Anda di halaman 1dari 2

Agama Itu di Dapur

Dalam penggalan cerita diatas. Kata – kata yang di kutip oleh Emha Ainun
Nadjib atau yang biasa di panggil dengan panggilan Cak Nun. Dari sedikit kata –
kata yang di tuliskan kita dapat mengambil banyak makna dan pelajaran. Maksud
yang terkandung dalam judul “Agama Itu di Dapur”. Judul yang memberi
perumpamaan kepada sebuah realita kehidupan yang ada. Banyak dari kita di
jaman modern ini menganggap agama yang kita peluk dan percayai adalah agama
yang paling benar tanpa menghormati agama yang lain. Memang benar agama
islamlah agama yang paling benar dan di ridhoi oleh Allah SWT. Akan tetapi kita
sebagai pemeluk agama tersebut baiknya tetap menghormati agama orang lain.
Meski kita berbeda tetapi harus menghormati sesama umat manusia.

Dalam cerita tersebut banyak mengambil kata dari tempat dan peralatan
yang ada di dapur sebagai perumpamaan yang menyatakan kita dapat meniru dari
dapur. Sekalipun dalam beragama untuk memunculkan suatu perdamaian dalam
beragama. Kita semua tahu di Indonesia mayoritas agamanya adalah islam. Akan
tetapi banyak terjadi pertikaian yang hanya bertujuan untuk memecah belah antar
umat islam. Kita juga tahu bahwa beragama adalah suatu yang sakral dan itu
urusan antara manusia dengan tuhan. Kalau di agama islam yaitu mempercayai
Allah SWT adalah tuhan Yang Maha Esa dan tidak ada yang berhak di sembah
melainkan Allah SWT. Akan tetapi kita tahu banyak orang di Indonesia bahkan di
dunia yang memeuk agama islam. sebagai manusia yang paling cerdas dan
sempurna di antara makhluk tuhan yang lain. Kita seharusnya bisa berfikir dan
menghormati agama lain agar tetap terjaga perdamaian antar umat manusia.

Kita tahu agama bukanlah hal yang sepele. Bahkan banyak konflik yang
mengatasnamakan agama seperti yang terjadi di Maluku. Seandainya semua orang
dapat menghormati keyakinan orang lain dan tidak menyalahi suatu agama. Maka
tidak akan terjadi pertumpahan darah. Dari cara kita bermasyarakat kepada orang
lain kita tidak boleh merasa paling benar. Harus bisa memposisikan dimana kita
berada tidak masalah kita berteman dengan orang yang beragama apapun. Yang
terpenting adalah kita dapat berbaur di masyarakat yang berbeda – beda karakter,
suku dan budaya terlebih beda agama. Kita harus mampu menyatuka perbedaan.

Ketika sudah terjadi dalam masyarakat ada baiknya kita tidak terlalu
meributkan sesuatu yang berbeda dengan kita. Dengan pemikiran yang luas
seharusnya bisa saling menghormati dan lebih bisa berfikir panjang untuk
melakukan sesuatu yang banyak menimbulkan perpecahan di masyarakat. Tidak
perlu terlihatbaik di mata masyarakat tetapi seberapa besar kita bermanfaat dan
memberi hal yang positif dalam masyarakat.

Jadi pada intinya apapun agama yang kita peluk dan yakini tidak harus
sama dan tidak ada paksaan untuk beragama. Karena dalam suatu surat telah di
sebutkan bahwa untukmu agamamu dan untukku agamaku. Kita harus tiru sifat
Rasullulah. Meskipun paman dan keluargannya ada yang tidak beragama islam
akan tetapidia tidak memerangi akan tetapi memberikan rasa damai dan
pencerahan terhadap umatnya dan bisa bersikap baik dalam masyarakat. Jadi kita
harus lebih bisa berfikir luas dalam menciptakan kedamaian di masyarakat dan
tidak memunculkan perpecahan yang hanya dapat merugikan diri sendiri dan
agama yang kita peluk. Karena bisa jadi pendapat orang dan pandangan agama
lain berbeda – beda. Jadi harus bisa saling menghargai dan berbaur dalam
masyarakat.

Apapun agama kita entah Islam, Kristen, Budha dan lain – lain itu tidaklah
menjadi masalah selama yang kita berikan adalah kebaikan dan tidak
menimbulkan perpecahan. Kita tidak harus memeluk agama orang lain agar tahu
agama tersebut. Cukup pelajari dan ambil kebaikan yang terkandung dalam agama
tersebut. Karena pada hakikatnya semua agama adalah baik dan mengajarkan
kebaikan. Untuk itu saling menghargai agar dapat menciptakan kedamaian dan
memberi kontribusi nyata di dalam masyarakat agar menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi orang lain. Karena sebaik – baiknya manusia adalah yang
bermanfaat bagi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai