SEJARAH
Kelas XI
BAB
Kolonialisme dan Imperialisme Eropa
❶ di Indonesia
Lahirnya Kolonialisme
Ⓐ dan Imperialisme
Bangsa Eropa
Pada awalnya, kolonialisme dan imperialisme Eropa bukanlah
Kolonialisme dan imperialisme bangsa Eropa di Asia tentu tidak
dilatarbelakangi oleh ambisi untuk menguasai dan menjajah
hadir secara tiba-tiba.
bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
Bangsa-bangsa Eropa yang dianggap sebagai pelopor
penjelajahan
Mereka inginsamudra
Tujuan utama bangsa adalah:
membeli Eropa
barang-
ke Asia
dan Afrika
barang yangadalah
langkaberdagang.
di pasar Eropa,
terutama rempah-rempah.
Akibatnya, harga
komoditas barang dari
dunia Timur melonjak.
Adanya penemuan dan perkembangan baru di
02 bidang teknologi maritim.
●Gold,
Goldglory, dan gospel—dianut
berkaitan beberapa
dengan keinginan untuk negara Eropa, kekayaan.
mendapatkan
●seperti
GloryPortugis dan dorongan
merupakan Spanyol. untuk meraih kejayaan.
● Gospel merupakan misi suci untuk menyebarkan agama Kristen
dan Katolik.
Perebutan Hegemoni
Ⓑ Bangsa Eropa di
Indonesia
01 Masa Penjajahan Portugis
Spanyol berhasil
mencapai Kepulauan
Maluku di bawah
pimpinan Kapten
Magellan
del Cano
Sebastian del Cano.
Pelaut-pelaut Spanyol kemudian
berlabuh di Tidore, dan disambut
baik oleh Kesultanan Tidore.
Kesultanan
Sambutan baik
Tidore
Kesultanan
memerlukan
Tidore
sekutu
mengandung
untuk
melawan
unsur politis.
Kesultanan Ternate.
Kedatangan Spanyol
Akibatnya, terjadilah
di Tidore membuat
konflik antara Spanyol
bangsa Portugis
dan Portugis.
merasa terganggu.
Peta Dunia Berdasarkan
Perjanjian Tordesillas
Sementara itu,
Spanyol bersikeras,
Portugal menuding
wilayah Maluku itu
Spanyol melanggar
bagian dari wilayah
Perjanjian Tordesillas.
kekuasaannya
berdasarkan
perjanjian yang sama.
Untuk menyelesaikan konflik, Portugal dan Spanyol melakukan
perundingan di Saragosa, Spanyol, pada 1529.
Perjanjian ini
Spanyol harussecara
menentukan
meninggalkan
Perjanjian Maluku
lebih tepatinibatas
mempertegas
untuk kemudian
Perjanjian
wilayah Tordesillas.
kekuasaan
mendapatkan Filipina.
Spanyol dan Portugis.
03 Masa Penjajahan VOC
Mula-mula di Banten
Both mendirikan pada
kantor 1610,VOC
dagang
kemudian di wilayah.
di beberapa Jayakarta pada 1611.
Jan Pieterszoon Coen
Pada
Coen 1619, Coen
dua kali mendirikan
menjabat
Ia memindahkan
gubernur
Kota jenderal
Batavia markas
VOC
di atas VOC di
puing-
Ambon
puing ke Batavia.
Kota
(1619–1623 Jayakarta.
dan 1627–1629).
Jan Pieterszoon Coen
Coen
Pada juga
1621,berhasil
ia membinasakan
menciptakan
penduduk aslimonopoli
Pulau Banda
dagang
demi mengukuhkan
Belanda terhadap
rempah-rempah.
monopoli dagang Belanda.
Coen menerapkan kebijakan ekstirpasi dan pelayaran hongi
demi menjaga harga rempah-rempah tetap stabil.
VOC
Padakemudian
1669, VOCmulai melemah
memiliki hingga
lebih dari 150akhirnya
kapal dagang,
bangkrut dan dibubarkan.
40 kapal perang, 50.000 pekerja, dan 10.000 tentara.
Contohnya, Gubernur Jenderal Johan van Hoorn berhasil menimbun
kekayaan hingga
Pegawai VOC 10 juta
banyak gulden
yang ketika kembali
melakukan korupsi.ke Belanda pada
1709, padahal gajinya hanya sekitar 700 gulden per bulan.
Biaya perangPerang
Contohnya yang semakin membesar
Makassar akibat mulai
1666–1669.
munculnya perlawanan-perlawanan di berbagai daerah.
Persaingan dengan
perserikatan dagang
negara lain, contohnya
dengan East India
Company.
Pembubaran
Pada VOC tidak
31 Desember 1799,terlepas
VOC
dari pendudukan
secara Prancis atas
resmi dibubarkan.
negeri Belanda tahun 1795.
04 Masa Penjajahan Prancis
Prancis berhasil menguasai Belanda
dan membentuk Republik Bataaf di
bawah pemerintahan Louis Napoleon.
Perubahan pemerintahan di Negeri Belanda berdampak
juga terhadap penguasaan wilayah Hindia Belanda.
Pemerintah Prancis mengirim
Herman Willem Daendels ke
Hindia Belanda.
Untuk
Tugas utamanya
melancarkanadalah
tugasnya,
mempertahankan
ia mengeluarkan
Pulau
beberapa
Jawa dari kebijakan.
serangan Inggris.
Mengurangi
Membatasi hak-hak feodal
kekuasaan parapejabat
raja. pemerintah, seperti bupati.
Membangun Jalan Raya Pos
(de Grote Postweg) dari
Anyer hingga Panarukan
sepanjang ±1.100 km.
Jalan raya ini untuk mempermudah mobilitas
pasukan di Jawa.
Peradilan
Membentuk untuk
tigaorang
orang pribumi.
bangsa
macam
Timur Asing.
Eropa.
peradilan.
Mengadakanwajib
Penyerahan penyerahan wajib hasil
berupa sumbangan
pertanian
dari dan perkebunan.
hasil pertanian (beras).
Pemerintahan Daendels
berakhir setelah banyaknya
laporan mengenai sikap
otoriter Daendels.
Daendels dipanggil
kembali ke Belanda pada
1811 dan digantikan oleh
Jan Willem Janssens.
05 Masa Penjajahan Inggris
Pada masa pemerintahan Janssens,
Inggris menyerang Jawa melalui
serangan darat dan laut dan berhasil
memaksa Janssens menyerah.
Janssens akhirnya
Perjanjian Tuntangmenyerahkan kekuasaan
menandai wilayah Hindia
Hindia Belanda
Belanda beradamelalui Perjanjian
di bawah kekuasaanTuntang.
Inggris.
Lord Minto mengirim Letnan
Masa pemerintahan
Jenderal Inggris
Thomas Stamford
di Nusantara
Raffles sebagaidimulai
penguasasejak
18 September
Hindia Belanda.1811.
Selama pemerintahannya,
Raffles sangat menekankan
asas-asas liberal.
Ia membagi Pulau Jawa menjadi
enam belas keresidenan.
Ia menghapus peran
bupati sebagai
pemungut pajak dan
menjadikannya
sebagai pegawai
pemerintah kolonial.
Ia menetapkan sistem sewa tanah (landrent).
Ia memperkenalkan sistem perekonomian uang dalam
membayar pajak kepada pemerintah.
Ia menghapus
monopoli, kerja rodi,
penyerahan wajib
hasil bumi, pajak
hasil bumi, dan
preangerstelsel.
Kebijakan-kebijakan Raffles
yang diterapkan di Hindia
Belanda dinilai gagal.
Masyarakat Hindia Belanda belum terbiasa
menggunakan mata uang dalam bertransaksi.
Sistem sewa tanah tidak cukup kuat karena tidak disertai
dengan jaminan hukum atas tanah yang disewanya.
06 Masa Penjajahan Kerajaan Belanda
Dapat disimpulkan
Berdasarkan bahwa
Konvensi masatahun
London kekuasaan
1814,
Kerajaan Belanda berlangsung
Inggris diharuskan mengembalikanantara
hak
tahun
Belanda1816–1942.
atas koloni-koloninya.
Kita fokus membahas
salah satu kebijakan
pemerintah Hindia
Belanda, yakni sistem
tanam paksa.
Van den Bosch
memusatkan kebijakannya
pada peningkatan produksi
tanaman-tanaman ekspor.
Berikut beberapa undang-undang yang dikeluarkan pada masa sistem ekonomi liberal:
➢ Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet) tahun 1870.
➢ Undang-Undang Gula (Suiker Wet) tahun 1870.