Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Komang Agus Tinar Virgo Triyana Putra

Kelas : Informatika B

NPM : 210711236

1. Setuju/tidak

a. Pluralisme agama menjadi penyebab utama konflik agama.


Tidak, karna keberagaman bukan hal utama dalam terjadinya konflik agama.
Walau pluarisme menjadi salah satu penyebab namun ini bukanlah yang utama.
Yang utama adalah cara kita berpikir mengenaik hal ini dan cara menannggapi
keberagaman ini. Karana keberagaman tidak akan bisa dihindari, jadi kita harus
belajar terbuka dalam hal tersebut. Kadang juga pluarisme hanya dimanfaatkan
saja oleh oknum uknum tertentu untuk membuat perpecahan atau konflik, jadi
yang utama bukan di keberagamannya namun oknumnya. Dan juga bagaimana
kita menanggapi hal tersebut.
b. Semua agama sama saja
Tidak, karena bisa dilihat faktanya setiap agama memiliki cara ibadah dan
aturan agamanya masing-masing. Jadi kita tidak bisa bilang semua agama sama
aja.
c. Iman bersifat rasional
Setuju, karna kita memiliki kontrol atas apa yang ingin kita imani, jadi disana
kita bisa berpikir apakah hal yang kita imani sesuati dengan hati dan nurani kita.
d. Perbedaan agama berifat mutlak
Setuju, karna setiap agama memiliki ajaran-ajarannya masing-masing yang di
setiap agama tidak bisa berubah.
e. Kebenaran agama bersifat plural
Setuju, karna kita hidup beradampingan dengan agama-agama lain. Jadi mau
tidak mau kita harus menghargai perbedaan yang ada.
f. HAM bisa menjadi titik temu dalam dialog antar umat beragama
Setuju, karna HAM dimiliki oleh semua orang dan dibutuhkan oleh semua
orang tanpa memandang agama. Jadi ketika membicarakan HAM kita
membatasinya terhadap keyakinan agama dari masing masing orang.
2. A. Fungsi iman bagi penghayat agama adalah untuk keyakinan mereka terhadap agama
yang mereka percayai. Karna akan ada sebuah pertanyaan atau sebuah hal yang
mungkin akan mengoyahkan kepercayaan anda terhadap agama anda. Jadi dengan
adanya iman yang kuat ini, tidak akan masalah terhadap hal tersebut.
B. Fungsi moral dalam penghayat agama adalah untuk pedoman atau standar prilaku
bagi penghayat agama. Tanpa moral mungkin kita tidak akan bisa hidup rukun dengan
agama lain, misalkan ajaran agama kita bertolak belakang dengan ajaran agama lain,
disinilah peran moral penting untuk menjalin toleransi.

3. Jawaban di halaman bawah


Peranan Mahasiswa Dalam Mewujudkan Agama yang Humanis

Di lingkungan perkuliahan tentunya akan terdapat mahasiswa yang memiliki agama-


agama yang berbeda. Jadi, akan rawan terjadi konflik mengenai masalah agama, karna tidak
bisa dipungkiri bahwa, setiap agama yang berbeda memiliki ajaran yang berbeda pula.
Contohnya dari pantangan makanan yang ada di Hindu dengan Islam, di Hindu kita boleh
makan babi dan sapi yang tidak dianjurkan sedangkan di islam malah sebaliknya tidak
diperbolehkan makan daging babi dan dianjurkan makan daging sapi. Nah dari contoh di atas
bagaimanakah sikap kita sebagai manusia untuk menghadapi masalaha tersebut?. Sebenarnya
caranya cukup simpel, yaitu mengenal, menerima/menghormati ajaran-ajaran agama lain dan
jangan baperan soal masalah agama. Sebelum kita menerima atau menghormati agama lain,
kita harus mengenalnya terlebih dahulu. Misalkan di saat bulan puasa di agama islam,
sedangkan kita dari agama lain, bagaimana cara kita menghormatik sesuatu yang tidak kita
tahu sama sekali. Misalkan ketika kita sudah tau/mengenai bulan puasa umat muslim, jadi
ketika kita menemui teman kita yang beragama islam kita harus tau diri dengan tidak
menawarkan makanan ke mereka atau makan di depan mereka. Kemudian tidak baperan,
kadang kita tidak boleh baperan mengenai masalah-masalah mengenai isu agama yang terjadi
di perkuliahan, misalkan teman kalian tidak sengaja menyingung perasaan kalian mengenai
agama kalian, jadi jangan langsung baperan.
Sebagai mahasiswa, kita juga harus saling membantu tanpa melihat perbedaan agama.
Jadi, kita harus bisa terbiasa bersikap sama atau tidak membeda bedakan karna agama kita yang
berbeda. Misalkan si a memiliki agama sama dengan kita sedangkan si b tidak, karna hal
tersebut kalian tidak mau berteman dengan si b. Karna prilaku seseorang tidak bisa dilihat dari
agama mereka, jadi agama bukanlah patikan dari prilaku seseorang melainkan dirinya sendiri.
Sebagai mahasiswa harus berpikiran terbuka, jadi kalau kita masih menutup diri
terhadap perbedaan agama yang ada di lingkungan pendidikan kita, itu akan menimbulkan rasa
tidak nyaman terhadap diri sendiri begitu juga mahasiswa lain. Keterbukaan juga akan
mendorong sikap toleransi antar umat beragama.

Anda mungkin juga menyukai