Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME EROPA DI

INDONESIA
1.1511: Alfonso d’Albuquerque (Portugal) menguasai Malaka
Perebutan Malaka 1511 berlangsung setelah laksamana Portugal Afonso de Albuquerque menundukkan
kota Malaka pada tahun 1511. Kota pelabuhan Malaka merupakan pusat perdagangan di selat Malaka
yang berada di jalur dagang antara Tiongkok dan India.Perebutan Malaka merupakan bagian dari
rencana Raja Manuel I untuk menguasai perdagangan dengan Tiongkok.

2.1521: Sebastian del Cano (Spanyol) berhasil berlabuh di Tidore


Penjelajahan Magelhaens kemudian dilanjutkan Sebastian del Cano. Pada tahun 1521, Sebastian del
Cano berhasil berlabuh di Tidore. Dengan demikian, pada tahun 1521, bangsa Spanyol berlabuh di
Tidore di bawah pimpinan Sebastian del Cano Dalam perjalanannya dari Filipina menuju Spanyol,
Sebastian del Cano singgah di Indonesia, lebih tepatnya di Kepulauan Maluku. Rombongannya Sebastian
del Cano mendarat di wilayah Tidore dan disambut baik oleh rajanya, yang bermusuhan dengan
Kerajaan Ternate yang lebih dulu menjalin kerjasama dengan Portugis. Namun, ia hanya singgah selama
40 hari (6 November - 18 Desember 1521) untuk mengisi bahan makanan. Selain itu, Sebastian del Cano
berhasil mengisi kapalnya dengan rempah-rempah, terutama cengkih dan pala. Oleh karena itu, raja
sangat senang saat ekspedisinya tiba kembali di Spanyol. Pasalnya, selain berhasil mengelilingi dunia,
Sebastian del Cano juga mendapatkan rempah-rempah dan kepercayaan dari raja Tidore.

3.1590-1600: Jacob van Neck berhasil mendarat di Maluku


Jacob van Neck adalah seorang perwira angkatan laut dan penjelajah yang memimpin ekspedisi kedua
Belanda ke Indonesia antara 1598 sampai 1599. Pada 1599, armada pimpinan Jacob van Neck berhasil
mendarat di Maluku. Dari ekspedisi kedua inilah Belanda mampu meraup keuntungan setelah berhasil
mengangkut rempah-rempah.Ekspedisi kedua yang dilakukan oleh Belanda sampai ke wilayah Banten
pada tahun 1598. Kedatangannya ke Banten lebih diterima dengan baik oleh rakyat tidak seperti
rombongan Cornelis de Houtman. Hubungan baik antara Belanda dan rakyat Banten terlihat ketika
Belanda diperbolehkan mendirikan kantor dagang di Banten setelah memberikan jaminan sejumlah
uang.

4.1602: Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) didirikan


Vereenigde Oostindische Compagnie atau lebih dikenal dengan VOC merupakan perusahaan dagang.
VOC didirikan pada 20 Maret 1602 oleh Johan van Oldenbarnevelt. Kepemimpinannya dipegang oleh 17
orang pemegang saham (Heeren Zeventien) yang berkedudukan di Amsterdam. Tujuan
pembentukannya adalah:

1) Menghindari persaingan sesama pedagang Belanda.

2) Memperkuat Belanda dalam persaingan dengan Bangsa Eropa lain.

3) Memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.


Keberadaan VOC tidak hanya sebagai kongsi dagang, namun juga menjadi kekuatan politik. VOC memiliki
hak octrooi, yaitu monopoli perdagangan, mencetak mata uang sendiri, mengadakan perjanjian,
menyatakan perang dengan negara lain, menjalankan kekuasaan kehakiman, memungut pajak, memiliki
angkatan perang, dan mendirikan benteng. VOC pun memiliki beberapa kebijakan, yaitu:

 Contingenten: pajak wajib berupa hasil bumi yang langsung dibayarkan ke VOC.
 Verplichte leverantie: penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan VOC.
Kebijakan ini berlaku di daerah jajahan yang tidak secara langsung dikuasai VOC, misalnya
Kesultanan Mataram.
 Ekstirpasi: menebang kelebihan jumlah tanaman agar produksinya tidak berlebihan, sehingga
harga dapat dipertahankan.
 Pelayaran Hongi: Pelayaran dengan perahu kora-kora untuk memantau penanaman dan
perdagangan rempah-rempah oleh petani.

Pada tahun 1799, VOC bangkrut karena pegawai VOC banyak yang melakukan korupsi, menanggung
utang akibat perang, dan kemerosotan moral para pegawai. Dengan dibubarkannya VOC, maka
kekuasaannya di Indonesia kemudian diambil alih oleh pemerintah kerajaan Belanda yang saat itu
dikuasai Prancis

5.1604- 1770: Henry Middleton sampai di Sumatra dan Banten, pada 1605
mendarat di Ambon. Pada 1770 James Cook sampai di Batavia
Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia juga bertujuan mencari rempah-rempah. Tokoh penjelajahan
samudra dari Inggris antara lain Sir Henry Middleton dan James Cook. Sir Henry Middleton mulai
menjelajah pada tahun 1604 dari Inggris melewati perairan Cabo da Roca (Portugal) dan Pulau Canary.
Pelayaran Sir Henry Middleton berlanjut ke Samudra Hindia, Sumatra dan Banten di akhir tahun 1604,
kemudian ia berlayar lagi ke Ambon (1605), serta Ternate dan Tidore. Pelayar Inggris lainnya adalah
James Cook yang sampai ke Batavia pada tahun 1770, setelah berlayar dari Australia.

6.1808: Herman Willem Daendels diangkat menjadi gubernur


Runtuhnya VOC mengakibatkan Indonesia berada di bawah kekuasaan pemerintah kolonial Belanda
dengan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Tugas utama Daendels di Indonesia adalah
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris.Selain itu, Daendels juga harus memperkuat
pertahanan, memperbaiki administrasi pemerintahan, dan memperbaiki kehidupan sosial ekonomi di
Nusantara, khususnya Jawa.Pasalnya, pada saat itu, Jawa merupakan satu-satunya daerah koloni
Belanda-Perancis yang masih bertahan dan belum jatuh ke tangan Inggris. Setelah tiba di Batavia pada 5
Januari 1808, Herman Willem Daendels menerapkan kebijakan dalam berbagai bidang, yang kemudian
sangat memengaruhi kehidupan rakyat Indonesia.

Berikut ini kebijakan Daendels dalam berbagai bidang:

 Membatasi pengaruh kekuasaan kerajaan-kerajaan tradisional Indonesia terhadap aspek-aspek


kehidupan masyarakat
 Membagi Pulau Jawa menjadi 23 keresidenan Kedudukan Bupati sebagai penguasa tradisional
daerah diubah menjadi pegawai dibawah pemerintah colonial
 Membagai wilayah Jawa bagian timur menjadi 5 prefektur (setingkat provinsi) yaitu Surabaya,
Sumenep, Rembang, Pasuruan, Gresik
 Mengisi tentara Belanda dengan orang-orang pribumi
 Membangun rumah sakit dan barak-barak militer
 Membangun pabrik senjata dan sekolah militer

7.1811: Perjanjian Tuntang ditandatangani, Nusantara berada di bawah


kekuasaan Inggris.
Pemerintahan Inggris ditantadai dengan adanya perjanjian tuntang, yaitu sejak tahun1811 yang di
kepalai Thomas Stamford raffles dan hanya sampai tahun 1816 adanya penandatanganan perjanjian
pengembalian Indonesia kepada pihak Belanda dan berakhirlah kekuasaasn Inggris di Indonesia.

Isi Perjanjian Tuntang

Perjanjian Tuntang merupakan perjajian penyerahan kekuasaan Belanda kepada Inggris seluruh
nusantara termasuk pangkalan-pangkalan yang dimiliki Belanda. Perjanjian tuntang yang isinya yaitu:

 Seluruh pulau Jawa dan semua pangkalan-pangkalan yang dimiliki Belanda yaitu yang terdapat
di daerah madura, palembang, makasar dan sunda kecil harus diserahkan kepada pemerintahan
Inggris.
 Seluruh tentara atau militer-militer Belanda harus menjadi tawanan pemerintahan Inggris.
 Bagi pegawai sipil yang ingin bekerja bisa bekerja Pemerintahan Inggris termasuk didalamnya
orang-orang Belanda.

Anda mungkin juga menyukai