Anda di halaman 1dari 2

Kaum muslimin sidang jumat yang berbahagia, rahimakullah.

Puji dan syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah Robbul’izzati, pada kesempatan Jumat ini kita dapat
melaksanakan kewajiban kita sebagai seorang muslim yaitu shalat Jumat secara berjamaah di masjid yang kita cintai
ini. Shalawat dan salam marilah kita sampaikan kepada uswatun hasanah kita yaitu baginda nabi besar Muhammad
SAW. Juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya, semoga kelak di hari kiyamat, kita semua yang hadir di masjid
ini mendapatkan syafaat dari beliau. Aamiin yaa Robbal ‘aalimiin.

Mengawali khutbah singkat pada kesempatan ini, sebagaimana biasa khatib berwasiat kepada diri saya dan kepada
seluruh jamaah, marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa yaitu melaksanakan
semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Kaum muslimin sidang jamaah jumat yang berbahagia, rahimakullah.

Dalam Islam berbagi itu bagian dari karakteristik seorang muslim. Semua kita dapat berbagi dengan apapun yang kita
miliki. Ada sebagian orang beranggapan bagaimana kita bisa berbagi, gaji saja pas-pasan, rumah ngontrak, hutang
numpuk dan alasan-alasan lainnya. Padahal berbagi itu tidak mesti dengan harta, bisa dengan ilmu, bisa dengan
tenaga, bisa dengan pikiran dan lain sebagainya.

Alangkah indahnya hidup ini, jika semua mau saling berbagi dan saling membantu. Yang kaya dengan hartanya
berbagi kepada yang miskin. Yang miskin dengan tenaganya membantu kepada yang kaya. Yang pintar dengan
ilmunya berbagi kepada yang bodoh. Yang bodoh dapat membantu dengan dukungannya. Yang kuat dengan
kekuatannya berbagi kepada yang lemah. Yang lemah dapat membantu dengan doanya. Demikian seterusnya.

Kita adalah makhluk sosial, mestinya hidup ini tidak boleh bersikap individualis (mementingkan diri sendiri). Kita
berusaha untuk memberi walaupun kita mungkin dalam kekurangan. Yang namanya hidup hendaknya kita saling
mengisi dan saling melengkapi. Agar terjadi keseimbangan dan pemerataan dalam strata sosial. Bisa jadi apa yang
kita miliki belum tentu orang lain memiliki. Apa yang kita ketahui belum tentu orang lain mengetahui, demikian
sebaliknya.

Perlu diketahui, bahwa berbagi adalah suatu cara untuk meraih hidup penuh bahagia dan penuh nikmat. Kita bisa
merasakan kebahagiaan itu, ketika memberi sesuatu, orang yang menerima terlihat mulutnya senyum gembira,
wajahnya cerah-ceria dan mendoakan agar Allah membalas kebaikan kita. Itulah saat-saat kita merasa bahagia yang
tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Ada satu hadis yang sangat populer sering kita dengar dari para pendakwah. Dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu-,
ia berkata bahwasanya Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya”. (HR. Muslim No. 2699)

Ternyata menurut redaksi hadis tersebut pertolongan Allah itu tidak akan pernah datang, kalau kita tidak mau
menolong orang yang sedang dalam kesulitan. Kita bisa melihat kenyataan di tengah-tengah kehidupan. Orang-orang
yang ringan tangan menolong orang yang sedang dalam kesulitan, hidupnya semakin mulia, rizkinya semakin
bertambah, dan karirnya semakin berkah. Ada seorang pejabat publik selama ini tidak pernah mengambil gajinya
setiap bulan, semua disedekahkan untuk faqir dan miskin, ternyata sekarang karirnya makin tinggi. Demikian Allah
mengangkat derajat orang-orang yang dermawan. Nabi kita bersabda;

“Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka.
Sedangkan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka.
Sesungguhnya orang bodoh yang dermawan lebih Allah cintai dari pada seorang ‘alim yang bakhil.” (HR. At Tirmidzi).

Mari kita galakkan gemar berbagi sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, apalagi dibulan suci Ramadahn tahun
ini, kita tingkatkan kualiatas berbagi kita, agar banyak orang yang tertolong dari segala derita dan nestapa, sehingga
tercipta harmonisasi yang baik dan indah kepada sesama.

Anda mungkin juga menyukai