Anda di halaman 1dari 5

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Khutbah 1

Alhamdulillahirrabilalamin, wabihinasta’inu waala umuridunya waddin,

asyhaduala ilaahailallah wahdahula syarikalah waasyhaduana Muhammadan

abduhu warasuluhu laa nabiya ba’da.

Allahumma solliala muhammad waala ali muhammad kama sollaitaala

ibrahim waala ali ibrahim amma badu faya ibadallah usikum wanafsiy

bitakwawlahi wataatihi waallakum tuflihun kolallahu taala filkuranul karim

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Dialah raja dari segala raja,

Dialah yang menghidupkan dan mematikan manusia dan semua makhluknya,

Dialah yang menguasai hari pembalasan. Tiada sekutu baginya.

Salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada baginda Nabi Muhammad

shallallahu ‘alaihi wa salam, karena atas perjuangan beliau, keluarga, sahabat, dan

para tabi’in yang telah mengantarkan umat manusia dari zaman jahilia, zaman

kebodohan menuju ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan penuh

dengan cahaya kebenaran dan semoga kita tetap menjadi pengikutnya yang setia

hingga akhir zaman.

Ma’asyral Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah

Perkenankanlah kami pada kesempatan ini untuk menyampaikan ceramah

yang berjudul “Kematian”.

Ma’asyral Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah

Kematian, yang dikenal sebagai berpisahnya ruh dari badan, merupakan

sebab yang mengantar manusia menuju kehidupan abadi yakni alam akhirat.
Kematian juga merupakan pemusnah semua kenikmatan dan pemutus segala nafsu

syahwat.

Perlu kita ketahui bahwa keberadaan kita di dunia ini hanyalah sementara.

Kehidupan kita diibaratkan seperti seorang perantau yang pergi merantau ke

negeri orang dan pada saatnya nanti ia akan kembali dengan membawa apa yang

telah ia cari dan ia kumpulkan selama berada di perantauan. Sama halnya dengan

manusia yang hidup di dunia ini pada saatnya nanti akan kembali menghadap

Allah dengan membawa amal perbuatan telah kita kumpulkan di dunia yang akan

kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ma’asyral Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah

ematian itu merupakan peristiwa yang pasti dialami oleh setiap makhluk yang

bernyawa yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik itu manusia,

hewan, jin, setan, bahkan malaikat sekalipun akan mengalami yang namanya

kematian. Sebagaimana Firman Allah dalam surah al-Ankabut ayat 57 yang

berbunyi:

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami

kamu dikembalikan.” (Q.S. al-Ankabut : 57)

Firman Allah tersebut di atas telah memberikan kita pemahaman bahwa kita

manusia yang mempunyai jiwa atau ruh pasti akan merasakan mati walaupun kita

sendiri tidak mengetahui kapan dan di mana kematian itu akan mendatangi kita.

Oleh karena kematian itu datangnya secara tiba-tiba maka kita harus

mempersiapkan diri dengan cara senantiasa meningkatkan kualitas ibadah kita


kepada Allah agar pada saat kematian atau ajal itu datang maka kita telah siap dan

insya Allah kita akan mati dalam keadaan khusnul khatimah

Ma’asyral Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah

Ketika ajal kita telah tiba dan malaikat Izrail telah siap untuk mencabut

nyawa kita maka kita tidak akan bisa menunda kematian kita walau hanya sedetik

saja, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Yunus ayat 49 yang

berbunyi:

Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka

tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula)

mendahulukan(nya). (Q.S. Yunus : 49)

irman Allah tersebut sangatlah jelas karena ketika Allah menciptakan

manusia Allah juga telah menenukan ajalnya pula, sebagaimana firman-Nya :

Artinya: Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal

(kematianmu) (Q.S. al-An’am : 2)

Barakalallahu liy walakum

Khutbah 2

Alhamdulillahillazi baasa nabiyya muhammadan sollallahu alaihi wassalam

rahmatannilalamin faya ayyuhannasuttakullaha haqqo tuqotihi walatamutunna ila

waantum muslimun
Ma’asyral Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah

Berbicara tentang kematian tentunya tak lepas dari yang namanya sakaratul

maut. Sakaratul maut adalah saat-saat pencabutan nyawa seorang manusia oleh

Malaikat Izrail. Saat-saat sakaratul maut ini merupakan saat yang paling

menyakitkan yang belum pernah dirasakan manusia selama hidup di dunia. Rasa

sakit ketika sakaratul maut kira-kira seperti tiga ratus kali pukulan pedang,

sebagaimana yang disebutkan Imam Suyuthi dalam kitab Syarhus Shuudur, dari

Hasan, sesungguhnya Nabi Muhammad Saw. menyebutkan tentang sakitnya

sakaratul maut, beliau bersabda: “Sakitnya kira-kira tiga ratus kali pukulan

pedang”. Bisa kita bayangkan bagaimana sakitnya, jangankan tiga ratus kali

sekali pukulan pedang saja sudah sangat sakit apalagi tiga ratus kali, naudzubillahi

minzalik.

Ma’asyral Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah

Pertanyaan besar bagi kita semua, sudah siapkah kita bila saat ini malaikatul

maut datang mencabut nyawa kita? Sudah siapkah kita untuk terbaring sendiri,

berbalut kain kafan di dalam lubang yang berukuran satu kali satu setengah

meter? Tentunya yang dapat menjawab pertanyaan ini hanyalah diri kita sendiri.

Ma’asyral Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah

Sebagai kesimpulan ceramah saya adalah kita sebagai manusia yang dicipkan

oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala., dan suatu saat kita akan kembali kepada-Nya,

marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah sehingga

ketika kematian itu datang kita masih dalam keadaan Muslim, karena Allah

sendiri menginginkan kita manusia khususnya kita umat Islam ketika kita kembali

pada-Nya, kita masih memegang teguh agama kita yakni agama Islam,
sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surah al-Imran ayat 102, yang

berbunyi:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa

kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan

beragama Islam. (Q.S. Ali Imran : 102)

Ma’asyral Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah

Demikianlah ceramah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini,

semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, khusunya bagi kami dan seluruh

hadirin yang hadir pada hari ini. Alhaqqu mirrabbi walatakunanna minal

mumtarin. Ada benarnya itu datangnya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bila

ada kekurangan itu semata-mata datangnya dari diri kami sebagai makhluk Tuhan

yang tak luput dari salah dan khilaf. Kepada Allah saya mohon ampun dan kepada

hadirin sekalian saya mohon dimaafkan.

Hadanallahu waiyakum ajmain, wabillahi taufik wal hidayah, waridha wal

inayyah, wassalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai