Anda di halaman 1dari 3

inggris menjajah Indonesia dari tahun 1811 hingga 1816.

60 kapal Inggris muncul di


pelabuhan Batavia, pusat kekuatan Belanda. Hingga akhirnya Batavia jatuh ke tangan tangan
inggris pada tanggal 26 agustus 1811. Pasukan perang Inggris dibawah Sir Thomas Stamford
Raffles melakukan penyerangan kepada Jan Willem Jansens yang akhirnya memaksa jan
willem jansens menyerah di tuntang hinga akhirnya memaksa menandatangani Kapitulasi
Tuntang.

Perjanjian Tuntang dilaksanakan pada tanggal 18 September 1811 dengan isi sebagai berikut :
 Pemerintah Belanda menyerahkan wilayah Hindia Belanda kepada Inggris
 Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris
 Orang Belanda dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris
 Hutang Belanda tidak menjadi tanggungan Inggris
 Raffles memberi kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk melakukan perdagangan bebas

Atas jasa Stamford raffles dalam menaklukkan jawa,gubernu jendral EIC di india menugaskan raffles
untuk menjadi letnan gubernur di jawa. Setelah raffles menjadi gubernur Indonesia mengalami banyak
perubahan seperti menghapus system monopoli perdagangan dan tanam paksa. Ia juga menerapkan system
sewa tanah dan membagi wilayah jawa menjadi 16 Karesidenan agar memudahkan Inggris mengorganisir
pemerintahan.

Pada tahun 1815, Raffles ditarik dan digantikan John Fendall. Hal ini berkaitan dengan Perjanjian Anglo-
Dutch yang terjadi pada 1814 menjelang berakhirnya Perang Napoleon di Eropa.

Berakhirnya masa pemerintahan Raffles berkaitan dengan Konvensi London pada tahun 1814. dengan isi
sebagai berikut :

 Belanda menerima kembali seluruh daerah jajahannya di Inggris


 Inggris memperoleh wilayah India dari Belanda
 Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, dan Guyana tetap dibawah kekuasaan Inggris
 Cochin di pantai Malabar diambil alih Inggris, sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda
Konvensi London secara resmi dilaksanakan di Indonesia pada tahun 1816.

kekalahan napoleon(prancis) dari inggris

Prancis kemudian menderita kekalahan dari Inggris dan sekutunya dalam Perang Koalisi
yang terakhir (1813-1814). Kekalahan Prancis dalam Perang Koalisi menyebabkan wilayah
kekuasaannya, termasuk Belanda, lepas dari kekuasaan Prancis

Perubahan geopolitik tersebut membuat Inggris menyelenggarakan perundingan dengan


Belanda di London pada 1914. Perundingan tersebut menghasilkan Konvensi London.

Belanda menguasai kembali Indonesia setelah berhasil mengalahkan Inggris dengan


adanya Konvensi London pada pada 13 Agustus 1814. Konvensi London dikenal juga
sebagai Anglo-Dutch Treaty of 1814, Perjanjian London, dan Verdrag van Londen. Konvensi
London memutuskan Belanda akan menerima kembali tanah jajahannya yang dahulu
direbut Prancis.

Penyerahan wilayah Hindia Belanda dari Inggris ke Belanda berlangsung di Batavia pada 19
Agustus 1816. Selang 2 tahun tersebut salah satunya disebabkan oleh Napoleon yang
sempat kembali menyatakan perang. Serah terima Hindia Belanda sebagai wilayah jajahan
diwakili John Fendall dari Inggris, sementara Belanda diwakili Mr. Elout, van der Capellen,
dan Buyskes.
tambahan :

versi singkat bye Ilham :


Inggris pertama kali datang ke Indonesia pada awal abad ke-17, terutama melalui
perusahaan dagang seperti Perusahaan Hindia Timur Inggris. Mereka mendirikan pos
perdagangan di Pulau Banda dan Maluku pada tahun 1603. Pada abad ke-18, Inggris
memperluas pengaruhnya di India dan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

Pada awal abad ke-19, Inggris mulai mengambil alih kekuasaan dari Belanda selama Perang
Napoleon. Mereka berhasil menguasai beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Jawa, Bali,
dan bagian Sumatra. Namun, setelah Perang Napoleon berakhir pada 1815, Inggris
mengembalikan sebagian besar wilayah tersebut kepada Belanda sesuai Perjanjian London
tahun 1814.

Meskipun demikian, Inggris terus memiliki pengaruh di Indonesia, terutama dalam hal
ekonomi dan perdagangan. Setelah pecahnya Perang Dunia II, Belanda mencoba untuk
mengembalikan kekuasaannya di Indonesia, yang kemudian memicu Perang Kemerdekaan
Indonesia. Inggris berperan sebagai mediator dalam konflik ini, dan akhirnya pada tahun
1949, Indonesia meraih kemerdekaan penuh setelah berjuang selama beberapa tahun.

Jadi, Inggris memiliki peran yang kompleks dalam sejarah penjajahan di Indonesia, terutama
melalui pengaruh ekonomi dan peran sebagai mediator dalam perjuangan kemerdekaan.

Versi agak kompleks by Ilham :


Penjajahan Inggris di Indonesia berlangsung dalam beberapa tahap selama abad ke-17
hingga awal abad ke-19. Berikut adalah ringkasan singkat dari sejarah penjajahan Inggris di
Indonesia:

 Awal Kontak: Inggris pertama kali datang ke Indonesia melalui perusahaan dagang
seperti Perusahaan Hindia Timur Inggris (EIC) pada awal abad ke-17. Mereka
mendirikan pos perdagangan di wilayah-wilayah seperti Pulau Banda, Maluku, dan
Bengkulu.
 Pengaruh di Maluku: Pada tahun 1603, Inggris mendirikan pos perdagangan di Pulau
Banda yang kaya rempah-rempah. Namun, persaingan dengan Belanda
menyebabkan ketegangan dan konflik di wilayah ini.

 Penguasaan Jawa dan Bengkulu: Pada abad ke-18, Inggris memperluas kekuasaannya
di Indonesia dengan mengambil alih wilayah Jawa dan Bengkulu. Mereka
membentuk aliansi dengan beberapa penguasa lokal untuk mengamankan
kepentingan mereka.

 Perang Napoleon: Selama Perang Napoleon pada awal abad ke-19, Inggris merebut
sejumlah wilayah di Indonesia dari tangan Belanda. Pada 1811, Jawa dikuasai oleh
Inggris di bawah pimpinan Sir Thomas Stamford Raffles.

 Penyerahan Kembali kepada Belanda: Setelah Perang Napoleon berakhir pada 1815,
Inggris mengembalikan sebagian besar wilayah yang telah mereka kuasai kepada
Belanda melalui Perjanjian London tahun 1814. Penyerahan Jawa kembali kepada
Belanda dalam keadaan yang lebih lemah secara ekonomi dan politik.

 Pengaruh Pasca-Penjajahan: Meskipun kehilangan wilayah-wilayah utama di


Indonesia, Inggris masih memiliki pengaruh ekonomi dan perdagangan di kepulauan
ini. Mereka memelihara hubungan perdagangan dengan Indonesia dan mendukung
pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan pelabuhan.

 Peran dalam Kemerdekaan Indonesia: Selama periode pascaperang, Inggris berperan


sebagai mediator dalam konflik antara Belanda dan Indonesia yang berujung pada
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949. Inggris membantu memfasilitasi
perundingan yang menghasilkan pengakuan internasional terhadap kedaulatan
Indonesia.

Secara keseluruhan, penjajahan Inggris di Indonesia merupakan bagian dari sejarah


kompleks Nusantara, dengan pengaruh yang meliputi perdagangan, politik, dan perjuangan
kemerdekaan.

Anda mungkin juga menyukai