Pada sistem pendidikan baru di Taiwan, Menteri Pendidikan membuat program wajib
12 tahun pendidikan tanpa ujian untuk meneruskan ke jenjang sekolah sekunder;
desentralisasi kurikulum; menawarkan pendidikan usia dini yang berkualitas tinggi terhadap
seluruh siswa, yang bersubsidi untuk siswa yang kekurangan; meningkatkan program sekolah
kejuruan dan pelatihan; membuat pendidikan seni tersedia untuk seluruh siswa;
mempromosiskan e-learning; and memperkuat bantuan untuk siswa yang kekurangan.
Sistem pendidikan di Taiwan terdiri dari pendidikan dasar 6 tahun, pendidikan
setingkat SMP selama 3 tahun, serta pendidikan setingkat SMA selama tiga tahun.
Pendidikan menengah atas, termasuk pendidikan kejuruan di dalamnya, seperti halnya SMK
di Indonesia. Sistem pendidikan di Taiwan, mengutamakan bidang matematika dan sains.
Namun belakangan, hal ini dikritik karena dianggap terlalu fokus pada hafalan, sehingga
dianggap menelurkan lulusan yang kurang kreatif.
Taiwan juga mendesentralisi kurikulumnya. Daripada mengajar dengan kurikulum
yang sudah ditetapkan secara nasional, sekolah pun dapat bertanggungjawab dalam
mengembangkan kurikulumnya tersendiri berdasarkan kerangka pendidikan nasional, yang
menguraikan subjek: Pengetahuan dan Teknologi, Matematika, Bahasa, Pengetahuan Sosial,
Seni dan Kemanusiaan, dan Kesehatan dan Pendidikan Jasmani.
Sumber :
http://edukota.com/read/melongok-sistem-pendidikan-di taiwan#:~:text=Sistem
%20pendidikan%20di%20Taiwan%20terdiri,seperti%20halnya%20SMK%20di
%20Indonesia.