Anda di halaman 1dari 18

KUMPULAN MATERI DAKWAH / PIDATO

KONTEMPORER

Dilengkapi dengan ayat Al-Qur’an, Al-Hadits, pendapat


para Ulama dan Ilmuan termuka pada zamannya.

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

UST. MUHAMMAD RADLY GINTING. S. Pd

 Cocok untuk kalangan Pelajar, Mahasiswa, Umum dan


Masyarakat Awwam.
 Cocok untuk teks Pidato di bulan Ramadhan
1
PERAN ZAKAT DALAM MENSEJAHTERAKAN UMAT

Dr. Ismail Raj’i Al-Faruqi, mantan Direktur Lembaga Pengkajian Islam Internasional,
mengatakan : “Kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan merupakan tiga permasalahan besar
saat ini dihadapi oleh hampir seluruh negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun dari
ketiganya, kemiskinan merupakan yang paling berbahaya. Sebab kebodohan dan keterbelakangan
itu muncul akibat adanya kemiskinan”.
Dibuatlah beberapa konsep perekonomian untuk menuntaskan kemiskinan. Muncul
konsep Komunisme yang mensamaratakan antara si kaya dan si miskin. Lahir konsep Kapitalisme
yang kaya semakin kaya namun yang miskin semakin miskin. Dengan dua konsep tersebut malah
kemiskinan semakin merajalela dan menjamur.
Dalam polemik tersebut, muncul konsep Islam dengan prinsip keseimbangan dalam
penyaluran harta, agar harta tidak hanya bergulir pada orang-orang kaya, tapi mengalir pada kaum
dhu’afa. Prinsip ini salah satunya diaplikasikan melalui Zakat. Sebagaimana Allah berfirman dalam
Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 103 :

َ ُ‫س َكنٌ َل ُه ْم َوهللا‬


‫س ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم‬ َ ‫ص َل َوا ُت َك‬ َ ‫ص َد َق ًة ُت َط ِّه ُر ُه ْم َو ُت َز ِّك ْي ِه ْم ِب َها َو‬
َ َّ‫صل ِّ َع َل ْي ِه ْم اِن‬ َ ‫ُخ ْذ مِنْ اَ ْم َوالِ ِه ْم‬
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui”.

Hadirin dan Hadirot yang saya hormati


Lalu, apakah hikmah diwajibkan zakat ? ayat tadi menjelaskan ada tiga hikmah diwajibkan
zakat : Pertama, untuk membersihkan harta dari hak-hak orang lain, hak-hak fakir miskin, hak
orang yang terkapar di pinggir jalanan, hak orang-orang yang tidur di kolong jembatan, hak orang
yang merintih kesakitan menahan kelaparan, dan hak orang-orang yang merasakan pahit-getirnya
kehidupan. Kedua, untuk mensucikan jiwa dari berbagai penyakit tercela. Ketiga, untuk
menimbulkan ketenangan jiwa dalam kehidupan.
Jika orang kaya sudah mau berderma, konglomerat mau membayar zakat, pejabat peduli
nasib rakyat, akan lahirlah tatanan kehidupan yang aman, nyaman, adem, dan tentram. Dan insya
Allah kemiskinan akan terkikis sedikit demi sedikit......Amin.

2
MEMBUDAYAKAN TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA

Tahun 1979, di kota Vatikan, Roma, diadakan konferensi Agama Internasional yang dihadiri
oleh seluruh pembesar agama dunia. Dalam konferensi tersebut terungkap bahwa Indonesia
merupakan negara percontohan dalam kehidupan toleransi antar umat beragama.
Namun sayang, kekaguman dunia Internasional tersebut kini tinggal kenangan, sebab
perbedaan suku bangsa, bahasa, adat istiadat, dan agama kini sering menjadi pemicu lahirnya
fanatisme buta, perselisihan, perpecahan, kehancuran, bahkan peperangan.
Kita perhatikan, kerusuhan demi kerusuhan akhir-akhir ini mulai muncul di berbagai daerah
laksana cendawan di musim hujan, mulai kerusuhan sambas, sampit, ambon, bogor, kuningan
sampai temanggung dan jawa tengah. Penyebab utama kerusuhan itu menurut pengamat sosial
bersumber dari masalah SARA, terutama agama. Pertanyaannya, apakah ada agama yang
mengajarkan umatnya untuk bermusuhan dan melakukan kekerasan ? tentu tidak ada.
Allah swt berfirman dalam QS. Al-Kafirun ayat 1-6 :
‫) وال انتم‬4( ‫) وال انا عابد ما عبدتم‬3( ‫) وال انتم عابدون مااعبد‬2( ‫) الاعبد ما تعبدون‬1( ‫قل ياايها الكافرون‬
)6( ‫) لكم دينكم ولي دين‬5( ‫عابدون مااعبد‬
Artinya : “katakanlah, hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah
apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah,
untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku.”

Asbabun Nuzul ayat tersebut, menurut imam As-Suyuthi di dalam Lubabun Nuqul Fi Asbab
An-Nujul adalah berkenaan dengan ajakan kafir Quraisy kepada Rasulullah untuk bergantian
menyembah Tuhan masing-masing. Satu tahun menyembah Allah, satu tahun menyembah
berhala. Tatkala itu, turunlah ayat ini untuk menolak keras ajakan mereka.
Dengan demikian Islam mempunyai konsep yang jelas dan tegas yaitu dalam masalah
muamalah kita boleh bertoleransi. Tapi dalam masalah akidah dan ibadah, islam dengan tegas
mengatakan laa ilaaha illallah sampai tetes darah penghabisan. Namun demikian, islam tidak
pernah mengganggu akidah agama lain.
Bahkan Rasulullah saw bersabda : “Siapa saja yang menyakiti kafir dzimmi sungguh telah
menyakitiku, dan barang siapa menyakiti aku berarti telah menyakiti Allah”

3
MENJADIKAN KELUARGA SAKINAH, MAWADDAH, WARAHMAH MENURUT AL-QUR’AN

Prof. Dr. Quraisy Syihab dalam bukunya Wawasan Al-Qur’an menyatakan, “Keluarga merupakan
unit terkecil dari sebuah bangsa. Kebahagiaan sebuah keluarga merupakan miniatur dari
kebahagiaan masyarakat dan bangsa.”
Ungkapan tersebut mnggambarkan kepada kita bahwa negara yang thoyyibah akan
terwujud apabila masyarakat sudah marhamah, masyarakat marhamah akan terbentuk apabila
keluarga sudah sakinah, mawaddah, warahmah. Dengan profil seorang ayah yang bijaksana dan
berwibawa, dengan figur seorang ibu yang penyayang, penyantun dan mau membesarkan anak-
anaknya. Inilah yang dimaksud dengan keluarga sebagai sekolah pertama dan utama.
Sebagaimana Allah swt berfirman dalam Qs. Ar-Rum ayat 21 :
‫💠 و من ءاياته ان خلق لكم من انفسكم ازواجا لتسكنوا اليها وجعل بينكم مودة ورحمة ان في ذالك أليات لقوم يتفكرون‬
Artinya : “Dan diantara tanda-tanda ( kekuasaan) Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
Ayat tersebut menginformasikan kepada kita bahwa diantara tanda-tanda kebesaran Allah
adalah dia telah menciptakan manusia secara berpasang-pasangan dengan tujuan agar
membentuk kehidupan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Dengan begitu akan mampu menciptakan kekuatan lahir batin pasangan suami istri untuk
mendayung bahtera rumah tangga supaya hidup tenang, saling peduli, saling mencintai, dan saling
menyayangi.

4
FUNGSI SHALAT DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Kita seringkali menyebut nama Allah, tapi kita tak pernah mendekati-Nya. Pantas kalau
perjalanan hidup kita seringkali dihantui oleh perasaan resah dan gelisah, diselimuti oleh rasa
gundah gulana, bahkan tak jarang duka dan deraian air mata. Dan pada akhirnya hidup kita tak
pernah terarah, sehingga muncullah perbuatan buruk, seperti berbuat kemunkaran dan
kemaksiatan.
Mengapa hal ini terjadi ? Mulla Shadra dalam karya monumentalnya yang berjudul Hikmah
Muta’aliyah menegaskan bahwa hal ini terjadi diakibatkan karena tidak memiliki kecerdasan
spritual. Mengapa kita tidak memiliki ? jawabannya karena kita jarang mendekati Allah melalui
shalat. Padahal shalat sangat penting bagi kehidupan manusia. Sebagaimana Allah swt berfirman
dalam Qs. Al-Ma’arij ayat 19 – 23 :
‫ان النسان خلق هلوعا 💠 اذامسه الشر جزوعا 💠 واذا مسه الخير منوعا 💠 اال المصلين 💠 الذين هم على صالتهم داءمون‬
💠
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat berkeluh-kesah lagi kikir, apabila ia ditimpa kesusahan,
ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang
mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.”
Dalam firman Allah swt tersebut, terungkap tiga sifat manusia, yaitu berkeluh kesah, kikir,
dan tidak mau berinfaq. Namun sifat-sifat itu bisa dihilangkan dan dikikis habis dengan melakukan
shalat. Itulah manfaat nyata bagi orang yang mendirikan shalat.
Jika kita kaji lebih dalam, shalat yang dilakukan terus menerus bukan saja menghilangkan
penyakit keluh kesah dan kikir, tapi juga akan sanggup menjadi tameng dari kemaksiatan,
membersihkan jiwa dari sifat iri, dengki, hasad, sombong, bahkan bisa membuat hati menjadi
tenteram. Bukankah ketika kita bersujud dalam shalat, kita menyadari bahwa yang paling berkuasa
dan yang ada diatas segala-galanya adalah Allah swt. Sehingga kita tidak berhak berlaku sombong.

5
DAHSYATNYA RAYUAN KESESATAN

Pada awal 2016 yang lalu, Indonesia digemparkan dan diharubiru oleh suatu gerakan yang
sesat dan menyesatkan yang bernama Gafatar, singkatan dari Gerakan Fazar Nusantara. Gerakan
ini merupakan transformasi dari gerakan Al-Qiyadah Al-Islamiyah pimpinan nabi palsu Ahmad
Mushaddeq yang muncul lebih dahulu dan difatwakan sesat oleh MUI.

Kita patut bersyukur karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat telah mengeluarkan
fatwa bahwa aliran Gafatar adalah sesat sekaligus menyesatkan, karena aliran ini melakukan
sinkritisme ajaran dari Al-Quran, Injil, Taurat, dan wahyu yang diakui turun dari pemimpinnya.

Muncul pertanyaan : bagaimana sikap umat Islam jika di kemudian hari menghadapi
masalah yang serupa tetapi dengan wujud yang berbeda ? jawabannya : siapa pun orangnya dan
apa pun nama gerakan dan organisasinya, apabila terbukti salah dan sesat, bahkan menyesatkan
orang lain , maka kita harus menolak dengan tegas. Kita abaikan janji-janjin muluk, rayuan maut
yang menghanyutkan hati dan pikiran. Sebagaimana Allah telah mengingatkan dalam Quran Surah
Al-An’am ayat 153 :

‫وان هذا صراطي مستقيما فاتبعوه وال تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله ذالكم وصكم به لعلكم تتقون‬

Artinya : “Dan bahwasannya inilah jalan-Ku yang lurus ( yakni, Islam dan ajarannya ), maka ikutilah
dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan ( yang lain ), karena jalan-jalan itu akan mencerai
beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu
bertaqwa.”

Kemudian Rasulullah saw bersabda :

) ‫ كتاب هللا و سنة نبيه ( رواه مالك‬.‫تركت فيكم امرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما‬

Artinya : “Aku telah meninggalkan untuk kalian dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama
kalian berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah ( Al-Quran ) dan Sunnah Nabi-Nya.”
( HR. Malik )

MENJAGA AQIDAH DARI KESYIRIKAN


6
Dr. Muhammad Khalil Harats dalam bukunya Da’watut Tauhid mengatakan, “Aqidah adalah
mengesakan Allah dari sesuatu, sedangkan kemusyrikan adalah menyekutukan Allah dengan
sesuatu. Dua hal ini bertentangan dan tidak bisa menyatu dalam satu kalbu.”
Untaian kalimat itu mengisyaratkan kepada kita, bila kita meyakini tiada Tuhan selain Allah,
tiada penguasa selain Allah, tiada raja langit dan bumi selain Allah, tiada tempat bersandar selain
Allah, tiada penyelamat selain Allah maka pada saat ini pula kita harus membersihkan hati
sekaligus membentenginya dari anggapan, kepercayaan, apalagi keyakinan ada kekuatan lain yang
mampu memberi manfaat dan mudharat selain Allah. Sebab hal itu adalah mental syirik yang jika
dibiarkan akan terus merusak, menggerogoti, melemahkan, dan meluluhlantahkan aqidah tauhid
kita.
Sebagaimana Allah swt berfirman dalam Qs. Luqman ayat 13 :
‫واذ قال لقمان البنه وهو يعظه يبني ال تشرك باهلل ان الشرك لظلم عظيم‬
Artinya : “Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu dia memberi pelajaran
kepadanya, “wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

Dalam firman Allah itu, terukir pesan yang sangat mulia dari Luqmanul hakim kepada
anaknya, “wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun, baik
berupa manusia, berhala atau anak.” Dengan demikian ayat itu melarang kita berbuat syirik
kepada Allah. Karena syirik adalah kezaliman yang sangat besar.
Itulah penegasan Allah bahwa tidak ada harapan mendapat ampunan dari Allah walau
stitik, bagi orang yang tergelincir kedalam dosa syirik. Karena itulah, kewajiban kita harus menjaga
diri dan membentengi dari perbuatan syirik sampai keakar-akarnya.

7
MENELADANI AKHLAK RASULULLAH SAW

Bapak ibu yang dirahmati Allah

Rasulullah saw merupakan tokoh yang harus dicontoh, pribadi yang patut diteladani,
bahkan individu yang wajib ditiru. Ucapan beliau menjadi hadits qauli, perbuatan beliau menjadi
hadits fi’li, bahkan diamnya menjadi hadits Takriri yang berfungsi sebagai tuntunan, arahan,
bimbingan, dan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Namun sayang, sekarang umat islam seperti kehilangan arah, panutan dan tuntunan hidup.
Sebagai bukti, dikalangan anak-anak telah disuguhkan tokoh-tokoh khayalan, sehingga mereka
lebih kenal dengan sosok batman, spiderman, superman, x-man,spongebob dan tom and jery
dibandingkan kenal dengan rasul dan nabinya sendiri. Dikalangan remaja dan pemuda, tidak
sedikit yang kagum dan mengidolakan artis serta selebritis,sehingga mereka lebih kenal dengan
ayu tinting, ridho roma, dewi persik, aliando, cita citata dan mulan jameela, dibandingkan kenal
dengan nabi dan rasulnya.
Bapak Ibu yang saya hormati
Allah swt pernah berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 21 :

Artinya : “sesungguhnya telah ada pada (diri) rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah”
Ayat tersebut menegaskan kepada kita bahwa sungguh telah ada pada diri rasulullah saw itu
suri teladan yang baik bagi kita. Imam Ali As-Shabuni dalam shafwatut Tafasir pernah berkata :
(“bahwa rasulullah saw merupakan figur yang luhur, yang wajib kita ikuti seluruh perbuatan dan
perkataannya”)
Sejalan dan sejalin dengan maksud ayat tersebut, Siti Aisyah ketika ditanya bagaimana
gambaran akhlak rasulullah, beliau menjawab “akhlak rasulullah saw adalah ibarat Al-Qur’an.
Maksudnya, akhlak rasulullah adalah seluruh ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Maka oleh karena itu marilah kita teladani dan meniru kepribadian rasulullah saw dalam
kehidupan sehari-hari mulai dari hal yang terkecil sampai hal yang terbesar. diantaranya memberi
pertolongan kepada orang lemah, berkata lemah lembut, dan saling menghormati diantara
golongan.

8
SHALAT MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR

Seringkali kita menyebut nama Allah, tapi kita tak pernah mendekati-Nya. Pantas kalau
perjalanan hidup kita seringkali dihantui oleh perasaan resah dan gelisah, diselimuti oleh rasa
gundah gulana. Dan pada akhirnya, hidup kita tak terarah sehingga berbuat kema’siatan dan
kemungkaran. Mengapa hal ini terjadi ? jawabannya karena kita jarang mendekati Allah. Salah
satu buktinya adalah kita sering melalaikan shalat. Padahal shalat sangat penting bagi kehidupan
manusia.
Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 45 :

“Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Dan itu sungguh berat, kecuali
bagi orang-orang yang khusyuk”
Demikian jelas bahwa dengan shalat yang khusyuk, akan bisa mengobati dan menjadi
penolong bagi segala masalah dalam kehidupan. Muncul pertanyaan, lalu kenapa orang enggan
untuk shalat
Ada lima alasan orang meninggalkan shalat
1. Belum pernah merasakan ni’matnya shalat
2. Belum pernah merasakan manfa’at shalat
3. Menganggap shalat sebagai beban
4. Menganggap shalat mengurangi waktu kerja
5. Belum memahami bahwa shalat adalah senjata paling ampuh untuk mengatasi problem
hidup
Bapak Ibu yang dirahmati Allah
Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa fungsi shalat membersihkan kotoran, yaitu bersih
badan dan pakaian dari najis, bersih diri dari dosa, bersih jiwa dari akhlak yang buruk dan bersih
pikiran hanya mengingat Allah.
Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-Ankabut ayat 45

“……dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar….”
Demikian jelas bahwa shalat mencegah perbuatan keji dan munkar. Oleh karena itu, sikap-
sikap sombong, tadabbur, iri, dengki, malas dan sebagainya akan terkikis habis jika kita istiqomah
dan khusyuk dalam shalat. Dengan demikian bahwa shalat merupakan motor penggerak dalam
menciptakan amal baik atau inner power.

9
MUSIBAH SEBAGAI TAZKIYAH DARI ALLAH

Bapak Ibu yang saya hormati


Al-Qur’an menjelaskan tiga makna besar dari sebuah musibah :
Pertama, musibah sebagai ujian dari Allah. Kedua, musibah sebagai siksaan dari Allah. Ketiga,
musibah sebagai rahmat dan tazkiyah dari Allah.
Berkaitan dengan tiga makna musibah tersebut, kita perhatikan saat ini tanah air kita
sedang menjerit, pertiwi kita sedang menangis dikarenakan beberapa daerah terkena musibah.
Kita lihat, mulai gempa bumi di nabire dan alor, jatuhnya pesawat terbang di bandara adi
sumarmo, angin putting beliung di Madura, banjir bandang di Jakarta, banjir lumpur di sidoarjo,
tsunami di aceh dan gunung meletus di tanah karo.
Akibat musibah itu, tidak sedikit orang tua yang kehilangan anak-anaknya, anak-anak yang
kehilangan orangtuanya, bahkan akibat musibah itu melahirkan kepedihan, penderitaan,
kemiskinan dan keresahan. Pertanyaannya, apakah makna musibah yang menimpa negeri ini ?
sebagai jawabannya mari kita seksama mendengarkan firman Allah ta’ala :
Allah swt berfirman dalam QS. Asy-Syura’ ayat 30 – 31 :

Artinya : “dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). Dan kamu
tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memproleh seorang
pelindung dan tidak pula seorang penolong selain Allah.”

Bapak ibu yang dirahmati Allah


Ayat tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar musibah itu adalah disebabkan dosa-
dosa yang dilakukan oleh manusia. Kemudian Allah menurunkan musibah sebagai azab bagi
manusia. Namun, Allah juga menjadikan musibah untuk menghapus dosa manusia.
Kita perhatikan begitu banyak dosa, pelanggaran dan ma’siat yang kita perbuat, yang dilakukan
para pemimpin - pemimpin kita,para pemuda/pemudi kita dan masyarakat umumnya.
Untuk itu, Khalid ‘Abdurrahman Al-Aki dalam shafwatul Bayan Lil Ma’anil Qur’an mengatakan,
“Allah menjadikan musibah untuk manusia bukan sebagai siksaan, tapi sebagai rahmat dan
pembersih dosa-dosa manusia”
Dengan demikian, tidak setiap musibah berarti siksa dari Allah, tetapi ada musibah sebagai
rahmat dan penghapus dosa yang dilakukan manusia. Mudah - mudahan musibah dan bencana
yang terjadi di negeri ini bermak’na tazkiyah dan rahmat dari Allah. Amin

10
BAHAYA SIFAT MUNAFIQ DALAM KEHIDUPAN ISLAM

Di dalam Al-Qur’an dijelaskan, bahwa manusia ada tiga golongan :


Pertama, mukminun, golongan orang yang beriman kepada Allah. Kedua, Kafirun, golongan orang
yang ingkar kepada Allah. Ketiga, munafiqun, golongan orang yang bermuka dua, lain di hati lain
pula di bibir, serigala berbulu domba dan musuh dalam selimut. Orang munafiq itu apabila datang
kepada golongan mukmin, mereka mengaku beriman. Namun apabila datang kepada
golongannya, mereka mengatakan “aku hanya menipu orang mukmin”.

Di dalam QS. Al-Munafiqun ayat 1-3, Allah swt telah menjelaskan ciri-ciri orang-orang Munafiq,
yaitu :
1. Orang-orang munafiq selalu berbuat dusta
2. Orang munafiq selalu menjadikan sumpah sebagai perisai untuk melindungi diri
3. Orang munafiq selalu mencegah orang lain untuk beribadah kepada Allah
mudah-mudahan kita terhindar dari 3 sifat tersebut.

Sifat munafiq ini terjadi juga pada pemimpin-pemimpin kita, tidak sedikit para pejabat
memberikan janji-janji manis di depan rakyat, bertutur kata yang ramah di depan masyarakat, tapi
dibelakang rakyat tidak segan-segan hak rakyat pun dicekik dan dibunuh. Karena itu apabila sifat
minafiq kita biarkan, akan lahir corak masyarakat jahiliyah, para penguasa bermental Tsa’labah,
berotak Namrudz dan berhati Fir’aun. Na’uzubillah
Karena bahayanya sifat Munafiq ini Allah memberikan balasan kepada mereka berupa siksa
yang pedih. Sebagaimana Allah swt berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 145 :

“sesungguhnya orang-orang munafiq itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka, dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka”

Hadirin dan Hadirot yang saya hormati


Sifat munafiq merupakan penyakit yang berbahaya, yang dapat mengancam, menggerogoti
dan memporak-porandakan sendi kehidupan islam. Karena itu, agar kita tidak terjangkit penyakit
ini, langkah yang harus kita lakukan antara lain : mengadakan tabayyun terhadap semua informasi,
mempererat tali silaturahmi, dan senantiasa melakukan instropeksi diri. Mudah-mudahan Allah
swt menjauhkan bangsa kita dari orang-orang munafiq. amin

11
RAMADHAN BULAN MUHASABAH
Muhasabah mirip dengan intropeksi, menghitung-hitung diri, melakukan pemeriksaan
terhadap diri kita sendiri. Menghitungnya sebelum allah menghitungnya, dengan anggapan kalau
kita yang menghitungnya sekarang maka segala kekurangan-kekurangan itu masih bisa kita
perbaiki, tapi kalau Allah yang menghitungnya kelak tinggallah pertanggungan jawab. Karena itu
Rasulullah saw berpesan :
‫حاسبوا انفسكم قبل ان تحاسبوا‬
“hitung-hitunglah dirimu sebelum Allah yang menghitungnya”
Namun banyak orang terjebak dengan anggapan, hidup Cuma sekali dan pendek, habisin saja
untuk apa baik-baik nanti gak bisa nikmatin hidup, kata orang tenabang : “kelapa muda kupas-
kupasin, kelapa tua tinggal batoknya, waktu muda puas-puasin, udah tua tinggal bongkoknya”
Padahal hidup bukan Cuma sekali tapi Hidup ini panjang dan terjebak pada keni’matan kulit
rugi, emas pasti kuning, tapi bukan semua yang kuning emas. Jangan terjebak di permukaan,
jangan terjebak pada kesenangan yang kulit. Yang kita cari adalah kesenangan yang bathiniyah.
Itulah sebabnya rasulullah mengajarkan orang bahagia itu cirinya ada 4 :
Bapak-ibu yang saya hormati
Ada 4 tanda orang yang bahagia
1. Orang yang Dalam urusan materi pandangannya diarahkan kebawah, sehingga timbul
syukurnya luas hatinya. Kalau luas hati, rumah yang kecil besar rasanya, kalau sempit hati,
rumah yang besar kecil jadinya, kalau hati menjadi sempit, rumah yang kecil kiamat
namanya.
Orang yang bahagia orang yang hatinya luas, bisa mensyukuri ni’mat namun orang yang hatinya
sempit orang yang sulit untuk mensyukuri ni’mat dan orang seperti ini celakanya tidak senang
melihat orang dapat ni’mat. Orang begini susah gemuk ?
Lihat tetangga beli televisi demam, tetangganya beli sepeda motor masuk rumah sakit,
tetangganya beli mobil mati, disiksa oleh perasaannya sendiri dan orang seperti ini kan susah
gemuk dong !
Orang dalam urusan materi lihatnya kebawah, syukur kita punya mobil tetangga sebelah punya
motor, syukur kita punya motor tetangga sebelah jalan kaki, syukur kita jalan kaki tetangga
sebelah struk bertahun-tahun gak kemana-mana, Alhamdulillah struk, kita masih hidup, syukur
masih hidup, tetangga sebelah kemarin pulang kerahmatullah. Maka dengan puasa kita
bermuhasabah
2. Dalam urusan akhirat dia lihatnya keatas, dia yang tua itu sanggup puasa, kenapa saya yang
muda tidak, dia bisa taraweh kenapa saya tidak, keinginan mencontoh yang ukhrawi. Dan
itu melahirkan sugesti untuk beribadah yang lebih baek.
3. Orang yang selalu melupakan kebaikannya, ini bagian dari muhasabah. Orang yang kalau
berbuat baik dia ikhlaskan dan tidak diingat-ingat. Lawannya orang celaka yaitu orang yang
selalu mengingat-ingat kebaikannya, menepuk dada, menghitung jasa.
4. Orang yang selalu ingat kesalahan yang ia lakukan, sehingga kalau berbuat kesalahan yang
baru, ah kemarin aja udah tiga keranjang, ini nambah lagi bagaimana nanti di padang
mahsyar.

Oleh karena itu, di bulan yang berkah ini marilah kita gunakan untuk memperbaiki diri, membenah
kembali serta mengisi hari hari dengan nilai-nilai taqwa dan amal sholeh.

12
KEWAJIBAN MEMAKMURKAN MASJID

Banyak kita melihat berapa banyak bangunan masjid didirikan, namun kosong jama’ahnya.
Megah masjidnya tapi sepi dari muatan taqwa, mewah masjidnya tapi kosong dari ajaran agama,
bahkan besar dan menjulang tinggi masjidnya tapi hanya ramai dengan orang tua dan remaja yang
senang bercanda.
Lalu apakah yang harus kita lakukan terhadap masjid ?
Sebagaimana Allah swt berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 18 :

“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kpd siapa pun)
selain kepada Allah, maka mereka orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang
yang mendapat petunjuk”
Secara eksplisit, ayat tersebut menjelaskan tentang kewajiban muslim untuk
memakmurkan masjid Allah. Dan orang yang memakmurkan masjid Allah adalah mereka yang
beriman kepada Allah., hari akhir,mendirikan shalat, serta tidak takut terhadap sesuatu selain
kepada Allah. Sedangkan orang kafir, orang fasiq yang suka berbuat dosa dan orang munafiq yang
suka berdusta tidak mungkin mau memakmurkan masjid Allah.
Sebagai bukti, kita saksikan bersama tragedy di Ambon ; masjid-masjid dibombardir.
Kerusuhan di poso ; ratusan masjid dibumi hanguskan. Bahkan di Palestina ; masjid Al-Aqsa
sebagai lambang kebanggaan umat islam sedunia hendak diambil alih untuk dijadikan gereja oleh
zionis Israel.
Muncul pertanyaan, bagaimana langkah kongkrit kita dalam menjaga dan memelihara
masjid ?
Prof. Dr. Quraish Shihab dalam wawasan Al-Qur’an menyatakan, setiap mukmin dituntut
untuk memakmurkan masjid dengan cara menjadikan masjid sebagai tempat sujud (shalat),
melakukan ibadah ritual, serta rekayasa sosial demi kemajuan kehidupan umat islam,
sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw pada waktu di Madinah.
Oleh karena itu, janganlah kita pernah mengkambinghitamkan masjid sebagai sumber
pertentangan, perselisihan, bahkan permusuhan dan persengketaan antar golongan. Gara-gara
beda aliran, beda paham, lain mazhab kita enggan pergi ke masjid, akibatnya lahirlah masjid
mewah sebagai tandingan, muncul masjid-masjid megah sebagai symbol golongan, dan marak
masjid – masjid berarsiktur eropa tapi kosong dari nilai-nilai taqwa. Na’uzubillah

13
MENATA KEMBALI MORAL ETIKA BANGSA

Bapak ibu yang saya hormati


Masalah terbesar yang dihadapi umat manusia adalah masalah rusaknya moral dan akhlak
demikian ungkapan Abu A’la Al-Maududi.
Ungkapan itu menggambarkan kepada kita, bahwa untuk menjadikan bangsa Indonesia ini
bangsa yang super power, maju dan jaya maka langkah utama yang harus kita lakukan ialah
membenahi dan memperbaiki moral dan etika bangsa yang akhir-akhir ini dalam kondisi
memperhatinkan. Sebab bobroknya moral dan etika seseorang mencerminkan iman dan
aqidahnya telah goyah, sedangkan jika iman dan aqidah telah goyah maka lahirlah kehidupan
jahiliyah.
Eksesnya manusia hidup bebas, buas, beringas, ganas, bahkan jauh lebih ganas dari pada
binatang buas. Sebagai bukti, kita saksikan di tengah-tengah masyarakat maraknya perjudian,
kema’siatan, pemerkosaan, dan pembunuhan. Bahkan akhir-akhir ini terjadi pemerkosaan dan
pembunuhan terhadap anak balita yang masih berumur 8 tahun di bali. Na’uzubillah.
Bapak Ibu yang dirahmati Allah
Begitu banyak musibah yang menimpa negeri kita ini diakibatkan oleh dosa-dosa dan kemunkaran
yang kita lakukan. Sebagaimana Allah swt berfirman dalam QS. Al-A’raf ayat 96 :

‫ولو ان اهل القرى ءامنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء واالرض ولكن كذ بوا فاخذنهم بما كانوا يكسبون‬

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pasti kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu,
maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”

Apakah bencana yang menimpa negeri kita ini bermakna ujian atau teguran dari Allah ?

14
KEUTAMAAN SHALAT SUBUH

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an QS.Al-Isra:78 :

"dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam (dan dirikanlah pula)
sholat subuh.sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh Malaikat)"

jamaah sholat subuh yg dirahmati Allah.


Dari firman Allah tsb mungkin timbul pertanyaan, Kenapa hanya sholat subuh yg disaksikan
malaikat? bukankah sholat yg lain dan amal perbuatan manusia tidak luput dari catatan malaikat?
Dalam ayat tersebut tidak boleh langsung ditafsirkan dgn pendekatan mafhum mukhalafah atau
pendekatan terbalik.misal,kalau Allah SWT mengatakan bahwa sholat subuh disaksikan
malaikat,bukan berarti sholat yg lain tidak disaksikan malaikat.

jamaah sholat subuh yg dirahmati Allah


keutamaan sholat subuh yg lain seperti Hadits Riwayat Imam Muslim berikut ini:
”Barang siapa yang melaksanakan shalat isya’ secara berjamaah maka ia seperti shalat malam
separuh malam. Dan barang siapa melaksanakan shalat subuh secara berjamaah maka ia seperti
shalat malam satu malam penuh.”.

Jamaah sholat subuh yg dirahmati Allah,


Masih ingat dengan seorang sahabat Nabi yang tak dapat melihat? Yang karenanya Allah lalu
menegur Nabi dan menurunkan surat ‘Abasa ? Ia adalah Abdullah bin Ummi Maktum
Radiallahuanhu. Seorang sosok sahabat yang senantiasa tawadlhu dalam menunaikan
kewajibannya sebagai hamba Allah.

jamaah shoal subuh yg dirahmati Allah


Suatu ketika sahabat Nabi ini menghampiri baginda Rasulullah Saw. Ia hendak meminta izin, untuk
tidak mengikuti jama'ah shubuh, karena tak ada yang menuntunnya menuju masjid. Setelah
mendengar alasannya, baginda Rasul pun bertanya: "Apakah engkau mendengar adzan?",
Abdullah lantas menjawab: "Tentu baginda", "Kalau begitu tidak ada keringanan untukmu", tandas
Rasul.

Layaknya hamba Allah yang senantiasa istiqomah dalam menjalankan perintahNya. Abdullah pun
Sami’na wa atho’na atas apa yang diperintahkan Rasulullah Saw. Dengan mantap ia berazam
untuk mendirikan jama'ah shubuh di masjid,sekalipun dirinya harus meraba-raba dengan tongkat
untuk menuju sumber azan.

Keesokan harinya, tatkala fajar menjelang dan azan mulai berkumandang, Abdullah bin Ummi
Maktumpun bergegas memenuhi panggilan Ilahi. Tak lama ketika ia mengayunkan kakinya
beberapa langkah, tiba-tiba ia tersandung sebuah batu, badannya lalu tersungkur jatuh, dan
sebagian bongkahan batu itu tepat mengenai wajahnya, dengan seketika darahpun mengalir dari
wajahnya. Apakah beliau lantas menyerah..??? ternyata tidak !

Dengan cepat Abdullah kembali bangkit, sembari mengusap darah yang membasahi wajahnya,
iapun dengan mantap akan kembali melanjutkan perjalanan menuju masjid.

15
jamaah sholat subuh yg dirahmati Allah
Mari kita berkaca dari sosok seorang sahabat Rasulullah SAW yg walaupun memiliki kekurangan
fisik tapi tidak mau menyerah dengan keadaan. Beliau tetap mentaati perintah dari Rasul untuk
sholat subuh berjamaah di masjid. Bagaimana dengan kita? yg diberikan nikmat kesempurnaan
fisik, sarana dan fasilitas lengkap,seperti alarm utk membangunkan kita,akses jalanan yg bagus utk
melangkah menuju masjid jalanan yg terang,dsb. seharusnya kita mensyukuri nikmat tsb dengan
cara menambah ketaatan kita kepada Allah dan RasulNya.

Rasulullah SAW bersabda


“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh.
Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan
mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak” [HR. muttafaqun alaih]

kiranya cukuplah sebutan orang munafik membuat kita menjadi jera dan memotivasi kita untuk
melaksanakan sholat shubuh berjamaah dengan istiqomah.

Keutamaan Ilmu Dan Harta


16
Allah swt pernah berfirman dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11 :

‫يرفع هللا الذين امنوا منكم و الذين اوتوا العلم درجات‬


“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS al-Mujâdilah : 11 )
Jika diberi pilihan antara ilmu atau Harta. Mana yang akan Bapak - Ibu pilih? Tentu jawaban
Bapak - Ibu ilmu bukan? ada pula sebagian dari kita memilih kedua-duanya atau bahkan memilih
harta. Tentunya jika bisa, kita akan memilih keduanya. Jika berbicara tentang Ilmu dan harta, Ya
tentu memang kedua-duanya itu penting. Akan tetapi jika berbicara tentang keutamaan ilmu dan
keutamaan harta, maka sesungguhnya ilmu itu lebih utama dari pada harta.
Mengapa Demikian? Allah SWT telah memberikan karunia pada Manusia yang tak ternilai
harganya. Karunia inilah yang membedakan antara manusia dengan hewan yaitu akal. Akal adalah
kemampuan untuk memahami dan memikirkan sesuatu. Dengannya manusia dapat berpikir
sebelum bertindak, dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, memilih banyak
manfaatnya atau sebaliknya.Sebagaimana dikatakan oleh penyair Arab :
‫لو ال العلم كان الناس كالبهائم‬
“Kalau tidak karena Ilmu Manusia sama seperti Binatang”

Bapak – Ibu Yang dirahmati Allah


Pada suatu kesempatan Imam Ali Bin Abi Thalib pernah ditanya tentang keutamaan Ilmu dari pada
Harta ?
Menurut Imam Ali bin Abi Thalib r.a. ada 10 keutamaan ilmu pengetahuan dibandingkan
harta. 1) Ilmu adalah warisan para nabi, sedangka harta warisan Qarun, Syaddad, dan Fir’aun. 2)
Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta kamu yang menjaganya. 3) Semakin banyak ilmu semakin
banyak yang menyayangi dan menghormatinya. Sedangkan semakin banyak harta, semaikn
banyak musuh dan orang yang iri. 4) Ilmu jika diamalkan malah semakin bertambah, sedangkan
harta jika digunakan malah semakin berkurang -bukan dalam konteks sedekah-. 5) Orang yang
berilmu dipanggil dengan sebutan kemuliaan dan keagungan, sedangkan orang berharta dipanggil
dengan sebutan si bakhil dan sebutan tercela. 6) Ilmu tidak perlu dijaga dari pencuri, sedangkan
harta harus dijaga dari pencuri. 7) Orang yang berilmu diberi syafa’at, sedangkan orang berharta
dihisab pada hari kiamat. 8) Ilmu tidak akan lebur dan rusak ditelan waktu sedangkan harta akan
habis suatu saat nanti. 9) Ilmu memberikan sinar dalam hati, sedangkan harta mengeraskan hati.
10) Orang yang berilmu akan menghambakan ilmunya, sedangkan orang yang berharta akan
mempertuhankan hartanya.

Dari uraian singkat diatas, maka manakah yang kita utamakan? Ilmu atau harta? Ya.. kalo
bisa sih dua-duanya. Tetapi kita harus punya prioritas. Mari kita utamakan ilmu. Allah SWT akan
meninggikan beberapa derajat bagi orang-orang yang berilmu. Kita tentunya ingin derajat kita
ditinggikan oleh Allah SWT. Maka dari itu Jadilah muslim/ah yang berilmu dan beriman yang
senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya.

KEUTAMAAN BERSEDEKAH
17
Pada suatu ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw :

) ‫ ( رواه الترمذي‬.‫اي الصدقة افضل ؟ قال صدقة رمضان‬


Wahai rasulullah : “Sedekah manakah yang paling utama ?
Beliau menjawab : Sedekah bulan Ramadhan.” ( HR. Tirmidzi )

Di bulan yang penuh keberkahan ini Rasulullah saw banyak bersedekah dan bermurah hati.
Bahkan rasulullah saw adalah yang lebih pemurah akan hartanya ( disedekahkan ) pada bulan
ramadhan daripada angin yang ditiupkan. Sebagaimana kita mengetahui bahwa amalan sunnah di
bulan ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah seperti amalan wajib pada bulan
lainnya.

Di dalam kitab Tambihul Ghafilin karya imam besar Al-Faqih Abu Laits disebutkan :
Allah swt berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 92 :
‫لن تنالوا البر حتى تنفقوا مما تحبون‬
“kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan
sebagian harta yang kamu cintai.” ( QS. Ali Imran : 92 )

Wahyu ilahi tersebut menjelaskan bahwa tidak akan dicap seorang yang paling baik sebelum ia
bersedekah dengan harta atau barang yang paling ia sukali.
Bagaimana kalau tidak ada harta yang paling berharga dimilikinya ? maka bersedekahlah dengan
harta yang ada padanya, jika tidak ada harta yang dimilikya ? maka bersedekahlah dengan
kelebihan makanannya, bagaimana kalau tidak mempunyai kelebihan makanan ?, hendaklah ia
membantu dengan tenaganya, bagaimana kalau ia tidak sanggup melakukannya ?, hendaklah ia
menjaga dirinya dari api neraka walaupun dengan menyedekahkan separuh biji kurma.
Bapak ibu yang saya cintai
Begitulah indahnya islam, tidak memaksa seorang untuk melakukan kebaikan di luar
kesanggupannya, intinya bersedekahlah sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.karena
harta itu sama sekali tidak akan berkurang karena sedekah.
Bapak ibu yang saya hormati
Ada beberapa keutamaan bersedekah
1. Sedekah dapat menghapus dosa, sebagaiman rasul bersabda :
“sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” ( HR. Tirmidzi dan
disahihkan oleh syekh Al-Bani )

2. Orang yang bersedekah akan mendapat naungan di hari akhir, sebagaimana rasulullah saw
menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di hari akhir. Salah satunya
“seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya ia menyembunyikan amalnya sampai-
sampai tangan kirinya tidak mengetahui” ( HR. Bukhori )
3. Memberi keberkahan pada harta
4. Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah ( QS. Al-Hadid ayat 18 )

18

Anda mungkin juga menyukai