terlihat bahwa laba bersih yang diterima
perusahaan pada tahun 2018 adalah Rp 756.460.050. Agar mempermudah
perbandingan antara anggaran biaya operasional dengan realisasinya, maka berikut
akan disajikan tabel perbandingan, yaitu:
Biaya Penjualan
20
Biaya Pemeliharaan Kendaraan 320.000 440.250 (120.250)
Kantor
Laporan laba rugi yang tersedia diatas menunjukan perbandingan antara anggaran dan
realisasinya. Realisasi pengeluaran biaya operasional lebih besar Rp 90.258.050
dibandingkan dengan anggarannya. Selisih yang sangat menonjol dapat terlihat dari
biaya pemeliharan kantor, dengan selisih sebesar Rp. 49.662.100. Selisih dengan
jumlah yang cukup besar tersebut dapat disebabkan karena tidak diperhitungkannya
biaya yang akan timbul sehubungan dengan perbaikan dan perluasan ruangan kantor
21
atau semacamnya. Selisih yang terjadi antara anggaran biaya operasional dengan
realisasi pengeluarannya berdampak pada perolehan laba perusahaan.
Adapun hal yang perlu dijelaskan dari abel perbandingan diatas, adalah jika terjadi
penyimpangan antara anggaran biaya operasional dengan realisasinya, maka akan
berdampak pada perolehan laba perusahaan.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anggaran biaya operasional merupakan alat pengendalian untuk menghindari
terjadinya pemborosan biaya, dengan kata lain agar menciptakan efisiensi biaya.
Anggaran biaya operasional dapat mencegah biaya yang sesungguhnya agar tidak
melebihi jumlah yang dianggarkan. Tujuan anggaran biaya operasional adalah
mengarahkan kegiatan perusahaan atau organisasi yang menyangkut operasi dapat
tercapai. Anggaran biaya operasional merupakan pernyataan yang disusun secara
tertulis mengenai rencana biaya operasional perusahaan mendatang, guna mencapai
tujuan perusahaan memperoleh laba yang maksimal. Penyusunan anggaran biaya
operasional sangat diperlukan karena memiliki tujuan dan manfaat bagi kegiatan
perusahaan atau organisasi.
Prosedur penyusunan anggaran biaya opersional pada dasarnya tidak jauh
berbeda dengan prosedur penyusnan anggaran secara umum dalam suatu perusahaan,
namun yang perlu diperhatikan adalah keterlibatan faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat pengeluaran operasional dalam proses penyusunan anggaran biaya
operasional.
3.2 Saran
Makalah ini sangat bermanfaat untuk diterapkan pada kegiatan keuangan
perusahaan karena cara perhitungan yang bagus untuk pengambilan keputusan
tentunya terhadap suatu anggaran biaya operasioanl pada perusahaan.
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna,
tentunya msih terdapat kekurangan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca terhadap segala sesuatu yang kurang pada makalah ini. Agar
menjadi pembelajaran bagi kami supaya kedepan kami dapat menyelesaikan
makalah dalam bentuk lebih baik lagi.
23
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Achmad. 2017. Analisis Pengaruh Tingkat Hunian Pasien (BOR), Anggaran
Biaya Operasional dan Rasio Aktivitas Terhadap Kinerja Keuangan
Berdasarakan Kemampuan Pendapatan PNBP Menutupi Biaya
Operasional Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit Provinsi DKI
Jakarta. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi. Vol 12, No. 01.
Setiawan, Hendra. 2015. Analisis Anggaran Biaya Operasional Sebagai Alat Bantu
Manajemen dalam Mengukur Efisiensi Biaya Operasional (Studi Kasus
pada PT. Suryaraya Rubberindo Industries). Jurnal Jurusan, Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor.
24