Anda di halaman 1dari 14

123

PORTUGIS

• Portugis merupakan bangsa eropa yang pertama


kali datang di indonesia
• Bangsa Portugis ini masuk ke nusantara di bawah
komando Afonso de Albuquerque (1453-1515).
• Dalam periode 1511-1526 ini nusantara menjadi
pelabuhan maritim penting bagi Portugis dengan
Sumatera, Jawa, Banda dan Maluku sebagai rute
utama perdagangan rempah-rempah.
• Sasaran pertama ekspedisi Portugis adalah
Malaka, ia tiba di Malaka pada awal Juli 1511.
• Lanjut pada 10 Agustus 1511 Portugis
menaklukkan Malaka. Sejak saat itu bangsa
Portugis menguasai sepenuhnya perdagangan
rempah-rempah dari Asia ke Eropa. Hal inilah yang
membuat nusantara mulai dikenal oleh bangsa lain
di Eropa.
• Peta nusantara pertama dibuat Portugis dan
disebar di Eropa sehingga menarik bangsa lain
untuk datang dan menjajah kemudian terutama
Belanda.
• Kedatangan bangsa Portugis ke
Maluku telah dimulai sejak
1512. Usai menaklukkan bandar
perdagangan Malaka pada 1511
• Semasa menduduki Maluku,
Portugis menikmati aktivitasnya
di bidang ekonomi. Pasokan
rempah-rempah yang berhasil
dimonopoli selalu memenuhi
lumbung kapal Portugis untuk
di jual ke pasar dunia. Selain
keuntungan dari hasil
perdagangan, misi penginjilan
Portugis berkembang dengan
pesat.
• Perseteruan Portugis dengan kerajaan-kerajaan lokal di
Maluku memuncak dengan terbunuhnya Sultan Hairun
pada 1570. Gubernur Portugis, Diego Lopez de Mesquita
menyuruh seorang prajurit yang juga keponakannya
bernama Antonio Pimental untuk menikam Hairun
dengan sebilah keris. Jenazah Hairun saat pembunuhan
terjadi, ditenggelam ke laut. Peristiwa itu menjadi
tonggak petaka bagi Portugis.
• Pada tahun 1580, Portugis yang berunifikasi dengan
Spanyol membentuk basis militer di Tidore. Sejak itu,
pasukan gabungan Portugis berkali-kali mengirimkan
ekspedisi militer untuk merebut kembali Gamlamo
maupun kerajaan di sekitarnya.
• Musuh lokal Portugis di Maluku semakin bertambah
ketika pada 1601, armada laut Portugis berkekuatan 30
kapal yang dipimpin Andre Hurtado de Mendoca
menyerang kapal-kapal Belanda di pantai Ambon.
Mereka bertekad, setelah menghancurkan Belanda
kepulauan itu akan diperbolehkan berdagang dengan
Portugis saja. Karena tidak berhasil
• Di tahun yang sama, terbentuk persekutuan anti-Portugis
antara VOC dan penduduk Hitu di Ambon. “Dari
persekutuan tersebut, VOC mendapat imbalan berupa
hak tunggal untuk membeli rempah-rempah dari Hitu,”
tulis M.C. Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern
1200-2008.
VOC

Pada abad 16 usaha perdagangan rempah-rempah telah


didominasi oleh Portugis dan Lisbon dijadikan sebagai
pelabuhan utama perdagangan. Sebelum terjadinya
revolusi di Belanda distributor rempah-rempah di kawasan
Eropa berada di kota Antwrep, namun setelah tahun 1591
Portugis melakukan kerjasama dengan firma-firma dari
negara jerman, Italia, dan spanyol dan menggunakan
Pelabuhan Hamburg sebagai tempat distribusi barang
dagang dari kawasan Asia. Hal ini mengakibatkan jalur
perdagangan berpindah tidak melalui Belanda, tetapi
sistem perdagangan yang dilakukan Portugis ini tidak
efisien dan terjadi ketidakseimbangan antara  Permintaan
dan Penawaran. Pada saat terjadi ketidak seimbangan
harga barang dagang meninggi. Keadaan tersebut menjadi
kekhawatiran tersendiri bagi Belanda, sehingga Belanda
VOC

Pada bulan 23 Februari 1605, kapal-kapal VOC menyerang


kubu pertahanan Portugis di Ambon. Benteng pertahanan
Portugis diserang bertubi-tubi dan berhasil dijebol. Dua
hari kemudian, Portugis yang diwakili capitan benteng,
Gaspar de Mello menyerahkan benteng Portugis tanpa
perlawanan kepada VOC. Penyerahan bersyarat itu
menetapkan pasukan Portugis yang bersenjata harus keluar
dari wilayah Maluku dan bagi mereka yang ingin tetap
tinggal harus bersumpah setia kepada Belanda. Seorang
gubernur berbangsa Belanda diangkat untuk memerintah di
sana atas nama Staten Generaal (parlemen Belanda).
VOC

Pada 31 Desember  tahu 1600 Inggris mulai mendirikan


perusahaan dagang yang bertempat di kawasan Asia
pusatnya berada di Klakuta, Perusahan dagang inggris ini
memiliki nama  The British East India Company. Selang 2
tahun kemudian  Belanda mendirikan VOC pada tahun 1602
serta Perancis mendirikan French East India Company
tahun 1604 setelahnya. Pada tahun 1602 Belanda
mendirikan VOC atau Verenigde Oost-Indische Compagnie.
Pada masa ini terjadi persaingan sengin antar
pedagang antara negara-negara Eropa terutama Portugis,
Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda. Persaingan sengit
ini terjadi karena adanya perebutan usaha untuk
mendominasi perdagangan di Asia Timur. Akibat
kekhawatiran atas persaingan yang semakin sengit Staaten
Generaal di Belanda memberi kewenangan untuk VOC
TUJUAN VOC

Monopoli

Mengurangi Persiangan

Membantu pendanaan

Menguasai Kerajaan Indonesia

Menguasai Pelabuhan Penting

Menghindari persaingan curang

Mencari keuntungan
VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) adalah sebuah
kongsi dagang swasta yang didirikan pada 20 Maret 1602
yang berasal dari Belanda. Didirikan dengan alasan bahwa
banyaknya pedagang dari Belanda yang melakukan
transaksi di Nusantara pada abad ke-15. Setelah hampir
dua abad berkuasa di Nusantara, VOC akhirnya runtuh
dengan berbagai macam penyebab. Adapun penyebabnya
adalah:Korupsi

Sistem
perdagangan
Perlawanan
dengan rakyat
di nusantara
• Lalu pada tahun 1795, terjadi sebuah perubahan besar di Belanda. Muncullah
sebuah kelompok yang menamai dirinya sebagai Patriot yang terinspirasi dari
Revolusi Prancis yang merubah Prancis dari monarki absolut menjadi monarki
konstitusional.
• Pada tahun 1795 juga, pasukan Prancis kemudian menyerbu Belanda. Namun
Raja Willem V berhasil kabur ke Inggris. Dibentuklah Republik Bataaf dari
berhasilnya Prancis menguasai Belanda. Republik Bataaf dipimpin oleh
saudara dari Napoleon Bonaparte, Louis Bonaparte.
• Dalam pengasingannya, Raja Willem V menuliskan "surat-surat Kew" yang
berisi perintah kepada seluruh penguasa di negeri jajahan Belanda untuk
diberikan ke Inggris. Namun Republik Bataaf juga akhirnya mengambil bekas
kekuasaan VOC di Nusantara.
• Pada 31 Desember 1799, VOC runtuh dan diberikan kekuasaannya kepada
pemerintah Belanda (Republik Bataaf). Pegawai-pegawai VOC menjadi
pegawai pemerintahan kolonial Belanda, dan hutang VOC yang mencapai 134
juta gulden juga ditanggung oleh pemerintah Belanda. Sejak 1 Januari 1800,
Nusantara resmi berubah namanya menjadi Hindia Belanda.
Diangkatlah Herman W. Daendels diangkat sebagai gubernur jenderal. Dengan
diangkatnya dia menjadi gubernur jenderal ia bertugas mempertahankan Pulau
Jawa dari invasi Inggris. Ia melakukan banyak kebijakan, contohnya:

Kebijakan Militer dan Pertahanan


-Membangun Dee Groote Postweg (Jalan Anyer-Panarukan)
-Membangun pangkalan Angkatan Laut di Ujung Kulon dan Surabaya
-Membangun pabrik senjata dan benteng-benteng

Kebijakan Sosial
-Kerja rodi
-Perbudakan
-Menghapus upacara penghormatan kepada residen, sunan, dan sultan
-Membuat jaringan pos
Kebijakan Ekonomi dan Keuangan
-Mengeluarkan uang kertas
-Memperbaiki gaji pegawai
-Contingenten (pajak dengan hasil bumi)
-Preanger Stelsel (Tanam Paksa)
-Monopoli perdagangan bebas

Kebijakan diatas dijalankan Daendels dengan sangat kejam, sehingga


menimbulkan rasa benci dari orang-orang Jawa. Akhirnya Daendels atas
perintah Napoleon Bonaparte dicopot jabatan dan digantikan oleh Den
William Jonson. Namun, Jonson kalah diserang oleh tantara Inggris
sehingga ia lari dan ditandatangani lah sebuah perjanjian yang diberi
nama "Kapitulasi Tuntang". Isi dari perjanjian tersebut adalah agar
wilayah Jawa diberikan kepada Inggris.
Setelah itu dimulailah masa Inggris menapakki kakinya di Indonesia
dibawah Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles. Raffles
merupakan pemimpin yang berprinsip liberalisme dan menjunjung tinggi
HAM. Ia menghapuskan kerja rodi dan tanam paksa dan juga perbudakan.
Ia menerapkan sistem sewa tanah gagal karena banyak faktor, yakni:
• Pemerintah sulit menyita tanah karena tidak adanya sertifikat tanah.
• Petani diberi kebebasan menanam apapun hingga petani bingung
karena sudah terbiasa disuruh oleh tanam paksa.
• Petani belum mengenal uang.
Karena gagal dan tidak menghasilkan apapun, akhirnya Inggris
menganggap bahwa Jawa bukan sesuatu yang pantas untuk
dipertahankan. Belanda lepas dari Prancis dan Raja William II menjadi
raja kembali. Belanda dan Inggris melaksanakan "Konvensi London" pada
tahun 1814 dan berhasil membuat Nusantara menjadi jajahan Belanda.

Anda mungkin juga menyukai