DISAMPAIKAN OLEH:
SAFRIANTO
1
الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُته
Amma ba’du, faya ibadallah, ittaqullaha haqqa tuqatih, wala tamutunna illa
wantum muslimun.
A ‘uzubillahimisysyaithonirrajim, bismillahirrahmanirrahim
Kaum muslimin walmuslimat sidang hari raya idul adha yang berbahagia.
Segala puji dan syukur hanya kepada Allah. SWT. Yang Maha adil dan
bijaksana dan yang maha tau segala apa yang akan terjadi. Shalawat dan salam
2
kita tujukan untuk Rasulullah, seorang Pemimpin yang rela mengorbankan
segala harta benda, bahkan jiwa dan raga demi Tegaknya agama Allah dimuka
bumi ini.
Pada hari raya idul adha ini, hari raya haji, hari raya idul qurban.
Semenjak terbenamnya matahari kemaren sore, suara takbir terdengar
dimana-mana diseluruh persada bumi yang di diami oleh umat islam, suara
takbir mengalun kelangit biru, menganggungkan asma Allah, begitu juga tahmid
dan takdis menggema ke angkasa raya dikumandangkan oleh umat islam,
sebagai pertanda bahwa hari raya idul adha telah muncul kembali.
Pada hari yang indah dan agung ini seluruh umat islam di muka Bumi ini,
merayakan hari raya idul adha, serta merta di baitullah para jama’ah haji Tawaf
mengelilingi ka’bah, sedangkan di Mina para Jama’ah Haji melontar Jumrah
dan juga di lain tempat umat islam berqurban, serta tidak ketinggalan pula kita
di kabupaten kerinci, tentunya kita juga tidak ingin ketinggalan untuk
melaksanakan ibadah qurban, sungguhpun kita masih rasakan bersama,
suasana politik yang cukup menegangkan, dan sangat menguras tenaga, fikiran
dan waktu kita. Kita di kabupaten kerinci sedang mengalami proses transisi
dalam hal kepemimpinan, yang tentunya juga membutuhkan sebuah kesabaran
dan pengorbanan. Beranjak dari hal tersebut, maka pada Khutbah Hari Raya
Idul adha kali ini, khatib mengangkat tema khutbah yaitu “Pengorbanan
dan Persatuan untuk Masyarakat Berkemajuan”
3
Kaum muslimin walmuslimat yang berbahagia
Disamping itu juga diterangkan dalam hadis Riwayat ahmad dan ibnu majah :
‘AN ABI HURAIRARAH ; QOLA RASUULULLAH SAW, MAWWAJADA SA’ATAN FALAM YUDAHHI
FALAA YAQ RABANNA MUSHALLAANA
Artinya: dari abu hurairah rasulullah SAW telah bersabda :barang siapa mempunyai
kemampuan tetapi ia tidak berkorban ,maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami
(hadist riwayat Ahmad dan ibnu Majah )
4
berqurban. Baik kurban dalam arti yang khusus, menyembelih hewan tertentu
pada hari raya idul adha dan hari tasyriq. Ataupun berkurban secara umum.
Yaitu mengorbankan apa yang kita miliki dijalan Allah.
5
kita kena percikan lumpur dan debu. Terkadang kita tertikam duri dan
tersandung batu. Namun selaku ummat yang beragama kita harus tetap
berserah diri kepada Allah SWT. Manjadda wajada, siapa yang bersungguh-
sungguh dia lah yang akan mendapat.
6
menghargai, dan anak harus dibesarkan dengan kasih saying maka ia akan
menemukan cinta dalam kehidupan.
Kita tentunya sangat khawatir jika sekiranya generasi kita lemah iman,
lemah ilmu dan lemah ekonomi. Lemah iman membawa kepada kekafiran.
Lemah ilmu membawa kepada kebodohan. Lemah ekonomi membawa kepada
kebinasaan. Betapa banyak kita lihat karena desakan ekonomi ada yang
menjual harga diri. Karena lemah ekonomi sehingga rumah tangga hancur
bearantakan. Dan tidak terhitung lagi banyaknya karena lemah iman dan
ekomomi orang menjadi perampok dan pencuri, tega membunuh dan
merampas. Miskin dapat saja menyebabkan orang menjadi kafir, lebih-lebih
miskin harta, miskin ilmu dan miskin iman.
Generasi muda adalah harapan bangsa, anak adalah harapan orang tua,
ganarasi yang akan datang harus lebih baik dari generasi sekarang. Masa depan
anak harus lebih baik dari masa kita sekarang. Anak yang menjadi pewaris
adalah kader kader bangsa, yang menjadi harapan masyarakat. Kita
mengharapkan generasi yang baik ekonominya,kuat imannya dan tinggi
ilmunya. Supaya mereka tidak terombang ambing dan tidak pula terluntalunta.
7
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
keturunan yang lemah, khawatir terhadap kesejahteraan mereka.
Rasa khawatir dan cemas timbul dalam hati kita terhadap kelanjutan
generasi dan anak keturunan kita. Kecemasan itu timbul karena lemahnya
iman. Lemah ekonomi lemah ilmu pengetahuan. Jangan sampai kekwatiran itu
menjadi kenyataan, sehingga masyarakat kita tidak punya pegangan hidup.
Adat kabur dan agama remang remang. Sopan santun tak ada lagi. Salah
sumbang menjadi kebiasaan, Sebagai solusi jalan keluarnya, marilah kita didik
anak anak kita, marilah kita bina pemuda dan pemudi kita. Marilah kita arahkan
anak keponakan kita. kita tunjukkan perilaku yang baik. Kita perlihatkan adat
sopan santun, supaya dapat ditiru dan diteladani. Kita bangun masyarakat kita,
siapa lagi yang membangun negeri kita kalau tidak kita yang tinggal di negeri ini.
Siapa lagi yang kita tunggu kalau tidak kita sekarang ini.
Marilah kita bangun masjid, kita ramaikan jama’ah. Majlis ta’lim kita
bina dan kita ayomi, pengajian Al-qur’an bagi anak anak dan remaja kita
hidupkan, serta kita pupuk dan kita tingkatkan. Supaya terwujud negeri aman
makmur, bahagia dan sejahtera, yang tua sayang kepada yang muda, yang
muda menghormati yang tua. “BALDATUN TAYYIBATUN WA RABBUN GAFUR.”
Negeri aman makmur dan tuhan maha pengampun. dengan semangat
persatuan yang kokoh, dengan tekad yang bulat, dengan rasa kebersamaan dan
rela berkorban, kita tautkan yang telah retak, kita sambung yang telah terputus,
buhul kembali tali pengikat, rajut kembali talu persaudaraan, hilangkan segala
kebencian, kesempingkan kepentingan pribadi demi kepentingan bersama,
8
jangan sampai kita di adu domba, apa lagi hanya persoalan politik hingga kita
memutuskan tali silaturrahim dengan sanak keluarga, sungguh sangat naif
sekali apabila kita rela memutuskan hubungan keluarga hanya karena persoalan
politik yang tidak akan pernah ada ujungnya, akan tetapi. Kita harus dewasa
dalam menyikapinya; KALAH TERHOMAT, MENANG BERMARTABAT, BERBEDA
DALAM PERSATUAN, BERSATU DALAM PERBEDAAN demi mewujukan kerinci
yang lebih baik, lebih sejahtera, lebih makmur dan lebih dewasa, kita lanjutkan
pembungunan yang telah ada, bukan menghancurkan yang telah kita bangun
bersama. Saling menghargai sesama kita, bukan saling menjatuhkan, yang
diatas menarik yang dibawah, yang dibawah mendorong yang diatas, jangan
saiyo busimpang kato, jangan sairing busimpang jalan, jangan searah beda
haluan. Tapi kita harus mampu untuk sairing sajalan, saiyo sakato, siarah satu
haluan, dibawah ridho Allah, SWT. Amin ya rabbal ‘alamin.
Allahuakbar-Allahuakbar-Allahuakbar Walililahilhamd
9
Ya allah ya tuhan kami limpahkanlah berkah dan rahmatmu kepada
kami, badan yang sehat, reski yang lapang, rumah tangga aman tentram,
masyarakat yang rukun dan damai, masyarakat yang mampu mengamalkan
ajaran agama Mu.
Ya Allah yang maha menguasi hati kami, jadi kan Benci manjadi sayang,
jadikan permusuhan menjadi persahabatan, jadikan perpecahan menjadi
persatuan, jadikan perselisihan menjadi kekompakan, jadikan perbedaan
menjadi kebersamaan, jadikan dendam menjadi tentram, jadikan yang hancur
menjadi baur, agar kami bisa hidup rukun dalam karuniamu Ya Allah…
10