Anda di halaman 1dari 6

REVIEW MAKALAH

Disusun Oleh : Muhammad Nando


Prodi : Manajemen
Kelas/Semester : Ra-1 (1)
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam
Dospem : Yusnita Hasibuan, S.Pd.I, M.Pd

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NIAS
TAHUN AJARAN 2023/2024
1. AGAMA DALAM PERSPEKTIF BARAT
SEKULAR DAN KOREKSI ISLAM

A. Kesimpulan
Agama dalam perspektif barat sekular dan koreksi islam memiliki perbedaan dalam
pandangan dan pendekatan antara Barat sekular dan Islam dalam hubungan antara agama dan
negara. Dalam perspektif Barat sekular, agama dianggap sebagai urusan pribadi individu dan
tidak boleh campur tangan dalam urusan publik atau politik, sedangkan dalam pandangan
Islam, agama dan negara tidak dapat dipisahkan secara mutlak.

Dalam Islam, ada konsep hukum syari’ah yang mengatur berbagai aspek kehidupan,
termasuk politik dan hukum. Namun, tidak ada satu model tunggal yang cocok untuk semua
negara atau masyarakat, karena ada keragaman dan pemahaman implementasi islam dalam
konteks politik dan hukum.

Oleh karena itu, penting untuk menghargai perbedaan pendekatan antara Barat sekular
dan Islam dalam mengakui keragaman dan interpretasi dan penerapan prinsip-prinsip Islam
dalam urusan politik dan hukum.
2. AGAMA DAN KRISIS MANUSIA MODERN

A. Kesimpulan
Agama adalah salah satu sumber utama panduan etika dan moral bagi individu dan
masyarakat. Agama-agama seperti Kristen, Islam, Hindu, dan Budha mengajarkan prinsip-
prinsip etika menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Krisis manusia modern
mencakup berbagai aspek kehidupan yaitu, kriris lingkungan, krisis moral, krisis kesehatan,
krisis sosial dan ekonomi, krisis teknologi, krisis kemanusiaan dan krisis nilai identitas.

Peran agama dalam mengatasi krisis manusia modern mengacu pada kontribusi dalam
membantu individu dan masyarakat mengatasi berbagai tantangan krisis yang dihadapi dalam
era modern. Peran agama dalam mengatasi krisis manusia modern adalah subjek yang
kompleks dam bervariasi pada berbagai faktor seperti agam yang diikuti.

Ada beberapa tantangan dan kotreversi yang muncul dalam konteks agama yaitu,
kontroversi terkait doktrin, tantangan terhadap modernisasi, konflik antar agama, tantangan
ilmiah, kontroversiterkait etika, tantangan sosial dan politik, dan krisis kepercayaan.
3. KEBUTUHAN MANUSIA PADA AGAMA
DAN ATURAN HIDUP

A. Kesimpulan
Agama dalam bahasa arab disebut din, yang mengandung arti mengusasai,
menundukkan, patuh, hutang, balasan, kebiasaan.Agama mencakup 3 persoalan pokok yaitu,
keyakinan ( credial ), peridabatan ( ritual ) dan sistem nilai (hukum/norma). Agama
merupakan seperangkat aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, dengan
sesama manusia dan dnegan alam sekitarnya.

Alasan yang melatar belakangi butuhnya manusia terhadap agama yaitu, karena fitrah
manusia, keterbatasan akal manusia, dan tantangan yang dihadapi manusia. Adapun Beberapa
pendekatan yang lebih jelas yaitu, pendekatan teologis normatif, pendekatan antropologi,
pedenkatan sosiologis dan pendekatan filosif.

Fungsi agama sebagai petunjuk kebenaran untuk mencari kebenaran, fungsi agama
sebagai informasi metafisika, fungsi agama sebagai sumber moral, fungsi agama sebagai
sumber syariah dan ibadah dan fungsi agama sebagai sumber ilmu atau konfirmasi.
4. HAKIKAT KEBERADAAN MANUSIA

A. Kesimpulan
Manusia adalah makhluk yang lemah dibandingkan makhluk lain, namun dengan akal
budi dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk dapat hidup dengan lebih baik lagi.

Menurut kodratnya manusia selalu ingin tahu terhadap seluruh kehidupan yang
dilakoninya. Banyak mitos yang berkembang merupakan metode untuk memahami segala
sesuatu yang ada dan terjadi di alam jagat raya ini, berbagai pertanyaan atas ketidaktahuan
atau rasa penasaran manusia atas eksistensi jagat raya ini hanya dijawab dengan mitos.

Manusia mampu menggunakan pengetahuan lama untuk dikombinasikan dengan


pengetahuan baru menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi, selain untuk kepuasan manusia
juga keperluan praktis agar hidup manusia lebih mudah dan menyenangkan. Dalam sejarah
manusia dapat berfikir bagaimana sumber keingintahuannya tidak terbatas pada keadaan diri
manusia sendiri ataupun keadaan sekelilingnya.
5. PENGAMALANAGAMA YANG ASKETIK
DAN KRITIKNYA

A. Kesimpulan
Mengejar akhirat adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap manusia.
Namun jangan melupakan dunia karena Allah/Tuhan menghimbau kita untuk menjunjung
akhirat tapi tetap mengajar dunian namun jangan terlena saat mengejar dunian karena hidup
akan berakhir dan akhirat akan abadi.

Ciri-ciri asketik adalah mengetahui bahwa kehidupan akhirat lebih baik dan kekal,
memandang bahwa dunia adalah tempat untuk menyiapkan kehdipan akhirat, mengeluarkan
dari hati kecintaan pada dunia memasukan kecintaan dan kepatuhan pada Allah SWT.

Kita akan merakasan indahnya dunia dan akhirat jika kita memiliki ilmu yang benar dan
tidak hanya memiliki ilmu yang setengah-setengah. Karena jikalau kita memiliki ilmu yang
benar kita akan tahu bawa sebenarnya kita diperintahkan untuk mengejar baik itu dunia
maupun akhirat. Namun jangan sampai terlenakan gemerlapnya duniawi karna itu adalah hal
yang sudah melenceng dari apa yang diajakrkan didalam al-Qur’an dan As-Sunnah.

Anda mungkin juga menyukai