Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Jumat tentang Kematian

Khutbah Pertama

Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang berbahagia

Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-
hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam
keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.

Selain itu, kita bersyukur kepada Allah atas nikmat nyawa yang masih diberikan kepada kita.
Sehingga pada kesempatan yang berbahagia ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, selalu
mengingat-Nya, serta memuji-Nya.
Sebuah pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk
mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa, karena sungguh
sejatinya segalanya hanya milik Allah ta ala.

Universitas Darussalam Gontor - 1


“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya;
dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Quran, Surat
Ali Imran, ayat 102)

Jamaah sholat jum’at yang berbahagia

Perlu kita sadari bahwa dunia hanyalah tempat persinggahan sementara, sedangkan akhirat adalah
tempat tinggal yang abadi.

Bukankah kita sering menyaksikan bagaimana kematian telah memaksa banyak orang meninggalkan
orang-orang yang dikasihinya, jabatannya, hartanya, serta segala sesuatu yang didapatkan dengan jerih
payah, lalu dengan singkatnya semua hal tersebut dilemparkan pada ruang sempit yang kita sebut
sebagai liang lahat.

ٍ ‫ت َذآِئقَةُ نَ ْف‬
‫س ُك ُّل‬ ِ ‫ا ْل َم ْو‬

“Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.” 

Setelah mati, manusia akan memasuki alam barza, yakni alam yang memisahkan kehidupan dunia dan
akherat. Alam ini merupakan alam penantian menuju alam selanjutnya yang disebut sebagai akhirat. 

Kita tentu pernah melihat bagaimana akhir kehidupan orang-orang yang angkuh dan melampaui batas,
orang-orang yang tidak mau beriman dan justru mengajak pada kekufuran, lalu dengan tiba-tiba maut
datang menghampiri mereka, sedangkan mereka mati dalam keadaan lalai, membawa segala dosa
yang telah diperbuat. Oleh karena itu, tentu kita sadar bahwa cepat atau lambat pasti kita akan
menyusul mereka.

Di alam alam kubur Rasulullah SAW menjelaskan bahwa seseorang akan diperlihatkan amalannya
selama hidup di dunia.

Universitas Darussalam Gontor - 2


Hadirin yang berbahagia

Perlu kita ketahui bahwa perjalanan hidup di dunia tidaklah sama dengan kehidupan akhirat.

Rasulullah SAW bersabda Awal dari persinggahan akhirat adalah alam kubur yang sangat
mendebarkan. Jika kita selamat dari siksanya, maka perjalanan setelahnya akan lebih mudah bagi kita.
Sebaliknya, jika kita tidak selamat darinya, maka perjalanan setelahnya akan semakin sulit.
(H.R. Tirmidzi)

Kemudian setelah itu adalah hari yang lebih pahit, yaitu hari ketika para Malaikat mengajak para
makhluk pada sesuatu yang sangat sulit, yaitu hari kebangkitan dari alam kubur. Pandangan para
makhluk akan tunduk, mereka akan keluar dari liang lahatnya bagaikan belalang yang berterbangan.

Pada hari itu, orang-orang kafir akan berkata, “Ini adalah hari yang sulit.” Sedangkan tempat bagi
orang-orang yang berbuat dosa adalah Neraka. Allah Swt. Berfirman dalam qur’an surah Al-qamar
(47-48) “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam
neraka. (Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka),
‘Rasakanlah sentuhan api neraka!’

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah…

allah SWT berfirman

Semua manusia rugi, kecuali orang-orang yang beriman dengan sejati dan mengerjakan kebajikan
sesuai ketentuan syariat dengan penuh keikhlasan, serta saling menasihati satu sama lain dengan baik
dan bijaksana untuk memegang teguh kebenaran sebagaimana diajarkan oleh agama dan saling
menasihati untuk kesabaran dalam melaksanakan kewajiban agama, menjauhi larangan, menghadapi
musibah, dan menjalani kehidupan.

Allah mengungkapkan bahwa manusia sebagai makhluk Allah sungguh secara keseluruhan berada
dalam kerugian bila tidak menggunakan waktu dengan baik atau dipakai untuk melakukan keburukan.
Perbuatan buruk manusia merupakan sumber kecelakaan yang menjerumuskannya ke dalam

Universitas Darussalam Gontor - 3


kebinasaan. Dosa seseorang terhadap Tuhannya yang memberi nikmat tidak terkira kepadanya adalah
suatu pelanggaran yang tidak ada bandingannya sehingga merugikan dirinya.

Allah menjelaskan bahwa jika manusia tidak mau hidupnya merugi, maka ia harus beriman kepada-
Nya, melaksanakan ibadah sebagaimana yang diperintahkan-Nya, berbuat baik untuk dirinya sendiri,
dan berusaha menimbulkan manfaat kepada orang lain.

Di samping beriman dan beramal saleh, mereka harus saling nasihat-menasihati untuk menaati
kebenaran dan tetap berlaku sabar, menjauhi perbuatan maksiat yang setiap orang cenderung
kepadanya, karena dorongan hawa nafsunya.

Hadiri jamaah jumat yang berbahagia

Saat nyawa seseorang dicabut, napasnya akan tersengal, mulut terkunci, anggota badan tak akan
memiliki daya serta pintu taubat pun sudah tertutup. Pada saat itu tak ada yang bisa menghindarkan
kita dari yang namanya sakaratul maut.
Cukuplah kematian sebagai nasihat untuk setiap dari kita, apakah kita sudah siap saat kematian tiba?
Sudah cukup bekal yang kita miliki untuk menempuh perjalanan selanjutnya menuju akhirat yang
abadi dan selamanya?
Sudah pantas belum kita untuk bertemu sang Khalik.
Mudah-mudahan saja kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang selalu mempersiapkan
bekal untuk menghadapi kehidupan di akhirat kelak. Mati dalam keadaan husnul khatimah dengan
diridai oleh Allah SWT.

Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan waktu yang tersisa dari jatah usia kita dengan berupaya keras
meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah Swt. Melakukan amal saleh sebanyak mungkin
sebagai bekal untuk menghadapi perjalanan panjang menuju akhirat. Sebelum semuanya menjadi
terlambat dan penyesalan kemudian menjadi tidak berguna. Semoga kita senantiasa dibimbing oleh
Allah Swt. Agar selalu berada di jalan-Nya. Aamiin aminn ya rabbal alamin.

Khutbah kedua
Universitas Darussalam Gontor - 4
Universitas Darussalam Gontor - 5

Anda mungkin juga menyukai