ABSTRAK
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi sangatlah penting dalam suatu
kehidupan berorganisasi, bahkan menjadi tuntutan. Komunikasi dalam
organisasi menjadi titik sentral dalam menciptakan situasi dan lingkungan
yang kondusif, menjalin komunikasi berkesinambungan, meningkatkan
kepercayaan publik, meningkatkan citra baik perusahaan/ organisasi bahkan
membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu
produk/jasa. Oleh karena itu komunikasi dalam suatu organisasi harus
dipahami dengan benar, diaplikasikan serta dikembangkan oleh siapapun
baik perorangan, masyarakat dan organisasi.
Gambar 1
Model Schramm
Gambar 2
Model Laswell
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tah dari atasan sangat jelas dan
komunikasi interpersonal tatap muka operasional pekerjaan akan
adalah sebagai berikut: bisa berjalan dengan baik serta
1. Bersikap simpatik laporan-laporan baik lisan
2. Tunjukkan sebagai komu- maupun tertulis juga akan
nikator terpercaya berjalan lancar serta beres.
3. Bertindaklah sebagai pem- Yang perlu diperhatikan dalam
bimbing bukan pendorong berkomunikasi terhadap sesa-
4. Kemukakanlah fakta dan ma teman sekerja hendaknya
kebenaran terdapat rasa hormat, seder-
5. Berbicara dengan gaya hana, dan jujur. Keterbukaan
mengajak bukan menyuruh dan disiplin menjadi budaya
6. Jangan bersikap super yang harus ditekuni secara
7. Jangan mengetengahkan bersama-sama maka akan
hal-hal yang mengkha- menumbuhkan rasa saling
watirkan menghormati. Hati yang jujur
8. Jangan mengkritik dengan merupakan kunci dalam men-
kritik yang tidak mem- jalin hubungan antara yang
bangun satu dengan yang lainnya.
9. Berbicara secara meya- Budaya senyum yang khas,
kinkan jujur dari dalam hati yang
b. Komunikasi dengan Rekan paling dalam serta dilakukan
Sekerja secara menyenangkan, mena-
Dalam komunikasi dengan rik, diimbangi dengan cara
rekan sekerja kita perlu menye- bicara yang ramah sambil
suaikan diri dengan lingku- menatap wajah mitra bicara
ngan, teman sekerja, pimpinan akan semakin menambah
dan seluruh lingkungan orga- semangat persaudaraan yang
nisasi. Kebiasaan, budaya dan diperlukan dalam kerjasama
strategi organisasi harus diso- Hal-hal yang harus dihindari
sialisasikan secara terus mene- dalam berkomunikasi adalah
rus dengan menggunakan be- gosip dan isu mengenai
berapa metode komunikasi, kehidupan karyawan dan juga
tertulis, lisan, langsung dan mengucapkan hal-hal yang
tidak langsung dan juga perlu kurang pantas. Jangan sekali-
diperhatikan kelompok-kelom- kali mempertaruhkan infor-
pok yang mendapat perhatian masi kehidupan pribadi anda
untuk bisa lebih menyesuaikan yang mungkin akan didengar
diri. Semua itu untuk membina orang yang penuh ambisi dan
kerjasama antar pribadi, antar jahat yang dapat memutar-
unit dan dengan atasan. Sikap balikkan kata sehingga dapat
yang baik sesama teman kerja menurunkan wibawa anda
dan terhadap setiap orang akan sendiri. Hal ini merupakan
meningkatkan dan memper- bagian dari politik kerja
lancar kerjasama. Jadi kalau kantor. Memang kita harus
masing-masing pekerjaan ber- supel dalam berkomunikasi,
jalan lancar, penjelasan, perin- terkadang kita harus tegas,
H H
V
D V = Vertikal
H = Horizontal
D = Diagonal
Sumber : H.E. Stenfert Kroese, 1990, dikutip Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF, 2002
Gambar 3
Skema contoh arah komunikasi
sendiri karena sikap, muka yang hal yang mendasar dan perlu diper-
menunjukkan ketidaksabaran, hatikan adalah :
marah, keras, ragu-ragu, acuh dan 1. Seorang praktisi profesional adalah
seterusnya. Keadaan seperti itu mereka yang mampu menyusun
jelas akan menimbulkan hambatan konsep, menentukan strategi,
terhadap aliran komunikasi. mampu sebagai penasehat, mampu
h. Komunikasi Eksternal mengetahui tren secara sistematis
Komunikasi eksternal adalah dan mampu memimpin prose-
komunikasi dengan pihak luar, sannya
antar organisasi. Komunikasi eks- 2. Seorang teknisi dalam arti mampu
ternal dilakukan menurut kelom- mengartikan terhadap pelaksana-
pok sasaran berdasarkan relasi pelaksana, bagaimana poin 1 itu
yang harus dibangun, harus dibina dioperasikan secara terkoordinasi
secara terus menerus yaitu : dan terorganisasi sehingga strategi
1. Hubungan dalam lingkungan yang ditentukan benar-benar bisa
2. Hubungan dengan instansi memberi hasil sesuai perencanaan
pemerintah 3. Pelaksanaan-pelaksanaan perlu
3. Hubungan dengan pers memiliki skill yang dibutuhkan,
Jadi, komunikasi eksternal ter- oleh karena itu perlu mempunyai
diri dari dua jalur secara timbal tim kerja yang memiliki berbagai
balik yaitu komunikasi dari macam ilmu.
organisasi ke publik dan publik
ke organisasi. Komunikasi dari Komunikasi eksternal yang
organisasi ke publik pada dilaksanakan secara efisien akan sangat
umunya bersifat informatif besar manfaatnya bagi :
yang dibuat sedemikian rupa 1. Manajemen (masukan dalam pera-
sehingga publik merasa ada turan untuk menyusun kebijakan)
keterlibatan dan setidak-tidak- 2. Relasi dengan media (menda-
nya terjadi hubungan batin. patkan media yang tepat)
Komunikasi dari organisasi ke 3. Aktifitas segala macam kegiatan
publik dapat melalui berbagai yang berhubungan dengan redaksi
macam saluran, seperti : 4. Kegiatan dalam mengadakan
1. Majalah organisasi informasi/ pengumuman
2. Pers realease 5. Presentasi, representasi, partisipasi
3. Artikel dalam surat kabar dalam organisasi
4. Pidato/ uraian radio dan
televisi Kita perhatikan betapa banyak
5. Film dokumenter berbagai bidang yang dipengaruhi arus
6. Brosur, leaflets, poster komunikasi eksternal dan berbagai
7. Konferensi pers, dan lain- publik yang perlu dibentuk dan dikem-
lain bangkan relasinya. Mari kita perha-
Menurut Roy Mitchell seorang tikan bagan komunikasi eksternal yang
ilmuwan public relations yang berasal menunjukkan bahwa lingkungan
dari Trinidat/ Tobago, dalam kongres menentukan efektif tidaknya komuni-
dunia tahun 1985, menyampaikan tiga kasi yang dilaksanakan.
Organisasi
P 4
A B
Lintgkungan
Lintgkungan
Q R
2
C D
S
3
1
M : Manajemen
1 : Komunikasi vertikal
2 : Komunikasi horisontal
3,4 : Komunikasi informal
A,B,C,D : Titik temu dalam komunikasi informal
P,Q,R,S : Titik potong pada komunikasi formal dan informal
Sumber : Anne van der Meiden, 1996, dikutip Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF, 2002
Gambar 4
Skema Efektif Komunikasi Eksternal
Daftar Pustaka
Effendy, Uchjana Onong, ”Ilmu,
Teori dan Filsafat
Komunikasi”, Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2000.