KONTEMPORER
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Dr. Ismail Raj’i Al-Faruqi, mantan Direktur Lembaga Pengkajian Islam Internasional,
mengatakan : “Kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan merupakan tiga permasalahan besar
saat ini dihadapi oleh hampir seluruh negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun dari
ketiganya, kemiskinan merupakan yang paling berbahaya. Sebab kebodohan dan keterbelakangan
itu muncul akibat adanya kemiskinan”.
Dibuatlah beberapa konsep perekonomian untuk menuntaskan kemiskinan. Muncul
konsep Komunisme yang mensamaratakan antara si kaya dan si miskin. Lahir konsep Kapitalisme
yang kaya semakin kaya namun yang miskin semakin miskin. Dengan dua konsep tersebut malah
kemiskinan semakin merajalela dan menjamur.
Dalam polemik tersebut, muncul konsep Islam dengan prinsip keseimbangan dalam
penyaluran harta, agar harta tidak hanya bergulir pada orang-orang kaya, tapi mengalir pada kaum
dhu’afa. Prinsip ini salah satunya diaplikasikan melalui Zakat. Sebagaimana Allah berfirman dalam
Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 103 :
2
MEMBUDAYAKAN TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA
Tahun 1979, di kota Vatikan, Roma, diadakan konferensi Agama Internasional yang dihadiri
oleh seluruh pembesar agama dunia. Dalam konferensi tersebut terungkap bahwa Indonesia
merupakan negara percontohan dalam kehidupan toleransi antar umat beragama.
Namun sayang, kekaguman dunia Internasional tersebut kini tinggal kenangan, sebab
perbedaan suku bangsa, bahasa, adat istiadat, dan agama kini sering menjadi pemicu lahirnya
fanatisme buta, perselisihan, perpecahan, kehancuran, bahkan peperangan.
Kita perhatikan, kerusuhan demi kerusuhan akhir-akhir ini mulai muncul di berbagai daerah
laksana cendawan di musim hujan, mulai kerusuhan sambas, sampit, ambon, bogor, kuningan
sampai temanggung dan jawa tengah. Penyebab utama kerusuhan itu menurut pengamat sosial
bersumber dari masalah SARA, terutama agama. Pertanyaannya, apakah ada agama yang
mengajarkan umatnya untuk bermusuhan dan melakukan kekerasan ? tentu tidak ada.
Allah swt berfirman dalam QS. Al-Kafirun ayat 1-6 :
) وال انتم4( ) وال انا عابد ما عبدتم3( ) وال انتم عابدون مااعبد2( ) الاعبد ما تعبدون1( قل ياايها الكافرون
)6( ) لكم دينكم ولي دين5( عابدون مااعبد
Artinya : “katakanlah, hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah
apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah,
untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku.”
Asbabun Nuzul ayat tersebut, menurut imam As-Suyuthi di dalam Lubabun Nuqul Fi Asbab
An-Nujul adalah berkenaan dengan ajakan kafir Quraisy kepada Rasulullah untuk bergantian
menyembah Tuhan masing-masing. Satu tahun menyembah Allah, satu tahun menyembah
berhala. Tatkala itu, turunlah ayat ini untuk menolak keras ajakan mereka.
Dengan demikian Islam mempunyai konsep yang jelas dan tegas yaitu dalam masalah
muamalah kita boleh bertoleransi. Tapi dalam masalah akidah dan ibadah, islam dengan tegas
mengatakan laa ilaaha illallah sampai tetes darah penghabisan. Namun demikian, islam tidak
pernah mengganggu akidah agama lain.
Bahkan Rasulullah saw bersabda : “Siapa saja yang menyakiti kafir dzimmi sungguh telah
menyakitiku, dan barang siapa menyakiti aku berarti telah menyakiti Allah”
3
MENJADIKAN KELUARGA SAKINAH, MAWADDAH, WARAHMAH MENURUT AL-QUR’AN
Prof. Dr. Quraisy Syihab dalam bukunya Wawasan Al-Qur’an menyatakan, “Keluarga merupakan
unit terkecil dari sebuah bangsa. Kebahagiaan sebuah keluarga merupakan miniatur dari
kebahagiaan masyarakat dan bangsa.”
Ungkapan tersebut mnggambarkan kepada kita bahwa negara yang thoyyibah akan
terwujud apabila masyarakat sudah marhamah, masyarakat marhamah akan terbentuk apabila
keluarga sudah sakinah, mawaddah, warahmah. Dengan profil seorang ayah yang bijaksana dan
berwibawa, dengan figur seorang ibu yang penyayang, penyantun dan mau membesarkan anak-
anaknya. Inilah yang dimaksud dengan keluarga sebagai sekolah pertama dan utama.
Sebagaimana Allah swt berfirman dalam Qs. Ar-Rum ayat 21 :
💠 و من ءاياته ان خلق لكم من انفسكم ازواجا لتسكنوا اليها وجعل بينكم مودة ورحمة ان في ذالك أليات لقوم يتفكرون
Artinya : “Dan diantara tanda-tanda ( kekuasaan) Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
Ayat tersebut menginformasikan kepada kita bahwa diantara tanda-tanda kebesaran Allah
adalah dia telah menciptakan manusia secara berpasang-pasangan dengan tujuan agar
membentuk kehidupan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Dengan begitu akan mampu menciptakan kekuatan lahir batin pasangan suami istri untuk
mendayung bahtera rumah tangga supaya hidup tenang, saling peduli, saling mencintai, dan saling
menyayangi.
4
FUNGSI SHALAT DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Kita seringkali menyebut nama Allah, tapi kita tak pernah mendekati-Nya. Pantas kalau
perjalanan hidup kita seringkali dihantui oleh perasaan resah dan gelisah, diselimuti oleh rasa
gundah gulana, bahkan tak jarang duka dan deraian air mata. Dan pada akhirnya hidup kita tak
pernah terarah, sehingga muncullah perbuatan buruk, seperti berbuat kemunkaran dan
kemaksiatan.
Mengapa hal ini terjadi ? Mulla Shadra dalam karya monumentalnya yang berjudul Hikmah
Muta’aliyah menegaskan bahwa hal ini terjadi diakibatkan karena tidak memiliki kecerdasan
spritual. Mengapa kita tidak memiliki ? jawabannya karena kita jarang mendekati Allah melalui
shalat. Padahal shalat sangat penting bagi kehidupan manusia. Sebagaimana Allah swt berfirman
dalam Qs. Al-Ma’arij ayat 19 – 23 :
ان النسان خلق هلوعا 💠 اذامسه الشر جزوعا 💠 واذا مسه الخير منوعا 💠 اال المصلين 💠 الذين هم على صالتهم داءمون
💠
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat berkeluh-kesah lagi kikir, apabila ia ditimpa kesusahan,
ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang
mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.”
Dalam firman Allah swt tersebut, terungkap tiga sifat manusia, yaitu berkeluh kesah, kikir,
dan tidak mau berinfaq. Namun sifat-sifat itu bisa dihilangkan dan dikikis habis dengan melakukan
shalat. Itulah manfaat nyata bagi orang yang mendirikan shalat.
Jika kita kaji lebih dalam, shalat yang dilakukan terus menerus bukan saja menghilangkan
penyakit keluh kesah dan kikir, tapi juga akan sanggup menjadi tameng dari kemaksiatan,
membersihkan jiwa dari sifat iri, dengki, hasad, sombong, bahkan bisa membuat hati menjadi
tenteram. Bukankah ketika kita bersujud dalam shalat, kita menyadari bahwa yang paling berkuasa
dan yang ada diatas segala-galanya adalah Allah swt. Sehingga kita tidak berhak berlaku sombong.
5
DAHSYATNYA RAYUAN KESESATAN
Pada awal 2016 yang lalu, Indonesia digemparkan dan diharubiru oleh suatu gerakan yang
sesat dan menyesatkan yang bernama Gafatar, singkatan dari Gerakan Fazar Nusantara. Gerakan
ini merupakan transformasi dari gerakan Al-Qiyadah Al-Islamiyah pimpinan nabi palsu Ahmad
Mushaddeq yang muncul lebih dahulu dan difatwakan sesat oleh MUI.
Kita patut bersyukur karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat telah mengeluarkan
fatwa bahwa aliran Gafatar adalah sesat sekaligus menyesatkan, karena aliran ini melakukan
sinkritisme ajaran dari Al-Quran, Injil, Taurat, dan wahyu yang diakui turun dari pemimpinnya.
Muncul pertanyaan : bagaimana sikap umat Islam jika di kemudian hari menghadapi
masalah yang serupa tetapi dengan wujud yang berbeda ? jawabannya : siapa pun orangnya dan
apa pun nama gerakan dan organisasinya, apabila terbukti salah dan sesat, bahkan menyesatkan
orang lain , maka kita harus menolak dengan tegas. Kita abaikan janji-janjin muluk, rayuan maut
yang menghanyutkan hati dan pikiran. Sebagaimana Allah telah mengingatkan dalam Quran Surah
Al-An’am ayat 153 :
وان هذا صراطي مستقيما فاتبعوه وال تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله ذالكم وصكم به لعلكم تتقون
Artinya : “Dan bahwasannya inilah jalan-Ku yang lurus ( yakni, Islam dan ajarannya ), maka ikutilah
dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan ( yang lain ), karena jalan-jalan itu akan mencerai
beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu
bertaqwa.”
) كتاب هللا و سنة نبيه ( رواه مالك.تركت فيكم امرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما
Artinya : “Aku telah meninggalkan untuk kalian dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama
kalian berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah ( Al-Quran ) dan Sunnah Nabi-Nya.”
( HR. Malik )
Dalam firman Allah itu, terukir pesan yang sangat mulia dari Luqmanul hakim kepada
anaknya, “wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun, baik
berupa manusia, berhala atau anak.” Dengan demikian ayat itu melarang kita berbuat syirik
kepada Allah. Karena syirik adalah kezaliman yang sangat besar.
Itulah penegasan Allah bahwa tidak ada harapan mendapat ampunan dari Allah walau
stitik, bagi orang yang tergelincir kedalam dosa syirik. Karena itulah, kewajiban kita harus menjaga
diri dan membentengi dari perbuatan syirik sampai keakar-akarnya.
7
MENELADANI AKHLAK RASULULLAH SAW
Rasulullah saw merupakan tokoh yang harus dicontoh, pribadi yang patut diteladani,
bahkan individu yang wajib ditiru. Ucapan beliau menjadi hadits qauli, perbuatan beliau menjadi
hadits fi’li, bahkan diamnya menjadi hadits Takriri yang berfungsi sebagai tuntunan, arahan,
bimbingan, dan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Namun sayang, sekarang umat islam seperti kehilangan arah, panutan dan tuntunan hidup.
Sebagai bukti, dikalangan anak-anak telah disuguhkan tokoh-tokoh khayalan, sehingga mereka
lebih kenal dengan sosok batman, spiderman, superman, x-man,spongebob dan tom and jery
dibandingkan kenal dengan rasul dan nabinya sendiri. Dikalangan remaja dan pemuda, tidak
sedikit yang kagum dan mengidolakan artis serta selebritis,sehingga mereka lebih kenal dengan
ayu tinting, ridho roma, dewi persik, aliando, cita citata dan mulan jameela, dibandingkan kenal
dengan nabi dan rasulnya.
Bapak Ibu yang saya hormati
Allah swt pernah berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 21 :
Artinya : “sesungguhnya telah ada pada (diri) rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah”
Ayat tersebut menegaskan kepada kita bahwa sungguh telah ada pada diri rasulullah saw itu
suri teladan yang baik bagi kita. Imam Ali As-Shabuni dalam shafwatut Tafasir pernah berkata :
(“bahwa rasulullah saw merupakan figur yang luhur, yang wajib kita ikuti seluruh perbuatan dan
perkataannya”)
Sejalan dan sejalin dengan maksud ayat tersebut, Siti Aisyah ketika ditanya bagaimana
gambaran akhlak rasulullah, beliau menjawab “akhlak rasulullah saw adalah ibarat Al-Qur’an.
Maksudnya, akhlak rasulullah adalah seluruh ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Maka oleh karena itu marilah kita teladani dan meniru kepribadian rasulullah saw dalam
kehidupan sehari-hari mulai dari hal yang terkecil sampai hal yang terbesar. diantaranya memberi
pertolongan kepada orang lemah, berkata lemah lembut, dan saling menghormati diantara
golongan.
8
SHALAT MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR
Seringkali kita menyebut nama Allah, tapi kita tak pernah mendekati-Nya. Pantas kalau
perjalanan hidup kita seringkali dihantui oleh perasaan resah dan gelisah, diselimuti oleh rasa
gundah gulana. Dan pada akhirnya, hidup kita tak terarah sehingga berbuat kema’siatan dan
kemungkaran. Mengapa hal ini terjadi ? jawabannya karena kita jarang mendekati Allah. Salah
satu buktinya adalah kita sering melalaikan shalat. Padahal shalat sangat penting bagi kehidupan
manusia.
Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 45 :
“Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Dan itu sungguh berat, kecuali
bagi orang-orang yang khusyuk”
Demikian jelas bahwa dengan shalat yang khusyuk, akan bisa mengobati dan menjadi
penolong bagi segala masalah dalam kehidupan. Muncul pertanyaan, lalu kenapa orang enggan
untuk shalat
Ada lima alasan orang meninggalkan shalat
1. Belum pernah merasakan ni’matnya shalat
2. Belum pernah merasakan manfa’at shalat
3. Menganggap shalat sebagai beban
4. Menganggap shalat mengurangi waktu kerja
5. Belum memahami bahwa shalat adalah senjata paling ampuh untuk mengatasi problem
hidup
Bapak Ibu yang dirahmati Allah
Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa fungsi shalat membersihkan kotoran, yaitu bersih
badan dan pakaian dari najis, bersih diri dari dosa, bersih jiwa dari akhlak yang buruk dan bersih
pikiran hanya mengingat Allah.
Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al-Ankabut ayat 45
“……dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar….”
Demikian jelas bahwa shalat mencegah perbuatan keji dan munkar. Oleh karena itu, sikap-
sikap sombong, tadabbur, iri, dengki, malas dan sebagainya akan terkikis habis jika kita istiqomah
dan khusyuk dalam shalat. Dengan demikian bahwa shalat merupakan motor penggerak dalam
menciptakan amal baik atau inner power.
9
MUSIBAH SEBAGAI TAZKIYAH DARI ALLAH
Artinya : “dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). Dan kamu
tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memproleh seorang
pelindung dan tidak pula seorang penolong selain Allah.”
10
BAHAYA SIFAT MUNAFIQ DALAM KEHIDUPAN ISLAM
Di dalam QS. Al-Munafiqun ayat 1-3, Allah swt telah menjelaskan ciri-ciri orang-orang Munafiq,
yaitu :
1. Orang-orang munafiq selalu berbuat dusta
2. Orang munafiq selalu menjadikan sumpah sebagai perisai untuk melindungi diri
3. Orang munafiq selalu mencegah orang lain untuk beribadah kepada Allah
mudah-mudahan kita terhindar dari 3 sifat tersebut.
Sifat munafiq ini terjadi juga pada pemimpin-pemimpin kita, tidak sedikit para pejabat
memberikan janji-janji manis di depan rakyat, bertutur kata yang ramah di depan masyarakat, tapi
dibelakang rakyat tidak segan-segan hak rakyat pun dicekik dan dibunuh. Karena itu apabila sifat
minafiq kita biarkan, akan lahir corak masyarakat jahiliyah, para penguasa bermental Tsa’labah,
berotak Namrudz dan berhati Fir’aun. Na’uzubillah
Karena bahayanya sifat Munafiq ini Allah memberikan balasan kepada mereka berupa siksa
yang pedih. Sebagaimana Allah swt berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 145 :
“sesungguhnya orang-orang munafiq itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka, dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka”
11
RAMADHAN BULAN MUHASABAH
Muhasabah mirip dengan intropeksi, menghitung-hitung diri, melakukan pemeriksaan
terhadap diri kita sendiri. Menghitungnya sebelum allah menghitungnya, dengan anggapan kalau
kita yang menghitungnya sekarang maka segala kekurangan-kekurangan itu masih bisa kita
perbaiki, tapi kalau Allah yang menghitungnya kelak tinggallah pertanggungan jawab. Karena itu
Rasulullah saw berpesan :
حاسبوا انفسكم قبل ان تحاسبوا
“hitung-hitunglah dirimu sebelum Allah yang menghitungnya”
Namun banyak orang terjebak dengan anggapan, hidup Cuma sekali dan pendek, habisin saja
untuk apa baik-baik nanti gak bisa nikmatin hidup, kata orang tenabang : “kelapa muda kupas-
kupasin, kelapa tua tinggal batoknya, waktu muda puas-puasin, udah tua tinggal bongkoknya”
Padahal hidup bukan Cuma sekali tapi Hidup ini panjang dan terjebak pada keni’matan kulit
rugi, emas pasti kuning, tapi bukan semua yang kuning emas. Jangan terjebak di permukaan,
jangan terjebak pada kesenangan yang kulit. Yang kita cari adalah kesenangan yang bathiniyah.
Itulah sebabnya rasulullah mengajarkan orang bahagia itu cirinya ada 4 :
Bapak-ibu yang saya hormati
Ada 4 tanda orang yang bahagia
1. Orang yang Dalam urusan materi pandangannya diarahkan kebawah, sehingga timbul
syukurnya luas hatinya. Kalau luas hati, rumah yang kecil besar rasanya, kalau sempit hati,
rumah yang besar kecil jadinya, kalau hati menjadi sempit, rumah yang kecil kiamat
namanya.
Orang yang bahagia orang yang hatinya luas, bisa mensyukuri ni’mat namun orang yang hatinya
sempit orang yang sulit untuk mensyukuri ni’mat dan orang seperti ini celakanya tidak senang
melihat orang dapat ni’mat. Orang begini susah gemuk ?
Lihat tetangga beli televisi demam, tetangganya beli sepeda motor masuk rumah sakit,
tetangganya beli mobil mati, disiksa oleh perasaannya sendiri dan orang seperti ini kan susah
gemuk dong !
Orang dalam urusan materi lihatnya kebawah, syukur kita punya mobil tetangga sebelah punya
motor, syukur kita punya motor tetangga sebelah jalan kaki, syukur kita jalan kaki tetangga
sebelah struk bertahun-tahun gak kemana-mana, Alhamdulillah struk, kita masih hidup, syukur
masih hidup, tetangga sebelah kemarin pulang kerahmatullah. Maka dengan puasa kita
bermuhasabah
2. Dalam urusan akhirat dia lihatnya keatas, dia yang tua itu sanggup puasa, kenapa saya yang
muda tidak, dia bisa taraweh kenapa saya tidak, keinginan mencontoh yang ukhrawi. Dan
itu melahirkan sugesti untuk beribadah yang lebih baek.
3. Orang yang selalu melupakan kebaikannya, ini bagian dari muhasabah. Orang yang kalau
berbuat baik dia ikhlaskan dan tidak diingat-ingat. Lawannya orang celaka yaitu orang yang
selalu mengingat-ingat kebaikannya, menepuk dada, menghitung jasa.
4. Orang yang selalu ingat kesalahan yang ia lakukan, sehingga kalau berbuat kesalahan yang
baru, ah kemarin aja udah tiga keranjang, ini nambah lagi bagaimana nanti di padang
mahsyar.
Oleh karena itu, di bulan yang berkah ini marilah kita gunakan untuk memperbaiki diri, membenah
kembali serta mengisi hari hari dengan nilai-nilai taqwa dan amal sholeh.
12
KEWAJIBAN MEMAKMURKAN MASJID
Banyak kita melihat berapa banyak bangunan masjid didirikan, namun kosong jama’ahnya.
Megah masjidnya tapi sepi dari muatan taqwa, mewah masjidnya tapi kosong dari ajaran agama,
bahkan besar dan menjulang tinggi masjidnya tapi hanya ramai dengan orang tua dan remaja yang
senang bercanda.
Lalu apakah yang harus kita lakukan terhadap masjid ?
Sebagaimana Allah swt berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 18 :
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kpd siapa pun)
selain kepada Allah, maka mereka orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang
yang mendapat petunjuk”
Secara eksplisit, ayat tersebut menjelaskan tentang kewajiban muslim untuk
memakmurkan masjid Allah. Dan orang yang memakmurkan masjid Allah adalah mereka yang
beriman kepada Allah., hari akhir,mendirikan shalat, serta tidak takut terhadap sesuatu selain
kepada Allah. Sedangkan orang kafir, orang fasiq yang suka berbuat dosa dan orang munafiq yang
suka berdusta tidak mungkin mau memakmurkan masjid Allah.
Sebagai bukti, kita saksikan bersama tragedy di Ambon ; masjid-masjid dibombardir.
Kerusuhan di poso ; ratusan masjid dibumi hanguskan. Bahkan di Palestina ; masjid Al-Aqsa
sebagai lambang kebanggaan umat islam sedunia hendak diambil alih untuk dijadikan gereja oleh
zionis Israel.
Muncul pertanyaan, bagaimana langkah kongkrit kita dalam menjaga dan memelihara
masjid ?
Prof. Dr. Quraish Shihab dalam wawasan Al-Qur’an menyatakan, setiap mukmin dituntut
untuk memakmurkan masjid dengan cara menjadikan masjid sebagai tempat sujud (shalat),
melakukan ibadah ritual, serta rekayasa sosial demi kemajuan kehidupan umat islam,
sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah saw pada waktu di Madinah.
Oleh karena itu, janganlah kita pernah mengkambinghitamkan masjid sebagai sumber
pertentangan, perselisihan, bahkan permusuhan dan persengketaan antar golongan. Gara-gara
beda aliran, beda paham, lain mazhab kita enggan pergi ke masjid, akibatnya lahirlah masjid
mewah sebagai tandingan, muncul masjid-masjid megah sebagai symbol golongan, dan marak
masjid – masjid berarsiktur eropa tapi kosong dari nilai-nilai taqwa. Na’uzubillah
13
MENATA KEMBALI MORAL ETIKA BANGSA
ولو ان اهل القرى ءامنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء واالرض ولكن كذ بوا فاخذنهم بما كانوا يكسبون
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pasti kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu,
maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”
Apakah bencana yang menimpa negeri kita ini bermakna ujian atau teguran dari Allah ?
14
KEUTAMAAN SHALAT SUBUH
"dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam (dan dirikanlah pula)
sholat subuh.sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh Malaikat)"
Layaknya hamba Allah yang senantiasa istiqomah dalam menjalankan perintahNya. Abdullah pun
Sami’na wa atho’na atas apa yang diperintahkan Rasulullah Saw. Dengan mantap ia berazam
untuk mendirikan jama'ah shubuh di masjid,sekalipun dirinya harus meraba-raba dengan tongkat
untuk menuju sumber azan.
Keesokan harinya, tatkala fajar menjelang dan azan mulai berkumandang, Abdullah bin Ummi
Maktumpun bergegas memenuhi panggilan Ilahi. Tak lama ketika ia mengayunkan kakinya
beberapa langkah, tiba-tiba ia tersandung sebuah batu, badannya lalu tersungkur jatuh, dan
sebagian bongkahan batu itu tepat mengenai wajahnya, dengan seketika darahpun mengalir dari
wajahnya. Apakah beliau lantas menyerah..??? ternyata tidak !
Dengan cepat Abdullah kembali bangkit, sembari mengusap darah yang membasahi wajahnya,
iapun dengan mantap akan kembali melanjutkan perjalanan menuju masjid.
15
jamaah sholat subuh yg dirahmati Allah
Mari kita berkaca dari sosok seorang sahabat Rasulullah SAW yg walaupun memiliki kekurangan
fisik tapi tidak mau menyerah dengan keadaan. Beliau tetap mentaati perintah dari Rasul untuk
sholat subuh berjamaah di masjid. Bagaimana dengan kita? yg diberikan nikmat kesempurnaan
fisik, sarana dan fasilitas lengkap,seperti alarm utk membangunkan kita,akses jalanan yg bagus utk
melangkah menuju masjid jalanan yg terang,dsb. seharusnya kita mensyukuri nikmat tsb dengan
cara menambah ketaatan kita kepada Allah dan RasulNya.
kiranya cukuplah sebutan orang munafik membuat kita menjadi jera dan memotivasi kita untuk
melaksanakan sholat shubuh berjamaah dengan istiqomah.
Dari uraian singkat diatas, maka manakah yang kita utamakan? Ilmu atau harta? Ya.. kalo
bisa sih dua-duanya. Tetapi kita harus punya prioritas. Mari kita utamakan ilmu. Allah SWT akan
meninggikan beberapa derajat bagi orang-orang yang berilmu. Kita tentunya ingin derajat kita
ditinggikan oleh Allah SWT. Maka dari itu Jadilah muslim/ah yang berilmu dan beriman yang
senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya.
KEUTAMAAN BERSEDEKAH
17
Pada suatu ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw :
Di bulan yang penuh keberkahan ini Rasulullah saw banyak bersedekah dan bermurah hati.
Bahkan rasulullah saw adalah yang lebih pemurah akan hartanya ( disedekahkan ) pada bulan
ramadhan daripada angin yang ditiupkan. Sebagaimana kita mengetahui bahwa amalan sunnah di
bulan ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah seperti amalan wajib pada bulan
lainnya.
Di dalam kitab Tambihul Ghafilin karya imam besar Al-Faqih Abu Laits disebutkan :
Allah swt berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 92 :
لن تنالوا البر حتى تنفقوا مما تحبون
“kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan
sebagian harta yang kamu cintai.” ( QS. Ali Imran : 92 )
Wahyu ilahi tersebut menjelaskan bahwa tidak akan dicap seorang yang paling baik sebelum ia
bersedekah dengan harta atau barang yang paling ia sukali.
Bagaimana kalau tidak ada harta yang paling berharga dimilikinya ? maka bersedekahlah dengan
harta yang ada padanya, jika tidak ada harta yang dimilikya ? maka bersedekahlah dengan
kelebihan makanannya, bagaimana kalau tidak mempunyai kelebihan makanan ?, hendaklah ia
membantu dengan tenaganya, bagaimana kalau ia tidak sanggup melakukannya ?, hendaklah ia
menjaga dirinya dari api neraka walaupun dengan menyedekahkan separuh biji kurma.
Bapak ibu yang saya cintai
Begitulah indahnya islam, tidak memaksa seorang untuk melakukan kebaikan di luar
kesanggupannya, intinya bersedekahlah sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.karena
harta itu sama sekali tidak akan berkurang karena sedekah.
Bapak ibu yang saya hormati
Ada beberapa keutamaan bersedekah
1. Sedekah dapat menghapus dosa, sebagaiman rasul bersabda :
“sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” ( HR. Tirmidzi dan
disahihkan oleh syekh Al-Bani )
2. Orang yang bersedekah akan mendapat naungan di hari akhir, sebagaimana rasulullah saw
menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di hari akhir. Salah satunya
“seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya ia menyembunyikan amalnya sampai-
sampai tangan kirinya tidak mengetahui” ( HR. Bukhori )
3. Memberi keberkahan pada harta
4. Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah ( QS. Al-Hadid ayat 18 )
18