Anda di halaman 1dari 2

HARI KEBANGKITAN

Alhamdulilah ALLAH Azza Wa Jalla menciptakan akhirat , shgga semua orang yg tertidas dan teraniaya [ di dunia ]
bisa mengambil hak nya .

Adanya kehidupan setelah kematian [ akhirat ] adalah bukti bahwasanya ALLAH Azza Wa Jalla itu Maha adil.

Sebagaimana kita ketahui bersama kematian adalah gerbang pertama (di alam barzah, sebelum hari kebangkitan
tiba) menuju kehidupan akhirat.

Ketika malaikat Israfil mulai menjalankan tugasnya (meniup sangkakala) maka manusia akan mengalami beberapa
proses sebelum endingnya surga atau neraka.

1. Kebangkitan (dibangkitkan dari alam kubur)

Setiap muslim wajib mengimani akan adanya hari kebangkitan, dimana pada hari itu semua makhluk setelah
dibangitkan akan dikumpulkan di padang mahsyar. Manusia akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan ketika dia
meninggal dari kadar keimanan dan ketakwaanan atau dari keadaan kekufuran dan kemaksiatan.

Dalilnya di HR MUSLIM 2878

“Setiap hamba akan dibangkitkan (dari kuburnya) sesuai dengan keadaan dirinya ketika meninggal dunia.

Mahsyar adalah tempat utk menunggu diputuskannya perkara yang dahulu manusia perbuat (di kehidupan dunia)
dengan waktu yang begitu lama dan suasana yang mencekam.

Dalil semua makhluk akan dikumpulkan di padang mahsyar

QS AL WAQIAH / 56 : 49 – 50

QS AL HIJR / 15 : 25

QS AL HUD / 11 : 103

Kondisi tersebut berlaku bagi seluruh manusia baik yang dikubur atau tidak dikubur, ALLAH Azza Wa Jalla akan
menyatukan mereka semua .

Keadaan manusia saat berada di padang mahsyar berdiri dengan keringatnya.

Dalam HR Bukhari 6531 dan HR Muslim 286

“Salah seorang diantara mereka berdiri dengan keringatnya sampai separuh telinganya“

Riwayat lain keringat sampai tujuh puluh hasta.

Beliau Ibnu Kastir menjelaskan dalam sebuah hadist, mereka akan berdiri selama 70 tahun, tidak berbicara sama
sekali.

Satu hari sama dengan 50 ribu tahun, dalilnya di QS Ma’arif / 70 ayat 4 dan HR Muslim 987

Keringat disesuaikan dengan tingkat amal masing-masing. Kondisi keringat yang berbeda-beda adalah sesuatu yang
menerangi akal. Menujukkan betapa Agungnya pada saat itu yang mengandung keimanan tentang hari akhir. Akal
tidak boleh cawe – cawe dengan menabrakkan atau dengan akal – akalan.

Menghadapi peristiwa di yaumul akhir itu bukan dengan ilmu dan wawasan yang luas serta bukan dengan
kecerdasan intelektual semata, akan tetapi dengan keimanan dan amal sholih.

Oleh karena nya tdk ada yg paling bisa menyelamatkan kita untuk pertama kalinya di kehidupan akhirat kecuali
lurusnya keimanan dan amal 2 sholeh ketika didunia .

Adapun syafaat itu bisa kita rasakan setelah adanya izin dari ALLAH AzzaWa Jalla .

Perlu dipahami bahwasannya, tidak ada satupun pernyataan Quran dan hadist shohih yang bertentangan dengan
logika. Tapi ada banyak pernyataan Quran dan hadist shohih yang tidak bisa dijangkau oleh logika.
Kita sangat paham bahwa logika manusia amat sangat terbatas, dan masing-masing manusia memiliki logika yang
berbeda-beda , jika ada 100 orang bisa jadi ada 100 logika . Oleh krnnya logika tdk boleh dijadikan rujukan
[ panutan ] dlm hal keimanan [I’tiqod]

Ada kata bijak yaitu “Campakkanlah kederdasan anda jika berhadapan dengan quran hadist [shohih] karena mustahil
kecerdasan anda akan melebihi kebenaran yg diajarkan ALLAH dan Rosul NYA

Adalah Rosulullah shallallahu alahi wa sallam biasa berlindung kpd ALLAH dari sempit dan susahnya pd hari tersebut .

HR Ahmad no 25102 .

« ‫َس َأْلُت َع اِئَش َة َفُقْلُت َم ا َك اَن َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َي ُقوُل ِإَذ ا َقاَم ِم ْن الَّلْي ِل َو ِبَم َك اَن َي ْس َت ْف ِتُح َقاَلْت‬
‫َك اَن ُيَك ِّبُر َع ْش ًر ا َو ُيَس ِّبُح َع ْش ًر ا َو ُيَه ِّلُل َع ْش ًر ا َو َي ْس َتْغ ِفُر َع ْش ًر ا َو َي ُقوُل الَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلي َو اْه ِدِني َو اْر ُزْق ِني َع ْش ًر ا‬
]‫َو َي ُقوُل الَّلُهَّم ِإِّن ي َأُعوُذ ِبَك ِم ْن الِّضيِق َي ْو َم اْلِحَس اِب َع ْش ًر ا » [أخرجه أحمد‬
“Aku pernah bertanya kepada Aisyah: ‘Do’a Apakah yang biasa Rasulallah panjatkan pada saat sholat malam? Dan
dengan bacaan seperti apa biasa beliau membuka do’anya? Maka Aisyah menjawab: “Adalah beliau biasa
mengucapkan takbir (Allahu akbar) sepuluh kali, tasbih (Subhanallah) sepuluh kali, tahlil (La ilaha ilallah) sepuluh kali,
istighfar sepuluh kali. Kemudian beliau berdo’a: “Ya Allah ampunilah diriku, berilah aku petunjuk dan rizki”. Sebanyak
sepuluh kali, lalu ditutup dengan do’a: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada –Mu dari sempitnya pada
hari pembalasan”. Sebanyak sepuluh kali”.

Keadaan yg digambarkan begitu mencekam , penuh kesulitan , mulai dari kubur yg gelap ditiup nya sangkakala dan
menanti hari perhitungan , namun ALLAH melimpahkan karuniaNYA pd orang 2 beriman sbgaimana dlm firman NYA

‫َي ۡس َم ُعوَن َح ِس يَسَه ۖا َو ُهۡم ِفي َم ا ٱۡش َت َه ۡت َأنُفُسُهۡم‬ ‫ اَل‬١٠١ ‫ِإَّن ٱَّلِذيَن َسَب َقۡت َلُهم ِّم َّن ا ٱۡل ُح ۡس َن ٰٓى ُأْو َٰٓلِئَك َع ۡن َه ا ُم ۡب َع ُد وَن‬
]103-101 :‫ُم ُك ُم ٱَّلِذي ُك نُتۡم ُتوَع ُد وَن [األنبياء‬ ‫ اَل َي ۡح ُزُنُهُم ٱۡل َفَز ُع ٱَأۡلۡك َب ُر َو َتَت َلَّقٰى ُهُم ٱۡل َم َٰٓلِئَك ُة َٰه َذ ا َي ۡو‬١٠٢ ‫َٰخ ِلُد وَن‬
“Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari
neraka. Mereka tidak mendengar sedikitpun suara api neraka, dan mereka kekal dalam menikmati apa yang diingini
oleh mereka. Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh
Para malaikat. (Malaikat berkata): “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu”. [al-Anbiyaa’: 101-

Ada 7 golongan yang mendapat naungan

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali
naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3)
seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul
karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai
kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah
dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan
kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya

ALLAHU A’LAM .

Salam , 07 Robiul akhir 1445

Anda mungkin juga menyukai