Anda di halaman 1dari 4

A.

Aspek Hukum

Pengaturan Hukum Penjualan Pakaian Bekas di Indonesia

Barang bekas sering menjadi objek perdagangan. Merujuk pada ketentuan dalam Pasal 1
angka 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (selanjutnya UU
Perdagangan) ditentukan bahwa “Perdagangan adalah tatanan kegiatan yang terkait dengan
transaksi Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan melampaui batas wilayah negara dengan
tujuan pengalihan hak atas Barang dan/atau Jasa untuk memperoleh imbalan atau kompensasi”.

Berdasarkan dua norma dalam peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud


diatas, maka dapat dipahami bahwa belum ada pengaturan yang mengatur secara khusus
mengenai praktik penjualan barang bekas, khususnya pakaian bekas dalam negeri. Pemerintah
melalui Menteri Perdagangan hanya melarang impor pakaian bekas ke Indonesia Dalam bisnis
thrift shop kami, dikarenakan bisnis yang kami jalankan ini merupakan bisnis berbasis “online”
maka tidak diperlukan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan SITU (Surat Izin Tempat
Usaha).

B. Aspek Lingkungan

Faktor utama penyebab kerusakan alam adalah aktivitas manusia, termasuk aktivitas industri
garmen. Menurut data dari United Nations Environment Programme (UNEP), setiap tahun,
industri fashion menggunakan 93 miliar meter kubik air dan sekitar 20% air limbah industri
fashion di seluruh dunia berasal dari pencelupan dan pengolahan kain. Data dari UNEP juga
menunjukkan bahwa industri fashion bertanggung jawab atas 10% emisi karbon global tahunan
dan diprediksi emisi tersebut akan melonjak lebih dari 50% pada tahun 2030.

Namun dalam bisnis kami, ada dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan
sekitarnya. Tidak ada dampak polusi udara ataupun polusi suara, melainkan pembuangan limbah
bahan baku pencucian baju bekas yang menjadi masalah terhadap lingkungan sekitarnya,
terutama tercemarnya air. Disini kami akan lebih memperhatikan aliran air yang akan masuk ke
saluran pembuangan.
C. Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek Pasar

 Product & price

Produk Harga Produk Harga


Gaun Rp 95.000 Kemeja pria Rp 75.000
Tunik Rp 85.000 Kaos pria Rp 35.000
Rok panjang Rp 50.000 Celana jeans Rp 100.000
Celana kulot Rp 50.000 Sweater Rp 50.000
Kemeja wanita Rp 70.000 Jaket Rp 70.000
Blouse wanita Rp 80.000 Cardigan Rp 35.000

Produk-produk yang kami tawarkan ini tersedia dengan berbagai ukuran yaitu S, M, L,
dan XL Sesuai dengan segmentasi yang kami lakukan, dimana konsumen yang ingin
kami sasar adalah mereka yang ada pada ekonomi menengah kebawah. Maka, harga
dari produk yang kami tawarkan adalah dibawah Rp.100.000. Adapun rincian harga
produk kami adalah sebagai berikut:Harganya cukup bervariasi, mulai dari Rp 35.000 –
Rp 100.000.
 Place:
Daerah yang kami pilih untuk menjual produk kami yaitu daerah “Banda Aceh:.
Alasannya, karena daerah Banda Aceh ini merupakan daerah dimana kami melihat
bahwa sebagian besar market kami ada pada penduduk didaerah Banda Aceh ini

 Promotion:
Untuk memperlancar penjualan produk kami dan menarik pelanggan untuk membeli
produk kami, kami melakukan beberapa upaya kegiatan promosi diantaranya sebagai
berikut:
1. Memberikan diskon saat grand opening
2. Memberikan diskon pada hari-hari tertentu dengan menggunakan sistem “happy
hours” dari jam 10.00 – 13.00.
3. Membuat Instagram Challenge untuk mendapatkan produk secara gratis atau
dengan potongan harga.

Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran terdiri dari segmenting, targeting, dan positioning (STP)


 Segmenting:
Dalam segmentasinya, kami menggunakan segmentasi demografi dan psikografi
yang dimana didalamnya menyangkut penghasilan, gaya hidup, dan jenis kelamin
konsumen. Alasannya adalah produk yang dijual di Classy Thrift Shop ini adalah
khusus untuk wanita dan pria. Selain itu, kami juga melihat produk kami akan mudah
diterima oleh konsumen yang berpenghasilan menengah kebawah melihat dari harga
yang ditawarkan.

 Targeting:
Usaha pakaian bekas bermerek (branded) Classy Thrift Shop ini menyediakan
produk yang dapat digunakan oleh wanita dan pria, mulai dari usia remaja hingga
dewasa, serta dapat dinikmati kelas ekonomi menengah kebawah dengan spesifikasi
berikut ini:
a. Jenis kelamin : wanita dan pria
b. Usia : 13 – 27 tahun

 Positioning:
Produk yang kami tawarkan kepada pelanggan adalah produk yang berkualitas dan
masih termasuk dalam kategori produk grade A walaupun hanya baju bekas. Sehingga
segmentasi psikografis pada produk ini adalah wanita dan pria yang memiliki gaya
berpakaian fashionable, aktif dalam kegiatan sosial, suka mengikuti trend terbaru,
berani untuk mencoba dan kreatif.

Analisis SWOT

 Strenght
1. Harga produk yang dijual terjangkau
2. Kebersihan produk terjamin
3. Menyediakan model fashion terbaru dan lengkap
4. Pelayanan yang ramah
5. Melayani via online shop

 Weakness
1. Jika barang yang sudah kami terima mengalami kerusakan atau hilang maka
menjadi tanggung jawab kami

 Opportunities
1. Keinginan masyarakat akan gaya hidup Fashionable dan Branded dengan harga
yang murah
2. Prilaku konsumtif dan tren yang terus berkembang
3. Thrift shop mulai dilirik

 Threat
1. Perspektif negatif masyarakat terhadap baju bekas
2. Isu larangan pemerintah akan barang Preloved impor
3. Banyaknya barang baru dengan harga murah

Anda mungkin juga menyukai