Anda di halaman 1dari 22

Analytical Hierarchy

Process (AHP)
Kelompok 3
Anggota

Cut Alya Ahya


01 Alfathan Zahra 02 Shafira 03 Fachrurozy MM
1901103010033 1901103010148 1901103010064

04 Ferdiansyah Putra 05 Zahratul Fajria


1901103010142 1901103010143
01
Pengertian Metode AHP
Pengertian Metode AHP menurut para ahli :
Menurut Taylor (2014), AHP adalah sebuah metode untuk memeringkat alternatif
keputusan dan memilih yang terbaik dengan beberapa kriteria. AHP mengembangkan
satu nilai numerik untuk memeringkat setiap alternatif keputusan, berdasarkan pada
sejauh mana tiap-tiap alternatif memenuhi kriteria pengambil keputusan.

Menurut Putri (2012), AHP adalah analisis yang digunakan dalam pengambilan keputusan
dengan pendekatan sistem, dimana pengambil keputusan berusaha memahami suatu
kondisi sistem dan membantu melakukan prediksi dalam mengambil keputusan.

Menurut Nugeraha (2017), AHP adalah sebuah konsep untuk pembuatan keputusan
berbasis multicriteria (kriteria yang banyak). Beberapa kriteria yang dibandingkan satu
dengan lainnya (tingkat kepentingannya) adalah penekanan utama pada konsep AHP.
Prinsip pokok AHP adalah prinsip berpikir analitis. Proses Pengambilan keputusan dalam
metodologi AHP didasarkan pada tiga prinsip pokok, yaitu :

1. Penyusunan Hirarki 2. Penentuan Prioritas 3. Konsistensi Logis


Metode AHP adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan
efektif dari persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan
mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan
persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel
ini dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numeric pada pertimbangan
subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai
pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki
prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi
tersebut (Muslim, 2011).
Gambaran mengenai susunan hirarki AHP :
02
Algoritma
Pada dasarnya, prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP,
meliputi :

1. Mendefinisikan Masalah 2. Menetapkan Prioritas Elemen

3. Sintesis 4. Mengukur Konsistensi


5. Hitung Consistensy Indeks (CI)
Rumus : CI = ( λmaks-n)/n
Dimana :n = banyaknya elemen

6. Hitung Concistency Rasio (CR)


Rumus : CR= CI/IR
Dimana : CR = Consistency Rasio, CI = Consistency Index, dan IR = Index Random
Consistency

7. Memeriksa Consistency Hirarki.


Jika nilainya lebih dari 100%, maka penilaian data judgement harus diperbaiki. Namun jika
rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa
dinyatakan benar.
Ukuran Nilai IR
Matriks 9 1,45

1,2 0,00 10 1,49

Daftar Index random 3 0,58 11 1,51

Consistency bisa dilihat pada 4 0,9 12 1,48


tabel berikut : 5 1,12 13 1,56
6 1,24
14 1,57
7 1,32
15 1,59
8 1,41
AHP dilakukan dengan memanfaatkan perbandingan berpasangan (pairwise
comparisons).Pengambilan keputusan dimulai dengan membuat layout dari
keseluruhan hirarki keputusannya. Hirarki tersebut menunjukkan faktor-faktor yang
ditimbang serta sebagai alternatif yang ada. Kemudian sejumlah perbandingan
berpasangan dilakukan untuk mendapatkan penetapan nilai faktor dan evaluasinya.
Sebelum penetapan dilakukan, terlebih dahulu ditentukan kelayakan hasil nilai faktor
yang didapat dengan mengukur tingkat konsistensinya. Pada akhir alternatif dengan
jumlah nilai tertinggi dipilih sebagai alternatif terbaik.
03
KELEBIHAN DAN
KELEMAHAN AHP
KELEBIHAN AHP
● 1. Kesatuan (Unity), AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
● 2. Kompleksitas (Complexity), AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
● 3. Saling ketergantungan (Inter Dependence), AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
● 4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring), AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari
masing-masing level berisi elemen yang serupa.
● 5. Pengukuran (Measurement), AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
● 6. Konsistensi (Consistency), AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
● 7. Sintesis (Synthesis), AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
● 8. Trade Off, AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
● 9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus), AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang
berbeda.
● 10. Pengulangan Proses (Process Repetition), AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta
pengertian mereka melalui proses pengulangan.
KELEMAHAN AHP
● 1 Orang yang dilibatkan adalah orang –orang yang memiliki pengetahuan ataupun banyak
pengalaman yang berhubungan dengan hal yang akan dipilih dengan menggunakan metode
AHP
● 2 Untuk melakukan perbaikan keputusan, harus di mulai lagi dari tahap awal.
● 3. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi
seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model
menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
● 4 Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga
tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk
04
STUDI KASUS DAN
PENYELESAIAN
Contoh kasus dan penyelesaian
Kasus pemilihan smartphone

Tujuan: pemilihan smarthphone


Kriteria:harga,RAM,prosessor,kamera,baterai
Alternatif: Samsung, Xiaomi, Iphone
Penilaian Kriteria
Contoh kasus dan penyelesaian
Tabel untuk harga dan barang Bobot Kriteria

Harga :0,41
RAM :0,07
Prosessor :0,28
Kamera :0,14
Batrai : 0,1

Tabel row average


Contoh kasus dan penyelesaian

λmax = Rata – Rata (2,38/0,41) (0,193/0,07) (3,7324/0,28) (0,805/0,14) (0,586/0,1) = 6,708

Consistency Index (CI) = (λmax-n) / (n-1) =(6,708 – 5)/(5-1) = 0,43

Consistensi Ratio = 0,43/1,12 = 0,38


Contoh kasus dan penyelesaian
Perangkaian Alternatif
Harga Prossesor

Kamera Baterai
Contoh kasus dan penyelesaian
Ranking of alternatives

Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa bobot terbesar dalam penentuan pemilihan smartphone
adalah Xiaomi dengan bobot 0,47
THANKS
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai