Anda di halaman 1dari 7

W a b a h D a n H i k ma h d i D a l a mn y a

Khutbah Pertama:

 Alhamdulillahi ladzi nahmaduhu wanastainuhu wanastaghfiruhu


wanaudhu billahi min syururi anfusyina wamin syayyiati a’malina
man yahdillahi fala mudhilla lahu waman yudhlil fala hadiyalah
 Ashadu ala ilaha illallah wahdahu lasyarika lahu wa Ashadu ana
Muhammadan abduhu wa rasuluhu lanabiyya ba’dah.
 Allahumma Sholli wassalim ala nabiyyina muhammadin wa ala alihi
washohbihi ajmain. Amma ba’du
 faya ibadallah ittaqullaha haqqa tuqotihi wala tamutunna illa wa
antum muslimun.

Jamaah Jumat yang di Rahmati Allah SWT


Marilah kita bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa.
Allah Ta’ala berfirman,

“Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka


kenikmatan hidup bertahun-tahun, Kemudian datang kepada
mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka, niscaya tidak
berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya.”
[Quran Asy-Syu’ara: 205-207]

Jamaah Jumat yang di Rahmati Allah SWT

Semoga sholat jumat hari ini dipenuhi keberkahan. Berupa karunia,


kebaikan, kenikmatan, dan pemberian. Pada hari ini kebaikan,
kasih sayang, ampunan, dan kelembutan Allah begitu merata.
Dengan karunia Allah, kesulitan itu tidak langgeng. Masa-masa
yang berat itu tidak panjang. Malam yang gelap akan berganti pagi.
Dan sabar dalam menghadapi masa-masa itu adalah ibadah. Ridha
padanya adalah wujud keimanan. Doa-doa kita akan
menghilangkan kegelisahan. Dialah yang menutupi aib-aib kita. Dia
pula yang menghindarkan kita dari bencana.
Ma’syiral muslimin,
Allah menciptakan manusia dan menyifatinya dengan banyak
berkeluh kesah. Banyak berdebat dan bertanya. Allah yang meng-
adakan mereka setelah sebelumnya mereka, jangankan ada,
disebut saja tidak pernah. Dan Allah tahu hakikat isi hari manusia.

Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata,

“Manusia itu ketika dalam kondisi sehat dan aman (kondisi normal)
tertutup hakikatnya. Apabila terjadi musibah, barulah Nampak
hakikat mereka. Orang-orang beriman akan menampakkan
keimanan mereka. Sedangkan orang-orang munafik akan Nampak
kemunafikannya.”

“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan


berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia
dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana,
berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang
demikian itu adalah kerugian yang nyata.” [Quran Al-Hajj: 11]
Di masa-masa musibah seperti ini akan tampak jelaslah siapa yang
benar-benar beribadah kepada Rabbnya dan siapa yang diperbudak
oleh hawa nafsunya. Akan tampaklah mana barisan orang-orang
yang beriman dan mana barisan orang-orang munafik. Allahu
Akbar.. Dialah yang paling berhak dipuji, paling berhak disyukuri.
Segala puji hanya kepada-Nya. Dzat yang paling penyayang. Dialah
yang tidak punya anak dan tidak dilahirkan dari orang tua. Tidak
ada yang setara dengan-Nya.
Ibadallah,
Kita sekarang menghadapi pandemi yang tidak mengenal batas.
Yang masuk menemui kita tanpa izin. Yang kekuasaan tak mampu
membendungnya. Yang melarang tak mampu mencegahnya. Suatu
pandemi yang membuktikan betapa lemahnya manusia. Betapa
terbatasnya pemikirannya. Pandemi yang tidak memandang antara
si kaya dan si miskin.
Dulu, pasukan Abrahah binasa dengan sekelompok burung. Namrud
yang hebat binasa hanya dengan seekor nyamuk. Dan virus ini
adalah makhluk yang lemah, tapi telah mematikan jutaan orang.
Membuat orang-orang terisolasi. Memutuskan relasi. Menutup
perbatasan. Mengumumkan keadaan darurat. Dan menyetop
kunjungan-kunjungan. Kita lihat betapa banyak bandara dan
stasiun lumpuh.
Makhluk yang kecil, tapi mampu membuat negara adidaya tak
berdaya. Menghentikan jutaan manusiayang bahkan tak terlihat
oleh mata telanjang, datang menyadarkan kita dari keteperdayaan.
Menampakkan kelemahan dan ketidak-mampuan. Gara-gara
makhluk ini, mereka semua ketakutan dengan bersin. Berlarian
karena ada yang flu. Semua mencari selamat.
Makhluk yang kecil, yang bahkan tak terlihat oleh mata telanjang,
datang, membuat kita sadar dari keterpedayaan. Menampakkan
kelemahan dan ketidak-mampuan. Semua menunjukkan hanya ada
satu Yang Maha Menaklukkan, Berkuasa, dan Memaksa. Dialah
Yang Maha Perkasa dan Mulia. Karena itu, tidak ada yang berhak
disembah selain Dia. Dialah yang membuat dunia tak berjalan
seperti biasanya. Dan tak ada yang mampu menghalangi-Nya.
Dialah yang membuat lumpuh kekuatan negara-negara.
Menundukkan sekutu. Menggentarkan umat yang kuat. Aku
mendengar deratan pena para penulis, filsuf, dan leberalis. Tidak
ada kemuliaan kecuali Dia Yang Maha mengawasi dan Kuasa. Tidak
ada yang kuat kecuali Allah satu-satunya yang menaklukkan.
Sebuah wabah yang mengguncang kondisi negara-negara,
masyarakat, keluarga, dan individu. Mengubah jadwal yang telah
ditetapkan. Menutup sekolah-sekolah, masjid-masjid, bursa
dagang, tempat-tempat ibadah, universitas, kebun binatang, pasar-
pasar, arena permainan, dan menghancurkan perekonomian dunia.
Yang lemah menjadi mulia. Dan yang remeh menjadi istimewa.
Penanda-penanda ada yang wafat terpampang. Nama-nama yang
wafat tertulis. upacara-upacara duka tersiar. Masa-masa gembira
tergoncang. Inilah realita kondisi pandemic yang kita hadapi.
Bencana dan pengaruhnya. Allahu Akbar. Dialah Yang Maha esa
dalam kekuasaan, kekuatan, dan penaklukkan. Dia menjanjikan
keberhasilan di akhirat untuk orang-orang yang berbuat kebaikan.
Jamaah Jumat yang di Rahmati Allah SWT
Adapun pelajaran yang bisa kita petik dari adanya pandemic ini
adalah:
Pertama: Pelajaran tentang musibah.
Musibah yang dihadapi dengan kesabaran akan membuat hati
menjadi kuat. Menghapus dosa. Meutus perasaan bangga diri.
Menghilangkan kesombongan. Menyadarkan kelalaian.
Menghidupkan dzikir. Mendatangkan doa orang-orang shaleh.
Membuat orang yang focus kepada dunia tersadar. Membuat hati
menjadi lembut. Semua berserah diri kepada Dia Yang Maha
Perkasa.
Musibah yang kita hadapi ini membuat kita kembali mengoreksi
bagaimana hubungan seorang hamba dengan tuannya. Membuat
kita tulus menghadapkan diri pada-Nya semata. Memperbaiki
tawakal kepada-Nya. Dan memutus harapan kepada selain-Nya. Di
dalam hadits disebutkan:

“Ujian selalu bersama dengan orang beriman lelaki dan perempuan,


baik di dalam diri, anak dan hartanya, sampai dia bertemu dengan
Allah dalam keadaan tidak mempunyai satu kesalahanpun.” (Hadits
riwayat Tirmidzi (no. 2687) dan dishahihkan oleh Al Albani).
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

“Kalaulah Allah Subhanahu tidak mengobati hamba-hamba-Nya


dengan obat berubah ujian dan musibah, pastilah tak akan sembuh
penyakit sombong, congkak, dan melampaui batas.”
Kedua: Membuat orang fokus beribadah kepada Allah dan
mengurangi kadar konsentrasi mereka pada dunia.
Seorang tabi’in yang mulia al-Imam Masruq bin al-Ajda’
rahimahullah ia senantiasa berada di rumahnya di hari-hari terjadi
Thaun. Ia berkata, “Inilah hari-hari yang sibuk. Dan aku suka
menyendiri untuk beribadah.”
Dan lebih dalam lagi maknanya, disampaikan oleh Nabi kita
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Ibadah di masa-masa kekalutan seperti berhijrah kepadaku.”


Hamba Allah sekalian, marilah kita berhijrah menuju Allah dan
Rasul-Nya dengan hati yang tulus dan dengan ibadah kita.
Bertasbih dan pujilah Rabb kita. Shalat, sedekah, puasa dan
beramal shalehlah. Tetaplah di rumah. Wajib bagi Anda menjaga
diri Anda. Jaga diri Anda dan orang sekitar Anda. Tanda-tanda
kebesaran Allah untuk membuat orang takut ini kalau seorang
hamba menyikapinya dengan tuntunan syariat, maka semakin
besarlah pahala untuknya. Akan tenanglah hatinya. Bertambah
keimanannya. Semakin kokoh dirinya. Nu’man bin Basyir
radhiallahu ‘anhu pernah mengatakan,

“Kebinasaan yang paling binasa adalah saat seseorang melakukan


kemaksiatan saat terjadi musibah.”
Ayyuhal muslimun,
Pelajaran lainnya adalah (yang ketiga) adanya social distancing.
Jarak sosial. Ini adalah kesempatan yang indah, alhamdulillah.
Dalam waktu singkat terjadilah kumpul bersama orang-orang
tercinta. Bersama ayah, ibu, istri, anak-anak, saudara. Tidak ada
yang safar keluar negeri. Meningkatlah kualitas hubungan
• Aqulu qouli hadha wa astaghfirullahal Adhim,
• li walakum wa lisyairil muslimin walmuslimati min kulli dzanbin
• fastaghfiruhu innahu huwal ghafururrohim.

Khutbah Kedua:

• Alhamdulillahilladzi Arsala rasulahu bil huda wadinil haqq liyud-hirahu


aladdini kullihi wakafa billahi syahidan.
• Ashadu ala ilaha illallah wahdahu lasyarikalahu wa ashadu anna
muhammadan abduhu wa rasuluhu la nabiyya ba’da.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT


Keempat: shalatlah di rumah kalian.
Di antara pelajaran penting dari adanya pandemic ini adalah ( ‫صلوا‬
‫ ) في رحالكم‬، ( ‫) ص لوا في بي وتكم‬. Sesungguhnya yang memerintahkan kita
dengan ‫ حي على الفالح‬، ‫ حي على الصالة‬untuk shalat di masjid dalam kondisi
normal, Dia pula yang memerintahkan kita dengan ( ‫ ) صلوا في رحالكم‬، (
‫) صلوا في بيوتكم‬, saat kondisi-kondisi tertentu.
‫ ص لوا في رح الكم‬menunjukkan betapa ajaran ini menjunjung nilai
kemanusiaan. Memperhatikan hak mendasar kemanusiaan. Shalat
berjamaah yang merupakan perintah dan ibadah yang agung
ditiadakan di masjid. Tujuannya untuk menjaga kesehatan
masyarakat. Ini menunjukkan agungnya nilai kasih sayang Rabbani
kepada manusia. Kasih sayang mana yang lebih besar dibanding
praktik diganjar pahalanya seseorang untuk shalat berjamaah di
rumah dalam rangka menjaga kesehatan mereka sendiri. Inilah
pondasi terpenting dari bangungan Islam.
Kelima: membatalkan dan menunjukkan tercelanya filosfi
matrealisme yang memandang manusia sebagai seorang budak
penggerak perekonomian.
Matrealisme hanya mengerahkan manusia untuk menghidupkan
pabrik. Mereka lebih memperhatikan kesehatan pabrik dan kantor
mereka. Sementara agama kita mengajarkan bahwa penggerak
perekonomian dan rezeki itu ada dari sisi non materi. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya kalian diberi rezeki dan menjadi unggul (menang)


lantaran orang-orang lemah di tengah kalian.” (Muttafaqun ‘alaih).
Pandemic ini hendaknya menyadarkan negara-negara akan hakikat
ini. Tentang sisi lain sebab yang dapat membuat unggul dan
menang serta hidupnya ekonomi. negara-negara yang rakus dan
ofensif yang menjadikan sebab keunggulan hanya dengan
menguras sumber daya manusianya.
Keenam: pentingnya mendengar dan menaati pemimpin
Ketujuh: orang-orang yang panjang angan-angan jadi sadar.
Mereka semakin sadar dengan hakikat sabda Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam

“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya


(pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan
badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya,
maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR.
Tirmidzi no. 2346, Ibnu Majah no. 4141. Abu ’Isa mengatakan
bahwa hadits ini hasan ghorib).
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan,
Jagalah diri Anda, waktu Anda, istighfar atas dosa-dosa Anda,
bertasbih dan memuji Allah di pagi dan sore hari. Janganlah sibuk
dengan berita. Jangan sibuk dengan social media. Sibuk dalam
urusan demikian menyia-nyiakan usia. Sementara manfaat yang
didapat sedikit.
 Alhamdulillahi robbil alamin. Wassholatu wassalamu ala
muhammadin wa ala alihi wa shohbihi ajmain.
 Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat wal mu’minina wal
mu’minat al akhyai minhum wal amwat innahu syamiun qoribun
mujibudda’wat.
 Robbanaghfirlana dzunubana wa kaffir-anna syayyiatina
watawaffana maal abror.
 Robbanaghfirlana wala ikhwaninal ladzina syabaquna bil iman
wala taj-al fi qulubina ghillan lilladzina amanu robbana innaka
roufun rokhim.
 Robbana la tuakhidna innasyina au akhtho’na. Robabana wala
taghmil alaina ishron kama khamaltahu alalladzina min qoblina.
Robbana wala tukhammilna mala thoqota lana bih, wa’fuanna
waghfirlana warkhamna anta maulana fansyurna alal qoumil
kafirin.
 Bismillahilladzi Laa yadhurru ma asmihi syaiun fil ardhi wala
fissama’I wahuwas samiul aliim
 Audhu bikalimatillahit tammati min syarri maa khalaq.
 Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minal dholimin.
 Robbana Atina Fiddunya khasanah wa fil akhiroti khasanah wa
qina adza bannar.
 Subhana Robbana Robbil Izzati Amma yasyifun wasalamun alal
mursalin wal khamdulillahi robbil alamin. Aqimus sholah

Anda mungkin juga menyukai