Anda di halaman 1dari 3

Nama : Radin Berzan Andana

Kelas : 11 IPA 1

Tindakan yg dilakukan bangsa barat dalam penjajahan di indonesia:

1.mencari gold glory gospel

2.mengambil rempah rempah yang ada di indonesia

3.menyebarkan agama nasrani

Setelah berhasil menemukan dan berdagang di Indonesia, Bangsa-bangsa eropa mulai melakukan hal-
hal yang dapat mencapai tujuan mereka, ada beberapa hal yang dilakukan oleh bangsa Eropa untuk
mencapai tujuannya di Indonesia, yaitu:

Bangsa Portugis

Tahun 1509, kapal Portugis dibawah pimpinan Alfonso de Albuquerque berlabuh di Pelabuhan Malaka
yang saat itu merupakan pusat perdagangan rempah-rempah yang ramai dikunjungi berbagai kapal yang
datang dari dalam maupun luar Nusantara. Para pedagang Portugis yang semula ingin membeli rempah-
rempah, lama-kelamaan timbul sifat rakusnya, yaitu ingin menguasai Bandar Malaka, dan dengan
kekuatan 800 tentara yang dipimpin Alfonso de Albuquerque, bangsa Portugis berhasil menguasai
Malaka tahun 1512.

Tahun 1512, dibawah pimpinan De Abreu para pelaut Portugis berlayar dari Malaka ke Maluku, dalam
perjalanan itu, mereka singgah di Gresik, Pulau Banda, Ambon dan Ternate.

Dengan terbukanya jalur pelayaran menuju Maluku tersebut, terjalinlah hubungan dagang antara
Portugis dan Maluku. Raja Ternate mengizinkan Portugis mendirikan benteng di Ternate yang bertujuan
melindungi Kerajaan Ternate dari serangan musuh, yaitu Kerajaan Tidore.

Setelah Raja Ternate mengizinkan Portugis mendirikan benteng, mereka juga punya hak Monopoli
perdagangan rempah-rempah, yang menyebabkan rakyat Maluku tertekan karna situasi yang tidak
menguntungkan, akhirnya timbul permusuhan Rakyat Maluku terhadap Portugis.

Bangsa Spanyol
Tahun 1521 kapal Spanyol berlabuh di Maluku, kedatangan mereka disambut baik oleh rakyat Tidore.
Bangsa Portugis pun merasa terancam dengan kehadiran Bangsa Spanyol, mereka menuduh bangsa
Spanyol melanggar perjanjian, maka kemudian

mereka membuat perjanjian yang disebut Perjanjian Saragosa (1526) yang isinya menyebutkan bahwa
Nusantara milik Portugis, sedangkan Filipina milik Spanyol, dengan batas sebelah timur garis meridian
Irian Jaya.

Dengan perjanjian itu, Spanyol pun kembali ke Filipina, dan Portugis kembali dengan leluasa
menerapkan Monopoli perdagangan di Maluku.

Bangsa Belanda

Kedatangan Bangsa Belanda yang beragama Protestan pada akhir abad ke-16 bertujuan untuk
berdagang, tapi selanjutnya kegiatan mereka adalah berdagang sekaligus memonopoli dan ingin
menjajah.

Tahun 1595, dipimpin oleh Cornelis de Houtman, bangsa Belanda tiba di Pelabuhan Banten, kedatangan
mereka disambut baik para pengusaha dan rakyat Banten, hal ini dikarenakan akan menambah ramai
Pelabuhan Banten dan akan menambah penghasilan rakyat Banten. Tapi kebaikan rakyat Banten
disalahartikan oleh Belanda, yang ingin mendapatkan untung besar dengan meminta agar Banten
memberikan sejumlah besar lada diluar kemampuannya untuk membayar. Akibatnya, timbul
perselisihan antara pihak Belanda dengan Banten yang puncaknya semua kapal Belanda diperintahkan
pergi dan dilarang datang dan berdagang di Banten.

Tahun 1598, kapal dagang Belanda dibawah pimpinan Yacob Van Neck tiba di Banten, kedatangan
mereka disambut baik rakyat Banten. Sikaf baik Van Neck membuat hubungan perdagangan antara
Belanda dan Banten dan daerah-daerah lain terjalin baik, bahkan dimanapun Belanda berdagang selalu
diterima baik rakyat, hal ini membuat Belanda mendapat keuntungan yang besar dan semakin
berpengaruh.

Kemudian tanggal 23 Maret 1602, Belanda mendirikan VOC (Verenidge Oost-Indische Compagnie) atau
Serikat Dagang Hindia Timur dengan tujuan:Mengatasi persaingan antar pedagang BelandaMengatasi
persaingan dagang antara Belanda dengan bangsa Eropa lain.

Untuk melaksanakan tujuan tersebut, pemerintah memberikan hak istimewa kepada VOC yang disebut
Hak Octrooi, seperti berikut ini:VOC berhak mengaakan perjanjian dengan Raja-raja yang berada dan
berkuasa di IndonesiaVOC berhak mengangkat dan memberhentikan pegawainyaVOC berhak memiliki
serdadu untuk pertahanan diriVOC berhak mendirikan benteng pertahananVOC berhak mencetak mata
uang sendiriVOC berhak menyatakan perang terhadap siapapunVOC berhak mengadakan perdamaian
dengan pihak manapun
Dengan Hak istimewa tersebut, VOC semakin semena-mena tanpa memperhatikan Hak-Hak Bangsa
Indonesia. Untuk memperlancar usahanya, VOC mengangkat seorang Gubernur Jenderal, yang pertama
adalah Peter Both yang berkedudukan di Ambon.

Dengan berdirinya VOC, Belanda mampu bersaing dengan pedagang Eropa lainnya apalagi setelah
dipimpim oleh J.P. Coen, mereka tidak hanya puas dengan keuntungan dagang, tapi juga lebih dari itu,
seperti:Menguasai kerajaan-kerajaan di IndonesiaMelaksanakan monopoli dagang rempah-
rempahMenguasai pelabuhan penting bagi perdagangan

Akibat tindakan yang semena-mena, tidak jarang terjadi perlawanan dari bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai