ISSN O : 2503-4960
Nur Hidayat1
1
Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 75124,
Indonesia.
E-Mail: nur20428@gmail.com
ABSTRAK
Pengaruh Pupuk Tanijau dan NPK Mutiara Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Semangka
(Citrullus vulgaris Schard) Varietas Angela F1. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh pupuk
Tanijau dan NPK Mutiara serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman semangka varietas
Angela F1 serta untuk memperoleh dosis pupuk Tanijau dan NPK Mutiara yang sesuai untuk meningkatkan
produksi tanaman semangka (Citrullus vulgaris Schard) Varietas Angela F1.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan analisis faktorial 4 x 4 dan terdiri atas 3
ulangan (blok). Faktor pertama adalah Dosis Pupuk Tanijau (A) yang terdiri atas 4 taraf. Faktor kedua adalah
dosis pupuk NPK Mutiara (N) yang terdiri atas 4 taraf.
Perlakuan pupuk Tanijau tidak berpengaruh nyata terhadap parameter umur panen dan berpengaruh sangat
nyata terhadap parameter panjang tanaman umur 20, 40, 60 hari setelah tanam, umur keluar bunga, diameter
buah, berat buah per petak produksi serta produksi buah. Produksi buah tertinggi terdapat pada perlakuan a3
(30 ton/ha), yaitu 38,23 ton/ha.
Perlakuan pupuk NPK Mutiara tidak berpengaruh nyata terhadap parameter umur panen tetapi berpengaruh
nyata terhadap parameter umur keluar bunga dan berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tanaman umur
20, 40, 60 hari setelah tanam, diameter buah, berat buah per petak produksi serta produksi buah. Produksi
buah tertinggi terdapat pada perlakuan n3 (900 kg/ha), yaitu 28,44 kg/ha.
Interaksi perlakuan antara pupuk Tanijau dan pupuk NPK Mutiara tidak berpengaruh nyata terhadap
parameter panjang tanaman umur 20 hari setelah tanam, umur keluar bunga, umur panen, diameter buah,
berat buah per petak produksi dan produksi buah tetapi berpengaruh nyata terhadap parameter panjang
tanaman umur 40 dan 60 hari setelah tanam. Produksi buah tertinggi terdapat pada perlakuan a3n2 (30 ton/ha
dan 600 kg/ha), yaitu 41,00 ton/ha.
Kata kunci : Pertumbuhan, Pupuk NPK Mutiara, Pupuk Tanijau, Pertumbuhan, Tanaman semangka.
ABSTRACT
The Effect of Tanijau and NPK Mutiara Fertilizers on the Growth and Yield of Watermelon Plant
(Citrullus vulgaris Schard) Angela F1 Variety. The aim of the study was to determine the effect of Tanijau
and NPK Mutiara fertilizers and their interaction on the growth and yield of Angela F1 watermelon variety
and to obtain the appropriate dosages of Tanijau and NPK Mutiara fertilizers to increase the production of
watermelon.
The study used a Randomized Block Design (RBD) with 4 x 4 factorial analysis and consisted of 3
replications (blocks). The first factor was the Tanijau fertilizer dosage (A) which consists of 4 levels. The
second factor was the NPK Mutiara fertilizer dosage (N) consisting of 4 levels. Research results showed that
Tanijau fertilizer treatment had no significant effect on the parameters of age of crop harvested but it had a
very significant effect on the length of plants at aged 20-, 40-, and 60-days after planting, age of crop
flowered, fruit diameter, fruit weight per plot and fruit production. The highest fruit production was found at
the a3 treatment (30 tons/ha) which was 38.23 tons/ha.
Treatment of NPK Mutiara fertilizer did not significantly affect the parameters of age of crop harvested, but
it had significant effect on the age of crop flowered and had a very significant effect on the length of plants at
aged 20-, 40-, and 60-days after planting, fruit diameter, fruit weight per plot and fruit production. The
highest fruit production is in treatment n3 (900 kg/ha) which was 28.44 kg/ha.
149
Pengaruh Pupuk Tanijau … Nur Hidayat
The treatment of interaction between Tanijau fertilizer and NPK Mutiara fertilizer did not significantly affect
the length of plants at aged 20-days after planting, the age of crop flowered, age of crop harvested, fruit
diameter, fruit weight per plot and fruit production. But it had significant effect on the length of plants at
aged 40- and 60-days after planting. The highest fruit production was found at a3n2 treatment (30 tons/ha
and 600 kg/ha) which was 41.00 tons/ha.
Key words : Growth, NPK mutiara fertilizers, Tanijau fertilizers, Watermelon plant.
150
Jurnal AGRIFOR Volume XIX Nomor 1, Maret 2020 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960
buah bulat, warna daging kuning, rasa Menurut Novizan (2007), pupuk NPK
buah manis, berat buah mampu mencapai Mutiara adalah pupuk majemuk yang
6,2 kg dan umur panen hanya 65 hari memiliki komposisi unsur hara yang
setelah tanam. Pemupukan merupakan seimbang dan dapat larut secara perlahan
kunci kesuburan tanah karena berisi satu – lahan. Pupuk NPK Mutiara memiliki
atau lebih unsur untuk menggantikan keunggulan antara lain sifatnya yang
unsur yang terhisap oleh akar tanaman. lambat larut sehingga mengurangi
Pemupukan dapat menggunakan pupuk kehilangan unsur hara akibat pencucian,
organik dan pupuk anorganik, penguapan dan penjerapan oleh koloid
penggabungan kedua jenis pupuk tersebut tanah. Selain itu, pupuk NPK Mutiara
sangat dianjurkan untuk memacu memiliki kandungan hara yang seimbang,
pertumbuhan dan hasil tanaman supaya lebih efisien dalam pengaplikasian dan
maksimal. sifatnya tidak terlalu higroskopis
Salah satu pupuk organik yang sehingga tahan simpan dan tidak mudah
dapat digunakan yaitu pupuk Tanijau. menggumpal.
Tanijau merupakan bahan – bahan Menurut Sigit (2001) manfaat
organik seperti pangkasan daun tanaman, pupuk NPK Mutiara untuk memacu
kotoran ternak dan sampah organik pertumbuhan tanaman terutama pada fase
lainnya yang telah dikomposkan. Manfaat vegetatif, merangsang pertumbuhan atau
dari pupuk Tanijau untuk memperbaiki perkembangan akar, membantu
jaringan sel tanaman sehingga tanaman pembentukan protein, memperkuat
tumbuh dan berkembang, memperbaiki jaringan tanaman dan berperan
kerusakan tanah, memelihara ekosistem membentuk antibodi tanaman terhadap
dan kesuburan tanah. Keunggulan dari penyakit serta kekeringan.
pupuk Tanijau untuk meningkatkan Berdasarkan uraian diatas, maka
pertukaran udara, menurunkan tingkat dilakukan penelitian : Pengaruh Pupuk
kekerasan lapisan permukaan tanah, Tanijau dan NPK Mutiara Terhadap
mengandungkan unsur hara makro dan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
mikro, menghilangkan residu kimia, Semangka (Citrullus vulgaris Schard)
efektif dan ekonomis (Unitekborneo, varietas Angela F1. Tujuan penelitian
2015). adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk
Menurut Hadisuwito (2012), Tanijau dan NPK Mutiara serta
kelebihan pupuk organik adalah interaksinya terhadap pertumbuhan dan
mengandung unsur hara makro dan mikro hasil tanaman semangka (Citrullus
lengkap, tetapi jumlahnya sedikit, dapat vulgaris Schard) varietas Angela F1.
memperbaiki struktur tanah, sehingga Untuk memperoleh dosis pupuk Tanijau
tanah menjadi gembur, memiliki daya dan NPK Mutiara yang sesuai untuk
simpan air yang tinggi, tanaman lebih menghasilkan produksi yang tinggi pada
tahan terhadap serangan penyakit, tanaman semangka (Citrullus vulgaris
meningkatkan aktivitas mikroorganisme Schard) varietas Angela F1.
tanah yang menguntungkan, memiliki
residual effect yang positif, sehingga 2. METODA PENELITIAN
tanaman yang ditanam pada musim
berikutnya tetap baik pertumbuhan dan 2.1. Tempat dan Waktu
produktivitasnya. Lokasi penelitian terletak di Desa
Pemberian pupuk organik perlu di Sidomulyo, Kecamatan Anggana,
imbangi dengan pemakaian pupuk Kabupaten Kutai Kartanegara,
anorganik yaitu pupuk NPK Mutiara.
151
Pengaruh Pupuk Tanijau … Nur Hidayat
152
Jurnal AGRIFOR Volume XIX Nomor 1, Maret 2020 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960
153
Pengaruh Pupuk Tanijau … Nur Hidayat
(1)
154
Jurnal AGRIFOR Volume XIX Nomor 1, Maret 2020 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960
Keterangan :
T-tabel = nilai t-tabel (pada α = 5 % dan nilai derajat bebas galat)
KTgalat = nilai kuadrat tengah galat
r = jumlah blok
3.1. Panjang Tanaman Umur 20 Hari 3.2. Panjang Tanaman Umur 40 Hari
Setelah Tanam (cm) Setelah Tanam (cm)
Hasil sidik ragam menunjukan Hasil sidik ragam menunjukan
bahwa pemberian pupuk tanijau (A) dan bahwa pemberian pupuk Tanijau (A) dan
pemberian pupuk NPK mutiara (N) pemberian pupuk NPK Mutiara (N)
berpengaruh sangat nyata, sedangkan berpengaruh sangat nyata, sedangkan
interaksi perlakuan (AxN) berpengaruh interaksi perlakuan (AxN) berpengaruh
tidak nyata terhadap panjang tanaman nyata terhadap panjang tanaman umur 40
umur 20 hari setelah tanam. hari setelah tanam.
Hasil uji BNT taraf 5 % pada Hasil uji BNT taraf 5 % pada
perlakuan pupuk tanijau (A) terhadap perlakuan pupuk tanijau (A) terhadap
panjang tanaman umur 20 hari setelah panjang tanaman umur 40 hari setelah
tanam menunjukan bahwa perlakuan tanam menunjukan bahwa perlakuan
a3,a2,a1 dan a0 saling berbeda nyata satu a3,a2,a1 dan a0 saling berbeda nyata satu
sama lainya. sama lainya.
Hasil uji BNT taraf 5 % pada Hasil uji BNT taraf 5 % pada
perlakuan pupuk NPK Mutiara (N) perlakuan pupuk NPK Mutiara (N)
terhadap panjang tanaman umur 20 hari terhadap panjang tanaman umur 40 hari
setelah tanam menunjukan bahwa setelah tanam menunjukan bahwa
perlakuan n3 berbeda nyata dengan perlakuan n3 berbeda nyata dengan
perlakuan n2,n1 dan n0. Perlakuan n2 tidak perlakuan n2, n1 dan n0. Perlakuan n2
berbeda nyata dengan perlakuan n1 tetapi berbeda nyata dengan perlakuan n1 dan
berbeda nyata dengan perlakuan n0. n0. Perlakuan n1 tidak berbeda nyata
dengan perlakuan n0.
155
Pengaruh Pupuk Tanijau … Nur Hidayat
Hasil uji BNT taraf 5 % pada Hasil uji BNT taraf 5 % pada
interaksi perlakuan pupuk tanijau dan perlakuan pupuk tanijau (A) terhadap
pupuk NPK Mutiara (A x N) terhadap panjang tanaman umur 60 hari setelah
panjang tanaman umur 40 hari setelah tanam menunjukan bahwa perlakuan
tanam menunjukan bahwa perlakuan a3n3 a3,a2,a1 dan a0 saling berbeda nyata satu
tidak berbeda nyata dengan perlakuan sama lainya.
a3n1, a3n2, a3n0, tetapi berbeda nyata Hasil uji BNT taraf 5 % pada
dengan perlakuan a2n3, a1n3, a2n2, a2n1, perlakuan pupuk NPK Mutiara (N)
a2n0, a1n2, a0n3, a1n1, a1n0, a0n2, a0n0, a0n1. terhadap panjang tanaman umur 60 hari
Perlakuan a3n1 tidak berbeda nyata setelah tanam menunjukan bahwa
dengan perlakuan a3n2, a3n0, a2n3, tetapi perlakuan n3 berbeda nyata dengan
berbeda nyata dengan perlakuan a1n3, perlakuan n2, n1 dan n0. Perlakuan n2
a2n2, a2n1, a2n0, a1n2, a0n3, a1n1, a1n0, a0n2, berbeda nyata dengan perlakuan n1 dan
a0n0, a0n1. Perlakuan a2n3 berbeda nyata n0. Perlakuan n1 tidak berbeda nyata
dengan perlakuan a1n3, a2n2, a2n1, a2n0, dengan perlakuan n0.
a1n2, a0n3, a1n1, a1n0, a0n2, a0n0, a0n1. Hasil uji BNT taraf 5 % pada
Perlakuan a1n3 tidak berbeda nyata interaksi perlakuan pupuk tanijau dan
dengan perlakuan a2n2, a2n1, tetapi pupuk NPK Mutiara (A x N) terhadap
berbeda nyata dengan perlakuan a2n0, panjang tanaman umur 60 hari setelah
a1n2, a0n3, a1n1, a1n0, a0n2, a0n0, a0n1. tanam menunjukan bahwa perlakuan a3n3
Perlakuan a2n2 tidak berbeda nyata tidak berbeda nyata dengan perlakuan
dengan perlakuan a2n1, a2n0 tetapi a3n2, a3n0, a3n1, tetapi berbeda nyata
berbeda nyata dengan perlakuan a1n2, dengan perlakuan a2n3, a1n3, a2n2,
a0n3, a1n1, a1n0, a0n2, a0n0, a0n1. Perlakuan a2n1,a1n2, a2n0, a0n3, a1n1, a1n0, a0n2, a0n0,
a2n1 tidak berbeda nyata dengan a0n1. Perlakuan a3n2 tidak berbeda nyata
perlakuan a2n0, a1n2, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan a3n0, a3n1, a2n3 tetapi
dengan perlakuan a0n3, a1n1, a1n0, a0n2, berbeda nyata dengan perlakuan a1n3,
a0n0, a0n1. Perlakuan a2n0 tidak berbeda a2n2, a2n1, a1n2, a2n0, a0n3, a1n1, a1n0, a0n2,
nyata dengan perlakuan a1n2, a0n3, a1n1 a0n0, a0n1. Perlakuan a2n3 berbeda nyata
tetapi berbeda nyata dengan perlakuan dengan perlakuan a1n3, a2n2, a2n1, a1n2,
a1n0, a0n2, a0n0, a0n1. Perlakuan a1n1 tidak a2n0, a0n3, a1n1, a1n0, a0n2, a0n0, a0n1.
berbeda nyata dengan perlakuan a1n0, Perlakuan a1n3 tidak berbeda nyata
a0n2 tetapi berbeda nyata dengan dengan perlakuan a2n2 tetapi berbeda
perlakuan a0n0, a0n1. Perlakuan a0n2, nyata dengan perlakuan a2n1, a1n2, a2n0,
a0n0, a0n1 satu sama lainya saling tidak a0n3, a1n1, a1n0, a0n2, a0n0, a0n1.
berbeda nyata. Perlakuan a2n2 tidak berbeda nyata
dengan perlakuan a2n1, a1n2, a2n0 tetapi
3.3. Panjang Tanaman Umur 60 Hari berbeda nyata dengan perlakuan a0n3,
Setelah Tanam (cm) a1n1, a1n0, a0n2, a0n0, a0n1. Perlakuan a2n1
Hasil sidik ragam menunjukan tidak berbeda nyata dengan perlakuan
bahwa pemberian pupuk Tanijau (A) dan a1n2, a2n0, a0n3, a1n1 tetapi berbeda nyata
pemberian pupuk NPK Mutiara (N) dengan perlakuan a1n0, a0n2, a0n0, a0n1.
berpengaruh sangat nyata, sedangkan Perlakuan a1n2 tidak berbeda nyata
interaksi perlakuan (AxN) berpengaruh dengan perlakuan a2n0, a0n3, a1n1, a1n0
nyata terhadap panjang tanaman umur 60 tetapi berbeda nyata dengan perlakuan
hari setelah tanam. a0n2, a0n0, a0n1. Perlakuan a2n0 tidak
berbeda nyata dengan perlakuan a0n3,
a1n1, a1n0, a0n2 tetapi berbeda nyata
156
Jurnal AGRIFOR Volume XIX Nomor 1, Maret 2020 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960
dengan perlakuan a0n0, a0n1. Perlakuan Hasil uji BNT taraf 5 % pada
a0n2 tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk NPK Mutiara (N)
perlakuan a0n0 tetapi berbeda nyata terhadap diameter buah menunjukan
dengan perlakuan a0n1. Perlakuan a0n0 bahwa perlakuan n3, n2, n1 dan n0 saling
dan a0n1 saling tidak berbeda nyata. berbeda nyata satu sama lainya.
3.4. Umur Keluar Bunga 3.7. Berat Buah Per Petak Produksi
Hasil sidik ragam menunjukan Hasil sidik ragam menunjukan
bahwa pemberian pupuk Tanijau (A) bahwa pemberian pupuk Tanijau (A) dan
berpengaruh sangat nyata, pemberian pemberian pupuk NPK Mutiara (N)
pupuk NPK Mutiara (N) berpengaruh berpengaruh sangat nyata, sedangkan
nyata, sedangkan interaksi perlakuan interaksi perlakuan (AxN) berpengaruh
(AxN) berpengaruh tidak nyata terhadap tidak nyata terhadap berat buah per petak
umur keluar bunga. produksi.
Hasil uji BNT taraf 5 % pada Hasil uji BNT taraf 5 % pada
perlakuan pupuk tanijau (A) terhadap perlakuan pupuk tanijau (A) terhadap
umur keluar bunga pertama menunjukan berat buah per petak produksi
bahwa perlakuan a0,a1,a2 dan a3 saling menunjukan bahwa perlakuan a3,a2,a1 dan
berbeda nyata satu sama lainya. a0 saling berbeda nyata satu sama lainya.
Hasil uji BNT taraf 5 % pada Hasil uji BNT taraf 5 % pada
perlakuan pupuk NPK Mutiara (N) perlakuan pupuk NPK Mutiara (N)
terhadap umur keluar bunga pertama terhadap berat buah per petak produksi
menunjukan bahwa perlakuan n3 tidak menunjukan bahwa perlakuan n3 berbeda
berbeda nyata dengan perlakuan n2 dan nyata dengan perlakuan n2, n1 dan n0.
n1, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan Perlakuan n2 berbeda nyata dengan
n0. Perlakuan n1 berbeda nyata dengan perlakuan n0 dan n1. Perlakuan n0 tidak
perlakuan n0. berbeda nyata dengan perlakuan n1.
157
Pengaruh Pupuk Tanijau … Nur Hidayat
perlakuan n0 dan n1. Perlakuan n0 tidak berbeda nyata dengan perlakuan n1.
Tabel 1. IRekapitulasi Data Penelitian Pengaruh Pupuk Tanijau dan NPK Mutiara Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard) Varietas Angela F1.
Panjang Tanaman (cm) Berat
Umur Buah Per Produksi
Umur Keluar Diameter
Faktor Perlakuan Panen Petak Buah
20 HST 40 HST 60 HST Bunga (hari) Buah (cm)
(hari) Produksi (ton/ha)
(kg)
Faktor Pupuk
** ** ** ** tn ** ** **
Tanijau (A)
148.33
a0 (kontrol) 39,72 d 170.65 d 25.44 d 58.38 16.28 d 5.94 d 14.85 d
d
a1 (1 kg/tanaman) 43.77 c 175.17 c 206.38 c 24.86 c 58.54 16.90 c 7.50 c 18.76 c
205.77
a2 (2 kg/tanaman) 54.88 b 234.44 b 24.75 b 58.52 20.33 b 10.86 b 27.15 b
b
a3 (3 kg/tanaman) 67.81 a 266.49 a 309.02 a 24.31 a 58.48 25.31 a 15.29 a 38.23 a
Faktor Pupuk NPK
Mutiara (N) ** ** ** * tn ** ** **
n₀ (kontrol) 49.04 c 183.82 c 211.30 c 25.11 b 58.46 18.89 d 9.00 c 22.48 c
n₁ (30 g/tanaman) 49.65 bc 188.35 c 213.91 c 24.75 a 58.52 19.12 c 8.97 cd 22.43 cd
198.71
n₂ (60 g/tanaman) 51.58 b 231.29 b 24.75 a 58.50 20.02 b 10.25 b 25.63 b
b
n₃ (90 g/tanaman) 55.92 a 224.87 a 263.98 a 24.75 a 58.44 20.80 a 11.37 a 28.44 a
Interaksi (A x N) tn * * tn tn tn tn tn
137,03 156,20
a₀n₀ 37.20 25.67 58.33 16.20 5.72 14.29
h hi
137,00
a₀n₁ 39,94 152,24 i 25.42 58.42 16.02 5.33 13.34
h
155,84 180,59
a₀n₂ 40,62 25.25 58.50 16.29 5.72 14.30
gh gh
163,43 193,55
a₀n₃ 41,12 25.42 58.25 16.62 6.98 17.46
fg efg
158,24 183,66
a₁n₀ 41,98 25.17 58.50 16.82 7.17 17.92
g fg
162,44 190,23
a₁n₁ 42,89 24.75 58.67 16.31 6.35 15.88
fg efg
178,08 206,91
a₁n₂ 43,55 24.83 58.67 16.73 7.35 18.38
ef def
a₁n₃ 46,65 201,92 c 244,70 c 24.67 58.33 17.74 9.13 22.84
179,57 203,29
a₂n₀ 52,79 24.92 58.50 18.83 8.97 22.42
def defg
189,63 212,93
a₂n₁ 51,67 24.50 58.50 19.18 9.70 24.25
cde de
198,20 226,20
a₂n₂ 54,79 24.83 58.42 20.81 11.53 28.84
cd cd
255,67
a₂n₃ 60,28 295,34 b 24.75 58.67 22.51 13.23 33.09
b
260,45 302,06
a₃n₀ 64,17 24.67 58.50 23.72 14.12 35.29
ab ab
264,34 300,23
a₃n₁ 64,10 24.33 58.50 24.95 14.50 36.25
ab ab
262,72 311,46
a₃n₂ 67,36 24.08 58.42 26.24 16.40 41.00
ab ab
a₃n₃ 75,61 278,46 a 322,31 a 24.17 58.50 26.34 16.15 40.38
Keterangan :
** = Berbeda Sangat Nyata, * = Berbeda Nyata, tn = Berbeda Tidak Nyata, HST = Hari Setelah Tanam
Angka yang di ikuti oleh huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada Uji BNT 5 %
158
Jurnal AGRIFOR Volume XIX Nomor 1, Maret 2020 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960
dan 60 hari setelah tanam. Tanaman jaringan tanaman yang digunakan dalam
terpanjang terdapat pada perlakuan a3 pertumbuhan vegetatif tanaman.
(dosis pupuk Tanijau 30 ton/ha), yaitu Hasil analisis tanah berdasarkan
67,81 cm pada umur 20 hari setelah kriteria kesuburan tanah, terlihat bahwa
tanam, 266,49 pada umur 40 hari setelah pH tanah 3,8 (sangat rendah) dan unsur P
tanam dan 309,02 cm pada umur 60 hari 5,1 (sangat rendah). Hal ini
setelah tanam, sedangkan tanaman menggambarkan bahwa pH tanah yang
terpendek terdapat pada perlakuan a0 rendah dan masih rendahnya ketersediaan
(perlakuan tanpa pupuk Tanijau atau unsur hara makro di dalam tanah,
kontrol) yaitu 39,72 cm pada umur 20 sehingga perlu dilakukan pengapuran dan
hari setelah tanam, 148,33 cm pada umur pemupukan dengan pupuk Tanijau.
40 hari setelah tanam dan 170,65 cm pada Fungsi dari pengapuran untuk menaikkan
umur 60 hari setelah tanam. Semakin pH tanah dari asam ke posisi netral dan
meningkatkan pupuk Tanijau yang pupuk Tanijau yang dapat mempercepat
diberikan, maka semakin meningkatkan umur keluar bunga pertama. Berdasarkan
pula panjang tanaman. Keadaan ini data pada Tabel 1 (Tabel Rekapitulasi)
disebabkan adanya peranan unsur N perlakuan pupuk Tanijau dengan dosis 30
(nitrogen) yang terdapat dalam pupuk ton/ha (a3) mempercepat keluarnya bunga
Tanijau (kadarnya N 3,36 %). Dengan yaitu umur 24,31 hari dibandingkan
bertambahnya umur tanaman semangka, dengan perlakuan tanpa pupuk Tanijau
maka kebutuhan terhadap unsur hara (a0), yaitu umur 25,44 hari. Hal ini
bertambah banyak. Perlakuan pemberian disebabkan adanya peranan unsur P
pupuk Tanijau menghasil tanaman yang (fosfor) yang terdapat dalam pupuk
lebih panjang dibandingkan dengan Tanijau ( kadarnya P2O5 2,54%) yang
perlakuan tanpa pupuk Tanijau. Hal ini akan meningkatkan ketersedian unsur
disebabkan dengan pemberian pupuk hara dalam tubuh tanaman, unsur ini
Tanijau akan meningkatkan ketersedian sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan
unsur hara dalam tubuh tanaman, generatif tanaman sebagaimana
terutama unsur hara N (nitrogen) yang dikemukakan oleh (Marsono dan Sigit,
sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan 2005) dengan pemberian unsur fosfor,
vegetatif tanaman karena dengan akan merangsang pertumbuhan dan
pemberian unsur nitrogen, tanaman akan perkembangan akar, sebagai bahan dasar
banyak mengandung zat hijau daun atau protein, membantu asimilasi dan respirasi
klorofil yang penting dalam proses mempercepat proses pembungaan pada
fotosintesis dan mempercepat tanaman.
pertumbuhan dan bertambahnya panjang Hasil sidik ragam menunjukan
tanaman (Parnata, 2010). Seperti bahwa perlakuan pupuk Tanijau
dikemukakan oleh (Sutedjo dan berpengaruh sangat nyata terhadap
Kartasapoetra, 1990) yang menyatakan diameter buah, berat buah per petak
bahwa ketersedian unsur N (nitrogen) di produksi dan produksi buah. Secara
dalam tubuh tanaman dapat menghasilkan umum diameter buah terbesar, berat buah
protein yang lebih banyak, semakin per petak produksi tertinggi dan produksi
banyak unsur nitrogen yang diberikan, buah tertinggi terdapat pada perlakuan a3
maka semakin cepat pula sintesis (dosis pupuk Tanijau 30 ton/ha), yaitu
karbohidrat yang diubah menjadi protein 25,31 cm, 15,29 kg dan 38,23 ton/ha.
dan protoplasma. Peningkatan jumlah Berat buah pertanaman ini masih rendah
unsur hara nitrogen dalam tubuh tanaman dibandingkan dengan deskripsinya 5,0 –
akan meningkat kadar protein dalam 6,2 kg/ buah sedangkan hasil penelitian
159
Pengaruh Pupuk Tanijau … Nur Hidayat
paling tinggi 3,82 kg/ buah dan yang 2008) bahwa unsur nitrogen dibutuhkan
terendah 1,49 kg/buah, sedangkan untuk pembentukan atau pertumbuhan
diameter buah terkecil, berat buah per bagian vegetatif, seperti pembentukan
petak produksi terendah dan produksi batang, daun dan akar.
buah terendah terdapat pada perlakuan a0 Hasil sidik ragam menunjukan
(perlakuan tanpa pupuk Tanijau atau bahwa perlakuan pupuk NPK Mutiara
kontrol) yaitu 16,28 cm, 5,94 kg dan berpengaruh nyata terhadap umur keluar
14,85 ton/ha. Hal ini disebabkan adanya bunga pertama. Berdasarkan data pada
peranan unsur fosfor dan kalium yang Tabel 1 (Tabel Rekapitulasi) perlakuan
terdapat dalam pupuk Tanijau (kadarnya pupuk NPK Mutiara dengan dosis 900
P2O5 2,54% dan K2O 2,64%) akan kg/ha (n3) mempercepat keluarnya bunga
meningkatkan ketersediaan unsur hara di yaitu umur 24,75 hari dibandingkan
dalam tanah, sehingga memungkinkan dengan perlakuan tanpa pupuk Tanijau
akar tanaman untuk menyerap unsur- (n0), yaitu umur 25,11 hari. Keadaan ini
unsur tersebut, yang diperlukan bagi diduga dengan adanya unsur P (fosfor)
pertumbuhan generatif tanaman akan meningkatkan ketersedian unsur
semangka terutama pada diameter buah, hara dalam tubuh tanaman, unsur ini
berat buah dan produksi buah. sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan
Pengaruh Pupuk NPK Mutiara generatif tanaman karena dengan
Terhadap Tanaman Semangka pemberian unsur fosfor, akan
(Citrullus vulgaris Schard) Varietas memperbesar persentase terbentuknya
Angela F1. Hasil sidik ragam bunga.
menunjukan bahwa perlakuan pupuk Hasil sidik ragam menunjukan
NPK Mutiara berpengaruh sangat nyata bahwa perlakuan pupuk NPK Mutiara
terhadap panjang tanaman umur 20, 40 berpengaruh sangat nyata terhadap
dan 60 hari setelah tanam. Tanaman diameter buah. Berdasarkan data pada
terpanjang terdapat pada perlakuan n3 (Tabel 1) perlakuan pupuk NPK Mutiara
(dosis pupuk Tanijau 900 kg/ha), yaitu dengan dosis 900 kg/ha (n3) memperoleh
55,92 cm pada umur 20 hari setelah diameter buah terbesar yaitu 20,80 cm
tanam, 224,87 cm pada umur 40 hari dibandingkan dengan perlakuan tanpa
setelah tanam dan 263,98 cm pada umur pupuk NPK Mutiara (n0), yaitu 18,89 cm.
60 hari setelah tanam, sedangkan Hal ini disebabkan karena pupuk NPK
tanaman terpendek terdapat pada Mutiara mengandung unsur hara P
perlakuan n0 (perlakuan tanpa pupuk (fosfor) berfungsi untuk menyimpan dan
NPK Mutiara atau kontrol) yaitu 49,04 transfer energi ke seluruh aktivitas
cm pada umur 20 hari setelah tanam, metabolisme tanaman sehingga dengan
183,82 cm pada umur 40 hari setelah adanya unsur P akan memperbesar
tanam dan 211,30 cm pada umur 60 hari persentase terbentuknya bunga menjadi
setelah tanam. Hal ini disebabkan adanya buah.
unsur N (nitrogen) sebesar 16 % yang Hasil sidik ragam menunjukan
mampu meningkat ketersediaan unsur bahwa perlakuan pupuk NPK Mutiara
hara di dalam tanah, sehingga berpengaruh sangat nyata terhadap, berat
memungkinkan akar tanaman untuk buah per petak produksi dan produksi
menyerap unsur tersebut, yang diperlukan buah. Secara umum berat buah perpetak
bagi pertumbuhan vegetatif tanaman produksi dan produksi buah per hektar ter
semangka terutama pada batang tanaman, tinggi terdapat pada perlakuan n3 (dosis
jumlah daun dan perkembangan akar. pupuk NPK Mutiara 900 kg/ha, yaitu
Sebagaimana dikemukakan oleh (Sutedjo, 11,37 kg dan 28,44 ton/ha) sedangkan
160
Jurnal AGRIFOR Volume XIX Nomor 1, Maret 2020 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960
berat buah perpetak produksi dan pada perlakuan a0n1 yaitu 137,00 cm pada
produksi buah per hektar ter terendah umur 40 hari setelah tanam dan 152,24
terdapat pada perlakuan n1 (dosis 300 cm pada umur 60 hari setelah tanam.
kg/ha, yaitu 8,97 kg dan 22,43 ton/ha). Meskipun hasil sidik ragam
Sedangkan produksi berat buah berpengaruh tidak nyata, namun hasil
pertanaman berdasarkan penelitian yang rekapitulasi penelitian memperlihatkan
paling tinggi 2,84 kg/ buah dan yang adanya kecenderungan bahwa pada
terendah 2,25 kg/buah. Berat buah ini parameter berat buah per petak produksi
masih rendah dibandingkan deskripsinya dan produksi buah cenderung meningkat.
yaitu 5,0 – 6,2 kg/ buah. Rendahnya Secara umum berat buah perpetak
produksi berat buah pertanaman ini produksi dan produksi buah per hektar ter
disebabkan karena curah hujan lebih tinggi terdapat pada perlakuan a3n2 (dosis
tinggi pada saat penelitian yaitu rata-rata pupuk Tanijau 30 ton/ha dan dosis pupuk
161 mm/bulan. Sedangkan syarat tumbuh NPK Mutiara 600 kg/ha, yaitu 16,40 kg
tanaman semangka memerlukan curah dan 41,00 ton/ha). Berat buah pertanaman
hujan 40-50 mm/bulan. Dengan adanya ini masih rendah dibandingkan dengan
curah hujan yang tinggi pada saat deskripsinya 5,0 – 6,2 kg/ buah
penelitian menyebabkan akar tanaman sedangkan hasil penelitian paling tinggi
terendam air sehingga mengganggu 4,04 kg/ buah dan yang terendah 1,43
penyerapan unsur hara. kg/buah. Sedangkan berat buah perpetak
Pengaruh Interaksi Perlakuan produksi dan produksi buah per hektar ter
Pupuk Tanijau dan NPK Mutiara terendah terdapat pada perlakuan a0n1
Terhadap Tanaman Semangka (Citrullus (perlakuan tanpa pupuk Tanijau atau
vulgaris Schard) Varietas Angela F1. kontrol dan dosis 300 kg/ha, yaitu 5,33
Hasil sidik ragam menunjukan kg dan 13,34 ton/ha). Hal ini menunjukan
bahwa interaksi perlakuan antara pupuk bahwa pemberian pupuk Tanijau dan
Tanijau dan pupuk NPK Mutiara pemberian pupuk NPK Mutiara
berpengaruh nyata terhadap parameter menghasilkan pertumbuhan dan hasil
terhadap panjang tanaman 40 dan 60 hari yang baik.
setelah tanam. Tidak berpengaruh nyata
terhadap panjang tanaman umur 20 hari 4. KESIMPULAN
setelah tanam, umur keluar bunga
pertama, umur panen, diameter buah, Kesimpulan dari hasil penelitian
berat buah per petak produksi dan adalah : Perlakuan pupuk Tanijau tidak
produksi buah. berpengaruh nyata terhadap parameter
Secara umum interaksi perlakuan umur panen. Perlakuan pupuk Tanijau
pupuk Tanijau dan pupuk NPK Mutiara berpengaruh sangat nyata terhadap
memberikan hasil yang signifikan pada parameter panjang tanaman umur 20, 40
parameter panjang tanaman umur 40 dan dan 60, umur keluar bunga pertama,
60 hari setelah tanam. Hal ini dapat diameter buah, berat buah per petak
dilihat pada Tabel 1, ada kecenderungan produksi dan produksi buah. Produksi
terjadi peningkatan pertumbuhan pada buah per hektar ter tinggi terdapat pada
fase vegetatif seperti panjang tanaman. perlakuan a3 (dosis pupuk Tanijau 30
Tanaman terpanjang terdapat pada ton/ha), yaitu 38,23 ton/ha, sedangkan
perlakuan a3n3 yaitu 278,46 cm pada produksi buah terendah terdapat pada
umur 40 hari setelah tanam dan 322,31 perlakuan a0 (dosis tanpa pupuk Tanijau
cm pada umur 60 hari setelah tanam, atau kontrol), yaitu 14,85 ton/ha.
sedangkan tanaman terpendek terdapat
161
Pengaruh Pupuk Tanijau … Nur Hidayat
162