Dzikir mengingat Allah adalah amalan yang mudah. Karena dia merupakan
amalan lisan. Sementara lisan tidak mengenal lelah. Sehingga setiap orang bisa
dengan mudah melakukannya dimanapun dan kapanpun. Bersamaan dengan
kemudahannya, amalan ini pun memiliki keutamaan yang istimewa. Allah dan
Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk banyak
berdizikir mengingat Allah. Di antaranya termaktub dalam firman-firman Allah
berikut ini:
ْل9وا اَل تُ ْل ِه ُك ْم أَ ْم ٰ َولُ ُك ْم َوآَل أَ ْو ٰلَ ُد ُك ْم َعن ِذ ْك ِر ٱهَّلل ِ َو َمن يَ ْف َع َ ٰيَٓأَيُّ َها ٱلَّ ِذ
۟ ُين َءا َمن
ٓ ٰ
ونَ س ُر ِ َذلِ َك فَأ ُ ۟و ٰلَئِ َك ُه ُم ٱ ْل ٰ َخ
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu
dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah
orang-orang yang merugi.” [Quran Al-Munafikun: 9].
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa
takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” [Quran Al-A’raf: 205]
Dari Abu Musa radhiallahu ‘anhu beliau berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Permisalan orang yang berdzikir kepada Allah dan yang tidak
berdzikir seperti orang yang hidup dan mati.” [HR. al-Bukhari].
ِ ةُ َو َغ99 َّل إِالَّ َحفَّ ْت ُه ْم ا ْل َماَل ئِ َك99 َّز َو َج99ون هَّللا َ َع
يَ ْت ُه ْم99ش ْ َو ٌم ي99
َ ذ ُك ُر99 ْ َ ُد ق99الَ يَ ْق ُع
ُس ِكينَةُ َو َذ َك َر ُه ْم هَّللا ُ ِفي َمنْ ِع ْن َده َّ ال َّر ْح َمةُ َونَ َزلَتْ َعلَ ْي ِه ْم ال
“Tidaklah duduk suatu kaum berdzikir kepada Allah, kecuali para malaikat
mengelilinginya, rahmat menyelimutinya dan turun kepada mereka ketenangan,
serta Allah memujinya di hadapan makhluk yang berada di sisinya.” [Riwayat
Muslim dan Ahmad].
“Ada dua orang Arab (badui) mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
lantas salah satu dari mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, manusia bagaimanakah
yang baik?” “Yang panjang umurnya dan baik amalannya,” jawab beliau. Salah
satunya lagi bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam amat
banyak. Perintahkanlah padaku suatu amalan yang bisa kubergantung padanya.”
“Hendaklah lisanmu selalu basah untuk berdzikir pada Allah,” jawab beliau. [HR.
Ahmad].
Dari Abu Sa’id al-Khudri, dia berkata, “Muawiyah keluar menemui (kelompok
orang yang duduk melingkar) di dalam masjid. Lalu dia bertanya, “Apa yang
menyebabkan kalian duduk-duduk?” Mereka menjawab, “Kami duduk berdzikir
mengingat Allah.” Dia bertanya lagi, “Demi, Allah. Tidak ada yang menyebabkan
kalian duduk kecuali hal itu?” Mereka menjawab, “Demi, Allah. Tidak ada yang
menyebabkan kami duduk, kecuali hanya itu.”
Dan dzikir mengingat Allah ini tidak hanya merupakan wasiat Allah dan Rasul-
Nya saja. tapi hal ini juga merupakan wasiat orang-orang shalih sebelum kita. Abu
Said al-Khudri radhiallahu ‘anhu berkata,
“Wajib bagimu untuk bertakwa kepada Allah. Karena takwa merupakan inti dari
segala sesuatu. Dan wajib pula bagimu untuk berjihad. Karena berjihad adalah
kerahiban dalam Islam. wajib juga bagimu untuk membaca Alquran. Karena
membaca Alquran adalah ruhmu di hadapan penduduk langit. Dan kemuliaanmu
di tengah penduduk bumi. Dan hendaknya kau memperbanyak diam kecuali
menyuarakan kebenaran. Jika demikian keadaanmu, maka engkau telah
mengalahkan setan.” [Riwayat Ibnu Asakir].
Ka’ab al-Ahbar radhiallahu ‘anhu berkata,
“Sinarilah hati kalian dengan berdzikir mengingat Allah. Kerjakan sebagian shalat
(yaitu shalat sunat) kalian di rumah kalian. Demi Dzat yang jiwa Ka’ab di tangan-
Nya, sesungguhnya hal ini cara makhluk langit mengenal bahwa Fulan bin Fulan
termasuk orang yang memakmurkan rumahnya dengan dzikir mengingat Allah.”
Khutbah Kedua:
Rasa-rasanya dalil-dalil dari Alquran dan hadits diatas sudah cukup menjelaskan
keutaamaan berdzikir. Cukup menjadi antibody/vaksin dalam masa pandemi covid
19 supaya tidak menyia-nyiakan amalan dzikir. Karena semakin dekat hamba
Allah SWT maka semakin dekat pula pertolongan Allah SWT.
Semoga Allah Ta’ala memberi kita taufik termasuk orang-orang yang banyak
mengingat Allah dalam segala keadaan. Dan marilah kita selalu berdoa untuk
keselamatan kaum muslimin dan muslimat di seluruh dunia.
Alhamdulillahi robbil alamin. Wassholatu wassalamu ala muhammadin
wa ala alihi wa shohbihi ajmain.
Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat wal mu’minina wal
mu’minat al akhyai minhum wal amwat innahu syamiun qoribun
mujibudda’wat.
Robbanaghfirlana dzunubana wa kaffir-anna syayyiatina watawaffana
maal abror.
Robbanaghfirlana wala ikhwaninal ladzina syabaquna bil iman wala taj-
al fi qulubina ghillan lilladzina amanu robbana innaka roufun rokhim.
Robbana la tuakhidna innasyina au akhtho’na. Robabana wala taghmil
alaina ishron kama khamaltahu alalladzina min qoblina. Robbana wala
tukhammilna mala thoqota lana bih, wa’fuanna waghfirlana warkhamna
anta maulana fansyurna alal qoumil kafirin.
Bismillahilladzi Laa yadhurru ma asmihi syaiun fil ardhi wala fissama’I
wahuwas samiul aliim
Audhu bikalimatillahit tammati min syarri maa khalaq.
Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minal dholimin.
Robbana Atina Fiddunya khasanah wa fil akhiroti khasanah wa qina adza
bannar.
Subhana Robbana Robbil Izzati Amma yasyifun wasalamun alal mursalin
wal khamdulillahi robbil alamin. Aqimus sholah