Anda di halaman 1dari 46

PESAN MENGGETARKAN

USTADZ YANG MEMBUAT


JAMAAH MERINDING

Oleh :

PUSPITA
NIM. 07120210019

UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA
2021
Pada saat ini kita dalam situasi
yang sangat luar biasa, ronrongan
yang paling terbesar dan terberat yang
diinginkan oleh musuh-musuh islam
itu adalah kita keluar daripada aqidah
islam, kita dipaksa kalau izilau abu
bakar ba’asyir. dalam bukunya adalah
MTS Murtatd tanpa sadar, Jadi kita di
paksa murtatd tapi tanpa sadar karena
kita sekarang lebih percaya pada hal-
hal protocol kesehatan ketimbang
syariah, kita lebih fokus memikirkan
agar kita terhindar dari kematian
padahal sesungguhnya kematian itu
adalah sesuatu yang pasti yang perlu
kita pikirkan adalah bekalan apa yang
kita bawa saaat nanti kita di panggil
oleh Allah Subehanauhu Wa Ta’ala
Mati dalam keadaan apa kita itu yang
penting bukan mati corona atau covid.
itu adalah salah satu dari sekian
banyak cara bukan satu-satunya cara
kematian.
Orang berpikir kalau kita tidak
terpapar covid kalau tidak kita terkena
corona kita tidak terkena virus kita
tidak mati, salah kita akan mati.
“Kullu nafsin dzaiqotul maut” Artinya
: Setiap yang bernyawa akan
merasakan mati (QS. Ali’imran Ayat :
185)
Atau mati. Kata-kata kullu itu
adalah kata-kata ‘mengikat’. saya baru
tadi siang mendapatkan pelajaran dari
adik sepupu saya lima hari di rawat di
rumah sakit, ulang-ulang di PCR mau
masuk dirawat, kemuadian dapat
kamar di lakukan PCR dan hasilnya
Negatif, dan Allah Subehanauhu Wa
Ta’ala takdirkan dia selamat atau dia
sembuh dari penyakit jantungnya. tadi
pagi jam 6 pagi dia jatuh di kamar
mandi dan meninggal.
Bukan covid tetapi terpeleset, apa
yang harus kita lakukan hari ini dalam
kondisi kejiwaan kita di takut-takuti.
saat hari ini keimanan kita di goyah
saat hari ini keyakinan kita kepada
“Yaumil Akhir” dipengaruhi, padahal
hari ini yang kita harus lakukan
bagaimana kita mengadakan kekuatan
‘ruhayyah’ saat kita berpasrah kepada
Allah saat kita dekat kepada Allah
Subehanahu Wa Ta’ala saat kita
bertawakkal kepada Allah, saat kita
taqaruh kepada Allah, saat kita
memasrahkan diri kepada Allah. Maka
sesungguhnya kekuatan akan datang,
Kita akan rebut hari ini minum
vitamin
C. dan lebih fokus takutnya kepada
kematian tapi tidak focus pada
bagaimana kita menanti-nanti saat
israil datang dalam keadaan apa. Ya
Allah ya Rab, Nabi Allah Ibrahim
Alaihissalam. Mengingatkan kepada
kita memesankan kepada kita didalam
(QS. Al-baqarah surah ayat 130-133)
Yaitu, “wa may yarghobu ‘am
millati ibrohiima illa mang safiha
nafsah, wa laqodidhthofainnahu fid-
dun-yaa, wa innahuu-fil-aakhiroti
laminash0shoolihin”
Artinya : dan orang-orang yang
membenci agama Ibrahim, hanyalah
orang yang memperbodoh dirinya
sendiri. Dan sungguh, kami telah
memilihnya (Ibrahim) di dunia ini.
Dan sesungguhnya diakhirat dia
termaksuk orang-orang saleh. (QS. Al-
Baqarah ayat : 130)
Iz qoola lahuu robbuhuu aslim
qoola aslamtu lirobbil-aalamiin
“ Artinya : (ingatlah) ketika tuhan
berfirman kepadanya (Ibrahim),
“berserah dirilah!’’ dia menjawab,
“Aku berserah diri kepada Tuhan
seluruh alam. (QS. Al-Baqarah Ayat :
131)
“Wa washshoo bihaaa ibroohima
baniihi wa ya’quub, yaa baniyya
innallahohasthofa lakumud-diina fa
laa tamuutunna illa wa angtum
muslimunn”
Artinya : Dan Ibrahim mewasiatkan
(ucapan) itu kepada anak-anaknya,
demikian pula ya’qub. “wahai anak-
anakku! Sesungguhnya Allah telah
memilih agama untukmu, maka
janganlah kamu mati kecuali dalam
keadaan muslim. (QS. Al-Baqarah
Ayar : 132)
“am kungtum syuhadaaa-a iz
hadhro ya’quubal-mautu iz qoola
libaniihi maa ta’buduuna mim
ba’dii, qooluu nabudu ilaahaka wa
ilaaha aabaaa-ika ibroohiima wa
ismaa’illa wa is-haaqo ilaahaw
waahidaa, wa nahnu lahu
muslimuun”
Artinya : Apakah kamu menjadi saksi
saat maut akan menjemputYa;quub,
ketika dia berkata kepada anak-
anaknya, “Apa yang kamu sembah
sepeninggalku?” Mereka menjawab,
“Kami akan menyembaah Tuhanmu
dan Tuhan nenek moyangmu, yaitu
Ibrahim, Islamil, dan Ishaq, (yaitu)
Tuhan yang maha Esa dan Kami
(hanya) berserah diri kepada-Nya.
(QS.Al-Baqarah Ayat : 133)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah
mendeskripsikan,
mendokumentasikan, kita baru saja
selesai dari dzulhijah ini menarik
yoqada, dzjulhijah, muharram bulan-
bulan haram yang Allah rentengkan
kita belajar momentum.
Nabi Ibrahim Alaihissalam “yaa
bunayah illallah stafalah lakuluddin
kata Allah” kata Nabi Ibrahim
Alaihissalam, ‘hee anakku Allah telah
pilihkan agama kepada kalian yaitu
agama islam’. Kata Nabi Allah
Ibrahim Alaihissalam, ‘Jangan kalian
memghakimi agama adalah pilihan
Allah maka dipesankan oleh Nabi
Ibrahim’ dan berkata
“wala tamutunna illa wa’antum
tuqsimun”
Artinya : “Hai orang-orang yang
beriman, bertaqwalah kamu kepada
Allah dengan sebenar-benarnya takwa
kepada-Nya. Dan, janganlah sekali-
kali kamu mati melainka dalam
keadaan baragama islam” (QS.
Ali’Imran Ayat : 102)
Mau mati karena covid, mau mati
karena miskin, mau mati karena tidak
pernah sarapan, mau mati karena tidak
dapat oksigen. Allah Subhanahu Wa
Ta’ala. Mengatakan ‘yang paling
terpenting itu bukan matinya, bukan
dengan apa kita tentang kematian tapi
yang terpenting waktu kita mati
kalimat terakhir itu adalah kalimat “la
ilahaa illallah” waktu mati kita
menggengam aqidah islam’. Allah
Subhanahu Wa Ta’ala Memberi
ancaman kepadaa orang-orang yang
apabila nanti berhadapan dengan Allah
tanpa menggunakan Agama Islam.
Artinya : “
Protocol kesehatan kita lakukan
ikhtiar itu semaksimal mungkin, tetapi
protocol syariah persiapan mati dalam
keadaan islam, persiapan mati dalam
memegang kalimat ‘’La ilahaa
illallah’’ jangan samapi kita
tinggalkan. Betapa pentingnya kalimat
“La ilaha illallah” Allah Subhanahu
Wa Ta’ala dekomentasikan sampai
Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Mengatakan
“Am kungtum syuhadaaa-a iz
hadhro ya’quubal-mautu iz qoola
libaniihi maa ta’buduuna mim
ba’dii, qooluu nabudu ilaahaka wa
ilaaha aabaaa-ika ibroohiima wa
ismaa’illa wa is-haaqo ilaahaw
waahidaa, wa nahnu lahu
muslimuun”
Artinya : Apakah kamu menjadi
saksi saat maut akan menjemput
Ya’qub, ketika dia berkata kepada
anak-anaknya, “Apa yang kamu
sembah sepeninggalku?” Mereka
menjawab, “Kami akan menyembaah
Tuhanmu dan Tuhan nenek
moyangmu, yaitu Ibrahim, Islamil,
dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang maha
Esa dan Kami (hanya) berserah diri
kepada- Nya. (QS.Al-Baqarah Ayat :
133).
Datangkah kalian, lihatlah kalian,
menyaksikan kah kalian, saat yang
namanya Nabi Yaqub Alahissalam
sedang berada pada pada ‘sharaktul
maut’, Sharakatul maut itu seribu satu
macam penyakit, melebihi daripada
covid, sesak napas. Diberikan
gambaran kepada kita tentang siksa
neraka kemudian di berikan gambaran
tentang dosa-dosa yang pernah kita
lakukan dan kemudian kita belum
sempat meminta ampun, dan
kemudian kita melihat yang sudah
digambarkan oleh . Sudah di
spisualisasikan tentang neraka dan
sudah tidak bisa lagi, namun kita mau
bertobat namun suda sampai
ditenggorokan. Bukan lagi soal sesak
napas, bukan lagi soal satu rasi tapi
soal aqidah soal keimanan soal bekal,
soal nanti kita di tempatkan dimana
oleh Allah Subehanahu Wa Ta’Ala
Sampai malaikat israil di utus oleh
Allah Subehanahu Wa Ta’Ala
untuk menyambut ‘sharakatul maut’
Rasulullah di damping oleh Jibril,
Kata Rasulullah Sallalahu Alaihi
Wasallam ‘aku saja yang pelan masi
merasakan sakit‘ kata Rasulullah
Sallalahu Alaihi Wasallam
‘Bagaimana dengan ummat ku’
apakah setelah mati selesai, tentu
tidak. Dalam ayat yang lain Allah
SWT menegaskan kepada kita
“Kullu nafsin dzaikatul mauut
wa’innama tuwaffauna ujuurokum
yaumal qi’yaamah, fa mang
zuhziha anin-naari wa udkhilal-
jannata fa qod faaz, wa mal-
hayaatud-dun- yaaa illa mataa’ul-
ghuruur”
Artinya : “Setiap yang bernyawa
akan merasakan mati. Dan hanya
pada hari kiamat sajalah diberikan
dengan sempurna balasanmu.
Barang siapa dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan kedalam surga,
sungguh, dia memperoleh
kemenangan, kehidupan dunia
hanyalah kesenangan yang
memperdaya.
maka kata Allah “Begitu kita sudah
mati bukan persoalan selesai
kemudian nanti kita berdiri di Padang
masyar kemudian kita di timbang
amalan kita.
Kemudian kata Allah Subhanahu
Wa Ta’Ala sebalas-balasnya, sebaik-
baiknya ganjaran, sebaik-baiknya
balasan bagi kalian yang hari ini tidak
bisa disentuh dengan hukum, kalian
tersenyum waktu kalian mendapatkan
keringanan karena kehebatan kalian
uang kalian, kekuasaan kalian, kalian
bisa pendam, kalian bisa bungkam
kalian bisa memberikan rasa takut
kepada rakyat untuk memperjuangan
kebenaran. Tapi tidak nanti, jika
kalian berdiri di mahkamah Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala Tangan kalian
yang berlumunan darah, tangan kalian
yang mengetuk palu kemudian
memberikan kezoliman yang teramat
sangat kepada para ulama dan
pemuka-pemuka agama, tangan kalian
yang kemudian memberikan
kemurahan hati kalian kepada
penjahat-penjahat negeri yang telah
menghilangkan atau yang telah
merampas uang rakyat tapi karena
kalian dia bebas. Nanti di hadapan
Allah Subhanahu Wa Ta’Ala Kalian
akan dimintai pertanggung jawaban,
Waktu anak-anaknya berkumpul nabi
Yaqub Alaihissalam Bertanya kepada
anaknya
‘ya Bunayah. wahai anakku, “maa
ta’budu mim ba’di”
Artinya : “Apa yang kalian sembah
sepeninggalku nanti, dan bukan apa
yang akan kalian makan setelah aku
meninggal nanti?” (QS Al-Baqarah
Ayat : 133)
Kemudian apa yang kalian sembah
nak kalau aku tidak ada, sharakatul
maut kita tidak akan memikirkan apa-
apa, Nabi ya’qub Alaihissalam
ditengah sharakatul maut kemudian
Nabi ya’qub Alaihissalam dia perlu
menegaskan kepada anak-anaknya, dia
perlu keyakinan, seyakin-yakinnya,
pernyataan kepada anak-anaknya,
‘Tuhan apa yang kalian sembah,
agama apa kalian pegang nak’ waktu
aku nanti dipanggil oleh Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala karena Nabi
Ya’qub Alaihissalam tau bahwa
agama atau keimanan atau aqidah
tidak bisa diwarisi harus mesti di
ajarkan.
Kemudian aku Analia, aku akan
menyembah baik Tuhan bapakmu
Ismail Alaihissalam, Ibrahim
Alaihissalam, Ishak Alaihissalam, dan
baru Nabi Ya’qub Alaihissalam, dan
kemudian Menghembuskan nafas
terakhir. Kita liat hari ini bukan berarti
Allah Subhanahu Wa Ta’Ala tidak
sayang sesungguhnya Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala memberikan
pelajaran kenapa para ulama hari ini,
lebih cepat dipanggil perlu ada
realisasikan. Musibah paling besar
adalah mewafatkan para ulama yang
benar-benar berjuang dijalan Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala luar biasa
cobaan ini, yang benar-benar cepat di
panggil oleh Allah Subhanahu Wa
Ta’Ala Yang penting dilakukan hari
ini adalah doa dan beribadah, Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala. Bekata
“Ud’uu robbakum tadhorru’aw wa
khufyah, innahuu laa yuhibbul-
mu’tadiin”
Artinya : “Berdoalah kepada
Tuhanmu dengan rendah hati dan
suara yang lembut. Sungguh, dia
tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas” (QS. Al-Araf
Ayat : 55).
Mengambah kepada Allah Subhanahu
Wa Ta’Ala hari ini kita menyerah
senyerah-nyerahnya, tawakkal se
tawakkal-wakkalnya kepada allah
Subhanau WanTa’Ala waktu kita
berdoa pagi dan petang waktu kita
membaca
’’bismillahiladzi la yadurru ma
asmihi syaiun fil ardhi
walafissamai ul alim”
Artinya : “Dengan menyebut nama
allah yang bersama nama-Nya sesuatu
itu tidak berbahaya di bumi dan di
langit. Dan dia maha mendengar lagi
mengetahui” (HR. Abu Daud, Ibnu
Majah dan Ahmad)
Seyakin seyakin-yakinnya ya Allah
tidak ada yang bisa memudorotkan ya
Allah apapun itu baik dari langit dan
bumi kalau aku bersama dengan
kalimat mu “la ilaha illallah” yakin,
karena keyakinan kita itulah maka
dengan sendirinya imun itu muncul,
imun akan muncul kalau kita drop,
kalau kita galau, kalau resah, kalau
gelisah, gundah gulana, kalau dihantui
dengan kekhawatiran yang
berkelebihan maka kata Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala ‘Pada saat
seperti itulah kemudian akan muncul
setan yang membuat imun rendah
turun kebawah dan jika iman kita
turun kebawah kita akan melakukan
apa yang diinginkan oleh syetan’
setidak-
tidaknya tidak bersyukur kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala Padahal kata
Allah
“Fa zkurunii azkurkum wasykuruu
lii wa laa takfuruun”
Artinya : “Maka ingatlah kepada-ku,
Aku apun akan ingat kepadamu.
Bersyukurlah kepada-ku dan
janganlah ingkar kepada-ku. (QS. Al-
Baqarah Ayat : 152)
Kemudian seruhlah Tuhanmu
berdoalah kepada Rab-mu ‘Ragaban
war haban’ yang artinya penuh harap,
merintih, pasrah, ‘yunibin’ kembali
kepada Allh Subhanahu Wa Ta’Ala.
Jadi waktu kita berdoa kemudian kita
bilang kepada Allah
“Allahumma anta robbi la’ilaaha
anta” terbayar ‘ya Allah bisa jadi
kalau hari ini engkau belum
memberikan jalan keluar dari masalah
yang aku hadapi atau aku tersandra
dengan kesusahan-kesusahan ini bisa
jadi ini adalah dosa-dosa ku ya Allah
dan ampuni aku ya Allah’ kemudian
tidak ada lagi yang bisa disombongkan
di hadapan Allah S‘’ya bhanahu Wa
Ta’Ala, bisa jadi doaku ini tidak
terangkat ke langit mu ya Allah Ars
mu tidak tergetar karena kami tidak
mau memperjuangkan agamamu ya
Allah, baginda Rasulullah Sallalahu
Alaihi Wasallam, tidak akan pernah
naik doa seorang hamba kalau dia
tidak melaukan amal ma’ruf dan
ilmuqar
kami biarkan mereka mengolok-
olokkan agama ini. Kami biarkan
mereka melakukan tindakan
kezaliman dan ini kezaliman ya Allah,
kami biarkan mereka merusak anak-
anakmu ya Allah, kami biarkan
mereka merampas sesuatu yang mahal
dari kami ya Allah yaitu kalimat ‘La
ilaha illallah’ kami masih berdiam diri
kami, kami masih asyik dengan hoby
kami, kami masih asyik dengan
kesenangan kami, padahal agamu
sudah memanggil kami untuk
berjuang, maafkan kelelaian kami dan
ampuni kami ya Allah.
Sudah tidak ada lagi yang bisa di
leha-lehakan karena ini kita sudah luar
biasa, gunakanlah hidup kita ini untuk
beribadah kepada Allah, kemudian
kita memperjuangakan agama Allah,
mensyiarkan agama Allah,
memakmurkan agama Allah dimana
orang hari ini ‘ya Allah kalau kita
diberikan ruang sedikit saja untuk
beramal ma’ruf dan munqar lakukan
itu dan jangan tunda-tunda menunggu
besok’.
Entah kapan, mungkin besok-besok
kita sudah tidak bisa kesini lagi kita
akan mengalami seperti saudara-
saudara kita di Palestina di jalur Gaza
di depan masjid kita, tidak ada lagi
tulisan berkerumun tapi sudah ada
yang menyanggah kalau maju kalian
akan kami tembak. Ya Allah ya Rab
anak- anakmu ada dipalestina ibu-ibu
dipalestina mengkorbangkan
nyawanya untuk menyelamatkan
masjid Al-Aqsa, dan kita malah kabur
PPKM tutup. Yang harus kita lakukan
hari ini waktu kita beribadah kepada
Allah Subhanauhu Wa Ta’Ala kata
para ulama ‘ibadah itu harus
mendatangkan tiga perkara yang
pertama adalah, cinta kepada Allah
kita harus mencintai Allah diatas
segala- galanya dengan cintalah kita
nanti akan didatangkan kebahagiaan
dengan cinta kepada Allah kita
mendapatkan ridho dari Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala’, dengan cinta
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’Ala
Maka Allah akan memberikan
kemudahan dan kesulitan- kesulitan
kita, karena Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala Bilang
generasi yang menang akan
memperoleh kemenangan generasi
yang abadi salah satu adalah
karakternya, Inilah ibadah karena
cinta.
Kalau kita meninggal dalam
keadaan ‘La’ilaha illallah’ ini sangat
luar biasa. Kalau hari ini kita tidak
terkena papar virus bukan karena
protocol kesehatan kita yang paling
disiplin bukan karena kita makin hebat
bukan karena kita yang paling kuat
tetapi kita diberikan kesempatan oleh
Allah Subhanahu Wa Ta’Ala dengan
hidup ini untuk beribadah kepada
Allah Subhanahu Wa Ta’Ala
“Inna sholati wa’nusuki
wa’mayahyaya wa’mamatihi lillahi
ra’bbil alamin”
Artinya : ‘Sesungguhnya shalat ku,
ibadahku, hudupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam. (QS.Al-am Ayat : 162)
Kemudian ini peluang, ini
kesempatan yang Allah berikan
kepada kita untuk bagaimana kita
mengaplikasikan apa yang kita baca
doa iftitah. Kita masih diberikan
kesempatan dan ayo bagaimana pun
caranya, ruang sedikitpun kita jadikan
untuk ajang beribadah kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala, sekecil apapun
waktu yang di berikan Allah, sekecil
apaun ruang yang Allah berikan
jangan
pernah tolak untuk beribadah kepada
Allah. Ini yang harus kita lakukan hari
ini, bertubi-tubi kenikmatan yang
datang kepada kita kepemimpinn yang
luar biasa, ekonomi, karena pribumi
yang luar biasa. Kemudian kita harus
yakinkan diri kita bahwa kita harus
berjuang, jatuh bangun karena hari ini
yang harus kita lakukan adalah setelah
cinta maka tumbuhlah kepada kita
kalau kita takut melakukan
penghianatan kepada agama, kita takut
kalau nanti dipanggil kita oleh Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala. dan kemudian
waktu kita ditimbang amalan-amalan
kita nanti, jangan samapai amalan kita
terlalu kecil di hadapan Allah dan
terlalu ringan, terlalu ringan amalan
kita saat kita mengandalkan sholat-
sholat wajib kita kemudian sholat-
sholat kita ditimbang tidak ada malan-
amalan yang besar, tidak ada amalan-
amalan yang hebat .
Lihatlah waktu Rasulullah
Salallahu Alaihi Wasallam
menyampaikan bahwa aka ada nanti
orang-orang yang akan di masukkan
kedalam pintu surge yang bernama
‘rayyan’ yaitu pintu surga yang
disiapkan bagi orang-orang yang
berpuasa sampai di tutup, sebelum di
tutup kemudian pintu area tadi
mengatakan “Aina zaiin” apa kata
Abu Baqar Assidiq ya Rasulullah
adakah nanti orang kalau dia lewat
akan di panggil oleh pintu-pintu surga.
Kata Rasulullah “ada” kata Abu Baqar
Assidiq “aku mau seperti itu ya
Rasulullah”
Padahal abu Baqar Assidiq sudah
dijamin. Rasulullah Sallallahu Alaihi
Wasallam pertama doa itu akan
membuka keberkahan, doa itu akan
menghilangkan gunda gulana yang
membuat pintu rezeky itu tertunda itu
karena kita gundah gulana, kita
souzon, kita putus asa, kita kecewa.
Padahal nikmat Allah begitu banyak
maka lihatlah pangkal untuk bersyukur
yang pertama ingat Allah, kemudian
jangan kufur nikmat karena kata Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala dalam Surah
At-Ta Ayat 124-126
“Wa man A’rodho’ang zikrii fa
inna lahuuma’iisyatang dhongkaw
wa nahsyuruhuu yaumal-
qiyamaamatia’maa”
Artinya : “Dan barang siapa berpaling
dari peringat-ku, maka sungguh, dia
akan menjalani kehidupan yang
sempit, dan kami akan
mengumpulkannya pada hari kiamat
dalam keadaan buta. QS. Ta-Ha Ayat :
124)
“Qoola robbi lima harsyartanii
a’maa waa qod kungtu bashiroo”
Artinya : “Dia berkata, “Ya Tuhanku,
megapa engkau kumpulkan aku dalam
keadaan buta, padahal dahulu aku
dapat melihat?’’ (QS. Ta-Ha Ayat
125)
“ Qoola kazaalika atatka
aayaatunaa fa nasiitahaa, wa
kazaalikal-yauma tungsaa”
Artinya : “Dia (Allah) berfirman,
“Demikianlah, dahulu telah datang
kepadamu ayat-ayat kami, dan kamu
mengabaikannya, jadi begitu (pula)
pada hari ini kamu abaikan” (QS. Ta-
Ha Ayat : 126)
Kemudian barang siapa ada orang
nanti yang memalingkan muka-nya
dari syariah, memalingkan muka-nya
dari kebenaran, memalingkan muka-
nya dari dari kalimat “La ilaha
illallah’’ kemudian mereka akan
memasuki yang disebut dengan Allah
‘Maidzah” kehidupan yang sempit.
Yang paling tidak kuat waktu pada
saat isolman
adalah fisik jiwa. Kalau kita asyik
dengan dzikir dan kata Allah “ala
bidzikrita minal huluq” berdzikrlah
dengan berdzikir hati kalian akan
menjadi tenang, baca Al Qur’an dan
kita yakin rezeky Allah yang begitu
banyak makakit tidak diganggu
dengan kegunda gulana tadi. Begitu
kita serahkan diri kita kepada Allah,
begitu kita berharap kepada Allah
Subhana Wa Ta’Ala dan begitu kita
bilang kepada Allah
“Allahu Ma’afini fi’badani
allahumma’afini fi samai’ allahu mma
afini fi’bashari la ilaha illa anta”
Artinya : Ya Allah, berilah
Kesehatan untukku pada badanku. Ya
Allah, berilah Kesehatan untukku pada
pendegaranku ya. Ya Allah, berilah
Kesehatan untukku pada
pengelihatanku. Tiada sesembahan
kecuali engkau. (HR. Abu Dawud)
Tidak ada yg bisa menyehatkan
badan kita kecuali engkau ya Allah.
Harus bersungguh-sunguh kita
memintanya, memelas, menghibah di
hadapan Allah, menyerahkan diri
sepasrah-pasrahnya tidak ada ila yang
bisa menolong kita kecuali Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala. Setelah iu
lahirlah watak, akan lahir keyakinan
akan lahir ketegaran, akan lahir
kesabaran karena nanti aka nada
sangkut pautnya, kemudian Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala, Megatakan
“Ya ayyuhalladzina amanu stailu
bi’sabar wa’ssala”
Artinya : Hai orang-orang yang
beriman, jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu, sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar”
(QS. Al-Baqarah Ayat : 153)
Bangun tengah malam untuk sholat
dan dalam Ayat yang lain Allah
Subhanahu wa Ta’Ala megatakan:
“ya aqimussala lidzikri“
Artinya : “Dirikanlah shalat untuk
mengigat-ku” (QS. At-Ta Ayat : 14)
Kalau kamu sholat ingat Allah
jangan ingat yang lain, untuk kita
sholat malam kemudian kita bilang ‘ya
Allah engkau yang bisa memasukkan
dan mengeluarkan kami dari masalah
ini dengan benar yaa Allah. Ini saat
nya kita minta kepada Allah karena
waktu saat ini waktu di sepertiga
malam kita serahkan seluruh
keseloyakan dan para ulama
mengatakan kita terkejut saja bangun
malam, kit baca
“La Ilaha illallahu wahdahu
lasyarikalah lahul mulku wahuwa ala
kulli sai’ing qodir”
Artinya : “Tidak ada Tuhan selain
Allah. Tiada sekutu bagi-Nya. Milik-
Nya lah kekuasaan dan miliki-Nya lah
segala pujian” (HR. Tirmidzi no 3428)
Kemudian kita baca lagi potongan
Doa yaitu
“La haula wala quata illa billah”
Artinya : “Tiada daya dan upaya
kecuali dengan kekuatan Allah” (HR.
Muslim)
Kemudian kita baca lagi doa
“subehanaullah walhamdulillah
wala ilaha illallah wallahu akbar”
Artinya : “Maha suci Allah, segala
puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan
pun yang disembah, kecuali Allah, dan
Allah maha besar” (HR. Bukhari)
kemudian kita baca lagi
“Allahu magfir”
Artinya : “Ya Allah ampunilah
hamba-hambamu”
Kita di ampuni seluruh dosa kita
apalagi kita bantu dengan sholat
malam, biarkan system langit yang
bekerja. Biarkan Allah yang
memberikan rezeky, itu urusan Allah
kalau kita bertaqwa kepada Allah,
Allah yang akan mengatur semua itu
kita ikhtiar dan kita serahkan hasilnya
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’Ala
maka kesempatan sholat magrib,
kesempatan sholat isya berjamaah,
kesempatan waktu sholat subuh,
kesempata sholat malam, itu kita
lakukan kalau kita melakukan
permintaan khusus kepada Allah.
Siapkan malam-malam itu apa yang
mau kita omongkan dan apa yang mau
kita mita kepada Allah, apa yang mau
kita keluh kesahkan di hadapan Allah,
kemudian kita bilang
“ya ayyu yaa qayyum bi’rahmati
astaghitsu ashlihli syani bi kullah wa
la takilni ila nafsi tharfata ain”
Artinya : “Wahai zat yang maha
hidup, wahai zat yang terus menerus
mengurus makhluk-Nya, dengan
rahmat_mu aku meminta pertplongan.
Perbaikilah seluruh urusanku dan
janganlah engkau serahkan kepada
kesusahan meski hanya sekejab mata”
(HR. Ibnu As Sunni)
Ya Allah jangan tinggalkan aku,
aku ini seorang ayah ya Allah dengan
anakku jangan engkau tinggalkan aku
dalam mengurus rumah tangga ku ya
Allah beri keberkahan bukakan pintu
rezeky ya Allah. Dan bilang kepada
Allah, aku ini seorang pengurus
masjid
ya Allah ini bagaimana ya Allah
ummat ini bukakan pintu hati mereka,
makmurkan masjid ini ya allah,
mintalah kepada Allah. Jangan
mengadu di facebook dan ini yang
salah, kita yang mempertahankan
negeri ini dan jangan pernah berharap
mempertahankan negeri ini dengan
orang-orang di luar agama islam.
Jadikanlah ini setiap pertemuan-
pertemuan kami ada gagasan-gagasan
yang mau kita bilang lihatlah jamaah,
jadikanlah masjid ini sebagai posko
posko terbesar, jadikanlah masjid ini
sebagai tempat dimana bertebar
kebaikan dan kita kumpulkan apa
yang bisa kita kumpulkan. Kata
Rasulullah Sallalahu Alaihi
Wasallam, ‘ini
kemana ini, kenapa dia tidak ada
kemudian mejawab ini rumahnya ini
jauh ya Rasulullah. Kita kadang-
kadang rapat disholat nya saja tapi kita
tidak rapat dalam kehidupan ini
saatnya kita berperang. Lihat jamaah
kiri kanan yang perlu diselamatkan
tidak usah menunggu siapapun yang
punya lebih hari ini tolong jenguk dan
sampaikan salam atau paling tidak
berikan kabar gembira. Kalau ustadz
yang datang, imam masjid yang
datang, pengurus yang datang
kemudian seiman yang datang
memberikan kabar gembira rasanya
jauh lebih menenangkan hatinya.
Jangan kalah dengan anak
tongkrongan vesva, tongkrongan anak
vesva itu kalau temanya sakit dia akan
berkorban ya kita jangan, kita harus
lebih daripada itu, yaitu mesjidlah
yang hari ini lebih penting berperang,
berapa uang beli beras langsung
bagikan tidak usah menunggu setahun
tidak usah meunggu sakat fitrah
berapapun uang kumpulkan dan yang
kaya-kaya ayo kita bagi rata atas
nama mesjdi dari jamaah untuk
jamaah kita belajar bagaimana saat
sakit, sakit semuanya kita merasakan
penderitaan dan kita rasakan
keberkahan akan muncul kalau kita
bersaudara dan benar-benar
bersaudara saling mendoakan. Mudah-
mudahan ini menjadi renungan
bersama dan bukan hanya sholat saja
tapi waktu kita di panggil oleh Allah
Subhanahu Wa Ta’Ala dan kita tidak
akan pernah tau siapa diantara jamaah
ini yang diluan masuk surga dan
belum tentu pengurus mesjid. Kurang
lebihnya mohon dimaafkan
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi
Wabaraktu.

Anda mungkin juga menyukai