Anda di halaman 1dari 10

KHUTBAH

HARI RAYA IDUL ADHA

10 DZULHIJAH 1435 HIJRAH

“Pengorbanan dan Persatuan untuk Masyarakat Berkemajuan”

DISAMPAIKAN OLEH:

SAFRIANTO

Desa: Danau Tinggi


Kec. Gunung Kerinci
2014M/1435 H

1
‫الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُته‬

Allahuakbar 3x, Allahuakbar 3x, Allahuakbar 3x,

Allahuakbar kabirawwalhamdulillahikasirawwasubhanallahibukratawwa ashila,


la ilahaillallahu wa la na’bu illa iyya humukhlishina lahuddina walaw karihal
kafirun. La ila haillallahuwah dah, shadaqo wa’dah, wanashora ‘abdah, wa a
‘azzajundahu wahazamal ahza bawahdah. Laa ila haillallahuwallahu akbar,
allahuakbar walillahilhamd.

Alhamdulillahinah maduhu wanasta’inuh, wanastaghfiruh, wana ‘uzubillahi min


syururi anfusina, wamin sayyiati a’malina, wamin sayyi aati a’malina.

Mayyahdillahufala mudhillalah, wamayyudlil fala hadiyalah. Asyhadualla ilaha


illallah, wasyhaduannamuhammadan ‘abduhu warasuluh.

Allahummashalli wasallim wabarik ‘ala muhammadiwwa ‘ala alihi wa ash


habihi ajma ‘in.

Amma ba’du, faya ibadallah, ittaqullaha haqqa tuqatih, wala tamutunna illa
wantum muslimun.

A ‘uzubillahimisysyaithonirrajim, bismillahirrahmanirrahim

Inna a’thoina kal kautsar, fasallilirabikawanhar, innasyaniaka huwal abtar.


shadaqallahul ‘azhim

Kaum muslimin walmuslimat sidang hari raya idul adha yang berbahagia.

Segala puji dan syukur hanya kepada Allah. SWT. Yang Maha adil dan
bijaksana dan yang maha tau segala apa yang akan terjadi. Shalawat dan salam

2
kita tujukan untuk Rasulullah, seorang Pemimpin yang rela mengorbankan
segala harta benda, bahkan jiwa dan raga demi Tegaknya agama Allah dimuka
bumi ini.

Pada hari raya idul adha ini, hari raya haji, hari raya idul qurban.
Semenjak terbenamnya matahari kemaren sore, suara takbir terdengar
dimana-mana diseluruh persada bumi yang di diami oleh umat islam, suara
takbir mengalun kelangit biru, menganggungkan asma Allah, begitu juga tahmid
dan takdis menggema ke angkasa raya dikumandangkan oleh umat islam,
sebagai pertanda bahwa hari raya idul adha telah muncul kembali.

Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar Walillahilhamd

Pada hari yang indah dan agung ini seluruh umat islam di muka Bumi ini,
merayakan hari raya idul adha, serta merta di baitullah para jama’ah haji Tawaf
mengelilingi ka’bah, sedangkan di Mina para Jama’ah Haji melontar Jumrah
dan juga di lain tempat umat islam berqurban, serta tidak ketinggalan pula kita
di kabupaten kerinci, tentunya kita juga tidak ingin ketinggalan untuk
melaksanakan ibadah qurban, sungguhpun kita masih rasakan bersama,
suasana politik yang cukup menegangkan, dan sangat menguras tenaga, fikiran
dan waktu kita. Kita di kabupaten kerinci sedang mengalami proses transisi
dalam hal kepemimpinan, yang tentunya juga membutuhkan sebuah kesabaran
dan pengorbanan. Beranjak dari hal tersebut, maka pada Khutbah Hari Raya

Idul adha kali ini, khatib mengangkat tema khutbah yaitu “Pengorbanan
dan Persatuan untuk Masyarakat Berkemajuan”

Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, Walillahilhamd.

3
Kaum muslimin walmuslimat yang berbahagia

Sebagaimana telah dibacakan pada pembukaan khutbah tadi, ayat yng


memerintahkan untuk berqurban;

       

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah

Disamping itu juga diterangkan dalam hadis Riwayat ahmad dan ibnu majah :

‘AN ABI HURAIRARAH ; QOLA RASUULULLAH SAW, MAWWAJADA SA’ATAN FALAM YUDAHHI
FALAA YAQ RABANNA MUSHALLAANA

Artinya: dari abu hurairah rasulullah SAW telah bersabda :barang siapa mempunyai
kemampuan tetapi ia tidak berkorban ,maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami
(hadist riwayat Ahmad dan ibnu Majah )

Kaum Muslimin dan Muslimat yang Berbahagia

Agama yang kita yakini mengajarkan kepada kita, supaya melaksanakan


ibadah qurban. Yaitu menyembih hewan pada hari raya idul adha dan hari
tasriq serta dagingnya dibagi-bagikan kepada orang Fakir dan Miskin, orang
yang tidak punya, para Du’afa yang membutuhkan. Hikmah berqurban adalah
wujud nyata rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang dilimpahkan kepada
kita. Sekaligus menggembirakan fakir dan miskin dalam berhari raya idul adha.
Qurban juga sebagai wujud nyata solidaritas umat islam, saling tolong
menolong dan saling bantu membantu. Maka oleh karena itu dalam
kesempatan ini, marilah kita meningkatkan kesadaran kita untuk rela

4
berqurban. Baik kurban dalam arti yang khusus, menyembelih hewan tertentu
pada hari raya idul adha dan hari tasyriq. Ataupun berkurban secara umum.
Yaitu mengorbankan apa yang kita miliki dijalan Allah.

Allahuakbar allahuakbar allahuakbar walillahilhamd.

Kita semua dituntut untuk berkorban demi kemajuan agama, dalam


memajukan agama tidak hanya diartikan dalam pengertian yang sempit, tapi
lebih jauh lebih luas dari itu, bahwa islam juga memerintahkan untuk
berkorban untuk memajukan masyarakarat kita, tidak hanya mengorbankan
harta benda, fikiran dan tenaga, tetapi adapula waktu nya kita harus
mengorban kepentingan pribadi demi kepentingan masyarakat kita, bahkan
terkadang kita dituntut pula untuk korban perasaan demi persatuan, dan yang
tidak kalah pentingnya kita dituntut untuk berkorban mengkesampingkan
pendapat kita demi untuk kepentingan bersama, dan inilah makna demokrasi
yg sesungguhnya.

Di era demokrasi sekarang ini, kita harus mampu menempatkan posisi


kita, ketika pendapat kita tidak diterima, maka pendapat yang terbanyak
haruslah kita ikuti. Karena di antara kita tidak ada yang mutlak benar adanya,
kita hanya bisa mencari dan mendekati kebanaran, bukan mutlak benar. Karena
satu-satunya kebenaran mutlaq Hanya Allah SWT. Maka dalam konsep
demokrasi, kita tidak bisa mengatakan kitalah yang paling benar. Karena di
negara ini saja sangat sulit kita temukan lembaga penegak hukum yang mampu
menegakkan kebenaran yang sebenar-benarnya. Apa lagi dalam hal politik, kita
ibarat orang yang menginginkan buah yang baik, maka untuk mendapatkan
buah yang baik kita harus berjuang dan berusaha sekuat tenaga, dan terkadang

5
kita kena percikan lumpur dan debu. Terkadang kita tertikam duri dan
tersandung batu. Namun selaku ummat yang beragama kita harus tetap
berserah diri kepada Allah SWT. Manjadda wajada, siapa yang bersungguh-
sungguh dia lah yang akan mendapat.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd

Dalam ibadah korban terkandung makna yang sangat dalam. Apalagi


meghadapi zaman globalisasi yang penuh dengan tantangan dan peluang.
Terjadinya kesenjangan ekonomi, yang disebabkan lemah nya pendidikan, maka
untuk itu, marilah kita, selaku orang tua bertanggung jawab mendidik anak kita,
menyiapkan kader bangsa untuk masa yang akan datang, yang tangguh, cerdas,
pintar, kuat iman dan kuat ekonomi, berbudi luhur serta berakhlak mulya. Tidak
mudah diombang ambing oleh kemerosotan moral. Untuk itu sebagai solusinya
adalah: tanamkan jiwa agama sedini mungkin. Didiklah mereka supaya
mencintai masjid, Al-qur’an dan sunah nabi. Bimbinglah mereka dalam imtaq
dan iptek. Iman dan takwa untuk karakter mereka, dan ilmu pengetahuan
tekhnologi untuk memperkuat keterampilan yang bermuara pada ekonomi
yang kuat pula. Seiring pula dengan teori yang disampaikan oleh para tokoh
pendidikan: Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar untuk memaki,
jika anak dibesarkan dengan permusuhan maka ia belajar untuk berkelahi, jika
anak dibesarkan dengan cemoohan maka ia belajar untuk rendah diri, jika anak
dibesarkan dengan hinaan maka ia belajar untuk menyesali diri. Maka yg harus
kita lakukan dalam pendidikan adalah: anak harus dibesarkan dengan toleransi
sehingga ia bias untuk menahan diri, anak dibesarkan dengan dorongan maka ia
bias menjadi percaya diri, anak dibesarkan dengan pujian maka ia bias untuk

6
menghargai, dan anak harus dibesarkan dengan kasih saying maka ia akan
menemukan cinta dalam kehidupan.

Kita tentunya sangat khawatir jika sekiranya generasi kita lemah iman,
lemah ilmu dan lemah ekonomi. Lemah iman membawa kepada kekafiran.
Lemah ilmu membawa kepada kebodohan. Lemah ekonomi membawa kepada
kebinasaan. Betapa banyak kita lihat karena desakan ekonomi ada yang
menjual harga diri. Karena lemah ekonomi sehingga rumah tangga hancur
bearantakan. Dan tidak terhitung lagi banyaknya karena lemah iman dan
ekomomi orang menjadi perampok dan pencuri, tega membunuh dan
merampas. Miskin dapat saja menyebabkan orang menjadi kafir, lebih-lebih
miskin harta, miskin ilmu dan miskin iman.

Oleh sebab itu kita harus selalu waspada terhadap perkembangan


zaman yang seiring dengan perkembangan generasi kita. Mendidik anak dan
generasi kita mutlak dilaksanakan. Menanamkan agama kepada anak dan
generasi kita, wajib kita lakukan. Jangan lengah dan jangan lalai. Lengah itu
membawa celaka. Lalai itu ibu segala kerugian.

Generasi muda adalah harapan bangsa, anak adalah harapan orang tua,
ganarasi yang akan datang harus lebih baik dari generasi sekarang. Masa depan
anak harus lebih baik dari masa kita sekarang. Anak yang menjadi pewaris
adalah kader kader bangsa, yang menjadi harapan masyarakat. Kita
mengharapkan generasi yang baik ekonominya,kuat imannya dan tinggi
ilmunya. Supaya mereka tidak terombang ambing dan tidak pula terluntalunta.

Firman allah yang termaktub dalm surat An-nisa yang artinya :

7
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
keturunan yang lemah, khawatir terhadap kesejahteraan mereka.

Allahuakbar 3x Walilla Hilhamd

Rasa khawatir dan cemas timbul dalam hati kita terhadap kelanjutan
generasi dan anak keturunan kita. Kecemasan itu timbul karena lemahnya
iman. Lemah ekonomi lemah ilmu pengetahuan. Jangan sampai kekwatiran itu
menjadi kenyataan, sehingga masyarakat kita tidak punya pegangan hidup.
Adat kabur dan agama remang remang. Sopan santun tak ada lagi. Salah
sumbang menjadi kebiasaan, Sebagai solusi jalan keluarnya, marilah kita didik
anak anak kita, marilah kita bina pemuda dan pemudi kita. Marilah kita arahkan
anak keponakan kita. kita tunjukkan perilaku yang baik. Kita perlihatkan adat
sopan santun, supaya dapat ditiru dan diteladani. Kita bangun masyarakat kita,
siapa lagi yang membangun negeri kita kalau tidak kita yang tinggal di negeri ini.
Siapa lagi yang kita tunggu kalau tidak kita sekarang ini.

Marilah kita bangun masjid, kita ramaikan jama’ah. Majlis ta’lim kita
bina dan kita ayomi, pengajian Al-qur’an bagi anak anak dan remaja kita
hidupkan, serta kita pupuk dan kita tingkatkan. Supaya terwujud negeri aman
makmur, bahagia dan sejahtera, yang tua sayang kepada yang muda, yang
muda menghormati yang tua. “BALDATUN TAYYIBATUN WA RABBUN GAFUR.”
Negeri aman makmur dan tuhan maha pengampun. dengan semangat
persatuan yang kokoh, dengan tekad yang bulat, dengan rasa kebersamaan dan
rela berkorban, kita tautkan yang telah retak, kita sambung yang telah terputus,
buhul kembali tali pengikat, rajut kembali talu persaudaraan, hilangkan segala
kebencian, kesempingkan kepentingan pribadi demi kepentingan bersama,

8
jangan sampai kita di adu domba, apa lagi hanya persoalan politik hingga kita
memutuskan tali silaturrahim dengan sanak keluarga, sungguh sangat naif
sekali apabila kita rela memutuskan hubungan keluarga hanya karena persoalan
politik yang tidak akan pernah ada ujungnya, akan tetapi. Kita harus dewasa
dalam menyikapinya; KALAH TERHOMAT, MENANG BERMARTABAT, BERBEDA
DALAM PERSATUAN, BERSATU DALAM PERBEDAAN demi mewujukan kerinci
yang lebih baik, lebih sejahtera, lebih makmur dan lebih dewasa, kita lanjutkan
pembungunan yang telah ada, bukan menghancurkan yang telah kita bangun
bersama. Saling menghargai sesama kita, bukan saling menjatuhkan, yang
diatas menarik yang dibawah, yang dibawah mendorong yang diatas, jangan
saiyo busimpang kato, jangan sairing busimpang jalan, jangan searah beda
haluan. Tapi kita harus mampu untuk sairing sajalan, saiyo sakato, siarah satu
haluan, dibawah ridho Allah, SWT. Amin ya rabbal ‘alamin.

Allahuakbar-Allahuakbar-Allahuakbar Walililahilhamd

Kaum muslimin dan muslimat sidang hari raya yang berbahagia

Sebagai penutup khutbah kita pada kesempatan ini marilah kita


tengadahkan tangan bermohon kehadirat Allah SWT.

Allahummagfirlil muslimin wal muslimat wal mukminiinawal mukminat, al ahya


imin hum wal amwat, yaa qadiyal hajat.

Ya allah ya tuhan kami, kami bersimpuh dan menundukkan diri


memanjatkan puji syukur kehadiranmu. Engkau tuhan yang maha agung tiada
tuhan selain engkau. Ampunilah dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa
keluarga kami, dosa guru-guru kami, dosa para pemimpin kami.

9
Ya allah ya tuhan kami limpahkanlah berkah dan rahmatmu kepada
kami, badan yang sehat, reski yang lapang, rumah tangga aman tentram,
masyarakat yang rukun dan damai, masyarakat yang mampu mengamalkan
ajaran agama Mu.

Bukakan hati masyarakat kami untuk selalu bersama dalam mewujudkan


masyarakat yang berkemajuan.

Ya Allah yang maha menguasi hati kami, jadi kan Benci manjadi sayang,
jadikan permusuhan menjadi persahabatan, jadikan perpecahan menjadi
persatuan, jadikan perselisihan menjadi kekompakan, jadikan perbedaan
menjadi kebersamaan, jadikan dendam menjadi tentram, jadikan yang hancur
menjadi baur, agar kami bisa hidup rukun dalam karuniamu Ya Allah…

        


 

       




   

10

Anda mungkin juga menyukai