Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum wr wb

Saudara-saudara kaum muslimin jamaah Juma’at yang dimuliakan oleh Allah SWT. Bersyukur
kepada Allah SWT, diharu Jum’at yang agung dan mulia ini kita masih diberikan nikmat yang
begitu besar kepada kita. Nikmat besar itu baik berupa kesehatan yang dilimpahkan kepada kita
maupun nikmat kelapangan waktu, sehingga da waktu kita melangkahkan kaki mengayuhkan
tangan hingga sampai di Masjid rumah Allah ini untuk melaksanakan Solat Fardu Jum’at secara
berjamaah.
Sholawat beriringan dengan salam kita hadiahkan buat Baginda Nabi Muhammad SWA dengan
ucapan “Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala alihi sayyidina Muhammad”.
Saudara-saudara kaum Muslimin jamaah Jum’at yang dimulikan oleh Allah SWT hakikat hidup
kita didunia ini adalah dunia yang sementara saja kita diberikan tugas oleh Allah SWT
sebagaimana firman Allah dalam Alqur’an adalah sebagai insan yang diciptakan Allah untuk
beribadah kepada Allah. (wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'budun), dan Allah tidak
menciptakan jin dan manusia sekalian hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Dilain ayat
pula Allah tegaskan kepada kita, “Jikalaulah kita ini tidak mau beribadah, tidak mau menyembah
kepada Allah, maka bersiap-siaplah atas peringatan suroh at tahrim”. Surah ke 66 ayat ke 6 :
Allah berikan peringatan kepada kita selaku manusia (ya ayyuhalladzina amanu ku anfusakum
wa ahlikum naro) “"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka“. Siksaan api neraka kalaulah Khotip katakana diatas mimbar ini, maka diantara kita
yang hadir pada hari ini ada yang berpikir bahwa neraka itu adalah nyata adanya. Tetapi ada pula
sebagian orang yang lain ketika ada Khotip berkata tentang neraka Allah, maka yang terpikirkan
dalam otaknya yang terpikirkan dalam hatinya dia malah menjadi ragu dan bimbang. Dia sampai
berkata apakah benar adanya neraka Allah itu. Setelah dunia ini berakhir sampai-sampai dia
berbisik dalam hatinya, apakah benar ada neraka itu bila dunia ini kiamat nanti? Dia sangsi dan
bimbang, padahal Allah SWTtelah menyampaikan neraka itu bagi orang-orang yang ingkar
dengan ayat-ayatnya disediakan bagi orang-orang yang ingkar, tidak hanya bagi orang-orang
yang bukan Islam. Bahkan orang Islampun akan disediakan neraka spesial buat nereka yakni
neraka Jahim.
Neraka Jahim adalah neraka pertama, tingkat pertama yang disediakan. Ini disediakan buat
orang-orang Islam sewaktu didunia dia mengaku dirinya Islam, dia mengaku bahwa dirinya
adalah orang yang beriman kepada Allah. Tetapi ketika dalam perbuatannya sehari-hari dia
tidaklah mengikuti syariat Islam, dia sehari-hari tidaklah mengikuti apa yang telah diperintahkan
Allah kepadanya. Sholat dia tinggalkan, Zakat dia lupakan, puasa dibulan suci Ramadhon dia
remehkan dan entengkan, cukup sudah hartanya berlimpah tak juga mau beribadah kepada Allah.
Maka disediakanlah bagi orang-orang yang seperti ini “walil lazina kafaru birobbihim” ajabu
jahanam. DIsebut dalam Surah Al Mulk ayat ke 6 “bagi orang-orang yang ingkar kepada
Tuhannya kepada Allah, dia akan mendapatkan azab jahanam. Tahukan wahai para jamaah
sekalian bahwa neraka jahanam kalau kita mau masuk kedalamnya disebut bahwa jahanam itu
adalah (wabizal mesir). Dia adalah tempat yang seburuk-buruk tempat kembali.
Saudara-saudara kaum Muslimin yang dirahmati Allah SWT dan jamaah Jum’at yang
dimuliakan Allah SWT, orang Islam yang mengaku hari ini dia Islam ketika Azan berkumandang
dia pun lalai dengan Azan tersebut.
Dia menyangka bahwa dirinya masih lama, lama lagi hidupnya, dia masih menyangka bahwa
nanti bias bertaubat. Masih bias bertaubat dia menunda-nunda kebaikannya ibadah. Maka dia
mati tiba-tiba saja ajal itu menjemputnya, maka dia sudah terdaftar namanya dalam neraka
jahanam. Wabisal masir seburuk-buruk tempat kembali. Yang diceritakan bahwa orang yang
masuk kedalam neraka jahanam ini, mereka tidak dibawa dengan santai, mereka tidak dibawa
dengan dengan tenag-tenang saja (Wa subahana mulk). Yang diceritakan orang yang dimasukkan
dalam nerakanya Allah neraka jahanam itu adalah (iza ul kupiha) mereka tidak dibawa dengan
saitai tetapi (ul ku) mereka dilemparkan kedalamnya. Sami ulaha sohikow wahya tafur mereka
belum lagi akan dikumban, belum lagi akan dilempar kedalam neraka itu, mereka mendengar
jeritan suara neraka yang begitu mengerikan. Sangat-sangat mengerikan bagi mereka yang
mendengarkan waktu itu. Tetapi apa yang mereka lakukan didunia untuk menghindari neraka
itu? Mereka tidak pernah berbuat apa-apa, maka dihari itu ketika mereka sudah berada didalam
neraka itu. Lalu, bertanya penghuni penjaga api neraka yaitu (malik zabania) bertanya kepada
orang-orang yany sudah menempa dirinya untuk neraka jahanam itu.
Apa kata malaikat penjaga neraka jahanam, bertanya kepada orang-orang yang masuk itu (alam
yapikul masir). Apakah didunia dulu tidak ada orang yang memperingatkan bahwa inilah neraka
jahanam, bahwa inilah negaka yang mengerikan. Merka berkata orang-orang yang akan masuk
dalam neraka jahanam, berkata (qolu bala qad ja ana nadzir). Benar kata mereka dulu didunia
ada orang yang sudah memberikan peringatan kepada kami, ada kami dengarkan khutbah Jum’at
tentang neraka jahanam ada kami dengar para Ustadz, para Ulama menyampaikan dari atas
mimbar tentang khitbahnya, tentang ceamahnya tentang tausiahnya akan neraka jahanam
(fakajabna) tapi kami menganggap itu hanya omong kosong, kami hanyalah mengangap itu
sebagai angan-angan saja, hanya sebagai cerita dongeng belaka. Kami dustakan apa-apa saja
yang sudah mereka katakana kepada kami. lalu orang-orang yang sudah menempa dirinya ini,
akhirnya berada dalam penuesalan yang sanga luar biasa, wahai para jamaah sekalian, Apa kata
merreka lagi dalam Surah Al Mulk ini (wa qolu lau kunna nasmau) aunakilu makum nafi ashabis
syair, mereka berkata seandainya sekiranya dahulu, kami mendengarkan (Qunna nas mau) kami
mendengarkan (wanak kilu) kami memikirkan peringatan yang pernah disampaikan dari atas
mimbar itu, disampaikan oleh para ulama itu, disampaikan oleh para ustadz-ustadz itu (Quun
nafi ashabis syair). Tentulah kami tidak termasuk penghuni neraja yang menyala-nyala
Wahai para jamaah sekalian yang dirahmati Allah SWT, hari ini kita masih diberikan hikmat
besar kepada kita. Badan masih bias kita gerakkan, tangan masih dapat kita ayunkan, jantung
masih berdetak dengan kencang memompa darah keseluruh tubuh, waktu pun masih dilapangkan
Allah. Tidakkah kita terpikirkan akan peringatan Allah dalam Alqur’an, tentang neraka jahanam
ini. Apakah kita akan menampakkan diri kita untuk itu? Maka dihari ini mari kita beristiqfar
kepada Allah SWT. Astagfirullahaladzim…… minta ampunan kepada Allah atas begitu banyak
dosa dan kesalahan yang sudah kita lakukan, akan begitu banyaknya dosa-dosa yang selama ini
kita lalaikan, Dan kita terlena dalam pernuatan maksiat itu, menyangka hidup masih panjang,
menyangka hidup tak kan berakhir. Maka dihari ini, dihari Jum’at, selesai dari sholat Jum’at ini
kita bawa nasehat. Kita bawa peringatan pula kepada anak – istri kita dirumah, bahwa neraka
jahanam itu disediakan buat orang-orang yang mengaku dirinya Islam. Buat orang yang
mengaku dirinya Muslim, tapi tidak mau beribadah kepada Allah.
Jangan sampai kita yang hadir pada hari ini dihari Jum’at yang agung dan mulia ini terlalai
menjadi orang-orang yang terlupa akan peringatan yang pernah diberikan akan neraka Allah.
Sehingga kelak diapun berkata (laukunna nasmao) kalau seandainya waktu itu aku benar-benar
mendengarkan isi khotbah di hari itu, (oh nak kilu) aku memikirkan isi khotbah dihari itu,
(makunafi ashabis syair) tentulah aku tidak menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
“aqulu qauli haza wasykuruhu Innahu huwal ghafuurur rahiim

Anda mungkin juga menyukai