”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’,
maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani
dalam Misykatul Mashobih no. 1621)
ال إِذاَ َع َم ْلتَ َسيِّئَةً فَا ْع َملْ َح َسنَةً فَإِنَّهَا ِ َّاع ُدنِي ِمنَ الن
َ َ ق،ار ِ َال َجنَّ ِة َويُب َت يا َ َرسُوْ َل هللاِ َكلِّ ْمنِي بِ َع َم ٍل يُقَ ِّربُنِي ِمن ُ قُ ْل
َ ْت َو ِه َي تَ ْمحُوْ ال ُّذنُو
ب َ ُ قَا َل ِه َي أَحْ َسن، ت
ِ الح َسنَا ِ هللاُ ِمنَ ْال َح َسنَا ت يَا َرسُوْ َل هللاِ اَل إِلَهَ إِاَّل ُ قُ ْل،َع ْش َر أَ ْمثَالِهَا
َو ْال َخطَايَا
”Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku
pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ’alaihi wa
sallam bersabda,”Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan
karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang semisal.”
Lalu Abu Dzar berkata lagi,”Wahai Rasulullah, apakah ’laa ilaha illallah’ merupakan
kebaikan?” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Kalimat itu (laa ilaha illallah, pen)
merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa
dan kesalahan.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul
Ikhlas, 55)
َ أَ ْف
ُض ُل ال ِّذ ْك ِر اَل إِلَهَ إِاَّل هللا
”Dzikir yang paling utama adalah bacaan ’laa ilaha illallah’.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al
Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 62)
Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah amal yang paling utama, paling banyak
ganjarannya, menyamai pahala memerdekakan budak dan merupakan pelindung
dari gangguan setan
فِى يَوْ ٍم ِمائَةَ َم َّر ٍة. َوه َُو َعلَى ُكلِّ َش ْى ٍء قَ ِدي ٌر، َولَهُ ْال َح ْم ُد، ك ُ لَهُ ْال ُم ْل، ُ« َم ْن قَا َل الَ إِلَهَ إِالَّ هَّللا ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِريكَ لَه
َت لَهُ ِحرْ ًزا ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ْ َو َكان، ت َع ْنهُ ِمائَةُ َسيِّئَ ٍةْ َ َو ُم ِحي، ت لَهُ ِمائَةُ َح َسنَ ٍة ٍ َت لَهُ َع ْد َل َع ْش ِر ِرقَا
ْ َ َو ُكتِب، ب ْ َكان،
.»ك ْ َ َ َّ
َ ِ إِال أ َح ٌد َع ِم َل أكثَ َر ِم ْن َذل، ض َل ِم َّما َجا َء بِ ِه ْ َ
َ ت أ َح ٌد بِأف َ ْ
ِ َولَ ْم يَأ، ك َحتَّى يُ ْم ِس َى َ ِيَوْ َمهُ َذل
”Barangsiapa mengucapkan ’laa il aha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul
hamdu wa huwa ’ala kulli syay-in qodiir’ [tidak ada sesembahan yang berhak disembah
dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala
pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari sebanyak 100 kali,
maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan, pen), dicatat baginya 100
kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang
hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang
membacanya lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018)
Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah Kunci 8 Pintu Surga, orang yang
mengucapkannya bisa masuk lewat pintu mana saja yang dia sukai
ك لَهُ َوأَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُهُ َوأَ َّن ِعي َسى َع ْب ُد هَّللا ِ َوابْنُ أَ َمتِ ِهَ ال أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هَّللا ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِريَ ََم ْن ق
َّ
ب ال َجنَّ ِة الث َمانِيَ ِة َشا َء ْ َ َ هَّللا َ
ِ ق أدْخَ لَهُ ُ ِم ْن أىِّ أب َْوا َ
َ َّق َوأ َّن الن
ٌّ ار َح ٌّ َو َكلِ َمتُهُ أَلقَاهَا إِلَى َمرْ يَ َم َورُو ٌح ِم ْنهُ َوأ َّن ال َجنَّةَ َح
ْ َ ْ
”Barangsiapa mengucapkan ’saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak
disembah dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad
adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan (bersaksi) bahwa ’Isa adalah hamba Allah dan
anak dari hamba-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-
Nya, dan (bersaksi pula) bahwa surga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya,
maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang
mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim no. 149)
(Lihat Kalimatul Ikhlas, 52-66. Sebagian dalil yang ada sengaja ditakhrij sendiri semampu
kami)
Inilah sebagian di antara keutamaan kalimat syahadat laa ilaha illallah dan masih banyak
keutamaan yang lain. Namun, penjelasan ini bukanlah inti dari pembahasan kami kali ini.
Setelah ini kami akan membahas mengenai syarat-syarat dari laa ilaha illallah. Karena
kalimat tidaklah akan berguna melainkan dengan terpenuhi syarat-syaratnya. Nantikan
artikel selanjutnya.