Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Paria (Momordica charantia L. ) merupakan tanaman tahunan yang bersifat

merambat (menjalar) dengan perantara alat pemegang yang berbentuk pilin batang

yang panjang kecil dan daunya bercakap menjari (Hendro Sunaryono, 1984).

Bagian utama tanaman paria yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi adalah

buah dari sudut pandang petani ( produsen ) peluang pasar paria merupakan salah

satu alternalif usaha dapat dijadikan sumber penghasilan dan peningkatan

pendapatan.

Di Indonesia paria merupakan sayuran yang banyak di gemari dan populer di

masyarakat dari berbagai usia maupun kalangan. Sehingga permintaan sayur ini

terus meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk. Masyarakat Indonesia

mengkonsumsi paria baik dalam bentuk segar atau yang sudah menjadi bahan

olahan, nilai gizi yang terkandung dalam buah ini merupakan sumber vitamin dan

mineral yang baik untuk tubuh. Ini adalah beberapa kandungan gizi yang terdapat

pada buah paria kalori 22 kal, protein 0,90 g, lemak 0,40, karbohidrat 4,60 g,

vitamin A,B-1,B-2, C, dan yang lainya yang terkandung tiap 100 g

(Rukmana,1997). Walaupun prospek pasar paria cukup cerah, namun kultur

budidaya tanaman ini ditingkat petani masih bersifat usaha sampingan.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka yang harus di lakukan ialah di

lakukan peningkatan produksi melalui pemulian tanaman. karena dalam pemulian

tanaman mampu meningkatkan genetik tanaman dan meningkatkan potensi

produksinya. langkah awal untuk melakuan pemulian tanaman adalah dengan


2

mengevaluasi karakter tanaman untuk di temukan sifat-sifat unggulnya seperti

produksi tinggi, memiliki rasa, bentuk, ukuran dan warna yang di kehendaki.

Setelah mengetahui sifat unggul yang di kehendaki maka dapat di lakukan seleksi

terhadap sifat unggul tersebut dan tanaman yang terpilih dapat di jadikan tamanan

tetua selanjutnya

Tanaman ini memiliki potensi usaha sayuran yang cukup menguntungkan

dan memiliki nilai ekonomis dan sosial yang sukup tinggi dengan berkembangnya

ilmu dan teknologi bidang perbenihan telah di hasilkan beragam varietas paria

unggulan hibrida dan non hibrida. Potensi hasil paria unggul dapat mencapai 10 -

15 kg per tanaman atau 30 - 52,5 ton / hektar bila di lakukan dengan teknik

budidaya intensif (Rukmana, 1997). Melihat dari permintaan yang terus

meningakat dan pada umumnya masyarakat menyukai buah paria yang tidak

terlalu pahit serta memiliki warna yang cantik. Salah satu cara untuk memperoleh

potensi paria yang diinginkan adalah dengan melakukan pembentukan varietas

hibrida.

Pada Proyek Usaha Mandiri ini akan dilakukan persilangan terhadap f1

(hibrida ) dari persilangan secara resiprok yang di lakukan dari tiap varietas yag di

gunakan mempunyai spesifikasi yang berbeda untuk varietas Dulco F1 buah lebat,

hijau, varietas Giok 9 F1 buah berwarna hijau tua, panjang dan varietas Lipa F1

bentuk buah silindris ujung menumpul ( Panah merah.id 2017).

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka harus di lakukan peningkatan

produksi melalui pemulian tanaman. karena pemulian tanaman mampu

meningkatkan genetik tanaman termasuk memperbesar potensi produksinya.

langkah awal untuk melakukan pemulian tanaman adalah dengan mengevaluasi


3

karakter agronomi tanaman untuk ditentukan sifat sifat unggulnya, seperti

produksi tinggi, memiliki rasa bentuk, ukuran dan warna yang di sukai

masyarakat (Mangku, 2016). Susunan genetik baru bisa didapatkan melalui

persilangan tetua-tetua potensial dari hasil persilangan lahitu akan terlihat

keragaman genetik yang luas, sehinga akan didapatkan galur yang berpotensi

untuk meningkatkan produksi.

1.2 Tujuan

Proyek mandiri ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam

persilangan paria secara konvensional.

1.3 Manfaat

Manfaat dari proyek mandiri teknik persilangan tanaman paria dan

diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dalam menyilangkan tanaman paria

secara konvensional.

Anda mungkin juga menyukai