Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM

PENGERTIAN AGAMA

Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Metodologi Studi Islam Tahun Akademik

2019/ 2020 genap

Dosen : Dr. Sugihanto, M.Ag

Disusun Oleh :

1. Muhammad Rosyid Ridho 402190225


JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2019 / 2020
PENDAHULUAN

(Hakikat dan Urgensi Agama bagi Kehidupan)

1.1 Latar Belakang

Modern ini hampir semua masalah terror yang terjadi, masyakarakat dunia

sering sekali mengaitkannya dengan hal agama. Dan jikalau memang terkait

dengan agama, dari seluruh masyarakat dunia tersebut hanyalah sebagian dari

mereka saja yang mengerti inti masalah tersebut dan dari sebagian itu hanya

sebagian kecil sajalah yang mengerti tentang agama atau agama yang terkait

dengan hal tersebut. Kita tentu saja tidak bisa menyalahkan mereka akan

ketidaktahuan mereka akan hal agama dan tentang sebuah agama yang mereka

hanya dengar di saluran berita di televisi atau media massa setempat mereka.

Dengan keadaan yang seperti itu tentu saja hal-hal seperti

misscomunication atau secara murni ketidaktahuan akan inti masalah dan subject

yang terlibat dapat mengakibatkan bertambah keruhnya situasi yang memang

sudah keruh. Kita ambil contoh Perang Padri, Perang Padri merupakan sebuah

peristiwa yang dimulai oleh ketidaksenangan Kaum Padri terhadap masyarakat

yang tidak mengenal agama. Masyarakat setempat yang disebut Kaum Adat

memilki kebiasaan berjudi, menyabung ayam, meminum minuman keras dan lain

lain. Walaupun memang perang tersebut tidak secara murni diakibatkan oleh

agama namun kita bisa lihat secara kasar bahwa ketidakpahaman masyarakat

tentang agama dapat mengakibatkan kekacauan dalam hal ini peperangan.

2
Namun apakah kita masyarakat yang mempunyai agama dapat dibilang

immune atau kebal terhadap miskonsepsi akan agama secara umum dan agama

mereka sendiri? Jawabannya tentu saja ada dalam diri kita sendiri, apakah kita

mengerti sepenuhnya tentang agama secara umum dan agama kita sendiri. Tapi

berdasarkan pengamatan secara kasar kita dapat mengambil kesimpulan bahwa

sebagian besar masyarakat saat ini masih belum mengerti, kita dapat melihat di

berbagai saluran berita di televisi dan media massa setempat bahwa masih banyak

perselisihan antar agama dan masih banyaknya paham-paham radikal dan

menyimpang.

Lalu bagaimanakah kita sebagai masyarakat yang mengenal agama

mengatasinya? Dengan keilmuan kami yang masih terbatas hal tesebut bukanlah

sesuatu yang kami punya dan dapat temukan jawabannya. Namun dengan

makalah ini kami berusaha untuk menjelaskan agama setidaknya didalam lingkup

ilmu dasar dan menengah.

3
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama

Agama, Religi, dan Din (pada umumnya) adalah suatu sistema credo (tata-

keimanan atau tata-keyakinan) atas adanya sesuatu Yang Mutlak di luar manusia

dan Satu sistema ritus (tata-peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya Yang

Mutlak itu serta sistema norma (tata-kaidah) yang mengatur hubungan manusia

dengan sesama manusia dan hubunganmanusia dengan alam lainnya, sesuai dan

sejalan dengan tata-keimanan dan tata-peribadatan termaksud (Abdul Rahman,

2016; 1). Berdasarkan pengertian tersebut kita mengetahui bahwa inti dari agama

adalah kepercayaan yang dibungkus dalam suatu sistem. Namun agama itu sendiri

ada banyak dan setiap agama mempunyai sistem dan arti etimologis sendiri-

sendiri. Perbedaan itulah yang mengakibatkan banyaknya perselisihan dan

masalah. Walaupun demikian Agama Islam membenarkan akan adanya

perbedaan, seperti dalam yang berbunyi:

Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan

seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia

4
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Berdasarkan surah tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Allah SWT

menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku dan berbeda.

Secara kebahasaan kata agama berasal dari bahasa sanskerta, yaitu kata a

yang berarti tidak, dan gam yang berarti pergi. Berarti agama adalah tidak pergi,

tidak putus, tidak hilang, dengan maksud karena agama diajarkan secara turun

temurun atau karena agam pada umumnya mengajarkan kekekalan hidup, atau

kematian bukanlah akhir dari kehidupan karena ada kehidupan lagi selanjutnya.

Ada juga yang mengartikan gam itu adalah kacau, dengan maksud bawha setiap

manusia yang mempunyai agama maka dengan agama itu ia tidak kacau atau

mempunyai pandangan hidup, mempunyai jalan hidup, dan punya jalan lurus serta

teratur. Lalu dalam bahasa Arab agama disebut Al-Din, dengan panjang mad pada

“Diin”, yang mempunyai beberapa arti yaitu:

A. Paksaan kekuatan, dan tekanan.

B. Ketaatan, kepatuhan atau peribadatan.

C. Pembalasan atau perhitungan.

D. Sistem atau cara

5
2.2 Unsur-Unsur dalam Agama

Menurut Prof. Dr. Harun Nasution (1999) menyarakan bawha agama dapat

disebut agama jika memenuhi minimal empat unsur penting yang harus ada dalam

agama.

a. Unsur Keyakinan atau kepercayaan (credial)

Unsur keyakinan dalam artian bahwa pengikut agama tersebut memiliki sebuah

kepercayaan dan mempercayai sesuatu atau seseorang yang gaib.

b. Unsur penyembahan atau peribadatan (ritual)

Manusia merasa lemah dan berhajat pada Tuhan sebagai tempat meminta

tolong.

c Unsur aturan atau tata cara daalam peribadatan (ritus)

Adanya aturan berupa Kitab Suci yang mengandung ajaran - ajaran agama

tersebut dan sekaligus mengatur tata cara penyembahan kepada Tuhan yang

mereka yakini tersebut

d. Respons yang bersifat emosinil dari manusia

Adanya respon terhadap agama, baik dalam hal kegiatan ataupun kepercayaan.

pendidikan agama islam untuk perguruan tinggi, Wahyudin, Achmad, M. Ilyas,

M. Saifulloh, Z. Muhibbin 2009

6
2.3 Kebutuhan Manusia Terhadap Agama

Ada banyak sekali alasan manusia membutuhkan agama. Walaupun tidak

semua manusia saat ini di dunia sekarang tidak memiliki agama namun pada

hakekatnya manusia butuh agama. Mereka yang tidak memiliki agama disebut

dengan ateis dan pandanganya disebut ateisme. Orang-orang ateis tidak percaya

akan adanya Tuhan, namun kebanyakan dari mereka memiliki sebuah

kepercayaan tertentu sebagai pengganti agama. Pengganti tersebut adalah ilmu

pengetahuan, kebanyakan ateis berpandapat bahwa ilmu pengetahuanlah yang

paling benar akan semua hal dan mereka percaya akan itu. Percaya merupakan

kata kuncinya, mereka mengganti kepercayaan akan Tuhan dengan ilmu

pengetahuan. Kebanyakan ateis akan tersinggung atau merasa frustasi jikalau

sebuah peristiwa tidak dapat dijelaskan dengan ilmu pengetahuan, sama halnya

dengan para penganut agama jikalau ilmu agama mereka terbukti salah.

Berdasarkan hal tersebut pada dasarnya manusia butuh akan agama atau

kepercayaan. Namun selain hal mendasar manusia membutuhkan agama ada hal

lain lagi yaitu :

1. Kebutuhan akal terhadap pengetahuan mengenai hakikat eksistensi terbesar.

Hampir semua manusia memahami bahwa manusia itu kecil. Kita dapat

melihat bahwa bumi yang kita pijak ini ternyata hanyalah batuan kecil yang

melayang di kekosongan. Dari hal tersebut kita bertanya tanya darimanakah

kita, kenapa kita berada di dunia ini dan sebagainya. Pertanyaan tersebut

7
bukanlah pertanyaan yang mudah dan hampir semua agama menjawab

pertanyaan tersebut.

2. Kebutuhan masyarakat terhadap motivasi dan disiplin akhlak.

Semua agama mengajarkan hal yang baik; senyum, menolong yang tidak

mampu, dan lain lain. Walaupun pada hakikatnya manusia itu baik tapi tanpa

disiplin akhlak maka akan godaan terhadap hal buruk sedikit saja akan

mengubah sifat manusia menjadi buruk. Dengan menganut sebuah agama maka

akan adanya pendisiplinan akhlak dalam bentuk tatanan dan aturan agar kita

tidak melakukan hal-hal buruk.

3. Kebutuhan masyarakat kepada solidaritas dan soliditas.

Manusia merupakan makhluk sosial, kita sudah terbiasa akan bentuk-bentuk

pengelompokan masyarakat. Agama merupakan alat paling baik untuk

mengelompokan dan menjadikan kelompok tersebut solid.

2.4. Klasifikasi Agama

Di dunia ini banyak sekali agama-agama, dari semua agama tersebut

hanyalah ada 2 macam agama. Agama Samawi dan Agama Ardli.

a. Agama Samawi ialah agama yang diterima oleh manusia dari Allah SWT

melalui malaikat Jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh RasulNya

kepada umat manusia. Contohnya: Islam, Yahudi, dan Nasrani

8
b. Agama Ardli ialah agama yang tumbuh dan berkembang melalui proses

pemikiran, adat istiadat dan budaya manusia. Contohnya: Hindu dan Budha

2.5 Definisi Dinul Islam

Dinul Islam atau agama islam merupakan agama yang sempurna.Kirab

Suci Agama Islam, Al-Qur'an, tidak pernah sekalipun mengalami perubahan

sejak zaman Rasul. Islam atau dalam bahasa arab al-islam yang memiliki arti

"berserah diri kepada tuhan" adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu

Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia,

menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.

Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan

(Arab: ‫هللا‬, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang

berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah

Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa

Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul

utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah

nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.

Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah syahādatāin

("dua kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu

anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan

selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah".

Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian

9
Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua

kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim dalam

status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).

2.6 Islam Dinul Haq

Dinul memiliki arti agama, dan Haq itu kebenaran, maka dinul haq

memilki arti agama yang benar, lengkapnya yaitu agama kebenaran yang

bersumber dari Allah SWT, yang terdapat dalam agama-Nya, yaitu agama Islam.

Firman Allah yang menjelaskan tentang Islam Dinul Haq berada di QS At-Taubah

ayat 29, QS Al-Fath ayat 28, Al-Baqarah ayat 147, dan QS Ali Imran ayat 60)

(Dakwah Aktual, Drs. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc.)

QS At-Taubah ayat 29

Artinya : “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan

tidk pula beriman kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa

yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama

yang benar”

10
QS Al-Fath ayat 28

Artinya : “Dialah yang mengutus Raul-Nya dengan membawa petunjuk dan

agama yang haq (benar), agar Dia menangkan atas semua agama. Dan cukuplah

Allah sebagai saksi”.

QS Al-Baqarah ayat 147

Artinya: "Kebenaran adalah dari Tuhan engkau. Maka sekali-kali jangan lah

engkau termasuk dari orang orang yang ragu."

QS Ali Imran ayat 60

Artinya: "(Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari

Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu."

11
Dari surah-surah tersebut kita bisa mengambil suatu garis besar bahwa kita

tidak perlu ragu akan kebenaran Islam dan Alquran karena agama Islam adalah

agama yang benar.

ANALISIS

3.1 Pengembangan Kajian

Kepercayaan merupakan hal yang subjectif, sangat personal, dan sensitif.

Hampir semua manusia tidak senang jika kepercayaan mereka diganggu terutama

berkenaan agama. Kita sebagai penganut agama Islam hendaklah menghargai

kepercayaan orang lain kecuali secara langsung mengancam agama Islam seperti

mengatasnamakan Islam untuk kegiatan - kegiatan yang tidak baik. Seperti yang

tersurah dalam QS Al-Kafirun ayat 6 yang berbunyi:

Artinya: " Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Dapat kita pahami dari ayat tersebut bahwa janganlah kita ikut campur terhadap

urusan agama lain karena kita memeliki agama sendiri, agama yang benar yaitu

agama Islam.

12
KESIMPULAN

Hakikatnya semua agama memiliki tujuan yang sama yaitu menjadikan

semua pengikutnya berakhlak baik. Semua memilki sebuah kepercayaan yang

"memaksa" mereka agar menjadi manusia yang lebih baik. Bahkan ateis memeliki

sebuah kepercayaan yang mereka pegang teguh, namun kepercayaan tersebut

belum lah kita bilang sebuah agama karena tidak tercapainya unsur-unsur yang

dapat menyimpulkan kepercayaan tersebut adalah sebuah agama. Walaupun

demikian kepercayaan adalah sebuah yang personal, subjectif, dan sebagai

seorang muslim wajiblah kita menghargai kepercayaan orang lain seperti yang

tersurah dalam QS Al-Kafirun ayat 6 yang berbunyi:

Artinya: " Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Saat ini sudah banyak agama di muka bumi ini, namun dari semua agama

tersebut hanyalah beberapa yang merupakan Agama Samawi yaitu agama yang di

berasal dari Allah SWT. Walaupun begitu hanya agama Islam lah yang

merupakan dinul haq atau agama yang benar. Berdasarkan surah-surah Alquran

yang sudah dibahas kita dapat menyimpulkan kalau hal tersebut benar.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Padri
arles.wordpress.com/2011/01/11/agama-dan-unsur-unsur-dalam-
beragama/ 8 September 2016, 15:07
http://assalaam.or.id/id/kebutuhan-manusia-terhadap-agama/ 8 September
2016, 17:50
http://mujahiduna-mujahiduna.blogspot.co.id/2011/02/dinul-islam-agama-
islam.html, 10 September 2016, 12:05
Nasution 1979b, jilid I :1-2

14

Anda mungkin juga menyukai