Anda di halaman 1dari 3

Edisi 10 Khutbah Jumat Terbaru Persatuan Umat

Oleh: Divta Iqbal Fathroni


Menjalin persaudaraan pada semua orang serta menjauhkan diri dari perpecahan adalah
merupakan realisasi pengakuan bahwa hakekatnya semua kedudukan manusia dihadapan Allah
SWT adalah sama sesuai dengan tugas dan beban masing-masing.

Allah SWT mengembalikan kepada siapa yang melahirkan kita pertama kali ke dunia ini, yaitu
Adam dan Hawa, sebab Allah SWT akan menjadikan tempat pertemuan yang abadi dari
persaudaraan umat manusia atau anak cucu Adam. Allah SWT tidak membeda-bedakan diantara
hamba-hamba-Nya dan diantara hamba yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah yang paling
bertaqwa, sebagaimana firman-Nya.

‫يَا أَيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُكم ِّمن َذ َك ٍر َوأُنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَائِ َل لِتَ َعا َرفُوا إِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد هَّللا ِ أَ ْتقَا ُك ْم إِ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر‬

“Wahai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah SWT ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Dari ayat di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa segala bangsa yang tersebar diseluruh
penjuru dunia ini ialah dari keturunan Adam dan Hawa, sedangkan perbedaan warna kulit,
perbedaan tempat tinggal, perbedaan bahasa, perbedaan suku, perbedaan ras, perbedaan bangsa
dan perbedaan negara bukanlah satu hambatan bagi kita untuk saling mengenal, karena tujuan
diciptakannya perbedaan tersebut adalah untuk saling mengenal

Pada hakikatnya dimanapun kita hidup adalah sama, hanya saja terkadang tempat tinggal yang
berbedalah yang menyebabkan timbulnya adat istiadat dan pemikiran atau cara pandang yang
beragam dan pendapat yang fanatiklah yang menyebabkan terjadinya benturan-benturan,
pertikaian, perselisihian diantara kita dan orang-orang yang sebelum kita, dan perbedaan inilah
yang menyebabkan diutusnya rasul dan nabi pada zaman nenek moyang kita.

Jamaah shalat jumat yang dirahmati Allah SWT

Dengan berpedoman kepada ajaran atau kitab dari Allah SWT para nabi dan rasul melaksanakan
tugasnya, yaitu menyeru atau mengajak serta mengingatkan manusia kepada persatuan dan
mencegah dari perpecahan karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain, maka dari itu kita butuh persatuan dan kesatuan terutama pada
masyarakat atau tempat yang kita tempati pada saat ini.

Untuk itu marilah kita hindari rasa dan sikap hidup yang hanya mementingkan diri sendiri
(egois) sebab apabila seseorang sudah memiliki sikap ingin menang sendiri (egois) maka
hilanglah rasa atau sikap kemanusiaannya dan ia akan memiliki rasa ingin menguasai orang lain,
maka akan tumbuhlah kerusakan pada dirinya dan kerusakan itu akan terus berkembang,
sehingga kerusakan itu akan menyebabkan dirinya terperangkap dalam ruang lingkup yang
sempit, dan perlu kita sadari bahwa apabila semuanya itu sudah terjadi dalam kehidupan kita,
maka kita tidak akan mempunyai saudara lagi kecuali diri kita sendiri.

Islam memberantas sikap egois dan mementingkan diri sendiri serta mengajarkan kepada
manusia bahwa hidup ini bukan hanya untuk diri sendiri akan tetapi untuk saling kerja sama,
tolong-menolong dan saling tunjang-menunjang dalam kehidupan kita sehari-hari, karena itu
perlu kita sadari bersama bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan bisa hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain.

Walaupun diberi fasilitas yang mewah sekalipun, tapi jika kita harus hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain maka kita tidak akan bisa, dan kita akan merasakan hampanya kehidupan, maka dari
itulah Islam mengajarkan kepada kita untuk membangun persatuan dan ukhuwah Islamiyah di
dunia ini.

Jama’ah sholat jumat yang dimuliakan Allah

Apabila kita menuntut hak kita yang menjadi kewajiban kita, maka hendaknya kita juga
memberikan hak orang lain yang sudah menjadi kewajibannya tersebut, dan apabila yang
demikian itu dapat kita wujudkan, maka rasa ingin hidup sendiri dan egoisme tersebut dapat
hilang dari diri dan watak kita, maka dari situlah akan timbul rasa kasih sayang antar sesama kita
yang akan mewujudkan perdamaian diantara kita, lebih-lebih akan mewujudkan perdamaian
kehidupan di dunia, terutama sesama umat Islam atau kaum muslimin.

Sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat asy-syura ayat 23

ْ ‫قُل الَّ أَسْأَلُ ُك ْم َعلَ ْي ِه أَجْ رًا إِالَّ ْال َم َو َّدةَ فِي ْالقُرْ بَى َو َمن يَ ْقت َِر‬
‫ف َح َسنَةً نَّ ِز ْد لَهُ فِيهَا ُح ْسنًا إِ َّن هَّللا َ َغفُو ٌر َش ُكو ٌر‬

“Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih
sayang dalam kekeluargaan”. dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan
baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri”

Dari ayat di atas dapat kita pahami bahwasannya seseorang yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT hendaknya bisa menciptakan suasana yang sehat di dalam kehidupan bermasyarakat
dengan landasan kasih sayang dan persaudaraan. Apalagi negara kita ini yang mayoritas
penduduknya muslim dan kita juga tahu bahwa sesama muslim itu bersaudara, sebagaimana
firman Allah SWT

َ‫إِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمنُونَ إِ ْخ َوةٌ فَأَصْ لِحُوا بَ ْينَ أَخَ َو ْي ُك ْم َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون‬

“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah


hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)
Dalam ayat di atas sudah jelas bahwa semua orang mukmin itu bersaudara, maka dari itu
hendaknya kita saling tolong-menolong sesama kita, dan Rasulullah SAW juga menegaskan
dalam sabdanya yang berbunyi

‫َمثَ ُل ْال ُم ْؤ ِمنِينَ فِى ت ََوا ِّد ِه ْم َوتَ َرا ُح ِم ِه ْم َوتَ َعاطُفِ ِه ْم َمثَ ُل ْال َج َس ِد إِ َذا ا ْشتَ َكى ِم ْنهُ عُضْ ٌو تَدَاعَى لَهُ َسائِ ُر ْال َج َس ِد بِال َّسهَ ِر َو ْال ُح َّمى (رواه‬
‫مسلم‬

“Perumpamaan orang mukmin di dalam cinta kasih dan kasih sayang dan kelembutannya itu
seperti satu tubuh yang apabila salah satu dari anggota tubuh itu terluka maka anggota yang lain
akan merasa tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim)

Jama’ah shalat jum’at yang dirahmati Allah

Dan kita juga tahu bahwa lebah selalu memberikan yang baik-baik kepada manusia dengan madu
yang dihasilkannya, begitu juga kita harus selalu memberikan yang terbaik kepada saudara-
saudara kita terutama ditempat yang kita huni saat ini, dan memang kita diharuskan berbuat baik
kepada siapapun

Ada sebuah syair yang artinya: “dulu saat engkau dilahirkan engkau dalam keadaa menangis,
sedangkan orang-orang sekitarmu tertawa menyaksikan kehadiranmu, makadari itu berbuatlah
kebaikan di dunia ini selama hidupmu di dunia ini, agar nanti ketika engkau pergi meninggalkan
dunia ini engkau dalam keadaan tersenyum gembira, sedangkan orang-orang disekitarmu
menangis karena kepergianmu.”

Dari syair di atas dapat kita ketahui bersama bahwa kita dianjurkan untuk terus-menerus berbuat
kebaikan selama hidup di dunia ini, agar tercipta kehidupan yang harmonis dan persatuan umat
yang kuat.

‫ إِنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم‬،ُ‫ فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه‬.‫أَقُوْ ُل قَوْ لِ ْي هَ َذا َوأَ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم‬

Read more https://www.tongkronganislami.net/materi-10-khutbah-jumat-terbaru/

Anda mungkin juga menyukai