Anda di halaman 1dari 6

PEMBUKAAN KHUTBAH

Innal hamda lillaah, nahmaduhuu wanastaiinuhuu wanastaghfiruh, wanauudzu billaahi min


suruuri anfusinaa, wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdillaahu falaa mudlillalah, waman
yudlilhu falaa haadiyalah.
Asyhadu allaa Ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariikalah, waasyhadu anna Muhammadan
abduhuu warasuuluh.
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin, wa ‘alaa aalihii waash haabiihii ajmaiin.
Innallooha wa malaaikatahuu yusholluuna ‘alan Nabi, yaa ayyuhalladziina aamanuu sholluu
‘alaihi wa sallimuu tasliimaa. Ya ayyuhaladzi naamanu, taqullooha haqqa tuqaatih, walaa
tamuutunna illa waantum muslimuun.

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!


Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah, menjalankan semua perintah Allah, serta
menjauhi semua larangan dari Allah. Marilah bersyukur, nikmat Allah terlalu banyak untuk
kita. Janganlah menyia-nyiakan semua nikmat yang telah diberikan-Nya. Marilah selalu
mengingat Allah dan jangan pernah melupakan-Nya, terlebih dengan kesengajaan.

Hadirin shalat Jumat yang budiman!


Dalam surat Al-Hujurat ayat 10, Allah telah berfirman :

ََ‫َللاَ لَ َع َّل ُك ْمَ ت ُ ْر َح ُمون‬ ْ َ ‫ِإنَّ َما ْال ُمؤْ مِ نُونََ ِإ ْخ َوَة فَأ‬
َ َّ ‫ص ِل ُحوا َبيْنََ أَخ ََو ْي ُك َْم َۚ َواتَّقُوا‬

yang artinya “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu merupakan saudara kandung”,
“Maka ciptakan-lah perdamaian dan kedamaian antara sesama saudara kandungmu itu.”,
“dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dilimpahi rahmat oleh Allah”.

Hadirin shalat Jumat yang berbahagia!


Rasulullah SAW juga memberikan gambaran terhadap indahnya persaudaraan sesama
muslim yang berbunyi seperti berikut ini :

“kekompakan kaum mukminin karena saling mencurahkan kasih sayang dan simpati antar
mereka, maka tampaklah mereka seakan-akan satu tubuh. Apabila salah satu anggota-nya
mengeluh, maka seluruh anggota lainnya merasa demam tak bisa tidur.”

Hadis yang lain juga disampaikan pada sabda Rasulullah SAW lain yang memiliki arti
sebagai berikut :

“golongan mukmin (beriman) bagaikan satu orang. Apabila sakit mata, maka semuanya
merasa sakit. Apabila sakit kepala, maka seluruhnya badannya ikut serta.”

Kemudian, karena begitu eratnya hubungan persaudaraan antar sesama muslim, maka
Rasulullah juga menyertainya dengan pernyataan sumpah sebagai berikut :
“Demi Allah yang menguasai diriku, tidaklah beriman orang yang tidak menginginkan
untuk saudaranya sesama muslim apa yang ia inginkan untuk dirinya sendiri dan
menghalaukan dari padanya apa yang tidak di inginkan untuk dirinya.”

Dalam hal ini, keimanan kita mewajibkan kita untuk selalu menyayangi dan mencintai antar
sesama umat.

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!


Rasa menyayangi dan mencintai antar sesama mukmin ini tidak hanya sekedar ucapan,
bentuk perasaan saja. Namun harus disertai dengan pergaulan kehidupan yang dilakukan
antar sesamanya. Hal ini merupakan salah satu syarat dari wajibnya menjaga keimanan.
Pergaulan hidup antar sesama muslim ini menjadi salah satu faktor bagi keimanan
seseorang.

Belum lah beriman suatu kaum, meskipun menjalankan shalat lima waktu, mengeluarkan
zakat setiap tahun, serta menunaikan ibadah haji kalau tidak melakukan pergaulan hidup
antar sesama umat agama Islam. Dalam pergaulan tersebut juga terdapat beberapa syarat
yang harus orang beriman lakukan kepada sesamanya.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah memberitahu tentang 6 kewajiban muslim kepada


sesamanya, yaitu memberikan salam bila perjumpaan, mengijabahi undangannya,
memberinya pengarahan bila diminta, mendo’akannya bila ia bersin, menyambanginya bila
ia sakit dan mengantarkan jenazahnya sampai di kubur. Hal ini merupakan kewajiban
minimal yang harusnya dilakukan oleh sesama muslim.

Hadirin yang arif bijaksana!


Persaudaraan antar sesama muslim bukanlah sebuah kata-kata kiasan, namun juga
merupakan persaudaraan yang sesungguhnya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang
memiliki arti sebagai berikut:

“Sesungguhnya kaum mukmin merupakan saudara kandung. Ikhwah, bukan hanya ikhwan.
Dan Rasulullah pun menambahi dalam hadisnya yang memiliki arti sebagai berikut :

“antara seorang muslim dengan sesamanya terjalin ukhuwah persaudaraan. Maka itu
seorang muslim tak kan menzhalimi, menganiaya, memakan hartanya, tak kan
membiarkannya menderita dan merana, tak kan pula meremehkan atau menghinanya.

“dan barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka akan dipenuhi Allah
kebutuhannya, barang siapa menolong seorang muslim dari kesulitannya, maka akan di
tolong Allah dari kesulitan hari kiamat, barang siapa menutupi kelemahan/kesalahan orang
muslim, maka kelemahan/kesalahan dirinya ditutupi Allah di hari kiamat”

Hadirin yang arif bijaksana!


Tanamkan lah pada diri dan jiwa kita, bahwa saudara sesama muslim adalah nyata.
Kesetiakawanan antar sesama muslim selalu dilandasi oleh cinta dan kasih sayang. Ketika
kita mencintai dan menyayangi sesama muslim, maka kita akan memperoleh kemudahan
untuk senantiasa melakukan kebaikan kepada sesama.

Terkadang, mudah bagi kita untuk mencurahkan berbagai perhatian serta kasih sayang
kepada sesama apabila berada di lingkungan yang sama. Namun, ketika terjadi suatu
permasalahan baik dari segi bencana alam maupun yang lain sebagainya, yang tidak
terletak di wilayah kita, maka akan mengalami kesulitan.

Dalam hal ini, sifat kesetiakawanan tidak seperti itu. Dimanapun berada, kapanpun sesama
umat muslim membutuhkan bantuan, lakukanlah bantuan itu. Karena hal tersebut termasuk
salah satu kewajiban yang harus diberikan oleh sesama muslim. Dalam hal ini sebagai
salah satu upaya untuk mengurangi beban bencana alam tersebut.

Setiap melakukan kewajiban kepada sesama muslim tanpa pamrih, maka akan diberi
tempat terbaik di sisi Allah SWT. Karena Allah sangat menyukai orang yang berjasa
terhadap sesama serta bermanfaat. Sehingga akan semakin memiliki arti kehidupan yang
sangat luas dan berguna bagi sesama umat Islam yang membutuhkan bantuan.

Suatu ketika pada saat Rasulullah berdakwah, seorang sahabat bertanya, “Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling dicinta sayangi Allah?” kemudian Rasulullah
menjawab “adalah orang yang paling banyak daya gunanya bagi umat manusia”.

Dayaguna antar sesama manusia diperinci oleh Allah dalam Al-Qur’an yang artinya :

“adapun amal perbuatan yang paling disenangi Allah ialah, menyenangkan hati orang
Islam. Antara lain; menghilang kan penderitaan dan kesulitannya, mengambil alih beban
hutang-hutang yang tak dapat dilunasi karena tak mampu, menyelamat-kannya dari
kelaparan”.

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!


Berdasarkan sabda yang telah disampaikan oleh Rasulullah sebelumnya, marilah kita
mempererat kesetiakawanan kita dalam bentuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.
Mempermudah urusan orang lain, membantu sesama muslim, dan lain sebagainya. Ketika
melakukan hal tersebut, Allah akan memuji kita. Hal ini telah disebutkan dalam sabda
Rasulullah yang artinya :

“sebaik-baik teman disisi Allah adalah yang terbaik terhadap temannya, dan sebaik-baik
tetangga di sisi Allah adalah yang terbaik untuk tetangganya”.

Hadirin yang arif bijaksana!


Rasulullah dalam hal ini selalu mengingatkan dalam setiap dakwahnya, bahwa
kesetiakawanan antar sesama muslim ini harus erat. Hal ini untuk memberi kepekaan antar
sesama muslim agar merasakan penderitaan yang dirasakan oleh sesamanya. Serta
membantu kesulitan yang dialami oleh saudara sesama muslimnya.
Karena itu, selalu ulurkanlah tangan untuk membantu sesama muslim dalam mengatasi
segala kesulitannya. Tidak hanya berupa materi, sesama umat muslim juga dapat
memberikan dukungan serta doa yang dipanjatkan untuk meminta kemudahan dan
pertolongan dari saudara yang membutuhkan bantuan.

Setiap bantuan yang kita berikan kepada sesama, maka akan diberi imbalan yang besar
dari Allah yang Maha Kaya lagi Maha Pemurah. Rasulullah SAW mengatakan :

“pengulur tangan untuk janda dan fakir miskin serupa dengan jihad di jalan Allah, atau
puasa tiap hari dan tahajud tiap malam”

Dalam hidup di dunia ini, kita diberi amanat pada setiap hal yang kita peroleh. Segala
sesuatu yang diberikan kepada kita merupakan sebuah amanat yang harus di manfaatkan
untuk kepentingan orang lain atau secara umum.

Ketika memiliki banyak harta, harta tersebut merupakan salah satu cobaan bagi seseorang,
karena harta tersebut harus diperlakukan dengan sebaik mungkin. Dalam hal ini dapat
bermanfaat bagi orang banyak serta dapat membantu semua orang untuk meringankan
bebannya. Rasulullah pernah bersabda :

“Allah mempunyai hamba-hamba khusus untuk memenuhi dan menolong orang-orang


yang butuh. Tiap orang membutuhkan sesuatu menuju mereka. Mereka itu aman dari
siksaan Allah.”

Setiap kemudahan yang orang lain berikan kepada orang lainnya, maka akan mendapat
kemudahan dari siksaan Allah. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam profesi, aktivitas,
maupun hal lain yang berhubungan dengan memudahkan urusan orang lain.

Setiap pejabat yang memudahkan urusan sesamanya, maka aman dari siksaan Allah, setiap
guru yang memudahkan urusan muridnya maka aman dari siksaan Allah, serta bagi orang
kaya yang memudahkan urusan dari sesamanya, maka juga aman dari siksaan Allah.
Meskipun orang-orang tersebut tidak meminta, namun tetap aman dari siksaan Allah.

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!

Kita telah dilimpahi karunia dan rahmat oleh Allah dengan berbagai jenis macam, seperti
ilmu pengetahuan, kekuasaan, kekayaan, pengaruh, dan lain sebagainya. Maka alangkah
baiknya semua karunia tersebut di manfaatkan sebagaimana mestinya untuk memudahkan
semua urusan orang lain.

Hadirin yang berbahagia!

Semoga kita semua selalu diberikan akhlak yang terpuji dan amal yang baik. Sehingga
akan selalu memberikan pahala yang mengalir bagi diri kita untuk terhindar dari siksa api
neraka. Dalam hal ini, bersyukur lah kita karena telah mendapat taufik dan hidayah
sehingga dapat mengimani dan menjalankan kewajiban agama Islam.
“Bertakwalah kamu kepada Allah dengan kerja sama melakukan segala kebajikan. Dan
jangan ceroboh melakukan kesalahan pelanggaran. Sungguh amat berat siksaan Allah itu.

Barokallohu liwalakum filquranil adzim, wanafaani waiyyakumbimaafiihi minal ayati


wadzikrilhakim, wataqobbalahu minniwaminkum tilawatahu innahu huwassamii’ul’alim.
Aquulu qoulihadza wastaghfirullooha innahu huwal ghofurorrokhiim.
(Duduk)

KHUTBAH KEDUA
Alhamdulillahiladzi arsala rosulahu bilhuda wa dinilhaq, liyudhirohu ‘aladdinikullihi
walaukarihal musrikun.
Asyahdualla ilahailalloh waasyhaduanna muhammadan’abduhu warosulahu
Allohuma solli’ala muhammadin wa’ala alihi waashabihi ajma’in.
Ya ayyuhaladzi naamanu, taqullooha haqqa tuqaatih, walaa tamuutunna illa waantum
muslimuun.

Sidang shalat Jumat yang berbahagia!


Marilah kita tingkatkan ketakwaan dengan meningkatkan ukhuwah Islamiah atau
kesetiakawanan antar sesama muslim. Dengan hal ini, maka kita akan memelihara
persatuan dan kesatuan antar sesama umat yang berfungsi untuk mempertahankan agama
kita juga.

Pada suatu hari, Rasululllah bersabda di depan semua para sahabat :

“apakah kamu ingin kuberitahukan tentang orang yang baik di antaramu dan yang jahat?”

“mau juga ya Rasulullah”, jawab mereka

Pertanyaan Rasulullah tersebut diulang hingga tiga kali. Jawaban para sahabat juga tidak
berubah. Kemudian Rasulullah menjelaskan :

“orang yang baik itu adalah yang dapat diharapkan kebajikannya dan aman dari
gangguannya. Sedangkan yang jahat adalah yang tak dapat diharapkan kebaikannya,
malah kejahatannyalah yang sering terjadi.”

Karenanya, marilah berdoa kepada Allah SWT agar kita senantiasa dijadikan orang yang
berperiaku baik, senang membantu, dan memudahkan urusan antar sesama umat Islam.
Sehingga menjadikan kita orang yang bermanfaat antar sesama.

Semoga kita dijadikan orang yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang kepada
sesama, kekuatan dan dorongan untuk selalu melakukan amalan shalih, sehingga dapat
bermanfaat bagi diri, nusa dan bangsa.

Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa yang telah kita perbuat baik disengaja maupun
tidak, baik yang masih hidup maupun yang akan mendahului kita menuju ke alam baqa.
(Doa sbb:)
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin, wa ‘alaa aalihii waash haabiihii ajmaiin
Alhamdulillahirobbil’alamin
Allohummaghfir, lilmukminiina walmukminaat, walmuslimiina walmuslimaat,
alakhyaaiminhum walamwaat, innaka samii’un qoriibummujibudda’awaat.
Robbana dzolamna anfusana, wailamtaghfirlana watarkhamna lanakunanna minalkhosiriin.
Robbana atina fidunya khasanah wafil akhiroti khasanah waqina adzabannar.
Walhamdulillahirobbil’alamin.
Ibaadalloh, innalloha ya’muru bil’adli wal ihsaani waiitaaidzil qurbaa, wayanha ‘anilfahsyaaii
walmunkar, walbaghyi yaidzukum la’allakum tadzakkaruun

Anda mungkin juga menyukai