Anda di halaman 1dari 4

Nama : Inneke Zahra

Nim : 44522010077
Matkul : PAI

Surat al – Mulk ayat 2

ۨ‫ت َو ْال َح ٰيو َة لِ َي ْبل ُ َو ُك ْم اَ ُّي ُك ْم اَحْ َسنُ َع َماًل ۗ َوه َُو ْال َع ِز ْي ُز ْال َغفُ ْو ۙ ُر‬
َ ‫الَّذِيْ َخلَ َق ْال َم ْو‬
Artinya: "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun."

Referensi kata-kata kematian dan vitalitas dari banyak sifat dan kekuatan
Mungkin karena keduanya adalah bukti paling jelas tentang itu Kekuatannya dalam
konteks manusia. Kehidupan tidak dapat diwujudkan kecuali oleh-Nya, dan kematian
tidak dapat disangkal oleh siapapun. juga tidak mungkin Selesai. Allah SWT tahu
siapa yang benar-benar baik. Bahkan jika Anda tidak mengenal mereka dengan
baik, Anda tahu siapa yang terbaik Semuanya baik jika tidak, tidak mungkin untuk
mengetahui siapa yang terburuk Siapa yang tahu apa yang sebenarnya buruk. Apa
yang tidak disebutkan dalam ayat di atas Menunjukkan bahwa sebenarnya balapan
itu menyebalkan Kebaikan yang menonjol.

Referensi untuk tafsir al-azīz/ maha perkasa terkesan dan ditujukan untuk
Para pembangkang yang wajar dijatuhi hukuman. Maafkan mereka yang mengakui
kesalahannya dan move on Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dialah Allah SWT
yang menciptakan kematian dan kehidupan. dia Bernapaslah kehidupan menjadi
makhluk dari udara tipis. Dialah yang mematikan manusia untuk menguji diantara
orang-orang yang tulus dan ikhlas hatinya Amal Iman adalah ujian ketaatan
seseorang kepada Tuhan atau Ikuti jejak iblis. Allah SWT itu Maha Kuasa dan tidak
ada apa-apanya sesuatu yang sulit atau tidak mungkin baginya. Dia Yang
Mahakuasa bisa memaksa siapa saja. dia memaafkan segalanya Semua dosa
orang yang bertobat dan semua dosa orang yang bertobat diampuni kembali
padanya.
Ayat ini mendorong dan mendorong manusia untuk selalu waspada dalam
hidupnya. Hendaklah mereka memeriksa hati mereka untuk segala sesuatu yang
mereka perbuat. Seorang mukmin sejati akan memeriksa apa pun yang mereka
ingin lakukan apa yang mereka lakukan sebagai tanggapan diperintahkan atau tidak
oleh Allah SWT. jika tindakan itu tepat Atas perintah Allah SWT, maka perbuatannya
di ridhai-Nya, Jika suatu tindakan itu termasuk larangannya, maka jangan pernah
sekali-kali melaksanakannya.
Hal ini untuk menunjukkan bahwa Allah SWT yang lebih berhak disembah itu
benar-benar dapat memaksakan kehendak-Nya kepada siapapun, tidak ada yang
dapat menghalangi-Nya, dia mengetahui segala sesuatu, sehingga dapat
memberikan balasan yang tepat kepada setiap hamba-Nya, baik berupa pahala
maupun berupa siksa. Dengan pengetahuan-Nya itu pula dia dapat membedakan
antara orang yang taat dan durhaka kepada-Nya sehingga tidak ada kemungkinan
sedikitpun seseorang durhaka memperoleh pahala atau seseorang yang taat dan
patuh memperoleh siksa.

Surat al asher (103)

‫) ِإالَّ ا لَّ ِذ ي َْن آ َمنُوا َو َع ِملُوا ا‬۲(‫ْر‬ ٍ ‫) ِإ َّن ا ْاِإل ْن َسا َن لَفِي ُخس‬۱ (‫َو ْال َعصْ ِر‬
)۳(‫صب ِْر‬ َّ ‫ص ْوابِا ل‬ ِّ ‫ص ْوابِا ْل َح‬
َ ‫ق َوتَ َوا‬ َ ‫ت َوتَ َوا‬
ِ ‫لصَّا لِ َحا‬
Artinya: “Demi masa (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian (2).
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran(4)”.

Surat Al-‘Asr adalah surah Makiyyah. Surat ini sangat ringkas dan
menjelaskan penyebab keberuntungan atau celakanya manusia dalam hidup ini.
Pada surat ini Tuhan menyumpah dengan waktu. Waktu memegang peranan sangat
penting dalam perjalanan hidup kita. Dalam waktu ada peristiwa-peristiwa, ibarat-
ibarat dengan mana kita dapat menemukan dalil-dalil atas kekuasaan Tuhan,
hikmah-hikmah dan keluasan ilmu-Nya.

Perhatikan pergantian siang dan malam, peredaran matahari dan bulan,


adanya kebahagiaan dan kesengsaraan, sehat dan sakit, kaya dan miskin, gembira
dan merana, senang dan susah, dan juga sebagainya. Bila kita memperhatikan
semua peristiwa yang terjadi di alam semesta ini, maka ia dapat mengantarkan kita
kepada perkara yang mengandung pemikiran sehat dan bijaksana bahwa alam raya
ini ada pencipta dan pengaturnya tempat kita menghada ‫وت‬pkan
َ seluruh wawasan
hati nurani kita dalam peribadatan, disamping kita merasa terpanggil guna
merangkul kebahagiaan dan menolak kesengsaraan dalam hidup ini, di mana waktu
memegang peranan yang menentukan.

Beruntunglah mereka yang mampu mempergunakan waktunya untuk hal-hal


positif dalam kehidupannya guna mencapai kebahagiaan duniawi dan ukhrawi.
Sebaliknya celakalah orang-orang yang menyia- nyiakannya.

Waktu tidak ada ubahnya seperti pedang, jika kita tidak mempergunakan
untuk memenggal maka kita sendirilah yang akan dipenggalnya.7 waktu yang kita
lalui dalam hidup kita, zaman demi zaman, masa demi masa. Dunia ini berputar dan
bergantilah masa yang dilaluinya, suka dan duka, naik dan turun, masa muda dan
masa tua.
Ada masa hidup, kemudian mati dan tinggallah kenang-kenangan masa lalu.
Kita hidup di dunia ini adalah melalui masa, dan apabila kia telah pergi maka
habislah masa yang kita pakai dan yang telah lalu tidaklah dapat diulang lagi.
Diperingatkanlah masa itu kepada kita dengan sumpah, agar jangan di sia-siakan.

Di dalam masa yang dilalui itu nyatalah bahwa manusia hanya rugi selalu.
Dalam hidup melalui masa itu tidak ada keuntungan sama sekali. Hanya rugi jua
yang di dapati. Orang yang tidak merasakan kerugian dalam masa hanyalah orang-
orang yang beriman. Orang-orang yang mempunya kepercayaan bahwa hidupnya
ini adalah atas kehendak Yang Maha Kuasa.

Manusia datang kedunia ini sementara waktu, namun masa yang sementara
itu dapat di isi dengan baik karena adanya kepercayaan, ada tempat berlindung.
Iman menyebabkan manusia insaf guna untuk apa dia hidup di dunia ini, yaitu untuk
berbakti kepada Maha Pencipta dan kepada sesama manusia.

Iman menumbuhkan keyakinan bahwasanya sesudah hidup yang sekarang


ini ada lagi hidup. Itulah hidup yang sebenarnya. Di sana kelak segala sesuatu yang
kita lakukan selama masa hidup di dunia ini akan diberi nilainya oleh Allah dan
beramal saleh. Kalau kita beramal saleh di masa hidup, namun setelah kita mati
kenangan kita akan tetap hidup bersama masa. Dan sebagai Mukmin kita percaya
bahwa di sisi Allah amalan yang kita tinggalkan itulah kekayaan yang akan kita
hadapkan ke hadapan Hadhrat Ilahi. Sebab itulah tidaklah akan rugi masa hidup kita

Anda mungkin juga menyukai