Anda di halaman 1dari 4

KULTUM

1. Pentingnya menjaga kerukunan

Assalaamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayatNya kepada kita sehinga kita bisa berkumpul pada siang hari ini. Sholawat serta
salam tidak lupa kita curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.

Kita umat manusia tahu bahwa kita diciptakan sebagai makhluk sosial. Kita selalu
membutuhkan pertolongan orang lain. Kita tidak bisa melakukan segala sesuatu
seorang diri, pasti ada campur tagan orang lain, meskipun pertolonga itu hanya sedikit.

Untuk itu, agar segalanya berjalan lancar dan kita bisa saling tolong menolong satu
sama lain, kita harus menjaga kerukunan antarsesama. Baik terhadap saudara,
tetangga maupun teman. Jangan sampai kita ini terbecah-belah hanya karena hal
sepele.

Misalnya, dengan saudara sendiri jangan sampai kita ini memiliki rasa dendam, atau
sampai bermusuhan. Karena sudah dijelaskan pada suatu hadis yang artinya : dari Abu
Hurairah, dari Nabi. Nabi bersabda bahwa dibuka beberapa pintu surga setiap hari
senin dan kamis, maka setiap hamba yang tidak syirik pada Allah akan diampuni,
kecuali orang-orang dendam. Makamenunggulah kalian malaikat pada hal ini sehingga
keduanya berdamai.

Dari hadis di atas, maka sudah jelas bahwa kita harus saling rukun, damai dan tidak
saling bermusuhan karena pintu beberapa surga akan dibuka ketika hari senin dan
kamis dan akan dimaafkan oleh Allah bagi mereka yang tidak syirik atau tidak saling
bermusuhan.

Atau dengan tetangga sendiri, jangan sampai tidak saling sapa, apalagi tidak saling
kenal. Kita harus menyambung tali silaturrahmi agar kerukunan tetap terjalin. Atau
dengan teman sendiri saling bermusuhan, tawuran antar pelajar, menggunjing teman.
Jangan sampai hal ini terjadi. Karena Allah telah menjelaskan dalam Al-Qur’an pada
surat Al-Hijarat : 12, yang berbunyi

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman jauhilah pada persangkaan, karena sebagian
dari persangkaan itu adalah dosa. Dan janganlah meneliti kesalahan dan menggunjing
sebagian dari kalian. Apakah salah seorang dari kalian senang jika memakan daging
bangkai saudara kalian?. Maka kalian akan benci dengan hal itu. Takutlah kalian pada
Allah, sesungguhnya Allah maha menerima tobat lagi maha penyayang.

Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa menggunjing dan meneliti kesalahan orang lain itu
dosa dan sama artinya dengan memakan bangkai saudara sendiri. Kita tahu bahwa
memakan daging bangkai adalah haram dan itu dosa. Oleh karena itu, janganlah kita
menggunjing atau mencari kesalahan orang lain. Tetapi, Allah maha menerima tobat
dan maha penyayang, jadi kita harus meminta apmun kepada Allah dan tidak
mengulanginya lagi.
Untuk itu, kita harus bisa mengintrospeksi diri sendiri. Atau saling menasehati satu
sama lain dengan ikhlas, damai dan tanpa dendam dan rasa iri. Karena hal itu, dapat
menghilangkan rasa dendam dan iri pada sesama, sehingga kerukunan antar sesama
dapat terjalin.

Pada suatu hadis dijelaskan, yang artinya, Nabi bersabda : tidak masuk kalian di dalam
surga sampai kalian iman, dan kalian tidak iman hingga saling mencintai. Apakah aku
tidak menunjukkan atas perkara ketika kalian berbuat? Maka saling kasih sayanglah
kalian dengan menyiarkan salam antar sesama.

Pada hadis tersebut Nabi menjelaskan bahwa kita tidak akan masuk surga jika belum
saling mencintai. Dan Nabi menganjurkan untuk saling mengucapkan salam. Untuk itu,
kita juga harus mengucapkan salam untuk menjaga kerukunan antar sesama.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

2. Ceramah tentang saling menghargai dan menghormati perbedaan

Assalaamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayatNya kepada kita sehinga kita bisa berkumpul pada siang hari ini. Sebagai makhluk
sosial, kita hidup di tengah masyarakat yang beragam.

Ragam agamanya, warna kulitnya, bahasanya, adat istiadat serta budayanya.

Keragaman tersebut merupakan bagian dari sunnatullah yang tidak bisa kita tolak
kehadirannya.

Dalam konteks kebangsaan, keberadaan masyarakat yang multi ragam adalah karunia
terindah bagi bangsa Indonesia dari Allah Swt, dan harus kita rawat bersama, demi
keutuhan bangsa Indonesia ini, agar benar-benar menjadi bangsa yang baik dan
masyarakat yang mendapatkan ampunan-Nya atau  Baldatun Thoyyibatun wa rabbun
ghafuur.

Baik ceramah singkat yang akan saya bawakan pada malam hari ini adalah indahnya
saling menghargai dan menghormati perbedaan.

Allah Swt melalui Nabi Muhammad SAW, telah mengajarkan kepada kita, tentang
bagaimana cara kita menyikapi keragaman yang ada.

Dalam Islam keberadaan masyarakat yang multi ragam tersebut bertujuan, agar
manusia ciptaan-Nya mau saling kenal mengenal dan saling menghargai antara
komunitas masyarakat yang satu dengan lainnya.

Mengenai hal ini Allah menegaskan dalam QS. Al-Hujarat ayat 13


Pada Ayatnya menegaskan bahwa, perbedaan yang ada di masyarakat adalah
sunnatullah, tugas kita sebagai hamba-Nya  menjaga keragaman tersebut.

Sebagai umat Islam kita  diharapkan bisa menjadi perekat di antara keragaman yang
ada.

Dalam konteks keragaman agama, umat Islam wajib memberikan rasa aman dan rasa
keselamatan bagi komunitas yang berbeda agama dengannya.

Begitu juga, perbedaan yang terdapat di dalam ajaran agama Islam, kita sebagai umat
Islam di tuntut untuk saling menghargai perbedaan dalam hal-hal yang bersifat
furu`iyah. Menghargai perbedaan pendapat, Insya Allah akan menjadikan kita umat
yang bisa bersatu dan menjadikan kita lebih kuat, sehingga kita tidak mudah di adu
domba oleh pihak luar.

Hadirin rohimakumulloh.

Apabila masih ada Sebagian orang yang belum memahami tentang arti
sebuah perbedaan, sehingga yang terjadi adalah pemaksaan kepada komunitas lain
untuk menjadi bagian dari komunitasnya, pemaksaan tersebut akan menimbulkan
konflik yang menumpahkan darah manusia.

Tentu model bermasyarakat seperti itu, menjadi pememecah belah persatuan bangsa
Indonesia.

Sudah saatnya kita kembali kepada ayat-ayat Allah yang mengajari kita tentang
pentingnya sebuah perbedaan.

Perbedaan yang ada adalah sebagai media untuk berbuat dan beramal kebajikan.

Allah berfirman dalam QS. Al-Maidah: 48 yang memiliki arti

‘’Dan seandainya Allah menghendaki, niscaya kalian sudah dijadikan satu ummat,
akan tetapi Allah ingin menguji kalian atas apa yang telah diberikannya kepada kalian,
maka berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan”

Akhirnya, marilah kita merawat perbedaan, baik itu perbedaan agama seperti yang


disampaikan Allah di dalam ayat tersebut

Menghargai perbedaan dan menjaga persatuan masyarakat adalah bagian dari


dakwah Islam yang harus tetap kita lestarikan.

Sekian kultum singkat dari saya, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Wabillahi
taufik wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai