Anda di halaman 1dari 7

Nama: Keisha Az-Zahra Kirana

Kelas: PKA A/1

NIM : 23105015

RANGKUMAN DISKUSI

Materi 1: Teologi

Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan tuhan. Filsafat Ketuhanan adalah
pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi. Teologi adalah ilmu yang membahas
tentang ketuhanan, dan segala hal yang berkaitan dengan nilai-nilai ketuhanan. Teknologi,
ketika digunakan dengan tepat, dapat menjadi alat yang membantu individu dalam eksplorasi
dan pemahaman tentang konsep-konsep ketuhanan. Namun, penting untuk menjaga
keseimbangan antara penggunaan teknologi dan tradisi spiritual atau agama agar tidak
menghilangkan esensi dari ajaran asli. Adapun beberapa pertanyaan dan jawaban mengenai
diskusi pada beberapa waktu lalu yaitu:

1. Mengapa Agama itu penting?


Jawaban:
Dengan adanya agama dapat digunakan sebagai pedoman hidup seseorang. Selain itu,
agama juga sebagai pengantar dan pembimbing umat mansuia dalam berprilaku yang
baik sesuai dengna ajaran agamanya.
2. Kenapa teologi feminisme lahir pada era Reformasi Gereja?
Jawaban:
Karena pada masa tersebut peran laki-laki masih mendominasi, dan Perempuan pada
awalnya tidak dapat melakukan apapun. Namun, muncul beberapa penggerak feminis
yang menciptakan teologi feminisme dengan tujuan agar wanita dapat berperan dalam
situasi apapun.
3. Bagaimana cara untuk meningkatkan keimanan tiap individu?
Jawaban:
Berbagai cara dapat dilakukan uutuk meningkatkan keimanan tiap-tiap individu.
Seperti melaksanakan ibadah, mengikuti kajian agama untuk meningkatkan
pengetahuan agama, berkumpul dengan komunitas yang bermanfaat.
Materi 2: Hakekat Manusia Dalam Kajian Ilmu Filsafat

Dalam ilmu filsafat, hakekat manusia seringkali dilihat dari berbagai perspektif, seperti
keberadaannya, kesadarannya, kebebasannya, moralitasnya, dan hubungannya dengan alam
semesta dan sesama manusia. Beberapa filsuf menganggap manusia sebagai makhluk rasional,
sementara yang lain menekankan pada aspek emosional atau spiritualnya. Meski ada berbagai
pandangan tentang hakekat manusia, kebanyakan filsuf sepakat bahwa manusia adalah
makhluk yang unik dengan kemampuan untuk merefleksikan, memahami, dan memberi makna
pada keberadaannya sendiri.

Materi 3: Psikologi Agama

Perkembangan manusia pada psikologi agama melibatkan evolusi keyakinan, moralitas, dan
spiritualitas sepanjang rentang kehidupan. Dengan adanya psikologi agama, seseorang dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keagamaannya. Agama dan spiritualitas
memiliki dampak yg kuat dalam membuat identitas serta pandangan hidup individu, dan
memberikan dukungan dalam menghadapi tantangan hayati. Agama juga menyangkut masalah
yang berhubungan dengan kehidupan batin manusia. perkembangan manusia dalam psikologi
agama meliputi berbagai aspek, seperti fisik, psikologis, sosial, dan spiritual, serta dipengaruhi
oleh faktor agama dan spiritual. Adapun beberapa pertanyaan dan jawaban mengenai diskusi
pada beberapa waktu lalu yaitu:

1. Mengapa kita harus memiliki agama?


Jawaban:
Agama berperan sangat penting dalam mengatur sendi-sendi kehidupan manusia dan
mengarahkannya kepada kebaikan bersama. Sehingga dengan memiliki agama,
manusia dapat menjalankan hidupnya dengan ajaran yang baik seperti yang diajarkan
oleh agama mereka masing-masing.
2. Mengapa seseorang di usia dewasa melakukan pindah agama? Factor apa saja
yang mempengaruhi hal tersebut?
Jawaban:
Ada banyak sekali factor yang menyebabkan seseorang melakukan pindah agama di
usia dewasa. Salah satunya ialah karena keluarga. Tidak jarang seseorang melakukan
pindah agama untuk mengikuti agama yang dianut oleh suami/istri mereka. Selain itu,
factor lingkungan juga sangat mempengaruhi keyakinan pada diri masing-masing
individu. Sehingga tentu dapat menyebabkan seseorang melakukan pindah agama.
3. Mengapa ada beberapa manusia yang mengalami stress pada agama yang mereka
anut?
Jawaban:
Tidak menutup kemungkinan bahwa di Indonesia marak terjadi beberapa Masyarakat
yang mengalami stress karena agama yang dianutnya. Hal ini dapat terjadi karena
adanya tuntutan tradisi dari masing-masing agama yang harus dilaksanakan secara
lengkap. Sehingga apabila ada seseorang yang tidak melaksanakan secara lengkap,
maka mereka akan di intimidasi oleh tetangga sekitarnya, yang tentu dapat membuat
seseorang menjadi stress.
4. Apa bila seseorang melakukan pindah agama, apakah pedomannya akan
berubah?
Jawaban:
Melakukan perpindahan agama tentu pedoman kegamaannya akan berubah. Mulai dari
tradisi yang berbeda dengan agama sebelumnya, tata cara berdoa, dan lainnya. Namun,
nilai-nilai baik yang diajarkan oleh masing-masing agama tentu sama baik satu agama
dengan yang lainnya.

Materi 4: Fenomena Perkembangan Psikologi Umat Beragama

Materi ini berkaitan dengan materi sebelumnya. Dalam umat beragama, psikologi agama
sangatlah penting sebagai penyeimbang diri dengan Tuhan. Dengan adanya psikologi agama
manusia dapat menstabilkan dan mempererat hubungannya dengan Tuhan. Adapun beberapa
pertanyaan dan jawaban mengenai diskusi pada beberapa waktu lalu yaitu:

1. Apa peran agama dalam krisis psikologis?


Jawaban:
Dengan adanya agama dapat membantu seseorang memahami bagaimana agama
memengaruhi kehidupan mereka dan menemukan cara untuk menangani masalah yang
berkaitan dengan agama.
2. Menurut anda, apa pandangan kalian terhadap LGBT?
Jawaban:
Kaum LGBT tentu sudah melenceng dari ajaran agama. Namun sayangnya, mereka
merasa bahwa hal tersbeut merupakan hal yang salah dan keluar dari ajaran agama.
Tugas kita ialah untuk mengingatkan mereka bahwa apa yang mereka lakukan
merupakan tindakan yang salah dan sepatutnya untuk Kembali ke ajaran yang benar.
Namun dalam mengingatkan hal tersebut, jangan sampai kita men-judge dan
merendahkan mereka.
3. Disebutkan dalam presentasi kalian mengenai pembunuhan yang illegal, maka
apa itu pembunuhan yang legal?
Jawaban:
Pembunuhan memang sangat tidak boleh dilakukan dalam agama. Namun, menurut
kelompok 4 pembunuhan yang legal adalah pembunuhan terhadap tersangka kejahatan
yang telah diatur dalam undang-undang.
4. Mengapa menurut Wulff ilmu psikologi agama tidak menarik untuk diteliti?
Jawaban:
Menurut wulff, sikap para psikolog pada masa itu menunjukkan sikap antipati terhadap
agama. Hal ini bukan berarti ilmu psikologi agama bukan hal yang menarik untuk
diteliti, melainkan kurangnya pemahaman agama dan hubungannya dengan psikologi
pada masa tersebut. Sehingga belum banyak ilmuan yang mengkaji ilmu tersebut.
5. Bagaimana cara menyelamatkan kaum LGBT?
Jawaban:
LGBT bukanlah suatu penyakit, melainkan pemahaman yang berbeda mengenai
orientasi sexual seseorang. Hal ini tentu dapat diselamatkan dengan cara memberikan
penyuluhan serta pemahaman agama yang lebih detail mengenai ketidaksesuaian
LGBT. Selain itu kita juga dapat menyadarkan mereka, sehingga mereka memiliki
keinginan untuk keluar dari LGBT itu sendiri.
6. Mengapa ada beberapa orang yang mengikuti aliran sesat?
Jawaban:
Orang-orang atau kelompok yang memiliki pemikiran sesuai dengan apa yang
dirasakan akan dianggap sebagai ajaran yang benar. Kesamaan perasaan itulah, yang
akan menutup segala kesalahan atau kesesatan yang diajarkan kelompok, karena sudah
membutakan mata dari orang-orang yang sudah merasa sejalan. Selain itu, orang-orang
tidak akan lagi menelusuri asal muasal dari kelompok yang ia yakini. Dengan kata lain,
orang-orang tersebut akan menafikkan ajaran-ajaran dari kelompok lain, karena
menganggap ajaran kelompoknya yang paling benar. Sehingga hal tersebut
menyebabkan seseorang masuk ke dalam aliran sesat.

Materi 5: Trilogi Kerukunan Umat Beragama

Trilogi kerukunan umat beragama terdiri dari tiga aspek, yaitu toleransi, kerjasama, dan
kebersamaan. Trilogi kerukunan umat beragama dapat diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti dengan menghormati waktu beribadah masing-masing agama dan
menghargai perbedaan. Trilogi kerukunan umat beragama penting untuk menjaga
keharmonisan dan keamanan dalam masyarakat yang multikultural. Adapun beberapa
pertanyaan dan jawaban mengenai diskusi pada beberapa waktu lalu yaitu:

1. Apakah kerukunan umat beragama dalam sehari-hari masih bermasalah? Dan


apa solusinya?
Jawaban:
Pada kenyataannya, hamper kebanyakan toleransi umat beragama di Indonesia telah
terlaksana dengan baik. Hanya saja, ada beberapa permasalahan yang menghambat
terjadinya toleransi antar umat Bergama tersebut. Seperti, sulitnya membangun tempat
ibadah di beberapa daerah. Hal ini dikarenakan beberapa Masyarakat masih
menganggap bahwa agama yang dianutnya adalah yang paling baik diantara yang
lainnya. Solusi uuntuk permasalahan tersebut ialah menekankan pemahama tentang
toleransi agama di Indonesia.
2. Apakah ada undang-undang yang mengatur kerukukan agama?
Jawaban:
Sebagai negara yang memiliki beragam kepercayaan, tentunya Indonesia memiliki
landasan untuk memeluk agama yang diyakini. Pada pasal 29 ayat 2 berbunyi, “Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduuduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu”. Hal ini berarti negara
menjamin kebebasan rakyatnya untuk memeluk agama yang mereka Yakini serta
menjamin kerukunan antar umat beragama yang ada.
3. Apakah ketiga konsep kerukunan yang telah dijelaskan telah terlaksana?
Jawaban:
Pada dasarnya konsep kerukunan telah terjadi di Indonesia secara garis besar. Adapun
contoh toleransi yang telah kami lakukan ialah menghormati teman yang sedang
beribadah. Selain itu, di Bali sendiri masyarakatnya menghormati agama dan budaya
keagamaan yang ada di Bali dengan ikut merayakan hari-hari kegamaan seperti Nyepi,
Saraswati, Purnama, ataupun Tilem.

Materi 6: Trilogi Kerukunan Umat Beragama

Kerukunan dapat diartikan sebagai kondisi hidup dan kehidupan yang mencerminkan suasana
damai, tertib, tentram, sejahtera, hormat menghormati, harga menghargai, tenggang rasa,
gotong royong sesuai dengan ajaran agama dan kepribadian Solusi untuk menghadapinya yaitu
menanamkan sikap optimis terhadapa tujuan untuk mencapai kerukunan
antara umat beragama. Adapun beberapa pertanyaan dan jawaban mengenai diskusi pada
beberapa waktu lalu yaitu:

1. Sebagaimana pernyataan materi tersebut, terdapat 2 faktor utama di bentuk


kerukunan. Apa bentuk faktor 2 kerukunan beragama itu?
Jawaban:
Terdapat 2 faktor yaitu, sikap dan prilaku umat beragama serta kebijakan
negara/pemerintah yang kondusif bagi kerukunan. Dengan adanya 2 faktor tersebut,
maka kerukunan dapat terjaga dengan baik.
2. Apakah materi kerukunan itu telah direalisasikan secara fakta dan aktual?
Jawaban:
Pada kehidupan nyatanya, kerukunan antar umat Bergama telah terlaksana dengan baik.
Meskipun di beberapa daerah masih kerap terjadi perselisihan agama, namun hal
tersebut dapat diselesaikan dengan bantuan pihak apparat kepolisian dan juga
pemahaman agama oleh Masyarakat setempat.
3. Bagaimana cara menyikapi toleransi supaya hal itu tidak rendah lagi?
Jawaban:
Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman akan toleransi umat
beragama. Salah satunya ialah mengadakan seminar ataupun pemahaman yang lebih
lanjut mmengenai kerukunan antar umat beragama, serta pentingnya toleransi di
Indonesia sebagai negara yang memiliki beragam agama yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai