Teori Kepemimpinan
Bismillahirrohmanirrohim,
Ya Allah yang Maha Menatap, karuniakanlah kepada kami ilmu yang
membuat kami dapat mengenal RasulMu, yang membuat kami tetap lurus
berjalan di jalanMu. Wahai yangMaha Mendengar, lindungi pertemuan ini dari
ilmu
dan
amal
yang
menyesatkan.
Amin
Ya
Robbal'alamin.
anak-anakku sekalian,
Indonesia dengan hampir 200 juta umat Islam, kalau saja bisa memiliki
pemimpin yang sangat tangguh akan menjadi luar biasa. Karena jatuh
bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut
mengikut. Kalau pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya
adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Para pengikut menduplikasi
pemimpinnya. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pimpinan
kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula umatnya. Kalau kita
lihat kondisi bangsa kita sekarang jangan pesimis, kalau kita tidak bisa
memimpin sekarang, mudah-mudahan generasi kita yang akan datang akan
melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas tinggi.
anak-anakku sekalian,
Apakah pemimpin itu lahir begitu saja? Kalau singa, sudah dilahirkan menjadi
raja hutan, tetapi manusia ada yang memiliki bakat menjadi pemimpin,
belum tentu dapat memimpin dengan baik kalau tidak disertai dengan ilmu.
Menurut analisa di Indonesia, ada jenis pemimpin ulama pesantrenan:
dibesarkan di pesantren, ilmu agamanya luas, tapi kelemahannya kata para
ahli adalah dalam bidang manajemen, sehingga sulit untuk mengurus
sesuatu yang besar. Ada juga yang birokrat: aktif di islam, kemampuan
organisasinya bagus tetapi pendalaman agamanya belum mantap. Ada tipe
mubaligh yang seperti selebritis: dia ceramahnya bagus, diliput media
massa, akhirnya jadi terkenal dimana-mana, dijadikan idola, tetapi kadangkadang kurang mengakar dalam menggerakkan masyarakat.
Yang kita impikan adalah yang seperti Rasul, dia mumpuni dalam
keilmuannya, berkemampuan dalam manajemen, beliau juga punya
kemampuan
membangun
opini
di
masyarakat
.
kita tiba-tiba mati. Tetapi kalau dia dekat dengan Allah, Allahlah yang
melindungi. Perlindungan ini jauh dari jangkauan manusia. Seorang
suami itu bukan pemberi rezeki, suami itu sama-sama adalah pemakan
rezeki.
Jadi ini penting sekali untuk meningkatkan ibadah, sebab pemimpin
bukan pemberi uang, pemimpin bukan penolong. Allahlah yang
menolong. Kalau yang memimpin durhaka kita yang mengikuti akan
ketiban pulungnya. Maka pemimpin yang baik harus berpikir keras
bagaimana pengikutnya mendapat ilmu agama, atau dimotivasi untuk
ibadah dan sinergi dengan doa.
Kalau kita memimpin toko dengan sepuluh orang karyawan. Semuanya
ahli tahajud, shaum, baca Qur'an bayangkan apa yang akan diberikan
Allah kepada mereka. Jika kita punya pabrik 1000 orang, bikinlah
sistem yang membuat orang bisa shalat berjamaah, bisa shalat
tahajud dengan tahajud call. Buat supaya dapat baca Qur'an satu hari
satu juz, bisa diharapkan sebulan khatam Al-Qur'an. Selesai kerja keras
sinergikan dengan doa di malam hari. Doa ini adalah fasilitas senjata
yang jarang kita gunakan belakang ini. Pemimpin harus selalu
memperhatikan kualitas ibadah yang dipimpinnya. Tanpa
ibadah yang bagus akhlak tidak akan bagus pula.
2. Hal yang kedua adalah pemimpin baik yang akan sukses adalah yang
berpikir keras bagaimana orang-orang yang dipimpinnya bisa menjadi
khalifah di dunia ini, pandai, profesional dan kerjanya bagus. Dia
korbankan dirinya supaya orang-orang disekelilingnya bertambah
pintar. Kebahagiaan kita itu adalah ketika melihat orang lain
sukses. Orang yang mengikuti kita jadi pintar karena Allah yang
membuatnya pintar, bukan karena kita. Kita beruntung karena terpilih
jadi jalannya yaitu belajar kepada kita, bisa saja Allah
menggerakkannya belajar kepada orang lain, dan orang lain yang
mendapatkan pahalanya.
Kita harus sekuat tenaga membuat orang-orang di sekitar kita pintar,
kalau bawahan selalu meminta nasihat dan saran kepada kita. Berarti
kita tidak akan maju. Dan kita akan membuat mereka tergantung. Kita
sebagai pemimpin harus punya banyak waktu untuk belajar, harus
banyak waktu untuk mengup-grade, memperbaiki diri kita, maka
berikan ilmu agar mereka maju.
coba pikirkan negara mini kita dahulu yaitu tubuh kita ini. Kemudian
baru mulai membenahi kerajaan rumah kita.
Kesimpulannya adalah marilah anak2 calon osis dan ketua osis
menjadi siswa yang sukses dalam agama dan akademik serta
sukses dalam menjadi pemimpin dilingkungan siswa SMPN 29
surabaya seperti yang telah di contohkan nabi Muhammad
SAW, jadilah menjadi suri tauladan yang baik bagi Siswa SMPN
29 Surabaya, Berhasilnya organisasi osis tergantung pada
Pribadi masing-masing dalam menjadi pemimpin dan menjadi
suri Tauladan yang baik bagi anak lainnya.
Bonusnya adalah "Barangsiapa yang banyak bertobat, maka Allah akan
menghilangkan segala kesedihan hati, melapangkan segala urusan dan
Allah akan memberikan rezeki dari tempat yang tidak diduga-duga." Ini
akan menjadi penambah semangat bagi kita semua.
Semoga apa yang saya sebagai guru Agama Islam SMPN 29 Surabaya
ini menjadi inspirasi bagi anak-anak dalam mengatur jalannya
organisasi osis menjadi lebih baik dalam segi Agama, keilmuannya,
kreatifnya,
inovasinya
Walhamdulillahirrobil'alamin.