Anda di halaman 1dari 5

TEKS KHUTBAH

Khutbah I

IDUL ADHA ‫َالَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبرَكَاُتُه‬


‫ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبُر ُهللَا َأْك َبْر َك ِبْيًر ا َو اْلَح ْم ُد ِهلل َك ِثْيًر ا َو ُسْبَح اَن ِهللا‬
TAHUN 1444 H/29 JUNI 2023 ‫ َص َدَق َو ْعَد ُه َو َنَص َر َعْبَد ُه َو َأَع َّز‬،‫ اَل ِإلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه‬،‫ُبْك َر ًة َو َأِص ْيًال‬
‘’MENGAMALKAN SPIRIT IBADAH QURBAN & ‫ ُهللَا َأْك َبُر َو ِهلل‬، ‫ َالِإلَه ِإَّال ُهللا َو ُهللا َأْك َبُر‬،‫ُج ْنَد ُه َو َهَز َم اَأْلْح َز اَب َو ْح َد ُه‬
KEPEDULIAN ANTAR SESAMA DALAM ‫ْالَح ْم ُد‬
BERMASYARAKAT’’
،)‫َاْلَح ْم ُد ِهلل اْلَقاِئِل (َو ِهلل َع َلى الَّناِس ِحُّج اْلَبْيِت َمِن اْس َتَطاَع ِإَلْيِه َس ِبْيًال‬
‫ َو َأْش َهُد َأَّن َنِبَّيَنا ُم َح َّم ًدا‬، ‫َو َأْش َهُد ّأْن اَل ِإلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِرْيَك َلُه‬
OLEH : ‫ َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع َلى َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى آِلِه‬، ‫َعْبُد ُه َوَرُسْو ُلُه‬
MUJIBURRAHMAN ABDULLAH S.IP ‫ َفَيا‬،‫َو َأْص َح اِبِه َو الَّتاِبِع ْيَن َو َم ْن َتِبَعُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم الِّد ْيِن َأَّم ا َبْع ُد‬
‫ ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا َفَقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن َو َأَح ُّثُك ْم َع َلى‬،‫ِعَباَد ِهللا‬
‫َطاَع ِتِه َلَعَّلُك ْم ُتْر َح ُم ْو َن‬

MASJID NURUL IMAN Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Kaum Muslimin dan
Muslimat yang berbahagia Jamaah masjid nurul iman yang di
muliakan Allah swt.
KELURAHAN SANUA KECAMATAN
Alhamdulillah pada hari ini Umat Islam yang berada di Seluruh
KENDARI BARAT KOTA KENDARI pelosok dunia ini tmenyambut hari raya Idul Adha 1444 H yang mulia
dengan takbir, tahlil, dan tahmid sebagai ungkapan rasa syukur,
sedangkan jutaan umat Islam di tanah suci Makkah, Arafah dan Mina
sedang berkonsentrasi menunaikan manasik haji. Mereka datang dari
berbagai pelosok dunia, dari berbagai bangsa dan suku, dari latar
belakang yang berbeda, menyatu dalam kepasrahan kepada Allah
SWT. Mereka menanggalkan segala atribut duniawi, meninggalkan

1|Page
berbagai aktivitas sehari-hari untuk menghadap Allah Yang Maha menyantuni orang-orang lemah, fakir miskin, yatim piatu, para manula,
Pengasih dan Penyayang dengan penuh khusyu dan keikhlasan. dan mereka yang membutuhkan, tidak hanya dilimpahkan kepada para
pemimpin. Akan Tetapi itu semua merupakan tanggung jawab setiap
Secara serentak, Pada momen ini pula umat Islam yang mampu orang yang mengaku dirinya sebagai muslim.
ditekankan untuk melaksanakan ibadah kurban. Berbagi daging dan
kebahagiaan kepada sesama. Menyembelih sebagian harta kita untuk Jawaban Rasulullah ketika ditanya seorang sahabatnya tentang amalan
diberikan kepada orang lain, terutama yang membutuhkan. Dari sinilah Islam apakah yang paling baik, beliau langsung mengarahkan orang itu
kita semua belajar tentang kesetaraan manusia di hadapan Allah, tanpa untuk memberikan bantuan dan memasyarakatkan salam kepada siapa
memandang jabatan, status sosial, latar belakang pendidikan, suku, saja, baik pada orang yang dikenal maupun pada orang yang belum
bangsa, serta kelas ekonomi. dikenal sebelumnya. Bantuan tersebut bukan hanya berupa dana atau
makanan, tetapi juga meyangkut segala kebutuhan yang terjadi dalam
Ibadah kurban memberikan pesan kepada umat Islam tentang kehidupan sehari-hari, misalnya memberikan ilmu, pengalaman,
pentingnya solidaritas, empati terhadap orang lain, serta menyembelih nasihat, kebijaksanaan dan sebaginya. Sedangkan menebar salam
ego pribadi untuk kemanfaatan bersama. maksudnya memasyarakatkan suasana yang damai dan saling
Hadirin yang berbahagia, mencintai antara sesama umat manusia.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr r.a. bahwa seorang laki-laki


bertanya kepada Nabi SAW: “Ajaran Islam apakah yang baik?” Nabi Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.
SAW menjawab,
Ketika seorang muslim mendapatkan rezeki berupa harta yang cukup,
( ‫ َو َتْقَر ُأ الَّس َالَم َع َلى َم ْن َع َر ْفَت َو َم ْن َلْم َتْع ِر ْف (رواه‬، ‫ُتْطِع ُم الَّطَع اَم‬ ia harus ingat saudara-saudaranya yang lain. Dengan kata lain, ia harus
)‫البخاري ومسلم‬ merasa empati pada mereka. Islam memandang bahwa rezeki yang
barakah adalah rezeki yang cukup untuk diri sendiri dan orang lain,
“Memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu bukan rezeki yang banyak dan berlimpah tetapi tidak barakah. Apalah
kenal dan kepada orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Bukhari, No: guna harta yang kita miliki, tanah yang begitu banyak rumah yang
28, Muslim, No: 126). begitu mewah ,mobil yang berjejeran di garasi serta harta simpanan
yang kita simpan di bank kalau kita tidak menggunakan untuk di jalan
Dari hadis di atas, sepintas kita menyaksikan betapa agungnya nilai-
allah sungguh itu hanya sebuah sebab anak keturunan kita bertengkar
nilai Islam yang sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
memperebutkan warisan yang kita miliki.
Tidak hanya masalah ibadah saja yang diajarkan Islam, tetapi masalah-
masalah kehidupan sosial pun menjadi sorotan. Hadis tersebut Maka dari itu mulai hari ini dan sampai akhir hayat kita jadikanlah
mengajak umat Islam, bahkan umat manusia secara keseluruhan untuk harta sekecil atau sedikit apapun yang kita miliki ini sebagai ladang
memperhatikan nasib masyarakat di sekitarnya. Tanggung jawab untuk

2|Page
investasi akhirat karna itulah yang akan menemani kita di alam kubur ia merasa hal itu masih kurang dan tidak cukup baginya. Sehingga ia
dan di akhirat. merasa berat untuk mengeluarkan sebahagian rezekinya pada mereka
yang membutuhkan. Hidupnya selalu dikejar-kejar oleh nafsu duniawi,
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, Nabi SAW bersabda: seolah-olah ia ingin mencengkeram seisi dunia ini dengan jari-jari
tangannya. Akibatnya, ia hidup dengan prinsip semua orang harus
‫ َو َطَع اُم الَّثَالَثِة َك اِفي اَألْر َبَعِة (رواه‬،‫َطَع اُم ااِل ْثَنْيِن َك اِفي الَّثَالَثِة‬ melayaninya bukan aku yang harus melayani mereka. Sikap demikian
)‫البخاري ومسلم‬ inilah yang membuat hidupnya tidak barakah dan tidak pernah merasa
cukup atas rezeki yang ia dapatkan. Manusia seperti ini, digambarkan
“Makanan satu orang cukup untuk dua orang, dan makanan dua orang
seperti orang yang meminum air laut, semakin banyak diminum,
cukup untuk empat orang”. (HR. Bukhari, No: 5392, Muslim, No:
merasa semakin haus dan dahaga.
2058).
Manusia muslim harus memperhatikan nasib masyarakat yang berada
Pengertian hadis di atas menyebutkan bahwa makanan untuk satu
di bawah garis kemiskinan yang lebih sulit dan menderita dari dirinya.
orang dapat mencukupi dua orang, makanan untuk dua orang dapat
Ia harus empati dan iba untuk menolong dan meringankan beban
mencukupi empat orang, dan seterusnya. Hadis ini mengarahkan
mereka. Jika hal itu terwujud, maka jurang kemiskinan pun bisa
supaya setiap orang muslim memiliki kepedulian kepada mereka yang
diminimalisir dan angka gejolak sosial pun dapat ditekan. Dengan
lemah dan miskin, sehingga dapat mengantarkan mereka pada
demikian, masyarakat muslim akan sejahtera sesuai dengan tatanan dan
kehidupan yang layak.
tuntunan agamanya. Alangkah agungnya ajaran Islam yang
Meskipun rezekinya tidak banyak, tetapi itu dirasakan sebagai suatu memandang semua umatnya adalah bersaudara yang harus saling
kecukupan yang tetap ia syukuri. Hatinya selalu tentram dan hidupnya membantu dan menolong antara satu dengan yang lain. Bahkan, lebih
pun nyaman. Dengan kedermawanannya, banyak orang yang jauh lagi, Islam melalui sabda Rasulullah SAW memandang bahwa
bersimpati kepadanya, dan berdoa untuk kebaikan orang tersebut iman seseorang tidak sempurna sehingga ia mencintai saudaranya
dalam segala kehidupannya. Inilah yang dimaksud dengan keberkahan. sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

Dalam hal memperoleh rezeki, umat Islam diarahkan agar meraih ‫ َح َّتى ُيِح َّب َأِلِخ يِه َم ا ُيِح ُّب ِلَنْفِس ِه (رواه البخاري‬، ‫َال ُيْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم‬
keberkahan dari rezeki tersebut, bukan meraih banyak jumlahnya. )‫ومسلم‬
Karena harta yang banyak dan berlimpah kalau tidak disertai
keberhakan akan menjadi sia-sia dan bahkan akan menjerumuskan “Tidak sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai saudaranya
orang tersebut dalam prilaku yang tercela. seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari, No: 13, Muslim,
No: 45).
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd,
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
Berbeda halnya dengan orang yang kikir, tidak memiliki rasa empati
terhadap sesama, meskipun hartanya banyak dan berlimpah ruah, tetapi
3|Page
Selain menyerukan untuk empati atau solidaritas pada sesama, Hal ini digambarkan Nabi SAW sebagaimana hadis dari Nu’man bin
pengarahan berikutnya dari hadits di atas adalah menyebarkan salam. Basyir:
Ia merupakan pesan yang sangat tinggi bagi kemanusiaan berupa tegur
sapa yang mengandung arti perdamaian dan kesejahteraan. Karena ‫ ِإَذ ا‬، ‫ َك َم َثِل الَجَسِد‬، ‫َتَر ى الُم ْؤ ِمِنيَن ِفي َتَر اُح ِم ِهْم َو َتَو اِّد ِهْم َو َتَع اُطِفِهْم‬
mengandung nilai perdamaian dan kesejahteraan itulah, ucapan ‫اْش َتَك ى ُعْض ًو ا َتَداَعى َلُه َس اِئُر َج َسِدِه ِبالَّس َهِر َو الُح َّم ى (رواه البخاري‬
tersebut harus disebarluaskan pada setiap orang, baik orang yang
dikenal maupun tidak. Hidup yang damai dan sejahtera adalah
‫ومسلم‬
dambaan semua manusia yang beradab. “Kamu melihat kaum mukminin dalam hal sayang menyayangi, cinta
Tidak ada seorang pun yang menginginkan adanya kekerasan, dan mencintai, dan kasih mengasihi, bagaikan satu tubuh, jika ada salah
tindakan yang tidak berperikemanusiaan mengenai dirinya. Oleh satu anggota tubuh yang mengeluh (sakit), maka anggota-anggota
karena itu, Islam sebagai agama yang membawa rahmat untuk semesta tubuh lainnya ikut merasakannya dengan tidak bisa tidur dan merasa
alam (rahmatan lil alamin), sesuai namanya, juga menyerukan umatnya demam”. (HR. Bukhari, No 6011; Muslim, No 2586).
untuk menebarkan perdamaian dan saling mencintai antar sesama Sikap dan cara pandang itulah yang harus kita usung bersama, yaitu
manusia. solidaritas terhadap sesama. Dalam nuansa Idul Adha ini, di balik
Cinta kasih adalah modal utama untuk mewujudkan hidup rukun, merayakan kegembiraan dan kemenangan kita dengan takbir, tahlil,
aman, dan tentram. Tetapi jika ada pihak atau sekelompok manusia dan tahmid, kita pun harus menengok saudara-saudara kita yang masih
yang menginginkan untuk mencabik nilai-nilai yang tinggi itu, maka hidup dalam garis kemiskinan. Kepada mereka, kita ulurkan tangan.
Islam melalui sabda Nabi Muhammad SAW, dengan tegas menyatakan Untuk mereka, kita hentikan gaya hidup yang berlebihan. Marilah kita
bahwa mereka tidak akan memperoleh kesuksesan di dunia dan berbagi dan empati dalam kerangka solidaritas sosial untuk bahu
akhirat. membahu mewujudkan masyarakat yang mapan dan sejahtera.
Berkaitan dengan hal inilah maka pada hari Idul Adha dan hari-hari
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Tasyriq (tanggal 11, 12, 13 Dzul Hijjah), diperintahkan kepada kita
agar melaksanakan ibadah kurban. Kurban itu diarahkan agar
Demikianlah, ajaran Islam yang paripurna dan senantiasa relevan dilakukan secara ikhlas, semata-mata mengharap keridhaan Allah
untuk diamalkan umat manusia sampai akhir masa, demi mencapai SWT. Ibadah itu dilaksanakan karena Allah, dan mengahrap
kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Bangsa yang berkeadaban adalah keridhaan-Nya. Sedangkan daging kurbannya adalah diperuntukkan
umat yang selalu memperhatikan nasib masyarakat sekitarnya. Mereka bagi mereka yang hidup dalam kekurangan dan amat membutuhkan
dapat hidup tenang dan damai, jika masyarakatnya berkecukupan. protein hewani. Tidaklah akan sampai kepada Allah darah dan daging
Sebaliknya mereka merasa gundah dan gelisah, jika masyarakatnya kurban itu, yang sampai kepada Allah adalah ketakwaan dari mereka
hidup susah. yang melakukan kurban tersebut.

4|Page
‫َلْن َيَناَل َهَّللا ُلُحوُمَها َو ال ِد َم اُؤ َها َو َلِكْن َيَناُلُه الَّتْقَو ى ِم ْنُك ْم َك َذ ِلَك َس َّخ َر َها‬ ‫َو اْلْم ُس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َاَألْح َي اِء ِم ْنُهْم َو اَأْلْم َو اِت ِإَّن َك َس ِمْيٌع َق ِر ْيٌب‬
‫َلُك ْم ِلُتَك ِّبُروا َهَّللا َع َلى َم ا َهَداُك ْم َو َبِّش ِر اْلُم ْح ِسِنيَن‬ ‫ُمِج ْيُب الَّدَع َو اِت‪َ ،‬الّلُهَّم َأْص ِلِح الُر َعاَة َو الَّرِعَّيَة َو اْج َعْل ِإْنُد ْو ِنْيِس َّيا َو ِدَياَر‬
‫اْلُم ْس ِلِم ْيَن آِم َنًة َر ِخَّيًة‪َ ،‬ر َّبَنا آِتَن ا ِفى ال‪ُّii‬د ْنَيا َح َس َنًة َو ِفى اآْل ِخ َر ِة َح َس َنًة‬
‫‪“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai‬‬
‫‪(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat‬‬ ‫َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّن اِر ‪ِ .‬عَب اَد ِهللا ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْق َو ى ِهللا فِى الِّس ِّر‬
‫‪mencapainya. Demikianlah Allah Telah menundukkannya untukmu‬‬
‫َو اْلَعَلِن َو َج اِنُبْو ا اْلَفَو اِح َش َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن ‪ِ ،‬إَّن َهللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل‬
‫‪supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepadamu.‬‬
‫‪dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”.‬‬ ‫َو اِإْل ْح َس اِن َو ِإْيَت اِء ِذ ْي اْلُق ْر َبى َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِي‬
‫‪(QS. Al-Haj, 22:37).‬‬ ‫َيِع ُظُك ْم َلَعَّلُك ْم َتَذ َّك ُرْو َن ‪َ ،‬و َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبُر ‪ُ ،‬هللَا َأْك َبُر وِهلل اْلَح ْم ُد‬
‫ِعَباَد ِهللا ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِسْي ِبَتْقَو ى ِهللا ِفي هَذ ا اْلِع ْيِد الَّس ِع ْيِد َو َأَح ُّثُك ْم َع َلى‬
‫َطاَع ِتِه‪َ ،‬فَم ْن َأَطاَعُه َفُهَو الَّس ِع ْيُد َو َم ْن َأْع َر َض َو َت َو َّلى َفُه َو ِفي الَّض َالِل‬
‫اْلَبِع ْيِد ‪َ ،‬أُقْو ُل َقْو ِلْي هَذ ا َو َأْس َتْغ ِفُر َهللا اْلَعِظ ْيَم ِلي َو َلُك ْم َو ِلَجِم ْي ِع اْلُم ْس ِلِم ْيَن‬
‫ْو ُر الَّر ِح ْيُم‬ ‫َو اْلَغ ُف‬ ‫ُه ُه‬ ‫‪ِ.‬إَّن‬

‫‪Khutbah II‬‬
‫ُهللَا َأْك َب ُر َاْلَح ْم ُد ِهلل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن َأْش َهُد َأْن اَل ِإل ‪َi‬ه ِإَّال ُهللا َو َأْش َهُد َأَّن‬
‫ُم َح َّم ًدا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه‪َ ،‬أْر َس َلُه َر ْح َم ًة ِلْلَعاَلِم ْيَن ‪َ ،‬الّلُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا‬
‫ُم َح َّم ٍد َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْج َم ِع ْيَن ‪َ ،‬يا َأُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا اَّتُق ْو ا َهللا َح َّق‬
‫ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن َقاَل ُهللا َتَعاَلى ِفي ِكَتاِبِه اْلَك ِر ْيِم ‪َ :‬ي ا‬
‫َأُّيَه ا الَّن اُس اْع ُب ُدوْا َر َّبُك ُم اَّل ِذ ي َخ َلَقُك ْم َو اَّل ِذ يَن ِم ن َقْبِلُك ْم َلَعَّلُك ْم َتَّتُق وَن‬
‫َو َق اَل َر ُس ْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ‪ :‬اَّت ِق َهَّللا َح ْيُثَم ا ُك ْنَت َو َأْتِب ِع‬
‫الَّسِّيَئَة اْلَح َس َنَة َتْم ُح َه ا َو َخ اِلِق الَّن اَس ِبُخ ُل ٍق َح َس ٍن ‪َ .‬الّلُهَّم اْر َض َع ِن‬
‫اْلُخ َلَفاِء الَّر اِش ِد ْيَن َو َعْن َج ِم ْيِع الَّصَح اَبِة َو الَّتاِبِع ْيَن َو َم ْن َتِبَعُهْم ِبِإْح َس اٍن‬
‫ِإَلى َيْو ِم الِّد ْيِن ‪َ ،‬الّلُهَّم ِإَّنا َنْس َأُلَك ِإْيَم اًنا َك اِم اًل َو َيِقْيًنا َص اِد ًقا َو َقْلًبا َخ اِش ًعا‬
‫َو ِلَس اًنا َذ اِك ًر ا َو َتْو َب ًة َنُص ْو ًح ا‪َ ،‬الّلُهَّم اْغ ِف ْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َن اِت‬
‫‪5|Page‬‬

Anda mungkin juga menyukai