Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alya Hasna Nafisah

240110210010
Resume materi TPB Agama Islam

Tiga persoalan mendasar dan pengaruhnya


pada kepribadian manusia

Para mahasiswa tentu tiga persoalan ini adalah mendasar, secara universal
persoalan ini tidak hanya kepada seorang muslim, tetapi juga akan menjadi bagian dari
pertanyaan seluruh umat manusia tapi ada yang bisa menjawabnya dengan benar dan
ada yang tidak. Ketiga persoalan itu ,yang pertama adalah dari mana manusia hidup dan
bagaimana alam semesta ini bisa ada. Tentunya ini perlu dijawab agar apa yang kita bisa
lakukan,apa yang bisa kita yakini didalam hati itu menjadi inspirasi motivasi.
Jadi yang pertama persoalannya darimana kita berasal ,bagaimana kehidupan ini
ada,dan bagaimana alam semesta ini ada. Pertanyaan yang tidak sesuai bisa jadi kita
rugi bukan hanya di dunia terlebih kerugian itu akan kita dapatkan kelak di yaumul
kiamah atau di hari akhir nanti. Tentunya adalah kita bisa menjawabnya,karena yang
menciptakan kehidupan dan kematian adalah sang Maha Pencipta Allah sudah
menginformasikannya kepada kita di dalam FirmanNya. Kita harus sadar bahwa dunia
ini adalah episode kehidupan
kita yang paling singkat setelah di dunia kita usai,kita akan beranjak ke sebuah
kehidupan baru akan yang bernama alam kubur. Di alam kubur kita akan menanti dan
menanti hingga usia semesta ditakdirkan usai.
Berapa lama penantian itu entahlah hanya Allah yang Maha Tahu. Yang pasti
akan lebih lama dari fase dunia,mungkin ratusan tahun,mungkin juga puluhan ribu
tahun. Lalu setelah itu hari kiamat akan terjadi kita dibangkitkan kembali untuk sebuah
pertanggungjawaban dan kita akan menunggu di padang mahsyar 50.000 tahun
lamanya menanti pengadilan.
Kita harus sadar dunia inilah fase yang tersingkat kehidupan kita,
tapi dialah fase yang paling menentukan. Kita harus bergegas dalam pertobatan karena
tidak lagi ada waktu yang cukup, mungkin esok perjalananmu berakhir disini di dunia
yang rapuh ini. Hidup ini adalah merupakan fase terpenting dari kehidupan dari
rangkaian kehidupan .Oleh sebab itu sebagai makhluk
manusia sebagai makhluk memiliki dua hal dua unsur penting yaitu ada
jasadnya dan yang kedua adalah khuluqun atau yang kemudian bentuk
jamaknya adalah Asyraf. Jadi dua komponen penting manusia ini
adalah perlu menjadi perhatian kita di dalam menjalani kehidupan jadi ada
proses penciptaan yang sedemikian rupa,oleh Allah dijelaskan
surat Yunus ayat 56
َ‫ْت َواِلَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن‬
ُ ‫ه َُو يُحْ ٖي َويُ ِمي‬

56. Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nyalah kamu
dikembalikan.

Untuk menjawab pertanyaan apa yang mesti kita lakukan di dunia ini dan juga
alam semesta ciptaan Allah. Apa yang dilakukan oleh masing-masing makhluk lainnya
mereka melakukan yang pada prinsipnya adalah semua itu tunduk kepada Allah tunduk
kepada perintah Allah,tetapi yang jadi sentral adalah dari semua itu adalah kehidupan
manusia dalam kehidupan ini dalam ibadah di dunia ini kita ada dalam bentuk rintah,
yang artinya kita diperintahkan untuk melakukannya dan larangan kita tidak boleh
lakukan.

Qur’an surat az-zariyat ayat 56

َ ‫ت ْال ِج نَّ َو ااْل ِ ْن‬


‫س اِ اَّل لِ يَ ْع ب ُُد وْ ن‬ ُ ‫َو َم ا َخ لَ ْق‬
56. Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-
Ku.
Walaupun ayat-ayat lain juga tersebar di dalam Alquran sedemikian banyak dan
termasuk dalam Hadits nabi Allah berfirman ”aku tidak menciptakan jin dan
manusiamelainkan supaya mereka mengabdi”
jadi ini ada kaitan kalau perintah dengan larangan itu ada mengabdi artinya beribadah
kepada Allah,jadi apa yang kita lakukan dalam keseharian ini hanya ada dua
kemungkinan beribadah kepada Allah atau tidak berimbang yang beribadah tentunya
dapat pahala yang bukan atau yang mana kala
itu adalah larangan Allah kita lakukan itu menjadi perbuatan yang disebut
dengan maksiat.
kemudian untuk lebih jelasnya lagi saya kutip
surat an-nahl ayat 90

۞ َ‫ان َو اِ يْت َۤا ِئ ِذ ى ْال قُرْ ٰب ى َو يَ ْن ٰه ى َع ِن ْال فَ حْ َش ۤا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْال بَ ْغ ِي يَ ِع ظُ ُك ْم لَ َع ل َُّك ْم ت ََذ كَّ ُر وْ ن‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫اِ نَّ َ يَ ْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َو ااْل ِ حْ َس‬
90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran,
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.

Di sini Allah menyajikan kepada kita perintahnya tiga hal. Allah memerintah dan
juga melarang tiga hal ini. Nasehat yang Allah berikan kepada kita agar kita menjadikan
ini sebagai pelajar.Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu berlaku adil
Kita bisa menelusuri makna adil itu adalah sebagai sebuah hal dimana kita
sebagai manusia harus bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Oleh sebab itu menegakkan agama menjadikan aturan-aturan agama sebagai bagian
dari kehidupan kita itu juga disebut dengan hadits. Kemudian yang kedua ada kebaikan
yang disebut dengan al-ma'ruf
al-ma'ruf juga kebaikan tetapi kebaikannya adalah kebaikan secara sosial dan
masyarakat juga menerima tentang kebaikan itu
ah Irsan ini adalah lebih hanya sekedar sebuah kebaikan yang dilakukan oleh manusia
tapi orang yang melakukan Ihsan itu pada dirinya merasa diawasi oleh Allah dalam
semua tingkah laku.
Kemudian yang ketiga memberi kepada kaum jadi ini adalah sifat
kepedulian,sifat empati kepada kaum kerabat yang tentunya adalah ini menjadi
mendivestasi dari semua kebaikan yang kita lakukan kalau kita sudah menjadi bagian
orang yang selalu memberi itu tidak berarti hanya sekedar financial harta
benda uang dan lain-lain sebagainya,tetapi memberi itu juga adalah disini
tidak sebutkan apa yang disebut barang atau apa yang diberikan kepada kompratif
pokoknya kita membuat kebaikan sebanyak-banyaknya kepada orang kepada karib
kerabat
Nah inilah tiga hal sebetulnya dalam ayat ini menegaskan kepada kita bahwa kita
diperintahkan untuk berbuat adil dan berbuat Ihsan kepada kaum kerabat yang bisa
ilmu pengetahuan yang diberikan bisa keterampilan bisa berbagai macam hal Kalau kita
banyak-banyak membahagiakan kepada orang lain ya kalau tidak bisa membahagiakan
orang lain jangan menjadi
orang lain tersiksa dan menderita akibat perbuatan kita
Rasulullah mengingatkan khairunnas anfa'uhum Linnas sebaik-baiknya manusia
adalah yang manfaat kepada manusia yang lain ”almuslimu Man Salim Al muslimun
Amin Bisa Ni Wayan’ keislaman seseorang itu jika bukan ditentukan oleh sebab
seberapa banyak ibadah yang dia lakukan, seberapa lama dzikir yang dia ucapkan dalam
oleh bibirnya dalam setiap kesempatan tapi kebaikan itu sebagai seorang muslim
ditentukan oleh muslim yang baik kalau
kita berbuat menyakiti orang muslim yang lain itu tidak termasuk karena
menyakiti atau mungkin juga orang merasa kehadiran kita itu menjadi bagian dari
solusi.
Kekejian,perbuatan keji,perbuatan buruk yang diakibat dari perbuatan bisa
berdampak bukan hanya pada dirinya sendiri tetapi kepada orang lain mengapa
misalnya judi, mabuk,berzina itu merupakan sebuah perbuatan keji? karena akibat dari
perbuatan itu akibatnya adalah semua bahkan kepada
tataran kehidupan mungkin saja apa yang kita senantiasa
lakukan dari perbuatan paksain,memang kita rasanya ia tidak melakukannya
mungkin tidak ada dampak yang penting saya lakukan tetapi kemudian dampaknya
adalah mungkin kepada keturunan
Yang kedua yang dilarang itu adalah perbuatan munkar perbuatan munkar itu
adalah perbuatan buruk yang akibat dari perbuatan itu secara pribadi mungkin terbatas
pada diri kita ,oleh sebab itu kita hindari saja karena manakala kita berbuat buruk
kepada diri kita sendiri yang merasakan akibat dari perbuatan
buruk yang terus bertumpuk.
Hubungan kebangkitan dan hubungan hisab/pengadilan

‫ت بِ ْالقِ ْس ِۗط َوالَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا لَهُ ْم‬


ِ ‫صلِ ٰح‬ ّ ٰ ‫ي الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوا ال‬ َ ‫اِلَ ْي ِه َمرْ ِج ُع ُك ْم َج ِم ْيع ًۗا َو ْع َد هّٰللا ِ َحقًّ ۗا اِنَّهٗ يَ ْبدَُؤا ْالخَ ْل‬
َ ‫ق ثُ َّم ي ُِع ْيد ُٗه لِيَجْ ِز‬
َ‫َش َرابٌ ِّم ْن َح ِمي ٍْم َّو َع َذابٌ اَلِ ْي ٌم ۢبِ َما َكانُوْ ا يَ ْكفُرُوْ ن‬

“ Hanya kepada-nya-lah kamu semuanya akan kembali; sebab janji yang benar dari pada
allah, sesungguhnya allah menciptakan mahluk pada permulannya kemudian
mengulanginya (menghidupkan) kembali (sesudah berbangkit), agar dia memberi
pembalsan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan
adil. dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih
disebabkan kekafiran mereka”. (QS. Yunus ayat 4). MA’RIFAH (MENGENALI)
1. Allah
2. Rasulullah
3. Manusia
4. Al- Quran
5. Alam semesta
Ciri-ciri kepribadian orang yang sudah ma’rifah: 1. Hubungan yang kuat yang tercipta
pada diri kita kepada kitab Allah dan sunah nabi 2. Berfikir, meneliti dan juga menghayati
apa yang ada di alam semesta ini baik dalam diri manusia, hewan, dll 3. Menjaga kewajiban-
kewajiban/ fardu-fardunya 4. Bagaimana kita merasakan manisnya iman, melakukan sholat
merasa bahwa kehidupan ini menjadikan orang yang senantiasa, tidak sombong. 5.
Semangat untuk hadir dalam suatu majelis

Anda mungkin juga menyukai