Disusun Oleh:
Kelompok 3
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah
serta karunianya yang begitu besar, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah teknik
pengambilan keputusan dengan judul “Model analisis berjenjang (Analytic hierarchy process)
Prinsip Dasar Analytic Hierarchy Proses”. Dalam membuat makalah ini dengan keterbatasan
ilmu pengetahuan yang kami miliki. Kami berusaha mencari sumber data dari sumber
terpercaya. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan kami tambahan ilmu pengetahuan
yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami dan semoga bagi para pengguna makalah ini
Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya masukan yang membangun
sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun pembaca makalah ini
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………...……………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………..………………... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..……………………... 1
A. Latar Belakang……………………………………………….……………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………….……………………… 2
C. Tujuan………………………………………………………….………………….. 2
D. Manfaat……………………………………………………….………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………..………………… 3
A. Pengertian GCG
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maraknya persaingan, demikian pula dalam suatu instansi atau perusahaan bahwa dalam
menyelesaikan atau membantu efektifitas kerja rutin sangat dibutuhkan suatu alat bantu
yang mampu memberikan kepuasan kerja dan melayani pengguna. karena itu lama
kelamaan perusahaan atau instansi akan membutuhkan jasa dari teknologi komputer
sebagai salah satu alat bantu vital yang digunakan dalam kelancaran dan proses
pengolahan data baik yang mempunyai tingkat kerumitan yang rendah sampai dengan
terhadap pilihan-pilihan yang ada, beragamnya kriteria, pemilihan dan jika pengambilan
keputusan lebih dari satu pilihan., di dalam games theory dibahas masalah keputusan jika
pengambilan keputusan yang sedang bersaing. Jika sumber kerumitan itu adalah
beragamnya kriteria, maka Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan teknik untuk
membantu menyelesaikan masalah ini. AHP diperkenalkan oleh Thomas L. Pada peroide
pilihan-pilihan dengan banyak kriteria, tetapi penerapannya telah meluas sebagai model
kerumitan seperti yang didefinisikan sebelumnya. Hal ini dimungkinkan karena AHP
cukup mengandalkan pada intuisi sebagai input utamanya, namun intuisi harus datang
dari pengambilan keputusan yang cukup informasi dan memamhami masalah keputusann
yang dihadapi.
Pada dasarnya, AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran. Ia digunakan
untuk menemukan skala rasio baik dari perbandingan pasangan yang diskrit maupun
kontinyu. Perbandingan-perbandingan ini dapat diambil dari ukuran aktual dari suatu
skala dasar yang mencerminkan kekuatan perasaan dari prefensi relatif. AHP memiliki
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3. Mengetahui apa saja prinsip-prinsip dasar dari Analytic Hierarcy Process (AHP)?
BAB II
PEMBAHASAN
pengukuran. Empat macam skala pengukuran yang biasanya digunakan secara berurutan
adalah skala nominal, ordinal, interval dan rasio. Skala yang lebih tinggi dapat
dikategorikan menjadi skala yang lebih rendah, namun tidak sebaliknya. Pendapatan per
bulan yang berskala rasio dapat dikategorikan menjadi tingkat pendapatan yang berskala
ordinal atau kategori (tinggi, menengah, rendah) yang berskala nominal. Sebaliknya jika
pada saat dilakukan pengukuran data yang diperoleh adalah kategori atau ordinal, data
dapat diperoleh melalui pengukuran aktual maupun pengukuran relatif dari derajat
kesukaan, atau kepentingan atau perasaan. Dengan demikian metode ini sangat berguna
untuk membantu mendapatkan skala rasio dari hal-hal yang semula sulit diukur seperti
Penggunaan AHP dimulai dengan membuat struktur hirarki atau jaringan dari
permasalahan yang ingin diteliti. Di dalam hirarki terdapat tujuan utama, kriteriakriteria,
perbandingan berpasangan ini akan membentuk matrik dimana skala rasio diturunkan
dalam bentuk eigen vektor utama atau fungsi-eigen. Matrik tersebut berciri positif dan
berbalikan, yakni aij = 1/ aji. Sebagai studi kasus, dilakukan pengumpulan data tentang
nilai kepentingan faktor-faktor yang berpengaruh dalam hal melakukan perjalanan menuju
tempat kuliah. Data tersebut berupa data perbandingan berpasangan dengan skala 1-9.
Data yang terkumpul tersebut diolah dengan metode AHP yang sebelumnya dilakukan
kemudian diuji nilai consistency ratio (CR)-nya yaitu data yang CR-nya kurang dari 10%
yang dianggap konsisiten. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, dilakukan analisa
sensitivitas terhadap prioritas pemilihan alternatif moda yang ada. Analisa ini dilakukan
dengan cara trial dan error pada masing-masing faktor. Dengan cara ini dapat dilihat
1. Single Criteria, adalah memilih salah satu alternatif dengan satu kriteria.
dengan lebih dari satu kriteria dan memilih satu alternatif dengan banyak kriteria
kali lebih penting dari pada B maka B adalah 1/k kali lebih penting dari A.
Misalnya, tidak dimungkinkan membandingkan jeruk dengan bola tenis dalam hal
rasa, akan tetapi lebih relevan jika membandingkan dalam hal berat.
3. Dependence, yang berarti setiap level mempunyai kaitan (complete hierarchy)
hierarchy).
Dalam menyelesaikan persoalan dengan Metode AHP, ada beberapa prinsip dasar
1. Decomposition
Prinsip ini merupakan pemecahan persoalan - persoalan yang utuh menjadi unsur -
unsurnya ke bentuk hirarki proses pengambilan keputusan 8 dimana setiap unsur atau
elemen saling berhubungan. Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat, pemecahan
yang lebih lanjut sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan yang ada.
Suatu hirarki disebut complete bila semua elemen pada suatu tingkat berhubungan
Prinsip ini memberikan penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada
suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat yang di atasnya. Penilaian ini
merupakan inti dari penggunaan metode AHP. Penilaian ini dapat disajikan dalam
bentuk matriks yang disebut matriks pairwise comparison yaitu matriks perbandingan
Skala preferensi dengan skala 1 menunjukan tingkat paling rendah sampai dengan
Intensitas
Definisi
kepentingan
3. Synthesis of Priority
Pada prinsip ini menyajikan matriks pairwise comparison yang kemudian dicari
comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priorty
4. Logical Consistency
Merupakan karakteristik yang paling penting. Hal ini dapat dicapai dengan
mengagresikan seluruh vector eigen yang diperoleh dari tingkatan hirarki dan
pengambilan keputusan.
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran. Ia digunakan untuk menemukan skala
rasio baik dari perbandingan pasangan yang diskrit maupun kontinyu. Perbandingan-
perbandingan ini dapat diambil dari ukuran aktual dari suatu skala dasar yang mencerminkan
kekuatan perasaan dari prefensi relatif. AHP memiliki perhatian khusus tentang
penyimpangan dari konsistensi, pengukuran dan pada ketergantungan didalam dan diantara
Penggunaan AHP dimulai dengan membuat struktur hirarki atau jaringan dari permasalahan
Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dapat diterapkan pada sistem pendukung
keputusan pemilihan, dengan menentukan prioritas utama dari beberapa kriteria serta
B. saran
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca,kritik dan
saran samgat di perlukan bagi penulis agar bisa lebih baik lagi dalam penyusunan makalah
DAFTAR PUSTAKA