Anda di halaman 1dari 3

Assalamu'alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirobbil’alaamin wasolatu wasalamu ala asrofil ambyai walmursalin, wa’ala’alihi


wasohbihi ajma’in (amma ba'du).

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat bertemu di tempat yang berbahagia ini
tanpa halangan suatu apapun
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Beserta
keluarganya, para sahabatnya,  serta para pengikutnya. semoga kita semua mendapatkan
syafa’atnya di hari akhir.

Hadirin yang dimuliakan Allah. 

Beberapa hari yang lalu kita mendengar musibah demi musibah yang dirasakan oleh
masyarakat Indonesia duka demi duka yang dirasakan mulai dari munculnya penyakit gagal
ginjal misterius yang merenggut nyawa belasan bocah, peningkatan kasus COVID-19, gempa
bumi di Cianjur, kemudian disusul dengan gempa bumi di Garut.

Kita tidak tahu kapan kematian akan menjemput kita. Kita tidak tahu kapan Allah SWT
menjemput diri kita, tetapi kematian adalah suatu yang hak yang mana semua akan
merasakannya.
Setiap makhluk hidup pasti akan mati.
Itu adalah sesuatu yang tak mungkin dihindari dan bisa datang kapan saja.
Bagi banyak orang, kematian adalah hal yang menakutkan.
Namun, umat Muslim, justru diperintahkan untuk tidak takut dan bersiap dengan membekali
diri. Allah SWT juga memperingatkan kepada kita dengan kematian. Kematian seolah-olah
menjadi pintu pertama untuk menuju kehidupan akhirat.

Sehingga segala apa yang menimpa pada diri kita di dunia ini, baik berupa keburukan maupun
kebaikan, itu semua hanya sebagai ujian saja. Yaitu ujian untuk mengetahui siapa yang terbaik
perbuatannya. Maka dengan berbekal melalui perbuatan baik yang ada pada diri kita, harapan
terbaik bagi kita nanti adalah dapat berjumpa dengan Allah SWT. 

Pembahasan perihal kematian salah satunya di dalam surat Al Mulk ayat 2 yang berbunyi:

‫ٱلَّذِى َخلَقَ ْٱل َم ْوتَ َو ْٱل َح َي ٰو َة لِ َي ْبلُ َو ُك ْم َأ ُّي ُك ْم َأحْ َسنُ َع َماًل ۚ َوه َُو ْٱل َع ِزي ُز ْٱل َغفُو ُر‬
Allazi khalaqal-mauta wal-hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amala, wa huwal-'azizul-gafur

Artinya: Allah lah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapakah di
antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Maka dibalik kematian marilah kita sama-sama mempersiapkan diri kita untuk menghadapi
kematian. Jangan bertanya kapan Allah menjemput kita jangan kita bertanya kapan malaikat maut
akan menghampiri kita, tapi pertanyakan pada diri kita persiapan apa yang telah kita siapkan untuk
menghadap Allah SWT.

Ada tiga hikmah yang dapat kita petik dapat kita ambil dari sebuah kematian:
1. Mati adalah takdir Allah subhanahu wa ta'ala
2. Mati sebagai pembelajaran bagi diri kita yang masih hidup di dunia ini
3. Mati merupakan cobaan yang diberikan Allah SWT untuk kita semua

Kunci keberhasilan seseorang manusia terletak pada sejauh mana dalam mengingat kematian.
Bukan mati sembarang mati. Tetapi mati secara husnul khatimah yang disertai dengan iman
dan takwa kepada Allah SWT, sehingga di akhirat nanti, kita dapat meraih kebahagiaan yang
hakiki dan abadi.

Marilah merenungi sisa umur kita dan senantiasa bermuhasabah

Nabi bersabda yang artinya :


” Dari ibnu Umar, ia berkata : “Aku pernah bersama Rasulullah, lalu seorang Anshor
mendatangi beliau, ia memberi salam & bertanya, ” Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang
paling baik ?
Beliau bersabda : “Orang mukmin yang paling baik adalah orang mukmin yang paling baik
akhlaknya.” Lalu mukmin manakah yang paling cerdas? Beliau bersabda : “Yang paling
banyak mengingat kematian & yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam
berikutnya, mereka itulah orang yang paling cerdas.

Mengapa mereka dikatakan cerdas?


Karena mereka tahu bahwa hidup didunia hanya sementara . Mereka akan mengalami
kematian, kemudian mereka akan berada di alam yang abadi “alam akhirat” yang lebih baik &
kekal, maka merekapun akan menyiapkan “bekal” yang banyak !

(Qs. Al-Baqarah : 197)


“Berbekallah kamu (dalam menuju kehidupan di akhirat), dan sesungguhnya sebaik2 bekal
adalah taqwa & bertaqwalah kepada-Ku hai orang2 yang berakal.

Inilah diantara hikmah mengingat kematian, sehingga kita bersemangat menghadapi hari-hari
tersebut, mempersiapkan bekal sebanyak2nya sebelum ajal menjemput, dengan
memperbanyak amal2 solih, ketaatan & menghindari hal2 yang dilarang oleh Allah SWT.

Diantara hikmah lainnya bahwa kita akan mendapatkan ketenangan, sebab orang mukmin
yakin bahwa tidak ada yang menimpanya kecuali sesuatu yang telah digariskan oleh Allah Azza
wa Jalla. (Qs.At-Taubah : 51)

Kita harus meyakini bahwa agama yang paling benar & yang paling diridhoi Allah adalah agama
Islam, orang yang mencari agama selain Islam maka dia akan menjadi orang yang paling
merugi pada hari kiamat nanti.
Oleh sebab itu jangan pernah merasa ragu akan kebenaran agama Islam & risalah yang dibawa
oleh Rasulullah SAW.( Qs. Al- Baqarah : 147).

Ada 5 perkara yang akan ditanyakan pada hari kiamat nanti yaitu :
– Umur
– Masa Muda
– Harta (dari mana dia dapatkan).
– Harta (kemana ia belanjakan).
– Ilmu yang dimiliki.
Ibnu Mas’ud r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda : “Tidak akan bergeser kedua kaki
anak adam di hari akhirat dari sisi Rabb-Nya, hingga ia ditanya tentang lima perkara yaitu:
tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang
hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa
saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.

Semoga hikmah kematian ini dapat meningkatkan kualitas taqwa kita dan ubudiyah kita kepada
Allah SWT, sehingga Allah SWT mewafatkan kita semua dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin
yra..

Anda mungkin juga menyukai