Disusun oleh:
KELOMPOK 1
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 3
B. Kondisi Industri .............................................................................................................. 3
C. Visi .................................................................................................................................. 3
D. Misi ................................................................................................................................. 3
BAB II........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4
A. Aspek Hukum ................................................................................................................. 4
B. Aspek Lingkungan .......................................................................................................... 5
C. Aspek Pasar dan Pemasaran............................................................................................ 5
D. Aspek Teknis dan Teknologi .......................................................................................... 8
E. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia .............................................................. 8
F. Aspek Keuangan ........................................................................................................... 11
BAB III .................................................................................................................................... 20
PENUTUP................................................................................................................................ 20
KESIMPULAN .................................................................................................................... 20
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembang pesatnya mode berpakaian pada zaman sekarang, orang-orang
terutama generasi muda berusaha untuk tidak ketinggalan zaman dalam hal berpakaian dengan
mengikuti mode yang sedang menjadi tren. Kami melihat permasalahan yang terjadi saat ini
bahwa banyak generasi muda yang ingin mengikuti perkembangan tren mode (fashion),
dimana mereka ingin sekali menggunakan baju-baju bermerek terkenal. Namun, beberapa dari
mereka berada pada golongan ekonomi menengah ke bawah, sedangkan mereka ingin
memenuhi gengsinya untuk mengikuti perkembangan tren mode (fashion) tersebut.
Sebagai wirausaha tentu kita harus peka terhadap kebutuhan masyarakat yang ada di
sekitar kita dan memanfaatkannya sebagai peluang untuk berwirausaha. Dengan melihat
masalah tersebut, bisnis pakaian bekas bermerek (branded) dapat menjadi salah satu alternatif
usaha yang cukup diminati karena potensinya untuk maju sangat besar di zaman seperti
sekarang ini. Mengingat lifestyle atau gaya hidup generasi muda yang sudah menjadikan
pakaian tersebut sebagai atribut atau identifikasi dari ekspresi diri mereka.
B. Kondisi Industri
Dilihat dari kondisi industri saat ini, bahwa bisnis pakaian bekas bermerek (branded) ini
kini semakin dilirik oleh banyak pelaku usaha. Karena, bisnis mode ini merupakan pilihan yang
cukup menjanjikan. Upaya pemasaran produknya pun tidak hanya di toko saja tetapi sudah
banyak yang men-display nya di toko online. Sehingga, teknologi yang digunakan juga
mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
C. Visi
Menjadi toko baju preloved “Classy Thrift Shop” secara online yang mampu membuat
pelanggannya menjadi modis serta memberikan kesan berkualitas dengan harga yang murah di
hati pelanggan.
D. Misi
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek Hukum
Barang bekas sering menjadi objek perdagangan. Merujuk pada ketentuan dalam Pasal 1
angka 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (selanjutnya UU
Perdagangan) ditentukan bahwa “Perdagangan adalah tatanan kegiatan yang terkait dengan
transaksi Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan melampaui batas wilayah negara dengan
tujuan pengalihan hak atas Barang dan/atau Jasa untuk memperoleh imbalan atau
kompensasi”. Hanya saja UU Perdagangan belum menentukan mengenai perdagangan barang
bekas secara eksplisit.
Ketentuan Pasal 24 ayat (1) UU Perdagangan mengatur bahwa “Pelaku Usaha yang
melakukan kegiatan usaha Perdagangan wajib memiliki perizinan di bidang Perdagangan yang
diberikan oleh Menteri”. Berkaitan dengan perdagangan barang bekas, khususnya pakaian
bekas, Pemerintah Indonesia secara tegas mengatur mengenai impor pakaian bekas. Selain itu,
Pemerintah Indonesia dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
51/M-DAG/PER/7/2015 Tentang Larangan Impor Pakaian Bekas dalam Pasal 2 menentukan
bahwa . Adapun pertimbangannya termuat dalam konsideran menimbang huruf a Peraturan
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 51/M-DAG/PER/7/2015 Tentang Larangan
Impor Pakaian Bekas yang menyatakan “bahwa pakaian bekas asal impor berpotensi
membahayakan kesehatan sehingga tidak aman untuk dimanfaatkan dan digunakan oleh
masyarakat”.
Dalam bisnis thrift shop kami, dikarenakan bisnis yang kami jalankan ini merupakan bisnis
berbasis “online” maka tidak diperlukan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan SITU
(Surat Izin Tempat Usaha).
4
B. Aspek Lingkungan
Faktor utama penyebab kerusakan alam adalah aktivitas manusia, termasuk aktivitas
industri garmen. Menurut data dari United Nations Environment Programme (UNEP), setiap
tahun, industri fashion menggunakan 93 miliar meter kubik air dan sekitar 20% air limbah
industri fashion di seluruh dunia berasal dari pencelupan dan pengolahan kain. Data dari UNEP
juga menunjukkan bahwa industri fashion bertanggung jawab atas 10% emisi karbon global
tahunan dan diprediksi emisi tersebut akan melonjak lebih dari 50% pada tahun 2030.
Riset terbaru dari YouGov Omnibus tahun 2017 mengungkapkan bahwa dua pertiga orang
dewasa (66%) di Indonesia membuang pakaian dalam satu tahun terakhir dan seperempat
(25%) telah membuang lebih dari sepuluh item pakaian dalam satu tahun terakhir.
Artinya, sudah terlalu banyak limbah produk fashion yang ada di dunia sehingga dapat
mencemari lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut, banyak aktivis lingkungan mengajak
masyarakat untuk belanja pakaian bekas melalui thrift shop. Munculnya thrift shop diyakini
sebagai solusi untuk mengatasi limbah pakaian serta mempromosikan sustainable living yang
membawa dampak positif bagi lingkungan.
Namun dalam bisnis kami, ada dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan
sekitarnya. Tidak ada dampak polusi udara ataupun polusi suara, melainkan pembuangan
limbah bahan baku pencucian baju bekas yang menjadi masalah terhadap lingkungan
sekitarnya, terutama tercemarnya air. Disini kami akan lebih memperhatikan aliran air yang
akan masuk ke saluran pembuangan.
Aspek Pasar
• Product:
1. Gaun 7. Kemeja pria
2. Tunik 8. Kaos pria
3. Rok panjang 9. Celana jeans
4. Celana kulot 10. Sweater
5. Kemeja wanita 11. Jaket
6. Blouse wanita 12. Cardigan
Produk-produk yang kami tawarkan ini tersedia dengan berbagai ukuran yaitu S, M,
L, dan XL.
• Price:
5
Sesuai dengan segmentasi yang kami lakukan, dimana konsumen yang ingin kami
sasar adalah mereka yang ada pada ekonomi menengah kebawah. Maka, harga dari
produk yang kami tawarkan adalah dibawah Rp.100.000. Adapun rincian harga
produk kami adalah sebagai berikut:Harganya cukup bervariasi, mulai dari Rp 35.000
– Rp 100.000.
• Place:
Daerah yang kami pilih untuk menjual produk kami yaitu daerah “Banda Aceh:.
Alasannya, karena daerah Banda Aceh ini merupakan daerah dimana kami melihat
bahwa sebagian besar market kami ada pada penduduk didaerah Banda Aceh ini
• Promotion:
Untuk memperlancar penjualan produk kami dan menarik pelanggan untuk membeli
produk kami, kami melakukan beberapa upaya kegiatan promosi diantaranya sebagai
berikut:
1. Memberikan diskon saat grand opening
2. Memberikan diskon pada hari-hari tertentu dengan menggunakan sistem “happy
hours” dari jam 10.00 – 13.00.
3. Membuat Instagram Challenge untuk mendapatkan produk secara gratis atau
dengan potongan harga.
Aspek Pemasaran
• Segmenting:
Dalam segmentasinya, kami menggunakan segmentasi demografi dan psikografi
yang dimana didalamnya menyangkut penghasilan, gaya hidup, dan jenis kelamin
konsumen. Alasannya adalah produk yang dijual di Classy Thrift Shop ini adalah
khusus untuk wanita dan pria. Selain itu, kami juga melihat produk kami akan mudah
diterima oleh konsumen yang berpenghasilan menengah kebawah melihat dari harga
yang ditawarkan.
6
• Targeting:
Usaha pakaian bekas bermerek (branded) Classy Thrift Shop ini menyediakan
produk yang dapat digunakan oleh wanita dan pria, mulai dari usia remaja hingga
dewasa, serta dapat dinikmati kelas ekonomi menengah kebawah dengan spesifikasi
berikut ini:
a. Jenis kelamin : wanita dan pria
b. Usia : 13 – 27 tahun
• Positioning:
Produk yang kami tawarkan kepada pelanggan adalah produk yang berkualitas dan
masih termasuk dalam kategori produk grade A walaupun hanya baju bekas. Sehingga
segmentasi psikografis pada produk ini adalah wanita dan pria yang memiliki gaya
berpakaian fashionable, aktif dalam kegiatan sosial, suka mengikuti trend terbaru,
berani untuk mencoba dan kreatif.
Analisis SWOT
• Strenght
1. Harga produk yang dijual terjangkau
2. Kebersihan produk terjamin
3. Menyediakan model fashion terbaru dan lengkap
4. Pelayanan yang ramah
5. Melayani via online shop
• Weakness
1. Jika barang yang sudah kami terima mengalami kerusakan atau hilang maka
menjadi tanggung jawab kami
• Opportunities
1. Keinginan masyarakat akan gaya hidup Fashionable dan Branded dengan harga
yang murah
2. Prilaku konsumtif dan tren yang terus berkembang
3. Thrift shop mulai dilirik
• Threat
1. Perspektif negatif masyarakat terhadap baju bekas
2. Isu larangan pemerintah akan barang Preloved impor
3. Banyaknya barang baru dengan harga murah
7
Kondisi Pasar
Kondisi pasar di daerah ini sangat mendukung bagi kami untuk mulai memasuki pasar.
Toko yang ada di daerah Banda Aceh ini memang banyak toko yang menjual berbagai
macam pakaian, namun belum banyak toko yang khusus menjual baju branded dengan
harga miring seperti thrift shop ini.
Oleh karena itu, pesaing saat ini masih bisa diatasi sehingga memungkinkan untuk
dibukanya bisnis pakaian banded dengan harga miring di daerah ini. Hal ini juga ditinjau
dari potensi pasar yang sangat besar didaerah tersebut.
Adapun teknis usaha yang dijalankan oleh Classy Thrift Shop antara lain :
1. Classy Thrift Shop menjual baju-baju bekas dengan merek baju terkenal (branded)
dengan harga berkisar Rp 35.000 – Rp 100.000.
2. Baju-baju yang sudah disortir dengan baik dan sudah melalui proses pencucian dan
pensterilisasian bakteri, hingga setrika uap untuk menjaga kehigenisan dari baju bekas
yang akan kami jual kembali.
3. Kami menjual baju-baju bekas yang kualitasnya masih bagus atau masuk dalam
kategori grade A, dimana baju-baju tersebut tidak mengalami catat sedikitpun, logo
masih sangat terliat dengan jelas, serta waktu pemakaian sebelumnya oleh pemilik
frekuensi pemakaian baju tersebut masih sedikit.
4. Konsumen dapat melihat koleksi, model, jenis kain dari baju yang kami jual dengan
langsung dapat melihat pada akun Instagram Classy Thrift Shop yang sudah kami
sediakan secara detail mengenai deskripsi produk dan sudah dilengkapi dengan foto
produk.
5. Pemesanan produk dapat dilakukan secara online.
Aspek Manajemen
Perencanaan adalah proses untuk menentukan kemana dan bagaimana suatu usaha
akan dijalankan atau dimulai untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Untuk
perencanaan thrift shop online sudut pandang manajemen direncanakan untuk membuat
iklan-iklan dan akan di promosikan di via internet yang di pegang oleh admin online shop.
Semua usaha periklanan itu di maksudkan agar target pasar yang berada didaerah Banda
Aceh mengetahui keberadaannya. Aspek manajemen pada bagian perencanaan dapat
8
dikaji dari bentuk perencanaannya antara lain perencanaan. Perencanaan jangka pendek
yaitu agar penjualan tahun ini dapat terus menerus meningkat sehingga memperoleh laba
yang tinggi. Perencanaan jangka menengah yaitu terus meningkatkan kualitas, inovasi dan
kreativitas pada toko fashion. Jangka panjang yaitu agar produk ini dapat diterima oleh
masyarakat sehingga dapat menembus pasar lokal, nasional bahkan internasional.
Rencana jangka pendek:
Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi dalam usaha kami terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
9
Manajer
Manajer Manajer Manajer
Public
Logistik Keuangan Marketing
Relations
a. Manajer Logistik
Fungsi : Untuk mengontrol keluar masuknya barang
Tugas : 1. Menerapkan dan mengawsi pelaksanaan operasional
2. Melengkapi pengiriman dan penyimpanan barang
3. Melengkapi data yang dibutuhkan saat proses pengiriman
Wewenang : Merencanakan dan menyusun kegiatan kemanan dan pengmanan
secara berkala dalam rangka terciptanya suasana aman, nyaman,
tentram, dan dinamis di lingkungan.
Tanggung jawab : Memastikan bahwa pengelolaan, penyelenggaraan, dan
pengorganisasian kegiatan operasional berjalan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b. Manajer Keuangan
Fungsi : 1. Mengontrol keuangan perusahaan
2. Mengawasi dan mengevaluasi keuangan perusahaan
Tugas : 1. Mempersiapkan laporan operasional dan risiko dari analisis
manajemen
2. Mengevaluasi data yang berkaitan dengan biaya untuk
perencanaan anggaran
Tanggung jawab : Bertanggung jawab atas aliran dana keuangan toko
d. Manajer Marketing
10
Fungsi : Untuk merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti
perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari
bisnis pesaing.
Tugas : 1. Merumuskan target penjualan
2. Menindaklanjuti permasalahan terkait keluhan pelanggan
Wewenang : 1. Merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan
2. Memutuskan harga jual hasil produksi
Tanggung jawab : Strategi pemasaran yang telah disusun
F. Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan aspek yang sangat penting dibuat untuk studi kelayakan
karena dapat mengetahui usaha ini layak dikerjakan dari segi finansial. Ini dikarenakan kajian
dalam aspek keuangan memerlukan berbagai macam informasi yang berkaitan dengan aspek-
aspek sebelumnya. Suatu usaha bisnis harus memperhatikan aspek keuangan sebelum
menjalankan suatu usaha yang akan dirintis oleh wirausahawan atau pengusaha, baik untuk
usaha yang berorientasi pada keuntungan atau laba serta bisnis yang tidak berorientasi pada
laba.
Bisnis yang berorientasi pada laba memfokuskan untuk menjalankan suatu usaha yang
akan dirintis apabila pada setelah aspek keuangannya dianalisis akan memberikan keuntungan
secara finansial, Sementara bisnis yang tidak berorientasi pada laba tetap memerlukan kajian
mengenai aspek keuangan untuk mengetahui apakah usaha yang akan dijalankan dapat terus
berjalan dalam upaya untuk menjalankan misi sosialnya dengan pendapatan yang diterima.
Usaha thrift shop merupakan usaha yang bergerak pada bidang fashion wanita dan pria
dengan berorientasi atau memiliki tujuan dalam berbisnis untuk memperoleh laba atau
keuntungan. Sama halnya dengan usaha-usaha lainnya yang akan dirintis, usaha ini harus
menganalisis aspek keuangannya sebelum merintis usahanya.
Dalam analisis mengenai aspek keuangan, usaha ini akan menjelaskan berbagai macam
analisis mengenai sumber dana untuk menjalankan bisnis, besarnya kebutuhan investasi yang
diperlukan, besarnya kebutuhan modal kerja, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan
perhitungan lainnya.
Rincian Perhitungan
11
Rincian Biaya dan Perlengkapan Toko
12
1. Manajer 1 1.000. 1.000. 12.000. 12.420. 12.854. 13.304. 13.770.
Logistik 000 000 000 000 700 615 276
13
Rincian Harga Pokok Penjualan
Penjualan
Rincian Penjualan
14
2. Tunik Rp 85.000 25 Rp 2.125.000 Rp 25.500.000
Investasi Awal
15
Total Rp 68.855.000
Dengan ini didapatkan hasil untuk jumlah investasi awal yang diperlukan adalah sebesar
Rp 68.855.000 yang kami gunakan untuk memenuhi biaya ini adalah dengan menggunakan
modal sendiri dari pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan terdiri dari 4 orang yang masing-
masing mengeluarkan modal sebesar Rp 17.213.750.
1 2 3 4 5
Metode penelitian investasi yang kami gunakan untuk mengetahui kelayakan bisnis kami
adalah Payback Periode (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR),
Profitability Index (PI), dan Average Rate of Return (ARR). Tingkat keuntungan yang
disyaratkan adalah 20%.
16
Payback Periode (PP)
Payback Periode
Total Rp 698.538.259
68.855.000 − 131.580.000
𝑃𝑃 = 1 + = 𝟎, 𝟓𝟒
267.365.300 − 131.580.000
0 Rp -68.855.000 Rp -68.855.000
17
5 Rp 150.991.076 0,4019 Rp 60.683.313
Dari perhitungan di atas rate proyek Classy Thrift Shop lebih besar dari 10% sehingga
proyek tersebut sangat baik, tetapi nilai IRR ini tidak menggambarkan nilai uang rill yang
sebenarnya.
18
𝐶𝑎𝑠ℎ𝑓𝑙𝑜𝑤 = EAT + Penyusutan
Average EAT
𝐴𝑅𝑅 = Average Initial Investment 𝑥 100%
∑ 𝐸𝐴𝑇
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐸𝐴𝑇 = 𝑛
Nilai Investasi
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐼𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = 2
Penyusutan = Rp 1.411.000
Total Rp 698.538.259
Rp 139.707.652
𝐶𝑙𝑎𝑠𝑠𝑦 𝑇ℎ𝑟𝑖𝑓𝑡 𝑆ℎ𝑜𝑝 = 𝑥 100%
𝑅𝑝 34.427.500
19
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Melihat dari beberapa aspek yang kami buat dalam usaha yaitu menjual produk Thrift Shop
“Classy Thrift Shop” kiranya pelaksanaan realisasi usaha ini dapat dilaksanakan. Dilihat dari
aspek keuangan yang telah disajikan bahwa bisnis ini layak dan bisa dijalankan. Dengan begitu
maka bisnis ini tentunya bisa menjadi bisnis yang memberi peluang untuk para wirausaha yang
ingin memulai bisnis dalam bidang fashion yang berorientasi pada fashion thrift shop yang
mempunyai barang yang berkualitas, baranded tetapi juga murah.
Selain itu karena setiap orang membutuhkan pakaian apa lagi saat ini kebanyakan
masyarakat yang menginginkan barang yang mempunyai brand terkenal, sehingga mereka
merasa gengsi untuk memakai pakaian tanpa brand namun dikarnakan mereka tidak memeiliki
budget yang sesuai maka kami menjadikan bisnis ini sebagai jembatan untuk mendapatkan laba
selain itu dengan adanya usaha ini maka masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhan
fashion sesuai dengan kemampuan mereka.
20