Anda di halaman 1dari 42

Univeristas Andalas

Fakultas Teknologi Informasi


Sistem Informasi

Analytical
Hierarchy Process
(AHP)

Ricky Akbar, M.Kom


198410062012121001
Konsep AHP
 Salah satu metode yang dikembangkan untuk menyele-
saikan masalah keputusan banyak tujuan atau kriteria
adalah Analytical Hierarchy Process (AHP).
 AHP yang dikembangkan oleh Thomas Saaty merupakan
metode untuk membuat urutan alternatif keputusan dan
memilih yang terbaik pada saat pengambil keputusan
memiliki beberapa tujuan atau kriteria untuk mengambil
keputusan tertentu. Peralatan utama AHP adalah
hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi
manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan
tidak terstruktur dipecahkan ke dalam kelompoknya,
kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi
suatu bentuk hirarki (Permadi, 1992).
Konsep AHP
 Model AHP pendekatannya hampir identik dengan model
perilaku politis, yaitu merupakan model keputusan
(individual) dengan menggunakan pendekatan kolektif dari
proses pengambilan keputusannya.
 AHP yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty, dapat
memecahkan masalah yang kompleks dimana aspek atau
kriteria yang diambil cukup banyak. Juga komplek-sitas
ini disebabkan oleh struktur masalah yang belum jelas,
ketidakpastian persepsi pengambil keputusan serta
ketidakpastian tersedianya data statistik yang akurat
atau bahkan tidak ada sama sekali.
Kelebihan Model AHP

 Kesatuan (Unity), AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak


terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
Kompleksitas (Complexity), AHP memecahkan permasalahan yang kompleks
melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
 Saling ketergantungan (Inter Dependence), AHP dapat digunakan
pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan
hubungan linier.
 Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring), AHP mewakili pemikiran
alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-
level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang
serupa.
 Pengukuran (Measurement), AHP menyediakan skala pengukuran dan
Kelebihan Model AHP

 Konsistensi (Consistency), AHP mempertimbangkan konsistensi logis


dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
Sintesis (Synthesis), AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai
seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
 Trade Off, AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor
pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik
berdasarkan tujuan mereka.
Kelemahan Model AHP

 Orang yang dilibatkan adalah orang –orang yang memiliki pengetahuan


ataupun banyak pengalaman yang berhubungan dengan hal yang akan
dipilih dengan menggunakan metode AHP
 Untuk melakukan perbaikan keputusan, harus di mulai
lagi dari tahap awal.
 Ketergantungan model AHP pada input utamanya.
Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini
melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak
berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
A-H-P

Permasalahan pada AHP


didekomposisi kedalam
Hirarki Kriteria dan
Alternatif
Bentuk Hirarki Umum AHP
Cara Kerja AHP

 Cara kerja AHP adalah dengan menyederhanakan suatu


permasalahan kompleks yang tidak terstruktur, strategik
dan dinamik menjadi bagian-bagian.

 Prinsip kerja AHP adalah sebagai berikut:


1. Menentukan Tujuan/Sasaran, Kriteria dan Alternatif
2.Menyusun hirarki dari Kriteria dan Alternatif
3.Memberi nilai Alternatif dan Kriteria
4.Memeriksa Konsistensi Penilaian Alternatif dan Kriteria
5.Menentukan Prioritas Kriteria dan Alternatif
Langkah-langkah dalam metode AHP

1. Mendifinisikan masalah dan menentukan solusi yang di-


inginkan.
2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan
umum, dilanjutkan dengan subtujuan-subtujuan, kriteria
dan kemungkinan alternatif-alternatif pada tingkatan
kriteria yang paling bawah.
3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang
menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap
elemen terhadap masing-masing tujuan atau kriteria
yang setingkat diatasnya. Perbadingan dilakukan
berdasarkan “judgment” dari pengambil keputusan
dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen
dibandingkan elemen lainnya.
Langkah-langkah dalam metode AHP

4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga di-


peroleh judgment seluruhnya sebanyak n.[(n-1)/2]
buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang
dibandingkan.
5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya, jika
tidak konsisten maka pengambilan data diulangi.
6. Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat
hirarki.
7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks
perbanding-an berpasangan. Nilai vektor eigen
merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk
mensistesis judgment dalam penentuan prioritas
elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai
pencapaian tujuan
Langkah-langkah dalam metode AHP

8. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari


10 persen maka penilaian data judgment harus
diperbaiki
Contoh
Tahapan Identifikasi

Ada 3 tahap identifikasi:


1.Tentukan tujuan: Membeli HP dengan kriteria
tertentu
2.Tentukan kriteria: Harga, kapasitas memori,
ukuran warna, ukuran piksel kamera, berat, dan
keunikan,
3.Tentukan alternatif: N70, N73, N80, dan
N90,
Apabila A adalah matriks perbandingan berpasangan
yang, maka vektor bobot yang berbentuk:

Dapat didekati dengan cara :


Menormalkan setiap kolom j dalam matriks A sedemikan
sehingga :

Sebut sebagai A’
Untuk setiap baris I dalam A’ hitunglah nilai rata-
ratanya :

Dengan wi adalah bobot tujuan ke i dari vector bobot


Uji konsistensi: Misalkan A adalah matriks perbandingan
berpasangan, dan w adalah vektor bobot, maka konsistensi
dari vektor bobot w dapat diuji sebagi berikut:
Hitung: (A)(WT)

Hitungh: Indeks Konsistensi


Indeks random RIn adalah nilai rata-rata CI yang dipilih
secara acak pada A dan diberikan sebagai:
Perankingan: Misalkan ada n tujuan dan m alternative
pada AHP, maka proses perankingan alternative dapat
dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
Untuk setiap tujuan i, tetapkan matriks perbandingan
berpasangan A, untuk m alternatif.
Tentukan vektor bobot untuk setiap A Yang
merepresentasikan bobot relatif dari setiap alternative ke-j
pada tujuan ke-i (Sij)
Hitung total skor:

Pilih alternative dengan skor tertinggi

Anda mungkin juga menyukai