Anda di halaman 1dari 2

KEMATIAN

setiap manusia, umumnya makhluk hidup yang diciptakan Allah pasti akan mati.

Sesuai dengan penggalan firman Allah yang berbunyi:

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati…” (QS. Ali Imran: 185)

Dengan begitu, kita sebagai makhluk yang diberi akal sehat oleh Allah harus selalu siap dalam menanti
kematian.

Jangan justru abai dan merasa kematian masih jauh menghampiri kita.

Itu karena manusia tak bisa menawar atau menunda soal kematian.

Termasuk yang masih muda, walau tampak bugar dan sehat, kita tak pernah tahu jika kematian bisa datang
begitu saja.

“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan
atau percepatan sesaat pun.” (QS. Al-A’raf: 34)

Maka dari itu, sudah seharusnya kita harus menyiapkan kematian sejak sekarang.

Dengan apa? Tentu dengan mengamalkan perbuatan yang baik, rajin ibadah, dan menghindari segala bentuk
dosa yang dilarang.

Akhirnya, semoga kita bisa menjadi hamba Allah yang selalu siap menghadapi kematian serta sanggup
berupaya menjemput kematian dengan amal terbaik.

Di kesempatan kali ini, saya ingin menyampaikan ceramah dengan tema kematian yang merupakan
perpisahan antara ruh dengan raga. Kematian akan mengantarkan manusia ke kehidupan yang
abadi. Kematian juga akan memusnahkan segala nikmat yang manusia peroleh dan nikmati selama
di dunia.

Hidup kita di dunia hanya sementara. Kehidupan di dunia diumpamakan menjadi seorang perantau
yang merantau ke suatu tempat, dan di saat yang tepat akan kembali lagi ke tempat asalnya. Setelah
ia mencari dan memperoleh bekal selama di tempat perantauan.

Manusia pun begitu, akan kembali menghadap kepada Allah SWT dengan membawa amal baik/buruk
selama hidup di dunia. Kematian menjadi sebuah peristiwa yang sifatnya pasti. Pasti terjadi pada
setiap manusia siapapun itu dan tanpa terkecuali. Semua makhluk bernyawa ciptaan Allah seperti
manusia, jin, malaikat, hewan, dan juga setan akan mengalami kematian.

Seperti yang terdapat di dalam firman Allah pada surat Al Ankabut ayat 57 yaitu:

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu
dikembalikan.” (Q.S. al-Ankabut : 57).

Surat tersebut memberi pemahaman kepada kita akan ruh dan raga yang akan berpisah
walaupun waktu, kapan, di mana, dan bagaimana kematian itu tiba tak pernah diketahui.

Demikianlah ceramah tentang kematian yang saya sampaikan ini, semoga mampu menjadi
pengingat bagi kita semua. Terima kasih.

Hadanallahu waiyakum ajmain, wabillahi taufik wal hidayah, waridha wal inayyah, wassalamu alaikum
warrahmatullahi wabarakatuh
 Ceramah Kematian

Di kesempatan kali ini, saya ingin menyampaikan ceramah dengan tema


kematian yang merupakan perpisahan antara ruh dengan raga. Kematian
akan mengantarkan manusia ke kehidupan yang abadi. Kematian juga
akan memusnahkan segala nikmat yang manusia peroleh dan nikmati
selama di dunia.
Hidup kita di dunia hanya sementara. Kehidupan di dunia diumpamakan
menjadi seorang perantau yang merantau ke suatu tempat, dan di saat
yang tepat akan kembali lagi ke tempat asalnya. Setelah ia mencari dan
memperoleh bekal selama di tempat perantauan.
Manusia pun begitu, akan kembali menghadap kepada Allah SWT dengan
membawa amal baik/buruk selama hidup di dunia. Kematian menjadi
sebuah peristiwa yang sifatnya pasti. Pasti terjadi pada setiap manusia
siapapun itu dan tanpa terkecuali. Semua makhluk bernyawa ciptaan Allah
seperti manusia, jin, malaikat, hewan, dan juga setan akan mengalami
kematian.
Seperti yang terdapat di dalam firman Allah pada surat Al Ankabut ayat 57
yaitu:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada
Kami kamu dikembalikan.” (Q.S. al-Ankabut : 57).
Surat tersebut memberi pemahaman kepada kita akan ruh dan raga yang
akan berpisah walaupun waktu, kapan, di mana, dan bagaimana kematian
itu tiba tak pernah diketahui. Semuanya menjadi rahasia Allah.
Demikianlah ceramah tentang kematian yang saya sampaikan ini, semoga
mampu menjadi pengingat bagi kita semua. Terima kasih.
Hadanallahu waiyakum ajmain, wabillahi taufik wal hidayah, waridha wal
inayyah, wassalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai