Segala puji serta syukur kita panjatkan kepada Yang Kuasa Allah Swt.
yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk bagi kami semua untuk
menyelesaikan makalah ini. Karena sesungguhnya tanpa pertolongan serta izin
dari-Nya kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
berjalan lancar. Tak lupa shalawat serta salam disanjung sajikan kepada pangkuan
Nabi besar Muhammad Saw yang telah membawa kita dari alam jahiliyyah
menuju alam islamiah seperti yang kita rasakan sekarang ini. Dan kami juga
mengucapkan terima kasih kepada “Muhammad Basyir, SE.,M.M” selaku dosen
pembimbing mata kuliah yang telah mengarahkan sehingga mempermudah dalam
penyelesaian makalah ini.
Tugas makalah ini telah diselesaikan berdasarkan kemampuan kami
dengan menyesuaikan materi yang kami dapat selama proses pembelajaran mata
kuliah Budgeting yang telah berlangsung.
Adapun makalah ini masih memiliki kekurangan. Maka kami
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun untuk melengkapi
segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk kami dan saudara/i sekalian.
Penulis
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Komunikator (sumber)
2. Pesan
3. Saluran
4. Komunikan (organisasi/publik)
5. Efek
Gambar
1 Model
Schram
m
3. Faktor pesan
a. gagasan dan isi pesan
b. Susunan pesan
c. Bahasa dan gaya
d. Cara penyampaian: lisan, tertulis, dan lain-lain
BAB II
PEMBAHASAN
A. 1 Organisasi
Pace & Faules (2001: 11) mengemukakan bahwa terdapat dua pendekatan
dalam memahami organisasi, pendekatan objektif dan pendekatan subjektif.
Makna “objektif” dalam konteks ini merujuk kepada pandangan bahwa objek-
objek, perilaku-perilaku, dan peristiwa-peristiwa eksis di dunia nyata dan
terlepas dari pengamatnya, sedangkan “subjektif” menunjukkan bahwa relalitas
itu sendiri adalah konstruksi sosial, realitas sebagai suatu proses kreatif yang
memungkinkan orang menciptakan apa yang ada “di luar sana”.
A. 2 Komunikasi
Secara sederhana disebut, jika ada dua orang atau lebih dalam organisasi
dengan sendirinya akan berlangsung komunikasi. Organisasi merupakan
“wadah kegiatan” orang- orang yang melakukan berbagai tugas untuk
mencapai tujuan bersama (common goals). Mereka bekerja dalam struktur
hubungan yang dibatasi oleh peran tugasnya. Dinamika perilaku yang
ditampilkannya diisi oleh posisi “tawar menawar” antara “needed
accomplishment" dan “lask accomplishment” yang mewarnai produktivitas
kelompok maupun perorangan (Satoro, 2002- 2003:1). Sedangkan Daryanto
(1996:3), mengungkapkan bahwa: “Organisasi adalah sistem kerjasama
antara dua orang atau lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk mencapai
tujuan”.
Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa setiap kelompok orang yang
bekerja-sama akan terjadi suatu komunikasi atau hubungan sesuai dengan tugas
yang diembannya, sehingga menam- pilkan perilaku yang mendorong timbulnya
kesadaran dalam berkomunikasi untuk mencapai tujuan organi-sasi yang telah
ditentukan.
Myers & Myers (1987: 21) menekankan bahwa komunikasi itu penting dan
merupakan sentral dari kehidupan organisasi, tetapi menganggapnya hanya
sebagai salah satu dari sejumlah proses yang berlangsung dalam organisasi.
Berbagai pandangan kaum ilmuwan dalam bidang komunikasi menganggap
komunikasi sebagai kekuatan dominan dalam kehidupan organisasi. Karena itu
komunikasi merupakan inti organisasi, tanpa komunikasi tidak akan terdapat
akativitas organisasi.
Lewis dalam Hoy & Miskel (1987), “Communication meand starring messages,
ideas, or attitudes that produce a degree of understanding between a sender and
receiver.
b. dalam komunikasi organisasi itu ada aliran pesan yang mengarah pada
tuju- an organisasi itu dengan media yang di- gunakan dalam
penyampaian pesan tersebut
Iklim organisasi dapat terlihat dari hu- bungan antara pengurus organisasi
dengan anggota-anggota. Hubungan yang akrab akan menumbuhkan adanya
saling keter- bukaan dalam menghadapi situasi sulit yang dialami oleh suatu
organisasi. Dengan keter- bukaan dalam melibatkan anggota dan di- dukung
oleh iklim organisasi yang hangat, partisipasi anggota untuk terlibat dalam ma-
salah-masalah yang dihadapi organisasi sa- ngat dimungkinkan. Keterlibatan
anggota dalam pemecahan masalah organisasi akan memudahkan pengurus
untuk mengkoor- dinasikan strategi-strategi untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah disepakati.
Arah dan aliran komunikasi dalam orga- nisasi, seringkali juga disebut
dengan jaringan komunikasi dalam organisasi me- nunjukkan adanya adanya
aliran informasi, bagaimana informasi itu disampaikan. Dalam hal ini ada 2
(dua) bentuk komuni- kasi yaitu komunikasi ke bawah dan komu- nikasi ke atas.
a. komunikasi ke bawah
- pengirim berita/pesan
b. komunikasi ke atas.
dalam rapat pengurus menjadi sua- tu pedoman yang baku bagi organi-
sasi dan harus dilaksanakan apa adanya. Sehingga keluhan dari ba-
wahan tidak berguna bagi atasan dalam pengembangan organisasi.
Melalui proses komunikasi akan dapat ditentukan keputusan apa yang akan
dilakukan oleh setiap individu atau kelompok tentang bagaimana menentukan
langkah atau hasil yang akan diperoleh ke depan, karena dengan komunikasi
akan dapat dijadikan pedoman dalam menentukan apakah kerjasama dapat
dilanjutkan atau tidak dapat dilanjutkan.
Keterangan:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi merupakan satu hal penting untuk menunjang
kesuksesan organisasi baik dalam meningkatkan kinerja organisasi maupun
adaptasi organisasi terhadap setiap perubahan lingkungan bisnis yang ada
sehingga organisasi bisa tetap survive bahkan meraih keunggulan
kompetitifnya. Melalui komunikasi yang baik antar individu dan pihak-pihak
yang terlibat langsung dalam organisasi maupun diluar organisasi,
organisasi dapat memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan. Untuk
mengembangkan komunikasi yang baik ini diperlukan peran aktif manajer
maupun bawahan melalui aplikasi beberapa teknik yang telah dijelaskan
pada bagian sebelumnya.