Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 6

Ibun Ibnu Walad 2220105308


Muhammad Rijalul F 2220105309
Dus Ohoiwer 2220105310
Farhan Barikil Wa’id 2220105311
AKHLAK AL KARIMAH TERHADAP SESAMA
Akhlak Al Karimah Terhadap Sesama
● Pengantar tentang akhlak al-karimah pada sesama adalah tentang pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan orang lain
dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak al-karimah pada sesama adalah tentang bagaimana kita dapat memperlakukan orang lain
dengan baik dan penuh kasih sayang, serta menjaga agar tindakan dan kata-kata kita tidak menyakiti atau merugikan orang lain.

● Dalam Islam, menjaga hubungan yang baik dengan sesama manusia sangat ditekankan, karena hal ini dapat membantu
menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai. Akhlak al-karimah pada sesama juga mencakup berbagai aspek, seperti
menghormati orang lain, membantu orang lain, menghargai perbedaan, dan memaafkan kesalahan.
 
● Dalam menjalankan akhlak al-karimah pada sesama, kita harus selalu mengingat bahwa setiap manusia adalah makhluk Allah
yang sama-sama berhak untuk dihormati dan dihargai. Kita juga harus selalu bersikap adil dan tidak membedakan orang lain
berdasarkan suku, agama, atau warna kulit.

● Dalam Islam, akhlak al-karimah pada sesama juga menekankan pentingnya memaafkan kesalahan. Ketika kita memaafkan
kesalahan orang lain, kita dapat memperkuat hubungan yang baik dengan orang tersebut dan menciptakan suasana yang damai
dan harmonis.

● Akhir kata, menjalankan akhlak al-karimah pada sesama adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan
menciptakan masyarakat yang lebih baik. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk kepada kita untuk
selalu menjalankan akhlak al-karimah pada sesama manusia.
Akhlak Al Karimah Terhadap Sesama
Akhlak al-karimah pada sesama sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Pada saat itu,
masyarakat Arab sangat kasar dan tidak menghargai kehidupan manusia, terutama wanita dan anak-anak. Rasulullah SAW
mengajarkan nilai-nilai moral yang tinggi, termasuk akhlak al-karimah pada sesama, yang kemudian diikuti oleh para
sahabat dan menjadi bagian integral dari agama Islam.

Dalam Al-Quran dan Hadis, terdapat banyak ayat dan hadis yang mengajarkan pentingnya akhlak al-karimah pada sesama.
Beberapa contoh ayat Al-Quran yang menekankan hal tersebut adalah:

"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu oleh
nikmat-Nya, bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, supaya kamu mendapat petunjuk." (QS. Ali Imran: 103)

"Dialah yang telah menciptakan kamu dari seorang diri dan daripadanya pula dijadikan isterinya, supaya dia merasa tenang
hatinya. Maka apabila suaminya telah bercampur dengan isterinya, dan isterinya telah mengandung kandungan yang berat,
maka mereka berdoalah kepada Allah, Tuhan mereka: "Sesungguhnya jika Engkau memberikan kepada kami anak yang
baik, niscaya kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. Al-A'raf: 189)
Akhlak Al Karimah Terhadap Sesama
Dalam Hadis, Rasulullah SAW juga mengajarkan nilai-nilai moral yang tinggi dalam hubungan sesama manusia.
Salah satu hadisnya yang terkenal adalah:

"Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk
dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari ayat dan hadis di atas, dapat dilihat bahwa akhlak al-karimah pada sesama merupakan bagian integral dari
agama Islam dan ditekankan dalam ajaran Islam sejak zaman Rasulullah SAW. Oleh karena itu, sebagai umat
Islam, kita harus selalu menjaga akhlak al-karimah pada sesama agar dapat menciptakan masyarakat yang lebih
baik dan harmonis.
Sifat dan Sikap Terpuji Terhadap Sesama

● Rahmah (Belas kasih) - yaitu sifat menyayangi, mengasihani, dan membantu sesama manusia dalam keadaan sulit. Sifat Rahmah
ini menjadi sangat penting dalam membina hubungan baik antara sesama manusia, karena dengan memiliki sifat belas kasih, kita
dapat meredakan kesedihan dan menolong orang yang membutuhkan.
● Ukhuwah (Persaudaraan) - yaitu sifat saling menyayangi, menghormati, dan membantu satu sama lain dalam kebaikan.
Ukhuwah dalam Islam mengajarkan bahwa semua manusia adalah saudara, sehingga harus saling membantu dan saling
menguatkan.
● Takrim (Menghormati) - yaitu sikap menghargai dan menghormati sesama manusia, terlepas dari agama, ras, atau suku. Dalam
Islam, semua manusia diberikan martabat yang sama oleh Allah SWT, sehingga harus dihormati dan dijaga kehormatannya.
● Itsar (Saling memberi) - yaitu sikap suka memberikan dan rela berkorban demi kepentingan orang lain. Dalam Islam, Itsar sangat
ditekankan sebagai bentuk kepedulian sosial dan pengorbanan demi kemaslahatan bersama.
● Memberi manfaat - yaitu sikap untuk memberikan manfaat atau kebaikan bagi sesama manusia. Dalam Islam, sikap ini sangat
ditekankan dan dianggap sebagai amalan yang paling utama.
● Menghargai HAM - yaitu sikap untuk menghormati hak asasi manusia. Dalam Islam, setiap manusia memiliki hak yang sama,
termasuk hak atas kebebasan, hak atas hak milik, hak atas keadilan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, menjaga hak asasi
manusia adalah salah satu sikap yang terpuji dalam Islam.

Dalam rangka menjalankan sifat dan sikap terpuji di atas, seorang muslim diharapkan dapat selalu memperbaiki hubungannya dengan
sesama manusia. Kita juga diharapkan dapat menjadi teladan dalam menjaga hubungan sosial dengan menghargai hak asasi manusia,
saling membantu, saling menguatkan, dan saling memberi manfaat bagi orang lain.
Cerita Keutamaan berbuat baik kepada sesama dimasa Rosulullah dan Ulama’
Salafussholih.
Keutamaan berbuat baik kepada sesama juga telah menjadi fokus utama dalam agama Islam pada masa Rosulullah dan Ulama
Salafussholih. Ada banyak cerita dan nasihat dari mereka tentang pentingnya berbuat baik dan membantu orang lain. Berikut
ini adalah beberapa contoh dari cerita keutamaan berbuat baik kepada sesama pada masa itu:
 
Abu Hurairah melaporkan bahwa Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah senang dengan hamba-Nya yang paling baik
perilakunya." (HR. Muslim)
 
Dalam hadis ini, Rasulullah mengajarkan pentingnya menjadi orang yang memiliki perilaku baik. Berbuat baik kepada sesama
adalah salah satu cara untuk mencapai hal ini.
 
Abdullah bin Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Janganlah engkau menghindari memberi makan kepada orang
yang membutuhkan karena engkau takut rugi atau merusak pakaianmu, sungguh Allah akan memberimu pakaian yang lebih
baik dari yang engkau berikan, dan Dia akan memuliakanmu di hadapan orang-orang yang engkau bantu." (HR. Bukhari dan
Muslim)
 
Dalam hadis ini, Rasulullah mengajarkan bahwa membantu orang lain, bahkan jika itu berarti kita harus memberi mereka
makan, adalah tindakan yang sangat dihargai oleh Allah.
Cerita Keutamaan berbuat baik kepada sesama dimasa Rosulullah dan Ulama’
Salafussholih.
Sa'ad bin Abi Waqqas meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang membebaskan seorang budak, Allah akan
membebaskan setiap anggota badannya dari api neraka sebagai ganti setiap anggota badan si budak." (HR. Bukhari)

Dalam hadis ini, Rasulullah menunjukkan betapa pentingnya membantu orang lain yang berada dalam kesulitan. Membantu
orang lain, bahkan jika itu hanya satu orang, bisa menjadi jalan bagi kita untuk mendapatkan pahala besar di hadapan Allah.
 
Imam Al-Hasan Al-Basri mengatakan, "Berbuat baik kepada orang lain adalah pintu kebaikan, sementara kejahatan adalah pintu
keburukan."

Dalam ucapan ini, Imam Al-Hasan Al-Basri mengajarkan bahwa berbuat baik kepada sesama adalah salah satu cara untuk
mendapatkan kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah, sementara kejahatan hanya akan membawa kita pada keburukan
dan jauh dari Allah.
 
Dalam kesimpulannya, keutamaan berbuat baik kepada sesama adalah prinsip utama dalam agama Islam pada masa Rosulullah
dan Ulama Salafussholih. Mereka telah memberikan banyak nasihat dan contoh dalam hal ini, yang seharusnya menjadi
inspirasi bagi kita untuk mengikuti jejak mereka dan selalu berusaha untuk memperlakukan orang lain dengan baik.
Kesimpulan

Dari cerita-cerita keutamaan berbuat baik kepada sesama dalam agama Islam, dapat disimpulkan bahwa akhlak al
karimah atau perilaku mulia terhadap sesama adalah sangat penting dalam Islam. Berbuat baik kepada sesama
merupakan tindakan yang sangat dihargai oleh Allah dan dapat menjadi jalan bagi kita untuk mendapatkan pahala
dan kebaikan di dunia dan akhirat.
Akhlak al karimah juga mencakup berbagai aspek, seperti memberi makan kepada orang yang membutuhkan,
membebaskan budak, membantu orang yang kesulitan, dan melakukan tindakan-tindakan kebaikan lainnya. Dalam
Islam, berbuat baik kepada sesama tidak hanya dianggap sebagai sebuah tindakan mulia, tetapi juga sebagai sebuah
kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap Muslim. 
Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus selalu berusaha untuk memperlakukan orang lain dengan baik dan
melakukan tindakan-tindakan kebaikan sebanyak mungkin, baik kepada keluarga, teman, tetangga, maupun kepada
orang yang kita tidak kenal. Dengan demikian, kita dapat mengikuti jejak Rosulullah dan Ulama Salafussholih
dalam mempraktikkan akhlak al karimah terhadap sesama, serta mendapatkan kebaikan dan pahala dari Allah SWT
Sekian terima kasih, jika ada
yang ingin bertanya kami siapkan
jawaban bukan kepastian.

Anda mungkin juga menyukai